Anda di halaman 1dari 37

PENGANTAR

BIOFARMASI

ERNI RUSTIANI M.Farm, Apt

PROGRAM STUDI FARMASI


F MIPA UNIVERSITAS PAKUAN
Istilah Biofarmasi merupakan
terjemahan dari kata Inggris
“Biopharmaceutics” yang diungkapkan
pertama kali oleh G. Levy.

Biofarmasi adalah :
Disiplin ilmu yang mempelajari tentang
interaksi obat dan lingkungan fisiko-
kimianya di tempat pemberian obat.
Studi tersebut meliputi :
1. Pengaruh formulasi dan teknologi pembuatan obat
terhadap predisposisi zat aktif sediaan obat di dalam
tubuh.
2. Pengaruh faktor fisiologik organ di jalur pemberian
obat dengan ketersediaan hayati yang sesuai dengan
efek yang diharapkan.
Hasil studi tersebut memungkinkan diperoleh obat
dengan ketersediaan hayati yang sesuai dengan efek
yang diharapkan.
Predisposisi artinya penempatan zat aktif di dalam
tubuh setelah zat aktif tersebut masuk ke dalam
tubuh dan disebarkan.
I. OBAT
Definisi obat ialah suatu zat yang
digunakan untuk diagnosa pengobatan,
menyembuhkan atau mencegah
penyakit pada manusia atau pada
hewan.
Meskipun obat dapat menyembuhkan
tetapi banyak kejadian yang
mengakibatkan seseorang menderita
akibat keracunan obat. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa obat dapat
bersifat sebagai racun.
Obat itu akan bersifat sebagai obat
bila tepat digunakan dalam
pengobatan suatu penyakit dengan
dosis dan waktu yang tepat.
Jadi bila digunakan salah dalam
pengobatan atau over dosis akan
menimbulkan keracunan.
Bila dosisnya lebih kecil tidak
diperoleh efek penyembuhan.
Pemberian obat perlu
mempertimbangkan masalah-masalah
sebagai berikut :
•Efek yang dikehendaki, lokal atau
sistemik.
•“ Onset “ bagaimana yang dikehendaki,
yang cepat atau lambat.
•“ Duration “ bagaimana yang dikehendaki,
yang lama atau pendek.
•Apakah obatnya tidak rusak di dalam
lambung atau di usus.
•Relatif aman rute yang akan
digunakan, melalui mulut, suntikan
atau anus.

•Melalui rute pemberian yang


menyenangkan bagi dokter dan
pasien.

•Obat mana yang harganya relatif


murah.
Rute penggunaan obat dapat melalui
beberapa cara yaitu:
Melalui oral : masuk mulut,
tenggorokan terus ke lambung
Melalui suntikan : yaitu dengan menusuk
beberapa jaringan di badan
Secara inhalasi : berupa gas yang
dihisap melalui mulut atau hidung
Melalui selaput lendir seperti vagina,
mata, telinga, anus dan lain-lain.
I.1. PENGGUNAAN OBAT SECARA ORAL

Penggunaan obat secara oral adalah yang paling


menyenangkan, murah dan paling aman. Kerugiannya
beberapa obat akan mengalami pengrusakan oleh cairan
lambung atau usus.

Pada keadaan pasien muntah-muntah, koma atau dikehendaki


onset yang cepat, penggunaan obat melalui rute oral tidak
memungkinkan.

Bentuk obat yang memberi aksi onset cepat tidak selalu


menguntungkan, sebab semakin cepat obat diabsorbsi akan
cepat pula mengalami metabolisme dan ekskresi.
Obat yang diabsorbsi lambat akan
memberi aktivitas obat yang lebih
panjang.
Pemilihan bentuk obat memerlukan
pertimbangan banyak faktor.

Bentuk obat padat untuk pemakaian


oral adalah : tablet, kapsul dan serbuk.
Macam-macam tablet yaitu:
Tablet kempa
Tablet kunyah, contohnya tablet antasida
Tablet salut, contohnya salut gula, salut film dan
salut enterik
Tablet effervescent, dalam penggunaannya tablet
ini harus dilarutkan dulu dalam segelas air dan
akan mengeluarkan gas karbondioksida.
Tablet hipodermik, dilarutkan dalam air untuk
injeksi lalu diinjeksikan di bawah kulit.
Tablet implantasi, berbentuk bulat kecil, pipih,
steril berisi hormon steroid ditanamkan ke
dalam kulit tubuh.
Macam-macam kapsul yaitu:
Kapsul gelatin keras
Kapsul gelatin lunak

Macam-macam serbuk yaitu:


Serbuk terbagi : bentuk serbuk ini berupa bungkusan serbuk
dalam kertas perkamen, tiap bungkus 1 dosis.
Serbuk tak terbagi : serbuk dalam jumlah yang banyak
ditempatkan dalam dus / botol kecil bermulut lebar. Contohnya
bedak salicyl.
Serbuk effervescent: serbuk yang berupa granul kecil
mengandung asam sitrat dan Na bikarbonat.
Macam-macam bentuk sediaan cair untuk pemakaian
oral yaitu:
Larutan : merupakan larutan obat yang
umumnya menggunakan air sebagai pelarutnya.
Eliksir : suatu larutan alkoholis yang diberi
pemanis dan aroma
Emulsi : campuran dua zat cair yang tidak dapat
bercampur misalnya minyak dan air. Zat cair yang
satu terdispersi dalam zat cair yang lain dengan
bantuan emulgator.
Suspensi : suatu campuran obat berupa zat padat
yang terbagi halus atau terdispersi di dalam medium
cairan. Biasanya cairan yang dipakai adalah air dan
sediaan harus dikocok dahulu.
I.2. PENGGUNAAN OBAT SECARA
PARENTERAL
 Arti parenteral adalah suatu rute
pemberian obat yang tidak melalui usus. Istilah
umum yang lain adalah injeksi atau suntik.
 Injeksi adalah : sediaan berupa larutan,
emulsi atau suspensi dalam air atau cairan
pembawa lain yang cocok, steril dan digunakan
secara parenteral yaitu dengan merobek lapisan
kulit atau lapisan mukosa.
Macam-macam bentuk sediaan yaitu:
 Larutan dalam air, contoh injeksi vitamin C
 Larutan dalam minyak, contoh injeksi minyak
camphora
 Suspensi obat padat dalam air, contoh suspensi
hidrokortison asetat
 Suspensi dalam minyak, contoh injeksi penisilin
dalam minyak
 Berupa kristal steril untuk dibuat larutan dengan
penambahan pelarut steril umumnya air steril,
contohnya injeksi penisilin G natrium
Cairan infus intravena berupa larutan
dalam volume besar untuk dosis
tunggal infusa, sebagai pelarut
aquadest steril. Berisi zat untuk nutrisi
dasar seperti dekstrosa, restorasi
keseimbangan elektrolit seperti larutan
Ringer, pengganti cairan tubuh seperti
larutan NaCl dan Dekstrosa.
I.3. PENGGUNAAN OBAT SECARA INHALASI
Obat dalam keadaan gas atau uap diabsorbsi
sangat cepat melalui hidung, trakea, paru-
paru dan selaput lendir pada perjalanan
pernafasan. Alat inhalasi berupa penghisap
uap, alat penguap, alat penyemprot, aerosol.
I.4. PENGGUNAAN OBAT PADA SELAPUT LENDIR

Pada selaput lendir di mulut digunakan :


 Tablet hisap, obat larut perlahan-lahan dalam
mulut
 Tablet bukal, pemakaiannya dimasukkan antara
pipi dan gusi dalam rongga mulut. Absorbsi
obatnya melalui selaput lendir mulut, masuk ke
perdaran darah, tablet biasanya berisi hormon
steroid.
 Tablet sublingual (di bawah lidah), diletakkan di
bawah lidah. Penyerapan obatnya sama seperti
tablet bukal dan biasanya berisi hormon steroid.
Contohnya nitrogliserin.
 Pada selaput lendir di mata digunakan :
 Occulenta (salep mata), yaitu salep untuk
pengobatan mata
 Larutan mata, larutan sebagai pencuci mata
dan tetes mata
 Suspensi mata, dalam bentuk tetes mata
 Padaselaput lendir di hidung digunakan : larutan
atau suspensi hidung, berupa tetesan atau
semprotan.

 Pada selaput lendir di telinga digunakan : tetes


telinga dan larutan pencuci lubang telinga.

 Padaselaput lendir di vagina digunakan ovula,


bentuknya oval seperti telur, efek yang
diperoleh lokal. Selain itu dapat juga digunakan
Tablet vaginal, bentuknya oval dan mudah
hancur, pemakaiannya dimasukkan ke dalam
vagina.
 Pada selaput lendir di dubur digunakan
suppositoria berbentuk seperti torpedo,
dimasukkan ke dalam rektum. Biasanya
mengandung oleum cacao sebagai basis yang
akan meleleh pada temperatur tubuh. Efek
yang diperoleh lokal atau sistemik. Bila basis
yang digunakan PEG maka tidak meleleh
tetapi larut dalam cairan rektum.
I.5. PENGGUNAAN OBAT PADA KULIT

Penggunaan obat pada kulit dimaksudkan untuk


memperoleh efek pada atau di dalam kulit. Bentuk obat
untuk topikal dapat berupa padat, semi padat dan cair.
Bentuk obat padat untuk penggunaan topikal adalah
serbuk yang tujuannya menyerap lembab.
Bentuk obat cair untuk penggunaan topikal adalah:
Sediaan basah seperti kompres, celupan dan untuk
mandi seperti rivanol, larutan PK.
Losion, biasanya suspensi dari zat yang tidak larut
Linimen, suatu larutan dalam alkohol atau minyak,
berbentuk suspensi atau emulsi. Digunakan pada kulit
untuk pengobatan otot yang sakit. Linimen biasanya
menggunakan alkohol sebagai basis dengan fungsi
melancarkan peredaran darah.
Bentuk obat semipadat pada penggunaan topikal :
Salep adalah sediaan setengah padat untuk dipakai pada
kulit
Krim adalah sediaan setengah padat yang mengandung
banyak air
Pasta adalah suatu salep yang mengandung banyak serbuk
Jeli adalah suatu sediaan setengah padat, kental dan lekat
Bila dihubungkan dengan absorbsi obat maka tiap
obat mempunyai sifat tersendiri. Beberapa
diantaranya dapat diabsorbsi dengan baik pada
suatu cara penggunaan, sedangkan yang lainnya
diabsorbsi dengan buruk.
 Tiap obat harus dievaluasi satu persatu dan
diketahui cara pemberian yang paling baik dan
dipersiapkan bentuk sediannya.
Perbedaan dalam absorbsi obat diantara bentuk-
bentuk sediaan merupakan fungsi dari
formulasinya sendiri dan cara pemberian.
Bila obat digunakan secara oral maka obat itu
diabsorbsi dari saluran cerna ke dalam sirkulasi
portal dan diangkut ke hati melalui vena porta.
Selama perjalanan melalui hati ini sebagian dari
zat obat dapat mengalami metabolisme oleh
enzim-enzim hati sebelum ke luar sirkulasi
portal dan mencapai sirkulasi sistemik.
Perubahan sebagian dari obat melalui deaktivasi
metabolik dalam hati disebut sebagai efek
perjalanan pertama. Karena dengan cara ini
sejumlah obat hilang sebelum masuk ke sirkulasi
umum, sehingga tidak dihasilkan efek yang penuh
dari obat yang sebenarnya diabsorbsi.
Jika obat diberikan secara sublingual, bukal atau
intravena mula-mula tidak melalui hati dan
sejumlah besar obat yang diabsorbsi dapat
mencapai sirkulasi umum.
 Untuk obat-obat yang diinginkan memberikan
efek lokal digunakan langsung pada tempat
obat dikehendaki bekerja. Meliputi produk
obat yang digunakan pada mata, telinga,
kerongkongan, kulit, vagina, anus atau ditelan
untuk efek lokal dalam saluran cerna.
Penelitian biofarmasi bertujuan mempelajari
faktor-faktor yang mempengaruhi profil
ketersediaan hayati suatu zat aktif dan atau
metabolitnya.

Pemahaman ini meliputi :


Interaksi antara formulasi dan teknologi suatu
bentuk sediaan dengan menentukan sifat-sifat
fisikokimia dari obat jadi.
Interaksi di antara zat aktif dan organ tubuh yang
menentukan profil ketersediaan hayati
Evaluasi dan interpretasi hasil penelitian biofarmasi
merupakan bagian dari rancangan perkembangan
suatu obat dan melengkapi penelitian molekul-
molekul baru dalam bidang farmakologi “drug
design”.

Anda mungkin juga menyukai