Skip to content
Home
About Us
Contact
Home
Health
Mengenal Jenis-Jenis dan Bentuk-Bentuk Obat
Dalam dunia farmasi, ada banyak sekali jenis – jenis dan bentuk obat – obatan yang bisa
anda temukan. Masing – masing jenis obat tersebut memiliki fungsi yang berbeda beda satu
sama lain. Ketika anda sedang mengalami atau menderita suatu penyakit, otomatis anda pasti
pernah memakan atau meminum obat atau bagi anda yang ingin menjaga kesuburan tubuh
maka obat herbal menjadi solusinya. Bentuk obat yang biasa anda minum bisa berbentuk
kapsul, tablet, cairan ataupun dalam bentuk yang lainnya. Obat – obatan ini sebenarnya
bukan hanya bisa dikonsumsi dengan cara dimakan atau diminum, tapi ada juga obat yang
tidak boleh dimakan ataupun diminum.
Jenis obat seperti ini biasanya adalah obat luar atau obat yang digunakan untuk mengobati
sakit yang berada di luar organ dalam tubuh. Agar pengetahuan anda tentang informasi obat
yang berlaku dan beredar di masyarakat semakin bertambah, maka sangat penting bagi
anda untuk mengetahui jenis – jenis obat dan bentuk – bentuk obat tersebut. Berikut ini
adalah penjelasannya:
1. Obat Tablet
Jenis obat tablet ini adalah bahan obat yang dipadatkan tanpa bahan tambahan (murni bahan
obat). Obat berbentuk tablet ini pemakaiannya adalah dengan cara dimakan atau diminum.
Jenis obat berbentuk tablet ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
– Tablet Kempa
Jenis obat berbentuk tablet yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Obat berbentuk
tablet ini dibuat sesuai dengan bentuk cetakannya dan memiliki ukuran yang
sangat bervariasi.
– Tablet Hipodermik
Jenis obat tablet hipodermik ini adalah obat tablet yang mudah larut di dalam air. Proses
pelarutannya juga terjadi secara sempurna.
– Tablet Effervescent
Jenis obat tablet effervescent ini memang sengaja dibuat agar mudah larut di dalam air.
Penggunaan jenis tablet ini adalah dengan melarutkannya dahulu didalam air sebelum
diminum. Tablet Effervescent ini tidak boleh langsung anda telan atau dimakan sebelum
dilarutkan dalam air.
– Tablet Kunyah
Obat berbentuk tablet yang satu ini penggunaan dilakukan dengan cara dikunyah. Biasanya,
jenis obat tablet seperti ini memiliki rasa yang lebih enak dibandingkan dengan obat – obat
yang lainnya, karena pemakaiannya yang harus langsung dimakan atau dikunyah.
Akan tetapi beberapa pabrik membuat obat kapsul dengan bentuk khusus, misal ujungnya
lebih runcing atau rata. Kapsul ini juga dapat mengandung zat warna yang aman atau zat
warna dari berbagai oksida besi, bahan opak seperti titanium dioksida, bahan pendispersi,
bahan pengeras seperti sukrosa dan pengawet. Biasanya bahan ini mengandung antara 10 –
15 % air.
Selain bentuknya yang lebih menarik, bentuk ini juga berfungsi untuk melindungi obat dari
pengaruh kelembapan udara atau untuk melindungi obat dari keasaman lambung. Kaplet
pun merupakan obat padat yang dibuat secara kempa cetak sehingga bentuknya menjadi oval
seperti kapsul.
Obat jenis ini dihasilkan dari proses extraksi dari bahan bahan obat – obatan, baik dari hewan
ataupun tumbuhan. Obat berbentuk ekstrak ini merupakan sediaan pekat, yang diperoleh
dengan mengekstraksi zat dari simplisia nabati atau simplisia hewani dengan menggunakan
pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi ukuran yang ditetapkan.
Penggunaan lokal : memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi
karena hemoroid.
Penggunaan sistemik : aminofilin dan teofilin untuk asma, chlorprozamin untuk anti
muntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk analgenik antipiretik.
Obat ini berbentuk cair dengan penggunaan meneteskan ke bagian yang terkena penyakit.
Obat ini biasanya digunakan untuk obat dalam, tetes mulut, tetes telinga, tetes hidung dan
tetes mata
Obat jenis ini berbentuk cair (larutan,emulsi atau suspensi) yang disuntikkan ke tubuh
penderita, dengan tujuan agar kerja obat lebih cepat dan untuk mengobati penderita yang
tidak bisa makan obat melalui mulut.
Jenis obat dan bentuk obat yang sudah dijelaskan di atas tergantung dari kebutuhan dan
penyakit yang diderita seseorang. Hal penting yang perlu anda ingat adalah jangan meminum
dan memakan obat sembarangan, perhatikan aturan minum dan cara pemakaiannya. Dan
yang paling penting harus berdasarkan resep dokter agartidak terjadi hal – hal yang tidak
diinginkan.
11 Makanan yang Baik Dikonsumsi oleh Penderita Obesitas Health
Prev Story
Telapak Tangan Terasa Gatal? Pertanda Baik Atau Buruk, ya? Health
Next Story
Search
Categories
Animal
Automotive
Beauty
Career
Criminal
Culinary
Education
Entertainment
Funny
Game
Health
History
Info
Inspiration
Lifestyle
Magic
Main
Mistery
Movie
Music
Mystic
Personality
Photography
Property
Robot
Social
Space
Story
Technology
Tips
Unique
Recent Posts
Takut dan Cemas Saat Bertemu Dokter? Mungkin Anda Terkena Sindrom Ini
Darknet, Tempat Transaksi Jual-Beli Online Yang Menyembunyikan Identitas
Pembelinya
Mencium Baju Pasangan Bisa Mengurangi Tingkat Stress, Berikut Penjelasannya
Falcon UAV, Drone Yang Dirancang Untuk Membantu Tugas Polisi
Makin Canggih, Inilah Teknologi Hebat Yang Akan Hadir di Tahun 2018
Home
About Us
Contact
PARACETAMOL
Des 8
Posted by Administrator
Obat Generik :
Paracetamol / Parasetamol
Obat Bermerek :
KOMPOSISI
FARMAKOLOGI
Paracetamol atau acetaminophen adalah obat yang mempunyai efek mengurangi nyeri
(analgesik) dan menurunkan demam (antipiretik). Parasetamol mengurangi nyeri dengan cara
menghambat impuls/rangsang nyeri di perifer. Parasetamol menurunkan demam dengan cara
menghambat pusat pengatur panas tubuh di hipotalamus.
Paracetamol (parasetamol) sering digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti sakit
kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit gigi, flu dan demam. Parasetamol mempunyai efek
mengurangi nyeri pada radang sendi (arthritis) tapi tidak mempunyai efek mengobati
penyebab peradangan dan pembengkakan sendi.
INDIKASI
Mengurangi nyeri pada kondisi : sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, nyeri pasca operasi minor,
nyeri trauma ringan.
Menurunkan demam yang disebabkan oleh berbagai penyakit. Pada kondisi demam,
paracetamol hanya bersifat simtomatik yaitu meredakan keluhan demam (menurunkan suhu
tubuh) dan tidak mengobati penyebab demam itu sendiri.
KONTRAINDIKASI
Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang, segera
hubungi Unit Pelayanan Kesehatan.
Gunakan Parasetamol berdasarkan dosis yang dianjurkan oleh dokter. Penggunaan
paracetamol melebihi dosis yang dianjurkan dapat menyebabkan efek samping yang serius
dan overdosis.
Hati-hati penggunaan parasetamol pada penderita penyakit hati/liver, penyakit ginjal dan
alkoholisme. Penggunaan parasetamol pada penderita yang mengkonsumsi alkohol dapat
meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati.
Hati-hati penggunaan parasetamol pada penderita G6PD deficiency.
Hati-hati penggunaan parasetamol pada wanita hamil dan ibu menyusui. Parasetamol bisa
diberikan bila manfaatnya lebih besar dari pada risiko janin atau bayi. Parasetamol dapat
dikeluarkan melalui ASI namun efek pada bayi belum diketahui pasti.
EFEK SAMPING
Paracetamol Tablet
KEMASAN