D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 10
1. Kristsanoraya Lase ( 032017054 )
2. Hendrik Alvin Zebua ( 032017045 )
3. Putrasyah Tri Setia Perjuangan Halawa ( 032017055 )
4. Amelina Tafanao ( 0320170 )
Puji syukur kami panjatakan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
kasihnya yang berlimpah dalam hidup kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai Perilaku Caring Mahasiswa
Kepada Ibu Asrama, Tukang Kebun, dan Pegawai Dapur. Dalam pembuatan makalah ini,
kami menyadari adanya kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu, kami menerima kritikan
dan saran demi penyusunan makalah yang lebih baik .
Kelompok X
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. I
DAFTAR ISI........................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan................................................................................................ 2
2.3 Simulasi Perilaku Caring Mahasiswa kepada Ibu Asrama, Tukang kebun,
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 7
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepedulian atau caring merupakan isu besar dalam profesionalisme keperawatan
Kepedulian tampaknya telah memainkan bagian penting yang paling disoroti. Sejak dulu,
keperawatan selalu meliputi empat konsep (yang merupakan paradigma kita): merawat adalah
apa yang kita lakukan; manusia adalah sasaran dari apa yang kita lakukan (kepada siapa kita
melakukannya); kesehatan adalah tujuannya; dan lingkungan adalah tempat di mana kita
merawat. Inti dari semua teori tentang keperawatan adalah memeriksa dan menguraikan
empat konsep tersebut untuk memberi penjelasan dan panduan dalam hal merawat. Tetapi
sekarang, merawat juga didefinisikan sebagai kepedulian atau caring, yang sudah menjadi
Sebagai perawat/ners kita harus memahami konsep caring dan mampu menanamkan
dalam hati, disirami dan dipupuk untuk mampu memperlihatkan kemampuan soft skill
sebagai perawat, yaitu empati, bertanggung jawab dan tanggung gugat, dan mampu belajar
seumur hidup. Dan itu semua akan berhasil dicapai oleh perawat kalau mereka mampu
Caring merupakan suatu sikap rasa peduli, hormat, menghargai orang lain, artinya
berpikir dan bertindak. Karena caring merupakan perpaduan antara pengetahuan biofisik
dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang berguna dalam peningkatan derajat
kesehatan dalam membantu klien yang sakit. Caring sangatlah penting untuk keperawatan.
Caring adalah fokus pemersatu untuk praktek keperawatan. Praktek caring juga sangat
penting untuk tumbuh kembang, memperbaiki atau meningkatkan kondisi atau cara hidup
terhadap proses fenomena dan pengalaman human caring. Caring scence seperti juga science
lannya meliputi seni dan kemanusiaan. Transpersonal caring mengakui kesatuan dalam
hidup dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring yang kosentrik, dari
individu pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia, pada planet bumi, pada alam semesta
(Watson, 2004).
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir,
berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. Caring dalam keperawatan
Human care merupakan hal yang mendasar dalam teori caring. Menurut Pasquali dan
Arnold (1989) serta Watson (1979), human care terdiri dari upaya untuk melindungi,
meningkatkan, dan menjaga atau mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang
lain mencari arti dalam sakit, penderitaan, dan keberadaannya serta membantu orang lain
Watson (1979) yang terkenal dengan Theory of Human Care, mempertegas bahwa
caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima
asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian
Lebih lanjut Mayehoff memandang caring sebagai suatu proses yang berorientasi
pada tujuan membantu orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Mayehoff juga
memperkenalkan sifat-sifat caring seperti sabar, jujur, rendah hati. Sedangkan Sobel
mendefinisikan caring sebagai suatu rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain.
2.2. Teori Caring Menurut Watson
langkah yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk
menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson
1. Pengkajian
konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandangdan mengkaji masalah dan
pengkajian juga meliputi pendefinisian variable yang akan diteliti dalam memecahkan
masalah.
2. Perencanaan
diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk memecahkan masalah yang
mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan
3. Implementasi
Merupakan tindakkan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi pengumpulan
data.
4. Evaluasi
Merupakan metode dan proses untuk menganalisa, juga untuk meneliti efek dari intervensi
berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang positif
Melihat besarnya masalah caring, seharusnya caring tercemin dalam setiap interaksi
perawat dan klien, bukan malah dianggap sebagai sesuatu yang sulit diwujudkan dengan
dalih beban kerja yang tinggi, atau pengaturan manajemen asuhan keperawatan ruangan yang
kurang baik. Pelaksanaan caring akan meningkatkan mutu asuhan keperawatan, memperbaiki
image perawat di masyarakat dan membuat profesi keperawatan memiliki tempat khusus di
mata para pengguna jasa pelayanan kesehatan, bukan hanya sebagai pelengkap penderita.
Memang tidak mudah merubah perilaku seseorang dalam waktu yang singkat. Apakah orang
yang lulus pendidikan tinggi melalui pendidikan berlanjut menjadi baik perilaku caring nya ?
Apakah dengan iklim organisasi yang baik tiba-tiba seseorang perawat akan lebih caring.
Bukan pekerjaan yang mudah untuk merubah perilaku seseorang. Yang terbaik adalah
membentuk caring perawat sejak dini, yaitu sejak berada dalam pendidikan. Artinya peran
pendidikan dalam membangun caring perawat sangat penting. Dalam penyusunan kurikulum
pendidikan perawatan seyogyanya memasukkan unsur caring dalam setiap mata kuliah.
Penekanan pada humansitik, kepedulian dan kepercayaan, komitmen membantu orang lain
dan berbagai unsur caring yang lain harus sudah dibangun sejak perawat dalam masa
pendidikan. Selain itu perlu dilakukan sosialisasi konsep caring pada perawat guna
memberikan pemahaman yang mendalam tentang apa yang harus dilakukan perawat agar
bersikap caring dalam setiap kontak dengan pasien. Indikator-indikator caring harus dikenal