Anda di halaman 1dari 21

Jenis & Bentuk Obat

FRIDA INDRIANI S.KEP.,NS.M.K.M


JENIS OBAT BERDASARKAN BENTUK
SEDIAAN
1. TABLET
Tablet adalah jenis sediaan yang paling umum Anda jumpai, umumnya berbentuk bulat.
Tablet berisi campuran bahan aktif obat dan zat tambahan untuk menunjang manfaatnya.
Sebagaimana sediaan obat padat lainnya, tablet umumnya diberikan secara oral, alias
diminum. Terdapat beragam jenis sediaan tablet, salah satunya tablet salut selaput atau
tablet coating. Tablet coating dibedakan lagi berdasarkan jenis salut selaput yang
melapisinya, antara lain: Tablet salut gula,Tablet salut film, Tablet salut enteric
Selain berdasarkan lapisannya, beberapa jenis tablet juga ada yang dibedakan berdasarkan
cara pemberian obat, yakni dikunyah, diisap, maupun ditaruh di bawah lidah.
2. KAPSUL
Satu lagi jenis obat sediaan padat yang cukup sering digunakan masyarakat
adalah kapsul.
Kapsul dikemas dalam sebuah cangkang berbentuk tabung keras atau lunak
yang terbuat dari gelatin atau pati. Di dalam kapsul berisi bahan aktif obat
yang telah dihaluskan.
3. PIL
Kaplet merupakan gabungan bentuk kapsul dan tablet. Dalam hal ini, kaplet
adalah tablet yang dibungkus lapisan gula dan pewarna menarik untuk
menjaga kelembapan dan kontaminasi saat di lambung.
Meski begitu, ada pula kaplet yang tidak dilapisi selaput. Persis seperti
tablet, hanya saja bentuknya panjang atau lonjong menyerupai kapsul.
4. PIL
Berbeda dengan tablet, pil berbentuk bundar (bola) dan berukuran kecil.
Granul merupakan salah satu bentuk variasi pil.

5. SERBUK/PUYER
Serbuk atau puyer merupakan campuran kering obat dan zat kimia yang
telah dihaluskan. Berbeda dengan kapsul yang dilapisi dengan cangkang,
obat puyer biasanya bisa langsung diminum setelah dilarutkan dalam air dan
aman bagi lambung. Bagi orang yang susah minum obat, pemberian obat
puyer biasanya lebih memudahkan.
6. Suppositoria
Suppositoria merupakan jenis obat semipadat yang bisa larut atau melunak
pada suhu tubuh. Suppositoria biasanya diberikan melalui anus, vagina, atau
uretra.

7. Obat oles
Tidak hanya supoositoria, obat oles juga termasuk golongan obat semipadat.
Sesuai namanya, obat oles umumnya diberikan secara topikal atau dioleskan
ke permukaan kulit atau selaput lendir. Itu sebabnya, obat oles masuk ke
kelompok obat topikal.
Beberapa jenis obat oles, meliputi:

• Krim
• Losion
• Salep
• Gel
8. OBAT CAIR

Bentuk sediaan obat cair mengandung berbagai zat kimia terlarut. Jenis obat
ini biasanya diberikan secara oral maupun topikal. Beberapa jenis obat cair,
antara lain:
Larutan atau solutio
Elixir
Sirop
Emulsi
9. Suspensi
Suspensi termasuk ke dalam kelompok obat cair. Suspensi mengandung
campuran obat berupa zat padat yang telah melebur dalam cairan.
Jenis obat ini biasanya memberikan keterangan “kocok dahulu sebelum
diminum” pada kemasan obat.

10. Injeksi
Injeksi merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi, atau
serbuk yang siap pakai atau perlu dilarutkan terlebih dahulu.
Pemberian injeksi (suntikan) dilakukan melalui jaringan tubuh dengan
tujuan agar kerja obat lebih cepat.
11. Obat tetes
Obat tetes, disebut juga guttae, merupakan sediaan berupa larutan, emulsi,
atau suspensi yang diberikan dengan cara ditetes.

Beberapa jenis obat tetes meliputi:


• Guttae (obat dalam)
• Guttae oris (tetes mulut)
• Guttae auriculares (tetes telinga)
• Guttae nasales (tetes hidung)
• Guttae ophtalmicae (tetes mata)
12. INHALER

Termasuk sediaan obat dalam bentuk gas atau uap. Sediaan obat uap ini
biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan atau penyakit pernapasan.
Jenis obat ini memiliki partikel obat yang lebih kecil sehingga lebih mudah
diserap melalui saluran pernapasan. Selain inhaler, beberapa jenis sediaan
obat gas atau uap meliputi nebulizer dan vaporizer.
JENIS OBAT BERDASARKAN TERAPI
MEDIS
• Analgesik, yakni obat pereda nyeri
• Antibakteri, yakni obat yang mengatasi infeksi bakteri
• Antidepresan, yakni obat untuk menangani gejala depresi
• Antikejang (antikonvulsan), yakni obat mencegah dan mengatasi kejang atau serangan epilepsi
• Antijamur, yakni obat yang mengatasi infeksi jamur
• Antiemetik, yakni obat yang mengatasi mual dan muntah
• Antihistamin, yakni obat untuk melawan efek histamin sebagai penyebab alergi
• Anti-inflamasi, yakni obat yang mengatasi peradangan
• Obat tidur, yakni obat yang mampu mengatasi gangguan tidur
• Anestetik, yakni obat bius
TUJUAN KLASIFIKASI OBAT
• Mengetahui kemungkinan interaksi obat
• Mengetahui kemungkinan resistensi obat
• Memastikan tahapan pengobatan yang tepat
RUTE PEMBERIAN OBAT
1. Oral (minum langsung)
• Rute pemberian obat secara oral biasanya dilakukan untuk obat-obatan dalam bentuk
sirup, cair, tablet, kapsul, maupun tablet kunyah. Pemberian obat secara oral paling sering
digunakan karena mudah dan murah.
• Obat yang diminum secara oral biasanya akan diserap di usus kecil dan menuju organ hati
sebelum akhirnya disebarkan ke seluruh tubuh untuk menuju target pengobatan. Oleh
karena melalui saluran pencernaan, hal ini tentu juga akan memengaruhi proses
penyerapan obat lain atau makanan.
• Itu sebabnya, beberapa obat disarankan untuk diminum saat perut kosong (sebelum
makan) dan beberapa lainnya setelah makan.
2. SUNTIKAN (PARENTERAL)
Sesuai namanya, cara pemberian obat ini dilakukan dengan menggunakan
injeksi, alias suntikan. Biasanya, obat yang diberikan dengan cara injeksi
memiliki dosis yang lebih kecil dibandingkan obat yang dikonsumsi secara
oral.
Hal ini karena obat tidak melalui proses penyerapan terlebih dulu di sistem
pencernaan untuk mencapai pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh
tubuh.
3. Sublingual dan bukal
• Meski sama-sama masuk melalui mulut, metode pemberian obat ini
berbeda dengan oral yang diminum (ditelan). Pemberian obat secara
sublingual dilakukan dengan meletakkan obat di bawah lidah, sedangkan
bukal meletakkan obat di antara gusi dan pipi bagian dalam.
• Obat yang diletakkan di bawah lidah ataupun di antara pipi nantinya akan
terserap ke pembuluh darah kapiler di rongga mulut. Cara ini membuat obat
menyerap ke tubuh lebih cepat dibandingkan oral karena mempersingkat
perjalanan obat, yakni tidak melalui proses pencernaan.
• Namun, kebanyakan obat tidak diberikan dengan cara sublingual atau bukal
karena mungkin tidak dapat terserap sempurna. Salah satu obat yang umum
diberikan dengan cara ini adalah nitrogliserin, untuk meredakan angina.
4. TOPIKAL
• Rute pemberian obat secara topikal dilakukan dengan mengoleskan obat
ke kulit atau jaringan mukosa, sebagaimana disebut dalam tinjauan ilmiah
Using medication: Topical medications.
• Umumnya, obat oles diresepkan untuk mengobati masalah kulit yang
tampak, seperti psoriasis, eksim, ruam, atau kulit kering.
• Tak hanya obat-obatan, cara pemberian obat secara topikal juga dapat
dilakukan untuk produk kecantikan untuk menutrisi dan melindungi kulit
dari kerusakan.
• Beberapa jenis sediaan obat topikal (oles) yang umum Anda temui, antara
lain seperti salep, krim, losion, bedak, atau gel.
5. Supositoria (rektal)
Supositoria adalah cara pemberian obat melalui rektal (anus). Pemberian
obat secara supositoria memungkinkan obat langsung terserap tubuh dan
bekerja lebih cepat karena tidak perlu melalui saluran pencernaan.
Untuk beberapa kondisi, cara ini dinilai lebih efektif dibandingkan minum
obat secara oral. Pemberian obat secara rektal dapat diberikan dalam
beberapa kondisi, seperti mengatasi sembelit pada anak, mengalami mual
hebat, hendak atau baru saja menjalani operasi, atau memiliki masalah
kesulitan menelan.
Selain kelima cara yang paling umum di atas, ada juga rute pemberian obat lainnya
yang mungkin pernah atau bisa Anda gunakan, seperti:

• Vaginal, yang dapat berupa tablet, krim, atau gel yang dimasukkan melalui vagina
• Okular, berupa obat tetes mata ataupun salep mata. Para tenaga medis kerap
menyebut jalur pemberian topikal
• Obat tetes telinga
• Nasal, seperti obat semprot hidung untuk mengatasi masalah di rongga hidung
• Dihirup (inhalasi), dilakukan dengan mengubah obat menjadi partikel yang sangat
kecil agar dapat terhirup dan masuk ke paru-paru
• Perbedaan rute pemberian obat dimaksudkan agar obat dapat bekerja secara efektif
dan optimal. Itu sebabnya, memahami dengan baik metode pemberian obat dapat
membantu Anda untuk sembuh lebih cepat pula.
POST TEST
1. SEBUTKAN 5 JENIS OBAT BERDASARKAN BENTUK SEDIAAN
DAN JELASKAN
2. SEBUTKAN 5 RUTE PEMBERIAN OBAT DAN JELASKAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai