Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENINGKATAN KEDISIPLINAN MAHASISWA

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEACHMADYANIAN

Dosen Pengampu:
1.Kolonel (K) Purn. Rosmariana Sihombing, M.Si
2.Kolonel.Purn.Drs.Sutarno,M.AP

DISUSUN OLEH:
Khairil Mujahid
(2250301055)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita ucapkan kepada kehadirat Allah subhanahu wa
ta’ala karena atas nikmat dan karunianya hingga saat ini kita masih diberikan
kesehatan untuk menyelesaikan tugas makalah”Peningkatan Kedisiplinan
Mahasiswa”.
Penyusun ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu penyusun selama proses penyelesaian
makalah ini. Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, penyusun meminta
kesediaan pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang membangun
mengenai penulisan makalah kami ini agar pembuatan makalah selanjutnya bisa
lebih baik lagi. Dalam penyusunan makalah ini tidak dipungkiri penyusun
mengalami beberapa kebingungan. Oleh karena itu penyusun membutuhkan kritik
dan saran dari pembaca.
Dengan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak selaku
dosen koordinator beserta tim pengajar dari mata kuliah Keachmad Yanian yang
telah membantu memberikan ilmu pengajaran mengenai makalah ini yaitu kepada
Ibu Kolonel (K) Purn. Rosmariana Sihombing,M.Si dan bapak Kolonel.
Purn.Sutarno.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh pembacanya. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi penyusun maupun siapa saja yang berkepentingan.

Cimahi,11 Maret 2023

i
DAPTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
Bab 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
Bab 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian disiplin........................................................................................3
2.2 fungsi dari disiplin........................................................................................3
2.3 Tujuan dari kedisplinan................................................................................5
2.4 Macam- Macam Kedisplinan.......................................................................6
2.5 Unsur- Unsur Yang Mempengaruhi Kedisplinan.........................................6
2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan.......................................7
2.7 Manfaat Sikap Disiplin.................................................................................8
Bab 3 PENUTUP................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................10
3.3 Biografi Jendral Achmad Yani.....................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah


Kedisiplinan adalah salah satu faktor penting dalam pembelajaran didunia
kampus. Mahasiswa yang kurang berprestasi bukan hanya disebabkanoleh faktor
kemampuan. Namun bisa juga diakibatkan karena tidak adanyakedisiplinan.
Disiplin adalah suatu sikap dan perilaku dalam mematuhi segalaaturan dalam
bertingkah laku. Jika dikaitkan dengan belajar maka disiplin belajar adalah suatu
sikap dan perilaku individu dalam mematuhi norma dan etika dalam belajar.
Mahasiswa dituntut agar mempunyai sikap disiplin tinggi terutamadisiplin
dalam belajar. Disiplin belajar penting diterapkan di bangku perkuliahan oleh
dosen dan mahasiswa. Disiplin merupakan pengaruh yangdirancang untuk
membantu mahasiswa dalam menghadapi lingkungan.Disiplin tumbuh dari
kebutuhan menjaga keseimbangan antarakecenderungan keinginan individu untuk
berbuat agar memperoleh sesuatudengan pembatasan atau peraturan yang
diperlukan oleh lingkungan terhadap dirinya.
Disiplin merupakan suatu sikap yang menunjukkan kesediaan untukmenepati
atau mematuhi dan mendukung ketentuan, tata tertib peraturan, nilaiserta kaidah-
kaidah yang berlaku. Dengan demikian, disiplin bukanlah suatuyang dibawa sejak
awal, tetapi merupakan sesuatu yang dipengaruhi olehfaktor ajar atau pendidikan
Perilaku disiplin bagi mahasiswa adalah salah satu kunci sukses untukdapat
meraih prestasi yang maksimal. Fungsi utama disiplin adalah untukmengajar
mengendalikan diri dengan mudah menghormati dan mematuhiaturan Oleh karena
itu, seseorang yang disiplin dalam kehidupannya, akandengan mudah mencapai
keberhasilan. Dalam prakteknya, kedisiplinanmemerlukan konsistensi dari setiap
individu dalam melaksanakannya.Disiplin memerlukan pemahaman yang
mendalam bagi seseorang untuk mencapai kesuksesan, karena di dalam disiplin
terkandung unsur-unsur yangharus dipenuhi atau dijalankan.
Kebanyakan mahasiswa bermasalah dengan disiplin, sebab disiplin pastilah
ada kaitannya dengan peraturan. Peraturan suatu hal yang tidakdisukai bahkan
dibenci oleh banyak siswa dan mahasiswa. Tak heranmahasiswa tidak disiplin
waktu. Apapun bentuk sanksi ketidak displinanmahasiswa sudah tidak mampan,
sehingga timbul pertanyaan apakahmahasiswa memang keras wataknya tidak mau
mengikuti aturan, atau apamungkin kurikulum pendidikan yang salah
1
2
Sehubungan dengan hal tersebut masih terdapat mahasiswa yang tidak disiplin
dalam belajar, dengan bukti yang ada seperti pada waktu jam matakuliah sedang
berlangsung ada mahasiswa yang terlambat masuk, ada mahasiswa yang tidak
hadir, ada pula yang hanya bermain, bercerita, dan ada pula mahasiswa yang tidak
memasukan tugas. Bagi sebagian mahasiswa diIndonesia budaya telat sudah
menjadi darah daging dan dianggap sebagai halyang wajar dan harus dimaklumi.
Seringkali kita menganggap bahwa aturan itu memang untuk dilanggar,hal ini
yang membuat disiplin itu sangat sulit diterapkan. Disiplin memangtidak terasa
manfaatnya sekarang, namun dispilin akan terasa bermanfaat jkakita memiliki
suatu impian yang ingin dicapai. Sehingga kita mendisplinkandiri melalui
pendidikan. Proses pembelajaran itu memang tidak mudah, tetapitidak ada
istilahnya kata terlambat untuk membangun sikap disiplin. Olehkarena itu penting
mengulas bagaimana pentingnya kedisiplinan mahasiswadi dunia kampus dalam
penulisan makalah ini

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian disiplin
2. Fungsi dari kedisiplinan
3. Tujuan dari kedisplinan
4. Macam- macam kedisiplinan
5. Unsur- unsur yang mempengaruhi kedisiplinan
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan
7. Manfaat sikap disiplin

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui definisi disiplin
2. Untuk mengetahui fungsi dari kedisiplinan
3. Untuk mengetahui tujuan dari kedispilinan
4. Untuk mengetahui macam- macam kedisiplinan
5. Untuk mengetahui unsur- unsur yang mempengaruhi kedisiplinan
6. Untuk mengetahui faktor penyebab mahasiswa tidak displin
7. Untuk memberitahu seperti apa saja contoh sikap tidak displinan pada
maha siswa
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DISIPLIN


Disiplin adalah sebagai proses belajar mengajar yang mengarah kepada
ketertiban dan pengendalian diri. Menurut Wyckoff yang dikutip oleh Suryadi
tahun (2007:75). Disiplin menurut Djamarah adalah “suatu tatatertib yang dapat
mengatur tatanankehidupan pribadi dan kelompok” (Djamarah, Prestasi Belajar
dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha Nasional, 2002:12).
Kedisiplinan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan
pendidikan.Berkualitas atau tidaknya belajar siswa sangat dipengaruhi oleh paktor
yang paling pokok yaitu kedispilan, disamping faktor lingkungan, baik keluarga,
sekolah, kedisiplinan serta bakat siswa itu sendiri.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2007:286), menyatakan bahwa disiplin
adalah:
1) Tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya).
2) Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib.
3) Bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu.
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukan nilai nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan, dan atau ketertiban. Karena sudah menyatu dengannya, maka sikap
atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai
beban, bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat
sebagaimana lazimnya.
2.2 FUNGSI DARI KEDISIPLINAN
Menurut Tu’u (2004) beberapa fungsi disiplin yaitu;
1) Menata kehidupan bersama
Sikap disiplin diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Disiplin akan
berpengaruh terhadap tata kehidupan bermasyarakat setiap individu. Sikap
disiplin masing-masing anggota masyarakat akan membuat hubungan yang baik
antara anggota masyarakat satu dengan anggota masyarakat yang lain. Hal ini
disebabkan karena masing-masing anggota masyarakat bertindak dengan penuh
rasa tanggung jawab, sehingga setiap anggota dapat menata kehidupan
bermasyarakat dengan baik.
3
4
2) Membangun kepribadian
Lingkungan yang memiliki sikap disiplin yang baik sangat berpengaruh terhadap
kepribadian seseorang. Terutama bagi siswa yang sedang membentuk
kepribadiannya, maka dari itu kondisi lingkungan sekolah dan lingkungan
keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap pembentukan kepribadian siswa.
Lingkungan sekolah yang tertib, teratur, dan disiplin memiliki peran penting
dalam membangun kepribadian yang baik. Selain lingkungan sekolah, untuk
membangun kepribadian yang baik diperlukan lingkungan keluarga yang
memiliki sikap disiplin yang baik, sehingga siswa setiap harinya akan terlatih
untuk bertindak disiplin dan penuh tanggung jawab.
3) Melatih kepribadian
Disiplin berfungsi untuk melatih kepribadian siswa. Siswa harus berada pada
lingkungan yang baik untuk berlatih membiasakan diri bersikap disiplin.
Lingkungan yang dimaksud ialah lingkungan dimana terdapat individuindividu
yang memiliki sikap disiplin dan dijadikan tauladan oleh siswa. Pada lingkungan
sekolah siswa biasanya meniru sikap dari guru yang siswa segani, maka dari itu
guru harus memberikan contoh sikap disiplin dan bertanggung jawab kepada
siswa, sehingga siswa akan melatih kepribadiannya dengan meniru sikap disiplin
dari guru tersebut. Dalam pembelajaran guru juga harus melatih kepribadian
siswa, agar siswa melatih kepribadian mereka dengan membiasakan diri
mengikuti dan mentaati peraturan yang ada di lingkungan sekolah maupun di
rumah. Siswa yang sudah terbiasa mentaati peraturan yang ada dilingkungannya,
maka siswa tersebut telah melatih kepribadiannya untuk menjadi siswa yang
disiplin dan bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan.
4) Pemaksaan
Disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti
peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu. Pemaksaan ini berdampak
positif, karena dengan dipaksanya seseorang untuk berperilaku disiplin, akan
membuat orang tersebut terlatih mengikuti aturan-aturan yang ada di
lingkungannya. Bentuk pemaksaan yang ada disekolah yaitu siswa yang tidak
mengikuti aturan yang ada disekolah dan bersikap tidak disiplin akan diberikan
hukuman atau sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
5) Hukuman
Hukuman ialah sanksi yang diberikan kepada siswa saat melanggar atau tidak
mentaati aturan-aturan yang ada di lingkungannya. Dengan adanya sanksi tersebut
siswa akan merasa takut untuk melanggar aturan yang ada, maka dari itu bentuk
dan jenis hukuman disesuaikan dengan jenis pelanggaran yang dilakukan oleh
5
siswa. Hukuman yang diberikan kepada siswa yang tidak disiplin bertujuan untuk
memberikan dorongan kepada siswa agar mentaati aturan-aturan yang ada di
lingkungannya.
6) Menciptakan lingkungan kondusif
Lingkungan pendidikan yang kondusif adalah lingkungan yang nyaman, tenang,
dan tidak ada gangguan dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga siswa
dan guru dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik. Untuk
mewujudkan terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif maka pihak sekolah
membuat peraturan sekolah yang diterapkan bagi semua pihak sekolah. Peraturan
sekolah yang diimplementasikan dengan baik dapat memberi pengaruh bagi
terciptanya sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatan
pembelajaran. Karena lingkungan pendidikan yang kondusif akan membuat siswa
nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran dan memudahkan tercapainya
tujuan pembelajaran

2.3 TUJUAN DARI KEDISIPLIANAN


Menurut Maman Rachman (2004:35) mengemukakan bahwa tujuan disiplin
sekolah adalah:
1) Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
2) Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar.
3) Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah.
4) Siswa belajar hidup dengankebiasaan-kebiasaan yang baik danbermanfaat
baginya serta lingkungannya.
5) Kedisiplinan diterapkan tanpa menunjukkan kelemahan, tanpa menunjukkan
amarah dan kebencian, kalau perlu dengan kelembutan agar para pelanggar
kedisiplinan menyadari bahwa disiplin itu diterapkan demi kebaikan dan
kemajuan dirinya.
6) Kedisiplinan mesti diterapkan secara tegas, adil dan konsisten.
6
2.4 MACAM- MACAM KEDISPLINAN
Berdasarkan ruang lingkup berlakunya ketentuan atau peraturan yang harus
dipatuhi, disiplin dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Disiplin diri
Disiplin diri (disiplin pribadi atau swadisiplin), yaitu apabila peraturan-peraturan
atau ketentuan-ketentuan itu hanya berlaku bagi diri seseorang. Misalnya, disiplin
belajar, disiplin bekerja, disiplin beribadah.
2. Disiplin sosial Disiplin sosial adalah apabila ketentuan-ketentuan atau
peraturan-peraturan itu harus dipatuhi oleh orang banyak atau masarakat.
Misalnya, disiplin lalu lintas, dan disiplin menghadiri rapat.
3. Disiplin nasional
Disiplin nasional adalah apabila peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan itu
merupakan tata laku bangsa atau norma kehidupan berbangsa dan bernegara yang
harus dipatuhi oleh seluruh rakyat. Misalnya, disiplin membayar pajak dan
disiplin mengikuti upacara bendera (asymas’udi, pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan (Yogyakarta : PT Tiga Serangkai, 2000:88-89).

2.5 UNSUR- UNSUR YANG MEMPENGARUHI KEDISPLINAN


Menurut elizabeth b hurlock (1978: 84) ada 4 unsur disiplin yang diharapkan
mampu mendidik anak untuk berprilaku sesuai dengan standar yang di tetapkan
kelompok sosial mereka, yaitu peraturan sebagai pedoman prilaku, hukuman
untuk pelanggaran peraturan, penghargaan untuk prilaku yang baik sejalan dengan
peraturan dan konsisten dalam peraturan tersebut dan dalam cara yang digunakan
untuk mengajar dan melaksanakannya.
a. peraturan
peraturan adalah pola yang di tetapkan untuk tingkah laku. pola tersebut bisa
ditetapkan oleh orang tua, guru atau teman bermain. tujuannya adalah membekali
anak dengan pedoman prilaku yang disetujui dalam situasi-situasi tertentu.
peraturan juga mengajarkan kepada anak apa yang boleh dilakukan dirumah atau
dalam hubungan dengan anggota keluarga. dan peraturan memiliki nilai
pendidikan, sebab peraturan memperkenalkan pada anak prilaku yang disetujui
anggota kelompok tersebut.
7
b. hukuman
hukuman berasal dari bahasa latin yaitu “punire” dan berarti menjatuhkan
hukuman pada seorang karena kesalahan, perlawanan atau pelanggaran sebagai
ganjaran atau pembalasan. hukuman mempunyai peran antara lain menghalangi
pengulangan tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat, mendidik anak
membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta memberi motivasi
untuk menghindari prilaku yang tidak diterima masyarakat dan hukuman juga
untuk mendidik anak yang belum mengerti peraturan serta mereka dapat belajar
bahwa tindakan tertentu benar dan yang lain salah dengan mendapatkan hukuman
karena melakukan tindakan yang salah dan tidak menerima hukuman bila mereka
melakukan tindakan yang diperbolehkan (elizabeth b hurlock, 1978: 84-86). ada
beberapa macam hukuman : hukuman badan, penahanan dikelas di kelas, menulis
sekian kali, menghilangkan hak tertentu (tidak boleh ikut ulangan, pelajaran),
lainlain seperti tatapan mata, teguran, ancaman, dsb (eka prihatin, 2011: 99) 12
c. penghargaan
penghargaan berarti bentuk pemberian untuk suatu hasil yang baik. apapun bentuk
penghargaan yang digunakan, penghargaan itu hendaknya sesuai perkembangan
anak. bila tidak ia akan kehilangan efektifitasnya. penghargaan mempunyai nilai
mendidik karena penghargaan bisa memberikan motivasi kepada anak untuk
mengulangi prilaku yang di setujui secara sosial.
d. konsisten
konsistensi adalah tingkat keseragaman atau stabilitas yang mempunyai nilai
mendidik, memotivasi, memperbaiki penghargaan terhadap peraturan dan orang
yang berkuasa. semua unsur-unsur disiplin tersebut setelah disusun dan disetujui
hendaknya dijalankan sesuai dengan tata tertib yang ada, karena semuanya itu
bagian dari alat-alat pendidikan dan berfungsi sebagai alat motivasi belajar siswa.
bila sudah konsisten dalam disiplin maka tidak akan ada perubahan untuk
menghadapi kebutuhan perkembangan lainnya.dan konsisten merupakan ciri-ciri
semua aspek disiplin yang harus di miliki (elizabeth b hurlock, 1978: 90-91).

2.6 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN

Menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2000:100-105), faktorfaktor yang


mempengaruhi kedisiplinan, antara lain: Dari sekolah, contohnya:
1) Tipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang senantiasa
mendiktekan kehendaknya tanpa memperhatikan kedaulatan siswa.
8
2) Guru yang membiarkan siswa berbuat salah, lebih mementingkan pelajaran
dari pada siswanya.
3) Lingkungan sekolah seperti: harihari pertama dan hari-hari akhir sekolah (akan
libur atau sesudah libur), pergantian pelajaran, pergantian guru, jadwal yang kaku
atau jadwal aktivitas sekolah yang kurang cermat, suasana yang gaduh, dll.
2.7 MANFAAT SIKAP DISIPLIN
Ketika sikap disiplin sudah bisa diterapkan atas dasar kemauan dan kesadaran
sendiri, maka akan muncul dampak positif yang bisa dirasakan, baik oleh diri
sendiri maupun orang lain. Adapun beberapa manfaat dari sikap disiplin ialah:

1. Menumbuhkan Kepekaan dan Kepedulian


Mereka yang diajarkan kedisiplinan sejak dini akan memiliki kepekaan dan
kepedulian terhadap diri sendiri dan orang lain.

2. Mengajarkan Keteraturan
Secara otomatis, mereka yang menerapkan sikap disiplin akan memiliki pola
hidup yang teratur dan manajemen waktu yang baik.

3. Menumbuhkan Ketenangan
Dengan menerapkan sikap disiplin, akan tumbuh ketenangan dalam diri karena
telah melakukan sesuatu yang sesuai dengan peraturan dan norma yang berlaku.

4. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri


Tanpa disadari, sikap disiplin juga dapat membuat seseorang menjadi lebih
percaya diri dalam menjalani berbagai aktivitas kegiatan.

5. Membantu Perkembangan Otak


Seorang anak akan selalu meniru apa yang diajarkan kepadanya. Karena itu,
pengajaran kedisiplinan akan membantu perkembangan otak anak dan membentuk
kebiasaan serta sikap yang positif.
9
6. Menumbuhkan Sikap Patuh
Sesuai dengan definisinya, kedisiplinan juga jelas akan menumbuhkan sikap patuh
terhadap segala hal yang dinilainya benar.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penegakan disiplin di kampus tidak hanya berkaitan dengan masalah seputar
kehadiran atau tidak, terlambat atau tidak. Hal itu lebih mengacu pada
pembentukan sebuah lingkungan yang di dalamnya ada aturan bersama yang
dihormati, dan siapapun yang melanggar mesti berani mempertanggungjawabkan
perbuatannya.Setiap pelanggaran atas kepentingan umum di dalam kampus mesti
diganjar dengan hukuman yang mendidik sehingga mahasiswa mampu memahami
bahwa nilai disiplin itu bukanlah bernilai demi disiplinnya itu sendiri, melainkan
demi tujuan lain yang lebih luas, yaitu demi stabilitas dan kedamaian hidup
bersama, hal-hal yang membahayakan hidup kalangan mahasiswa. Kampus tanpa
kedisiplinan adalah seperti kincir tanpa air.
3.2 SARAN
Dalam rangka upaya peningkatkan kedisiplinan mahasiswa di Universitas

Unjani Jurusan Ilmu Keperawatan, ada beberapa upaya yang mungkin bisa

dilakukan diantaranya:

1. Untuk menumbuhkan konsep diri mahasiswa sehingga mahasiswa dapat

berperilaku disiplin, dosen disarankan untuk bersikap empatik, menerima,

hangat dan terbuka untuk mahasiswanya.

2. Dosen terampil berkomunikasi yang efekti sehingga mampu menerima

perasaan dan mendorong kepatuhan mahasiswa.

3. Dosen disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang

salah,sehingga membantu mahasiswa dalam mengatasinya dan

memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah.

3.3 BIOGRAFI JENDERAL ACHMAD YANi


Ahmad Yani (1922-1965) dikenal juga dengan Yani, adalah Komandan Tentara
Nasional Indonesia yang dibentuk menjadi tentara Hindia Belanda (KNIL) pada
tahun 1940 dan bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air) pada tahun 1943.
10
11
Yani mendaftar di PETA sebagai Juru Bahasa (dalam Bahasa jepang disebut
Cuyaku), namun karena memiliki bakat strategi militer dan kepemimpinan,
Jepang mengusulkan dia untuk menjadi seorang tentara militer penuh dengan
mengikuti Pendidikan militer Heiho di Magelang dan Pendidikan Militer
Syodanco di Bogor. Pada tahun 1945, Yani bergabung dengan tentara Republik
Indonesia dengan membentuk battalion (battalion 4 Resimen XIV Magelang)
untuk melawan penjajahan negara Inggris di Magelang. Karena prestasi yang
sangat bagus dengan bakat stategi kepemimpinan yang baik, pada tahun 1948,
Ahmad Yani dipromosikan menjadi Letnan Kolonel dan memimpin Brigade
Diponegoro membawahi Batalyon Suryosumpeno, Batalyon Daryatmo dan
Batalyon Panuju. Puncak karir Yani adalah pada tahun 1963-1965 sebagai Kepala
Staf Angkatan Darat dengan pangkat Letnan Jenderal. Pada tahun 1965 terjadi
konflik ideologi politik yang menjadikan terjadinya gesekan pada masa
pemerintahan Presiden Soekarno antara Istana Presiden dengan Angkatan Darat
Indonesia. Ahmad Yani dituduh mencampuri kebijakan Presiden Soekarno.
Dimana pada akhirnya Yani ditembak dan dibuang ke dalam sumur air di Lubang
Buaya Jakarta. Peristiwa ini dikenal dengan Gerakan 30 September 1965 oleh PKI
(G30S/PKI).
Pada tulisan “Jenderal Ahmad Yani” yang termuat dalam laman Pusat Sejarah
Tentara Nasional Indonesia dikatakan bahwa watak Ahmad Yani sudah
dipengaruhi oleh orangtua yang sering menceritakan kisah-kisah kepemimpinan
kepada anak-anak mereka. Sehingga kepribadian Ahmad Yani bertumbuh dan
ingin bersekolah. Saat itu dia bersekolah HIS (Hollandsch lnlandsche School) di
Purworejo. Ahmad Yani dikenal dengan seseorang yang disiplin belajar dan penuh
bakat. Dia dapat berbicara dalam beberapa bahasa, dan juga memiliki bakal dalam
bela diri. Setelah jepang melakukan invasi ke Indonesia (1942-1945), sebagai
seorang yang memiliki kecerdasan, ahli strategi militer yang terampil, ahmad
berhasil mengobarkan semangat perlawanan, menghimpun pasukan, dan
menyiapkan strategi perlawanan serta membantu perjuangan Sudirman dalam
merebut kemerdekaan. Tulisan ini akan menjelaskan pandangan mengenai Ahmad
Yani mulai dari pendidikan ahmad yani dan awal karir militer, sekilas mengenai
kejadian di kota rengasdengklok dan peristiwa perang dunia II, kepemimpinan
dan strategi militer, dan juga sekilas tentang pernikahan Ahmad Yani.
Pendidikan Ahmad Yani dan Awal Karir Militer
Ahmad Yani mengikuti pendidikan setingkat SD (1935) pada saat itu disebut
dengan Hollandsch-Inlandsche School-HIS (merupakan sekolah dasar Belanda
untuk keturunan asli Indonesia) di Bogor. Selanjutnya melanjutkan Pendidikan
SMP (1938) pada saat itu disebut Meer Uitgebreid Lager Onderwijs-MULO
(merupakan Sekolah Menengah Pertama pada zaman pemerintah kolonial Belanda
di Indonesia, dapat dikatakan bahwa Pendidikan ini lebih tinggi sedikit dari
12
sekolah dasar) di Bogor. Selanjutnya melanjutkan Pendidikan setingkat SMA pada
saat itu disebut Algemeene Middelbare School-AMS (merupakan pendidikan
menengah umum pada zaman Hindia-Belanda dengan masa pendidikan selama
tiga tahun) di Jakarta. Pendikan ini tidak selesai ditamatkan karena adanya
kebijakan wajib militer oleh Belanda saat itu. Pada tahun 1940, Ahmad Yani
bergabung dengan Dinas Topografi Militer KNIL di Malang dan kemudian
mengikuti Pendidikan militer di Bandung dengan Pangkat Sersan. Saat itu
pertempuran militer yang pertama diikuti oleh Ahmad Yani adalah serangan
belanda terhadap jepang dalam pertempuran di Ciater, Lembang. Pada saat itu
Jepang memperoleh kemenangan dan Ahmad Yani menjadi tawanan perang dan
dibebaskan menjadi rakyat biasa pada tahun 1942. Ahmad Yani bergabung dengan
PETA (Pembela Tanah Air) pada tahun 1943 sebagai juru Bahasa dengan
menguasai Bahasa Inggris, Belanda, dan Jepang. Dorongan untuk ikut menjadi
bagian dari PETA adalah karena melihat kondisi Indonesia saat itu. Namun dalam
rangkaian ujian yang dilaluinya, Ahmad Yani juga memiliki kecakapan dalam hal
militer. Sehingga dia diusulkan menjadi tentara penuh dengan mengikuti
serangkaian pelatihan dan pendidikan militer pada Heiho di Magelang dan
Pendidikan Militer Shodancho pada Boei Giyugun Kanbu Renseitai atau sering
disebut dengan Korps Latihan Perwira Tentara Sukarela PETA di Bogor. Pada
tahun 1955-1956, Ahmad Yani ditugaskan untuk mengikuti Pendidikan Command
and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat. Jabatan
Ahmad Yani saat itu adalah Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Darat
Kepemimpinan dan Strategi Militer
Pada masa ahmad Yani menjadi Komandan, dia adalah sosok yang disegani oleh
anggota dan juga rekan-rekannya. Kepemimpinan Ahmad Yani dapat dilihat jelas
setelah lulus menjadi siswa terbaik dari Boei Giyugun Kanbu Renseitai. Setelah
menjalani serangkaian Pelatihan Militer PETA itu di Bogor, Ahmad Yani ditunjuk
sebagai Komandan Dai lci Syodan Dai San Cudan dari Dai Ni Daidan (Komandan
Seksi I Kompi III Batalyon II) di Magelang pada awal tahun 1944 (Pusat Sejarah
TNI AD, 2021) Setelah Indonesia dideklarasikan merdeka pada tanggal 17
Agustus 1945 oleh Sukarno, Jepang membubarkan tentara sukarela Peta dan
semua sistem kemiliteran yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini
dilakukan agar meminimalisasi serangan balik pada pasukan Jepang yang masih
berada di Indonesia. Kepimpinan Yani juga dilihat pada saat pengibaran bendera
Merah Putih di Puncak Bukit Tidar Magelang setelah mendengar berita
proklamasi kemerdekaan. Yani menghimpun pasukan untuk mengawal pengibaran
bendera Indonesia dan mengawal penegasan wilayah Karesidenan Kedu
merupakan bagian dari Republik Indonesia. Namun dalam peristiwa ini terjadi
pertikaian dimana tentara Jepang menembak beberapa pemuda Indonesia. Namun
Ahmad Yani dan kesatuannya berhasil menguasai wilayah Tidar pada tanggal 25
13
September 1945. Ahmad Yani diangkat menjadi Komandan Batalyon 4 Resimen
XIV Divisi V Purwokerto dengan pangkat Mayor. Ahmad Yani memimpin
serangan peristiwa ambarawa dengan mendesak pasukan serikat mundur dari
Ambarawa. Melihat strategi yang dimiliki dalam memimpin pasukan, Ahmad Yani
juga ditugaskan dalam operasi menghambat Agresi Militer I oleh Belanda.
Meskipun dengan peralatan pasukan yang kurang memadai, Ahmad Yani dan
pasukannya mampu mengalahkan pasukan Belanda (Pusat Sejarah TNI AD,
2021). Salah satu strategi yang terkenal pada saat itu adalah operasi “pagar betis”
dimana pasukan mengepung basis-basis pemberontak sehingga membatasi ruang
gerak mereka. Pada Tahun 1948 Ahmad Yani mendapat promosi menjadi Letnan
Kolonel dan menjadi Komandan Brigade Diponegoro Divisi III. Saat itu berhasil
memukul mundur pergerakan PKI dan Agresi Militer Belanda II. Pada pasca
kemerdekaan, Ahmad Yani banyak memimpin penumpasan pada organisasi yang
tidak setuju dengan kemerdekaan Indonesia dengan system yang system yang
disusun saat itu.diantaranya PKI di Grobokan, PRRI di Sumatera, DI/TII di
Pekalongan dan Brebes. Dalam setiap penumpasan yang dilakukan oleh Ahmad
Yani, strategi kepimpimpinan juga diterapkan dengan melatih Kompi Yasir dan
Kompi Pujadi dengan latihan khusus tempur kemiliteran di Battle Training Center
di Purworejo. Hal ini yang mempelopori dibentuknya Batalyon Banteng Raiders
pada tahun 1953. Pada tahun 1958, tidak lama setelah sekembalinya ke Indonesia,
dia memerintahkan penumpasan revolusioner di Sumatera Barat dan merebut
Padang dan Bukit Tinggi. Atas keberhasilan tersebut, dia dipromosikan menjadi
Wakil Kepala Angkatan Darat ke-2 pada tahun 1962 dan kemudian menjadi
kepala Angkatan Darat pada tahun 1963 menggantikan Jenderal AH Nasution
Pernikahan Ahmad Yani dan Akhir Pengabdian
Ahmad Yani berkenalan dengan Bandiah Yayu Rulia semasa masih belajar
mengetik di purworejo sebelum mengikuti Pendidikan militer Shodancho di
Bogor. Yayu Rulia adalah guru mengetik Ahmad Yani selama belajar mengetik.
Mereka menikah pada akhir tahun 1944 dan dikaruniai delapam anak dan tinggal
di Magelang. Pada tahun 1963 Ahmad Yani menjadi Menteri Panglima Angkatan
Darat (Mengpangad) dengan pangkat Letnan Jenderal menggantikan Abdul Harris
Nasution. Kemudian pada tahun 1965 Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah
mendominasi kursi parlemen dan pemerintahan. Menjadikan posisi Ahmad Yani
dalam posisi kesulitan. Satu sisi harus patuh kepada pimpinan yakni Presiden
Indonesia, namun sisi lain memiliki ideologi Pancasila, tidak sepaham dengan
ideologi komunis yang semakin besar di pemerintahan. Puncak kemarahan Ahmad
Yani adalah dengan dibentuknya Angkatan Kelima dan Nasakom (Nasionalisme-
Agama-Komunisme) oleh PKI melalui Presiden Sukarno. Namun sebagai prajurit
yang patuh kepada Presiden, Ahmad Yani tetap siap menjalankan tugas namun dia
berupaya untuk memunda-nunda kebijakan mempersenjatai massa PKI yang
14
mayoritas buruh dan petani sebagai cikal bakal Angkatan kelima. Hal ini membuat
pejabat dari unsur PKI jengkel dan membuat upaya lain. PKI melaporkan hal
tesebut kepada Presiden, kemudian Presiden mulai jengah dengan ulah para
jenderal yang ikut campur dalam politik Presiden. PKI merasa hambatan terbesar
dalam implementasi ideologi mereka adalah Angkatan Darat. Penulis berpendapat
karena banyak pasukan di angkatan darat masih terbawa semangat kemerdekaan
dan semangat menyatukan Indonesia yang mereka peroleh selama berjuang
menjadi tentara PETA. Namun PKI terus melanjutkan upaya agar kebijjakan
tersebut terlaksana, diantaranya adalah melumpuhkan Angkatan darat dengan cara
menculik (menjemput secara paksa) beberapa pejabat Angkatan Darat,
diantaranya adalah Ahmad Yani. Saat itu pasukan pengaman presiden (Komandan
Batalyon I Tjakrabirawa (baca: cakrabirawa) juga sudah didominasi oleh PKI dan
dipimpin oleh Letkol Untung Syamsuri. Dengan dalih perintah dari presiden,
sekitar 200 orang tentara dengan seragam Tjakrabirawa bergerak melakukan
penjemputan paksa atas perintah Untung. Dalam upaya penculikan tersebut,
Ahmad Yani masih sempat melakukan perlawanan namun kemudian ditembak
mati oleh Sersan Gijadi. Penculikan itu terjadi pada 1 Oktober 1965 pukul 05.00
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah. (2002:12). Pengaruh Layanan Informasi Dan Bimbingan Pribadi Terhadap


Kedisiplinan Siswa Kelas Xii Ma Cokroaminoto Wanadadi Banjarnegara Tahun Ajaran
2014/2015. [online]. Tersidia: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/triandi,+11c.
+Ika+Ernawati,+UPY.pdf. [2023, Maret 12]

Kamus Bahasa Indonesia. (2007:286). Pengaruh Layanan Informasi Dan Bimbingan


Pribadi Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Xii Ma Cokroaminoto Wanadadi
Banjarnegara Tahun Ajaran 2014/2015. [online]. Tersidia:
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/triandi,+11c.+Ika+Ernawati,+UPY.pdf. [2023, Maret
12]

Tu’u. (2004). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa


Kelas X, Xi, Dan Xii Di Sma Bhakti Yasa Singaraja Tahun Pelajaran 2016/2017. [
Online]. Tersedia: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/adminpe,+35-44.pdf. [2023,
Maret 12]
Rachman (2004:35). ). Pengaruh Layanan Informasi Dan Bimbingan Pribadi Terhadap
Kedisiplinan Siswa Kelas Xii Ma Cokroaminoto Wanadadi Banjarnegara Tahun Ajaran
2014/2015. [online]. Tersidia: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/triandi,+11c.
+Ika+Ernawati,+UPY.pdf. [2023, Maret 12]

15
asymas’udi. (2000:88-89). Pengaruh Layanan Informasi Dan Bimbingan Pribadi
Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Xii Ma Cokroaminoto Wanadadi Banjarnegara
Tahun Ajaran 2014/2015. [online]. Tersidia: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/triandi,
+11c.+Ika+Ernawati,+UPY.pdf. [2023, Maret 12]

elizabeth b hurlock (1978: 84). BAB II LANDASAN TEORI A. Kedisiplinan.


[ Online]. Tersedia: https://repository.uir.ac.id/3377/5/bab2.pdf. [2023, Maret 12]
Ekosiswoyo dan Rachman (2000:100-105). Pengaruh Layanan Informasi Dan
Bimbingan Pribadi Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Xii Ma Cokroaminoto Wanadadi
Banjarnegara Tahun Ajaran 2014/2015. [online]. Tersidia:
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/triandi,+11c.+Ika+Ernawati,+UPY.pdf. [2023, Maret
12]

Vina. (2022). Memahami Pengertian Disiplin dan Manfaatnya Dalam Kehidupan


Sehari-hari. [online]. Tersedia: https://accurate.id/lifestyle/pengertian-disiplin/.
[2023, Maret 12]

Ronald Sianipar1 M. S. Boedoyo2 M. Ikhwan Syahtaria3. (2022). Ahmad Yani:


Kesuksesan Strategi dan Pengabdian untuk Pertahanan Negara. [online].
Tersedia:baimppkn,+045.+Ahmad+Yani;
+Kesuksesan+Strategi+dan+Pengabdian+untuk+Pertahanan+Negara (1).pdf.
[2023, Maret 12]

Anda mungkin juga menyukai