Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BEBERAPA SIFAT TENAGA KESEHATAN MUSLIM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Agama

Dosen Pengampu : Indra jaya, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Lusi Angraeni (2212614045)


2. Muhammad Bintang Permana (2212614053)
3. Tri Putri Amelia Sari (2212614099)

Kelas : 1 c

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI HUSADA BENGKULU

T.A 2021-2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah tentang “Beberapa Sifat

Tenaga Kesehatan Muslim“ dengan lancar.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih banyak kesalahan. Oleh

karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar Makalah ini

dapat lebih baik lagi. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bengkulu, 8 November 2021

Penulis

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawat merupakan unsur utama dalam kegiatan Rumah Sakit terutama dalam

perawatan dan pertolongan pasien, merekalah yang paling dekat kepada pasien dan

pengunjung Rumah Sakit.Perawat bertugas merawat dan menolong pasien. Tenaga

kesehatan Muslim tidak terlepas dari tugas dan kewajiban melaksanakan Da’wah

Islamiyah sesuai dengan kemampuannya di dalam bidangnya masing-masing.Untuk

menjadi perawat muslim kita harus tahu akhlak-akhlak apa saja yang dilakukan saat

menghadapi pasien.

Akhlak merupakan budi pekerti, adat kebiasaan, perangai ataupun tabiat. Dalam

islam, sebagai sebuah agama yg juga menjadi identitas seorang muslim. Islam di

turunkan ke bumi untuk membenahi & memperindah akhlak manusia.Untuk itu perawat

menggunakan akhlak Akhlak sebagai insan pengabdi kemanusiaan untuk mencari

keridlo’an Allah SWT.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian akhlak?

2. Bagaimana akhlak seorang perawat dalam menghadapi klien?

3. Mengapa sifat-sifat akhlak islami wajib di miliki perawat dalam bidang

keperawatan ?

4. Kapan prinsip-prinsip moral dalam praktek keperawatan di terapkan ?

5. Siapa yang wajib berakhlak baik dalam menghadapi pasien ?

6. Bagaimana Konsep sehat sakit menurut pandangan agama islam ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian akhlak

iv
2. Mengetahui akhlak tenaga kesehatan

3. Mengetahui akhlak seorang perawat dalam menghadapi klien

4. Mengetahui sifat-sifat akhlak islami wajib di miliki perawat dalam bidang

keperawatan

5. Mengetahui dimana perawat menerapkan akhlak yang baik dalam menghadapi

pasien

6. Mengetahui tentang pengabdian profesi

7. Mengetahui konsep sehat dan sakit menurut pandang agama Islam

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak

Akhlak adalah perangai / karakter seseorang ketika bertindak dan

berperilaku / aplikasi / penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi nyata dan

berfokus pada prinsip-prinsip & konsep yang membimbing manusia berpikir dan

bertindak dlm kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya.

Sedangkan pengertian berakhlak dalam profesi keperawatan adalah akhlak khusus

yang mengatur tanggung jawab moral para perawat dalam bertingkah laku terhadap

pasien dlm melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kesehatan.

   Realisasi akhlak islam adalah realisasi keimanan seseorang. Dengan motivasi

ibadah, meraih keridhoaan Allah SWT, maka seseorang akan berusaha untuk selalu

memperbaiki dirinya hingga sesuai dengan ketentuan Al-qur’an dan As-sunnah Nabi

Muhammad SAW. Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW pernah ditanya tentang

criteria orang yang paling banyak masuk syurga. Beliau menjawab, “Taqwa kepada

Allah & akhlak yg baik.” (HR. Tirmidzi & ahmad). Bahkan orang yang terbaik dilihat

dari factor perilaku akhlaknya, sebagaimana dalam hadist, “Sesungguhnya sebaik-baik

kalian ialahyang terbaik akhlaknya.”(HR. Bukhari-Muslim).

Akhlak islam mulanya telah dicontohkan oleh nabi kita Muhammad

SAW.“Sesungguhnya telah ada bagi kamu pada diri Rasulullah itu suri teladan yang

baik, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan

dia banyak menyebut Allah” (QS. Al-Ahzab:21) dan di ayatnya yang

lain, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) berakhlak yg agung.” (QS. Al- Qalam :4).

Kualitas ibadah beliau sangat cukup tinggi. Management diri dan waktu beliau luar biasa,

vi
pada suatu saat menjadi panglima perang, pemimpin Negara yang mumpuni, disaat lain

bisa menjadi ayah yang baik & suami penyayang.

Anas bin Malik ra. Pernah berkata, “Selama sepuluh tahun saya melayani

Rasulullah SAW, belum pernah saya dibentak / di tegur perbuatan saya: mengapa

engkau berbuat ini?/ mengapa engkau tidak mengerjakan 1tu?.”  (HR. Bukhari &

Muslim).

B. Akhlak Perawat dalam Menghadapi Klien

Perawat adalah sebuah profesi yang bergerak dibidang jasa kesehatan. Dalam Islam

dikenal dengan nama Ibnu Sina, dialah orang Islam yang pertama yang mengenalkan

konsep kesehatan didaerah Bukit Tursina (Mesir). Oleh karena itu sebagai seorang

perawat muslim kita harus tahu bahwa sebenarnya masalah kesehatan ini juga telah ada

dizaman sahabat Rosululloh. Dan islam sendiri memberikan pengajaran kepada kita

tentang bagaimana sebenarnya memberikan pelayanan kepada pasien secara Islami.

Karena Islam bukanlah agama yang hanya masuk kedalam ruang lingkup ibadah

mahdhoh (wajib) saja, tapi Islam masuk keseluruh aspek manusia . Islam mengajarkan

agar kita dapat bersikap baik dengan sesama,untuk itu seorang perawat muslim

mempunyai akhlak yang baik dalam menghadapi pasien , akhlak seorang perawat sebgai

berikut :

1. Berakhlak kulkarimah : Akhlak yang baik.

2. Tawadduq/rendah hati : Tidak sombong, Tidak ria, Baik sangka, Mau untuk

dikoreksi.

3. Ikhlas dalam bekerja/Mengharapkan Ridho Allah : Amar ma'ruf dan Nahi

Munkar, Disiplin waktu,Sistematik dalam bekerja. Istighfar dan Taubat :

Mengakui kesalahan, Mohon Ampun pada Allah.

4. Istiqomah/teguh pendirian : Berpegang kepada syariat Allah.

vii
5. Tawakkal kepada Allah : Bekerja semaksimal mungkin, Berdo'a, Dan

menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.

6. Melaksanakan tugas dengan tulus ikhlas karena Allah semata , misalnya dengan :

a. Merawat pasien hendaklah diniati untuk pengabdian (ibadah).

b. Benar-benar dengan niat yang ikhlas untuk beramal. Karena amal yang

diterima Allah hanyalah amal yang didasarkan pada keikhlasan .

c. Tidak mengharapkan balasan atau pujian baik dari pasien maupun orang lain.

d. Selalu optimis akan berhasil dalam tugasnya dengan baik.

7. Tenaga kesehatan Muslim harus bersifat penyantun : Orang yang penyantun ialah

yang halus perasaanya, lekas dapat merasakan kesukaran orang lain (empaty), dan

bisa bersikap menyesuaikan diri bila dia berhadapan dengan orang yang ditimpa

musibah, serta cepat memberikan pertolongan, karena mengerti kebutuhan orang

lain yang dihadapinya.

a. Tenaga kesehatan Muslim harus yakin bahwa rahmat Allah selalu dekat

kepada orang yang berbuat santun.

b. Tutur katanya lemah lembut kepada siapa saja terutama kepada pasien,

rela dan cepat memaafkan kesalahan orang lain. Karena memberi maaf

kepada orang lain adalah lebih utama dari pada memberi shodaqoh atau

harta benda padanya.

c. Hanya orang penyantunlah yang disantuni pula oleh Allah yang Maha

Penyantun.

8. Ramah tamah berdasarkan ukhuwah (persaudaraan) dalam pergaulan, kapan dan

dimana ia berada terutama terhadap pasien dan orang-orang yang dho’if

(lemah/miskin)

viii
a. Ketahuilah bahwa bermuka manis kepada orang yang sedang menderita

sakit adalah merupakan sebagian dari pada pengobatan.

b. Dan ketahuilah bahwa yang bisa meringankan penderitaan orang sakit,

bukanlah harta benda akan tetapi wajah yang berseri-seri dan budi pekerti

yang baik.

9. Tenaga kesehatan Muslim harus sabar dan tidak cepat marah :

a. Penyabar dan pemaaf adalah salah satu dari budi pekerti yang luhur, yang

sangat penting dipelihara.

b. Walaupun semua pasien membutuhkan pertolongan dan kasih sayang,

tetapi tidak semua pasien menunjukkan kasih sayang atau menjengkelkan.

Akan tetapi melayaninya dengan sabar adalah perbuatan yang terpuji disisi

Allah.

c. Sebaik-baik senjata Tenaga kesehatan Muslim adalah sabar dan berdo’a.

10. Tenaga kesehatan Muslim harus tenang dan tidak tergopoh-gopoh :

a. Jiwa orang akan sangat membutuhkan ketenangan dan ketentraman, jauh

dari pada suara-suara yang keras, gerakan-gerakan yang hiruk-pikuk dan

gaduh. Karena tugas Tenaga kesehatan Muslim membutuhkan ketenangan

dan perhatian yang sungguh-sungguh.

b. Orang yang melaksanakan pekerjaan dengan tenang dan berhati-hati, Allah

akan memudahkan pekerjan itu baginya dan akan terhindar dari berbagai

kesukaran dan kekeliruan.

11. Tenaga kesehatan Muslim harus cepat, cermat, teliti dan lincah :

a. Pekerjaan Tenaga kesehatan Muslim cukup ruwet dan sulit. Oleh karena itu

Tenaga kesehatan Muslim hendaklah senantiasa teliti dan berhati-hati dalam

menunaikan tugasnya.

ix
b. Apabila menghadapi sesuatu persoalan yang meragukan atau kurang jelas maka

lebih baik ditanyakan lebih dahulu kepada orang yang lebih tahu (ahlinya).

Sebab pekerjaan yang dilakukan dengan ragu-ragu lebih besar kemungkinannya

akan menimbulkan bahaya.

12. Tenaga kesehatan Muslim harus tunduk, patuh dan disiplin :

a. Tenaga kesehatan Muslim harus patuh pada petunjuk atasannya baik lisan

maupun tulisan.

b. Tenaga kesehatan Muslim harus disiplin dalam menunaikan tugasnya agar

bisa terlaksana dengan tertib dan teratur.

c. Mematuhi dan melaksanakan petunjuk atasan tanpa membantah sekalipun

kurang menyenangkan, selama tidak menyalahi norma agama Islam,

norma-norma kemanusiaan maupun etika profesi dari tenaga kesehatan

berbagai bidang ilmu.

13. Tenaga kesehatan Muslim harus selalu bersih dan menjaga kebersihan, rapih, baik

jasmani maupun rohani :

a. Rohani atau jiwa Tenaga kesehatan Muslim hendaknya selalu bersih dan

suci dari sifat-sifat : hasad (dengki), sentimen, takabbur (sombong) dan

lain-lain sifat yang tidak baik. Sebab hanya dari jiwa yang bersih dan

sucilah akan memancarkan sifat-sifat yang terpuji, sikap yang baik dan

ucapan yang menyenangkan.

b. Tubuh dan pakaian Tenaga kesehatan Muslim harus selalu bersih, rapih,

sederhana dan tidak berlebihan dalam bermake up atau memakai perhiasan.

22)

14. Tenaga kesehatan Muslim harus kuat menyimpan rahasia :

x
a. Penyakit itu adalah salah satu ‘aib (noda) bagi orang yang sakit. Ada

beberapa macam penyakit yang merupakan ‘aib, hal ini sangat

dirahasiakan oleh pasien. Agama Islam tidak membenarkan seseorang

membuka ‘aib orang lain. Oleh sebab itu seorang Tenaga kesehatan

Muslim tidak boleh membuka ‘aib pasien kepada orang lain.

b. Orang yang suka mebicarakan ‘aib orang lain, Allah SWT.

mengancamnya dengan siksaan yang sangat pedih, baik di dunia maupun

di akherat kelak.

15. Tenaga kesehatan Muslim harus bersifat jujur dan bertanggung jawab atas segala

tindakannya :

a. Berbahagialah orang yang dapat memelihara amanat dan menepati

janjinya.

b. Tugas dan kewajiban yang dibebankan kepada Tenaga kesehatan Muslim

adalah amanat yang wajib dilaksanakan.

c. Jujur, dapat dipercaya, suka berterus terang, selalu menepati janji, adalah

sifat yang terpuji dan harus dimiliki oleh Tenaga kesehatan Muslim.

Akhlak-akhlak perawat diatas adalah akhlak yang wajib diamalkan disegala waktu

dan tempat. Tidak terbatas hanya pada saat dia melaksanakan tugas, karena akhlak

tersebut merupakan sebagian dari akhlak pribadi muslim.

C. Pengabdian Profesi

D. Konsep sehat dan sakit menurut pandangan agama

1. Pengertian sehat

xi
Defini konsep sehat sakit secara medis yaitu sehat merupakan sebuah keadaan

yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek

kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, social dan spiritual.

 Dalam pengertian yang paling luassehat merupakan suatu keadaan yang

dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan

lingkungan internal (psikologis, internal, spiritual dan penyakit) dan

eksternal (lingkuan fisik, sisial, dan ekonomi) dalam mempertahankan

kesehatannya.

 Menurut WHO (1947) sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa keadaan yang

sempurna bai fisik, mental dan social serta tidak hanya bebas penyakit atau

kelemahan (WHO, 1947). UU No.23,1992 TENTANG KESEHATAN

MENYATAKAN BAHWA : Kesehatan adalah sejahtera dari badan, jiwa

dan sosisal yang memungkinkan hidup produktif secara social dan ekonomi

2. Konsep sehat

Allah dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad S.A.W) melalui ayat-ayat al-qur’an dan

sunnah Rasullulla

xii
xiii

Anda mungkin juga menyukai