Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BENTUK-BENTUK SEDIAN OBAT

DOSEN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

KELAS A/SEMESTER 2

1.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN KUPANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN WAIKABUBAK

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur di panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan dan
penyertaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “BENTUK-
BENTUK SEDIAAN OBAT” dengan baik.

Kami menyadari benar dalam penyusunan makalah ini banyak mendapat bantuan
secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih yang tak terhingga.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan Tuhan Yang Masa Esa
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya bagi kita semua.

Waikabubak, 28 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membuat, mencampur,
memformulasi, dan melakukan pembakuan senyawa obat. Obat adalah bahan tunggal
atau campuran yang digunakan semua makhluk untuk bagian luar maupun dalam
guna mencegah maupun mengobati penyakit.
Bahan obat jarang diberikan sendiri-sendiri, melainkan meruapakan suatu
formula yang dikombinasikan dengan satu atau lebih zat bukan obat yang bermanfaat
untuk kegunaan farmasi yang bermacam-macam dan khusus. Melalui penggunaan
yang selektif dari zat obat ini sebagai bahan farmasi akan dihasilkan sedian obat
dalam berbagai bentuk dengan tipe yang bermacam-macam.
Masing-masing tipe bentuk sediaan mempunyai sifat-sifat fisika dan sifat-sifat
farmasi yang khusus. Sediaan yang bermacam-macam ini merupakan tantangan bagi
ahli-ahli farmasi di pabrik dalam membuat formula dan bagi dokter dalam memilih
obat serta cara pemberiannya untuk ditulis dalam resep.
Sifat yang keras dan takaran yang rendah dari kebanyakan obat-obat yang
digunakan saat ini menghalangi setiap harapan bahwa masyarakat umum akan dapat
memperoleh takaran yang tepat dengan aman dari bahan berupa bahan baku
berkhasiat. Sebagian besar dari obat yang tersedia, digunakan dalam jumlah milligram
yang ukurannya sangat sedikit sehingga harus ditimbang menggunakan timbangan
laboratorium yang peka.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bentuk-bentuk sedian obat?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari sediaan obat yang diberikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk sediaan obat.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sediaan obat yang diberikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk-bentuk Sedian Obat


1) Sediaan Padat
a. Pulvis/Pulveres/Serbuk ialah campuran kering bahan obat atau zat
kimia yang dihaluskan ditujukan untuk obat dalam atau luar. Pulveres
adalah serbuk yang masing-masing dibungkus dengan pengemas yang
cocok sekali minum.
b. Tablet ialah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi. Zat tambahan berfungsi sebagai pengisi, penambah,
pengikat, pelican, dan pembahas atau fungsi lain yang cocok. Tablet
berbentuk bulat pipih dengan berat antara 50mg-2g, umumnya sekitar
200-800mg jenis tablet sangat banyak, misalnya tablet salut, tablet
effervescent, tablet sub lingual, tablet lepas lambat dan lozenge.
c. Kapsul ialah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut. Cangkang kapsul terbuat dari gelatin, pati
atau bahan lain yang cocok.
d. Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk
yang diberikan melalui rektal, vagina atau urethal. Sediaan ini dapat
meleleh melunak atau melarut pada suhu tubuh. Berdasarkan
pemakainya bentuk suppositoria ada yang torpedo atau meruncing di
kedua ujungnya atau (suppositoria anal). Ovula yang bentuknya bulat
atau bulat telur digunakan melalui vagina.
e. Kaplet adalah tablet berbentuk seperti kapsul yang pembuatannya
melalui kempa cetak.
f. Pellet, sediaan tablet kecil, silindris dan steril yang pemakaiannya
ditanam (inflantasi) ke dalam jaringan.
g. Lozenge adalah sediaan tablet yang rasanya manis dan baunya enak
yang penggunaannya dihisap dalam mulut.
2) Sedian Setengah Padat
Ada beberapa sediaan setengah padat, yaitu unguenta (salep), cremones
(krim), pasta dan gel (jelly).
a. Salep merupakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar.
b. Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulasi mengandung air
tidak kurang atau sama dengan (>)60% dan dimasukkan obat luar.
Umumnya digunakan di daerah yang relatif jarang terkena air karena
krim mudah tercuci.
c. Pasta adalah sediaan berupa masa lembek yang digunakan untuk
pemakaian luar. Biasanya dibuat dengan mencampur serbuk dalam
jumlah >50% bagian dengan Vaseline atau parafin cair atau dengan
bahan dasar yang tidak berlemak (gliserol, musilago atau sabun).
d. Jelly merupakan sediaan suspensi setengah padat dari bahan organik
atau anorganik, mengandung air dan digunakan pada kulit yang peka
atau berlendir (mukosa).
3) Sediaan Cair
adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut kecuali, dinyatakan
lain, sebagai pelarut digunakan air suling. Larutan bersifat homogen atau serba
sama.
a. Sirup, suatu sediaan yang berupa larutan yang mengandung gula
sukrosa. Kecuali dinyatakan lain kadar gula tidak kurang dari 64% atau
tidak lebih dari 66% sirup dengan kadar gula ±65% disebut sirup
simplek yang digunakan sebagai Origin saporis (pemanis).
b. Eliksir, sediaan larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, selain
obat juga mengandung bahan tambahan seperti gula, zat pemanis
lainnya, zat warna, zat dan zat pengawet. Eliksir digunakan sebagai
obat dalam. Pelarut digunakan umumnya etanol karena dapat
meningkatkan kelarutan zat aktifnya.
c. Guttea (obat tetes), suatu sediaan cairan berupa larutan, emulsi atau
suspensi digunakan baik untuk obat luar atau obat dalam, dilengkapi
alat penetas berskala (untuk obat dalam) dan tidak berskala untuk obat
luar. Jika disebut obat tetes tanpa keterangan yang dimaksud adalah
obat dalam.
d. Injeksi, sediaan steril dan bebas pirogen yang berupa larutan, emulsi,
suspensi serbuk yang dilarutkan atau disuspensikan lebih dulu sebelum
digunakan. Penggunaan sediaan injeksi disuntikkan menggunakan
spuit ke dalam kulit, bawah kulit, otot atau intravena.
e. Enema adalah suatu larutan yang penggunaannya melalui rektum atau
anus. Kegunaan sediaan enema antara lain untuk memudahkan buang
air besar, mencegah kejang atau mengurangi nyeri lokal.
f. Gargarisma yaitu berupa sediaan larutan relatif pekat yang harus
diencerkan sebelum digunakan atau dikumurkan. Gargarisma
umumnya digunakan untuk pencegahan atau pengobatan infeksi
tenggorokan.
g. Douche adalah larutan yang digunakan secara langsung pada lubang
tubuh, bermanfaat sebagai pembersih atau antiseptic. Contoh douche
adalah vaginal douche, eye douche, pharingael douche dan masal
douche.
h. Suspensi ialah sediaan cairan yang mengandung bahan obat berupa
partikel halus yang tidak larut dan terdispresi dalam cairan pembawa.
Dalam kemasan sediaan suspensi disertai etiket bertuliskan kocok
dahulu sebelum digunakan, tujuan supaya partikel mengendap
terdisperasi merata.
i. Emulsi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat cair atau
larutan obat, terdispersi dalam cair distabilkan dengan emulagator yang
sesuai. Emulsi merupakan campuran zat berminyak dan berair. Dalam
kemasannya, emulsi ada penjelasan “kocok dahulu sebelum
digunakan” supaya zat yang terpisah dapat tercampur merata kembali.
j. Infusa adalah sediaan cair yang dibuat menjadi simplisia nabati dengan
air panas (90 derajat Celcius) selama 15 menit.
4) Sediaan Gas
Aerosol yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat dalam wadah
yang diberi tekanan. Digunakan untuk obat luar atau obat dalam.
Pemakaiannya disedot melalui hidung atau mulut atau disemprotkan dalam
bentuk kabut ke saluran pernapasan. Bentuk gas biasanya berupa oksigen, obat
anestesi atau zat yang digunakan untuk sterilisasi.
B. Kelebihan dan Kekurangan dari Sediaan Obat
1. Kapsul

Kapsul ialah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. Cangkang kapsul terbuat dari gelatin, pati atau bahan lain yang
cocok.
Kelebihan:
 Bisa menutupi rasa dan bau bahan obat yang tidak enak
 Memudahkan penggunaan (dibandingkan sediaan serbuk)
 Mempercepat penyerapan (dibandingkan sediaan pil dan tablet)
 Kapsul gelatin keras cocok untuk peracikan. Contoh: temperaneous yaitu
dosis dan kombinasi obat mudah divariasi sesuai kebutuhan pasien
 Dapat dibuat sediaan cair dengan konsentrasi tinggi
 Dapat digunakan untuk depot capsule dan enteric coated capsule

Kekurangan:

 Tidak sesuai untuk bahan obat yang sangat mudah larut (KCi, CaCl2,
KBr, NH4Br). Bila kapsul pecah bisa kontak dengan dinding lambung,
larutan pekat dan terjadi iritasi dan penegangan lambung
 Tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang sangat efloresen atau
delikuesen. Bahan efloresen (kapsul menjadi lunak) sedangkan bahan
delikuesen (kapsul jadi rapuh dan mudah pecah)
2. Sirup

Kelebihan:
 Lebih mudah ditelan dari pada sediaan lain
 Lebih mudah menutupi rasa dan bau obat yang tidak enak dengan tambahan
pemanis dan pengaroma
 Absorbsi obat lebih cepat karena dalam sediaan cair
 Mengurasi risiko terjadinya iritasi lambung

Kekurangan:

 Larutan atau air merupakan media yang ideal untuk pertumbuhan


mikroorganisme sehingga diperlukan pengawet dalm pembutan
 Ketepatan dosis tergantung kemampuan pasien dalam menakar obat
 Stabilitas rendah dibandingkan dengan sediaan pil, tablet, kapsul terutama
untuk zat aktif yang mudah terhidrolisis
 Bersifat volum, sehingga kurang menyenangkan untuk dibawa atau
diangkut dan disimpan, lebih berat
3. Sediaan Gas seperti inhaler
Aerosol yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat dalam wadah yang
diberi tekanan. Digunakan untuk obat luar atau obat dalam. Pemakaiannya disedot
melalui hidung atau mulut atau disemprotkan dalam bentuk kabut ke saluran
pernapasan. Bentuk gas biasanya berupa oksigen, obat anestesi atau zat yang
digunakan untuk sterilisasi.
Kelebihan:
 Sebagian obat dapat dengan mudah diambil dari wadah tanpa sisanya menjadi
tercemar atau terpapar
 Bentuk semprotan dapat diatur
 Takaran yang dikehendaki dapat diatur
 Bahaya kontaminasi tidak ada karena wadah kedap udara
 Berdasarkan pada wadah aerosol yang kedap udara, maka zat obat terlinung
dari pengaruh yang tidak dinginkan akibat O2dan kelembapan udara
 Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan

Kekurangan:

 Seringnya obat menjadi kurang efektif


 Efikasi klinik biasanya tergantung pada kemampuan pasien menggunakan
MDI dengan baik dan benar
 MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan masalah yang
sering timbul berkaitan dengan stabilitas fisiknya
4. Sediaan serbuk
Pulvis/Pulveres/Serbuk ialah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan ditujukan untuk obat dalam atau luar. Pulveres adalah serbuk yang
masing-masing dibungkus dengan pengemas yang cocok sekali minum.
Kelebihan:
 Dokter lebih leluasa memilih dosis sesuai keadaan pasien
 Lebih stabil terutama untuk obat yang rusak oleh air
 Penyerapan lebih sempurna dibandingkan sediaan padat lainnya
 Cocok untuk anak-anak atau dewasa yang sukar menelan tablet atau kapsul
 Obat yang volumenya besar dan tidak dapat dibuat tablet dapat dibuat serbuk

Kekurangan:

 Rasa dan bau yang tidak enak


 Pada penyimpanan bisa menjadi lembab
 Peracikannya membutuhkan waktu yang lebih lama
 Kurang baik untuk zat yang mudah terurai
5. Sediaan injeksi

Injeksi, sediaan steril dan bebas pirogen yang berupa larutan, emulsi, suspensi
serbuk yang dilarutkan atau disuspensikan lebih dulu sebelum digunakan. Penggunaan
sediaan injeksi disuntikkan menggunakan spuit ke dalam kulit, bawah kulit, otot atau
intravena.
Kelebihan:
 Memberikan efek yang cepat
 Tidak melalui first past effect
 Dapat bekerja sama dengan baik
 Bisa diberikan dengan cara pemberian lain yatu oral
 Kadar obat didalam darah yang hasilnya lebih bisa diramalkan

Kekurangan:

 Harga relative lebih mahal


 Pemakaiannya tidak praktis karena membutuhkan tenaga medis
 Apabila sudah masuk dalam tubuh susah untuk dikeluarkan terutama
apabila terjadi kasus toksisitas
 Kurang disukai karena sakit sehingga bisa menimbulkan trauma pada
sebagian orang
6. Sediaan suppositoria
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang
diberikan melalui rektal, vagina atau urethal. Sediaan ini dapat meleleh melunak atau
melarut pada suhu tubuh. Berdasarkan pemakainya bentuk suppositoria ada yang
torpedo atau meruncing di kedua ujungnya atau (suppositoria anal). Ovula yang
bentuknya bulat atau bulat telur digunakan melalui vagina.
Kelebihan:

 Dapat menghindari iritasi pada lambung


 Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan asam lambung
 Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar
 Obat dapat langsung masuk ke saluran darah sehingga efeknya lebih cepat dari
pada melalui oral

Kekurangan:

 Pengisapan menimbulkan rasa tidak aman


 Bahan obat terabsorbsi secara lambat menghasilkan waktu aksi terpeutik yang
lama
 Penyimpanan dengan kelembapan yng tinggi dapat menyerap kelembapan
sehingga menjadi mengembang
 Penyimpanan pada kelmabapan yang sangat kurang dapat menyebabkan
kehilangan kelembapan dan rapuh
 Jumlah obat yang diberikan dalam bentuk suppo tergantung pada pembawa dan
bentuk, kimia serta fisik obat yang diberikan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai