Anda di halaman 1dari 42

PERJALANAN OBAT

DALAM TUBUH

SEPTIA ANDINI
Proses yang dialami obat secara garis besar dapat
dibagi menjadi 3 fase yaitu :
Fase biofarmasetik
Fase farmakokinetik
Fase farmakodinamik

FASE BIOFARMASETIK

Fase biofarmasetik dapat diuraikan dalam


tiga tahap utama yaitu:
L (Liberasi / pelepasan)
D (Disolusi / pelarutan)
A (Absorbsi / penyerapan)
Liberasi (Pelepasan)
Bila seorang pasien menerima obat
berarti ia mendapatkan zat aktif yang
diformula dalam bentuk sediaan dan
dengan dosis tertentu.

Proses pelepasan zat aktif dari bentuk


sediaan tergantung dari bentuk
sediaannya dan jalur pemberian serta
dapat terjadi secara cepat dan lengkap.
Disolusi (Pelarutan)
Setelah terjadi pelepasan yang
bersifat setempat maka tahap kedua
adalah pelarutan zat aktif yang
terjadi secara progresif, yaitu
pembentukan dispersi molekular
dalam air.
Tahap ini penting agar selanjutnya
terjadi penyerapan.
Absorbsi (Penyerapan)
Tahap ini merupakan akhir dari fase biofarmasetik dan
awal fase farmakokinetik.
Tahap pelepasan dan pelarutan zat aktif merupakan tahap
penentu pada proses penyerapan zat aktif, baik dalam hal
jumlah yang diserap maupun laju penyerapannya.

Absorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat


pemberian ke dalam darah.
Apa yang dilakukan tubuh terhadap
obat
FASE FARMAKOKINETIK
Pada fase farmakokinetik, obat
mengalami proses :

A (Absorbsi),
D (Distribusi),
M (Metabolisme),
E (Ekskresi)
Faktor yang mempengaruhi absorpsi obat:
1.Jalur masuk Sawar biologis
2.Kelarutan Obat
3.Konsentrasi obat
4.Sirkulasi pada tempat absorbsi
5.Luas permukaan kontak
6.Bentuk sediaan obat
Long acting (diperpanjang), injeksi (dengan bentuk
suspensi/emulsi)
Larutan – suspensi – serbuk – kapsul – tablet –
tablet salut gula – tablet salut enterik.
 Proses berpindahnya molekul-
molekul obat dari peredaran darah ke
jaringan-jaringan tubuh
◦ Tempat kerja (Site of action)
◦ Eliminasi/Ekskresi
 Permeabilitas membran kapiler
 Fungsi kardiovaskular → aliran darah
 Pengikatan oleh protein plasma
 Pengikatan oleh jaringan
 Sawar biologi di dalam tubuh
 Sifat kimia fisik obat
 Albumin
 Glikoprotein asam alfa-1 (AAG =
alpha-1 acid glycoprotein)
 Lipoprotein
Dalam darah obat akan diikat oleh protein
plasma. Ada beberapa macam protein plasma:
a. Albumin: mengikat obat asam dan obat netral,
serta bilirubin dan asam lemak.
Memiliki 2 site :
Site 1 mengikat warfarin, fenil butazon, fenitoin,
asam valproat, tolbutamid, sulfonamid dan
bilirubin (warfarin site)
Site 2 mengikat diazepam, benzodiazepin dan
asam karboksilat, penisilin dan derivatnya
(diazepam site)
b. Alpha glikoprotein: mengikat obat basa
c. CBG mengikat kortikosteroid
d. SHBG mengikat hormon kelamin

Obat yang terikat pada protein plasma akan dibawa


oleh darah keseluruh tubuh.
Obat kompleks protein akan terdisosiasi sangat
cepat.
Obat yang lipofilik akan berikatan kuat dengan
protein dan sebaliknya.
Tujuan Metabolisme

Mengubah obat yang nonpolar menjadi polar


Mengubah obat aktif menjadi non aktif, berubah menjadi lebih
akti (prodrug), kurang aktif atau menjadi toksik.

Reaksi metabolisme 2 fase:


A. Fase 1 reaksi oksidasi, reduksi, hidrolisis: mengubah obat
menjadi lebih polar (Enzim CYP 450 dalam RE mikrosom hati)
Pada reaksi fase 1 obat telah ditambahkan gugus polar sehingga
dapat bereaksi dengan substrat endogen pada fase 2.
 At least 18 CY P-450 gene families
have been identified in humans
 3 families are involved in the majority
of the drug biotransformations; these
are CYP1, CYP2 and CYP3
1. CYP1: drug metabolism (3 subfamilies) → CYP1A1,
CYP1A2, CYP1B1
2. CYP2: drug and steroid metabolism (13 subfamilies)
→ CYP2A6, CYP2A7, CYP2A13, CYP2B6, CYP2B7,
CYP2C8, CYP2C9, CYP2C11, CYP2C18, CYP2C19,
CYP2D6, CYP2E1, CYP2F1, CYP2G1P, CYP2G2P,
CYP2J2, CYP2R1, CYP2S1, CYP2U1, CYP2W1
3. CYP3: drug metabolism (1 subfamily) → CYP3A4,
CYP3A5, CYP3A7, CYP3A43
4. CYP4: arachidonic acid or fatty acid metabolism (6
subfamili) → CYP4A11, CYP4A22, CYP4B1, CYP4F2,
CYP4F3, CYP4F8, CYP4F11, CYP4F12, CYP4V2,
CYP4X1, CYP4Z1
5. CYP5: thromboxane A2 synthase (1 subfamily) →
CYP5A1
6. CYP7: bile acid biosynthesis 7-alpha hydroxylase of
steroid nucleus (2 subfamilies) → CYP7A1, CYP7B1
7. CYP8 (2 subfamilies) → CYP8A1
(prostacyclin synthase), CYP8B1 (bile acid
biosynthesis)
8. CYP11: steroid biosynthesis (2 subfamilies)
→ CYP11A1, CYP11B1, CYP11B2
9. CYP17: steroid biosynthesis (1 subfamily)
17-alpha hydroxylase → CYP17A1
10. CYP19: steroid biosynthesis (1 subfamily):
aromatase synthesizes estrogen → CYP19A1
11. CYP20: unknown function (1 subfamily) →
CYP20A1
12. CYP21: steroid biosynthesis (2 subfamilies)
CYP21A2
13. CYP24: vitamin D degradation (1
subfamily, 1 gene) CYP24A1
14. CYP26: retinoic acid hydroxylase (3
subfamilies, 3 genes) CYP26A1, CYP26B1,
CYP26C1
15. CYP27: (3 subfamilies, 3 genes) CYP27A1
(bile acid biosynthesis), CYP27B1 (vitamin
D3 1-alpha hydroxylase, activates vitamin
D3), CYP27C1 (unknown function)
16. CYP39: 7-alpha hydroxylation of 24-
hydroxycholesterol (1 subfamily, 1 gene)
CYP39A1
17. CYP46: cholesterol 24-hydroxylase (1
subfamily, 1 gene) CYP46A1
18. CYP51: cholesterol biosynthesis (1
subfamily, 1 gene, 3 pseudogenes)
 Fase 2: Conjugation with endogenous
substrate: e.g. glucuronide, sulfate,
acetate, amino acid
 Reaction catalyzed by transferase
enzymes, e.g.:
◦ Glutathione transferase
◦ Glucuronic acid transferase
◦ Sulfate transferase
◦ Glycine transferase
◦ Acetyl transferase
◦ Methyl transferase
SOME PHASE II REACTIONS
Type of Endogenous Transferase Types of
Examples
Conjugation Reactant (Location) Substrates
phenols, alcohols,
morphine,
carboxylic
UDP glucuronosyl acetaminophen,
UDP glucuronic acids,
Glucuronidation transferase diazepam,
acid hydroxylamin
(microsomal) digitoxin, digoxin,
es,
meprobamate
sulfonamides

sulfonamides, isoniazid,
N-Acetyl transferase
Acetylation Acetyl-CoA Amines clonazepam,
(cytosol)
dapsone, mescaline

epoxides, nitro
GSH-S-transferase
Glutathione groups, ethycrinic acid,
glutathione (cytosolic,
conjugation hydroxylamin bromobenzene
microsomes)
es
estrone, 3-hydroxy
Phosphoadenosyl phenols, alcohols,
Sulfate Sulfotransferase coumarin,
phosphosulfat aromatic
conjugation (cytosol) acetaminophen,
e amines
methyldopa
catecholamines,
dopamine, epinephrine,
S-Adenosyl- transmethylases phenols,
Methylation histamine,
methionine (cytosol) amines,
thiouracil, pyridine
histamine
 Umur
 Gender (Penelitian O-Maley)
 Kondisi fisiologis-patologis
 Variasi genetik antar spesies
 Variasi genetik intra spesies →
Polimorfisme Genetik
 Induksi dan inhibisi enzim → Interaksi
dengan senyawa-senyawa lain :
makanan/minuman, alkohol, rokok,
suplemen makanan, BTM, obat
Ekskresi
Adanya molekul asing dalam
tubuh akan memaksa organ tubuh
untuk melenyapkan molekul asing
tersebut.
 Ginjal → urin
 Saluran pencernaan → faeces
 Saluran pernafasan
 Kelenjar keringat
FASE FARMAKODINAMIK
Farmakodinamik adalah ilmu
yang mempelajari cara kerja obat,
efek obat terhadap fungsi organ
dan pengaruh obat terhadap
reaksi biokimia dan struktur
organ, singkatnya pengaruh obat
terhadap sel hidup.
Ilmu yang mempelajari apa efek yang
ditimbulkan oleh obat

Apa yang dilakukan obat terhadap


tubuh
1. Efek Terapi
2. Efek samping & Toksisitas
Faktor-faktor fisiopatologik yang
berpengaruh pada fase farmakodinamik
dan farmakokinetik suatu obat di dalam
tubuh :

 Keturunan
 Jenis kelamin
 Aktivitas relatif
 Aliran air kemih
 Umur
 Morfologi
 Kehamilan
 Lingkungan
 Farmakogenetik
 Menopause
 Keadaan patologi
 Suhu
 Keadaan gizi
 Aliran darah
Secara umum dan kualitatif
kejadian in vivo untuk tiap zat
aktif tertentu dan untuk tiap jenis
reseptor selalu tetap, tetapi
secara kuantitatif keadaan ini
berubah tergantung:
 Sifat fisikokimia zat aktif
 Keadaan fisiologi subjek penerima
 Keadaan fisiopatologis subjek
yang sama
 NONSPESIFIK : satu obat mempengaruhi beberapa
reseptor, misalnya klorpromazin : → R. Adrenergik
 → R. Kolinergik→ R.Histaminergik

 SPESIFIK NONSELEKTIF : satu obat hanya


mempengaruhi satu jenis reseptor ,tetapi reseptor ini
terdapat pada berbagai organ,mis. Atropin.

 SPESIFIK SELEKTIF : Satu obat hanya mempengeruhi


satu jenis reseptor yg terdapat pada satu organ, mis.
 Salbutamol pada resptor beta 2 dalam saluran nafas
TERIMAKASIH...

Bermimpilah karena kesuksesan


dimulai dari sebuah impian..

Anda mungkin juga menyukai