Anda di halaman 1dari 18

Bioavailabilitas &

Bioequivalensi

Erni Rustiani
Septia Andini
• Bioavailabilitas : Jumlah dan kecepatan
obat aktif secara terapeutik yang masuk dalam
saluran sistemik.
• Bioekivalensi : Perbandingan
bioavailabilitas dari suatu produk obat dengan
produk obat lainnya

• Dua produk disebut Bioekivalen bila tidak


ada perbedaan bermakna dalam hal
bioavailabilitasnya.
Tujuan
• Perlindungan thd konsumen
• Ringkasan studi klinis utk menetapkan
keamanan dan efikasi produk

Uji BA dilakukan thd


New drug application
Formula baru
Obat yang sudah punya izin edar
Persiapan sebelum uji BA/BE
• Pemahaman terhadap farmakokinetika obat
• Pemilihan metode analisis yang dilakukan
• Stabilitas obat dalam sampel pengujian
• Penyusunan percobaan protokol yang tepat
(persetujuan BPOM, Kaji etik must do)
Parameter penilaian yang digunakan:
1. Data plasma:
tmaks : waktu sejak pemberian obat sampai Cmax
Cmaks : kadar puncak (maksimal) obat (atau
metabolit) dalam plasma (atau serum atau
darah) yang teramati.
AUC (Area dibawah kurva kadar obat (atau
metabolit) dalam plasma (atau serum atau
darah)terhadap waktu dari waktu 0 sampai
waktu terakhir kadar obat diukur )
2. Data Urin:
a. Jumlah kumulatif obat yang dieksresi (Du)
b. Laju eksresi obat dalam urin (Du/dt)
c. Waktu untuk terjadinya eksresi obat
maksimum (t ∞)
3. Efek farmakologi akut
• Availabilitas :
A. Absolut  adalah availabilitas sistemik
setelah pemberian ekstravaskular (oral,
rektal, transdermal, subkutan)
dibandingkan dengan dosis iv.
• F = (AUC)po /Dose po
(AUC)iv /Dose iv
Atau
F = AUC (p.o) x Dose (i.v)
AUCi.v x Dose (p.o)
• Bila menggunakan data
ekskresi obat dalam urin :
• Availabilitas absolut :
• F = Du (po) /Dose po
(Du) (iv) /Dose iv
Atau
F = Du (p.o) x Dose (i.v)
Du (i.v) x Dose (p.o)
B. Availabilitas Relatif  Untuk 2
produk yang diberikan dengan dosis
dan rute yang sama.
F = (AUC)A /(AUC)B
• Atau dengan data urin :
• F = (Du)A /(Du)B
• Sedangkan untuk dosis yang berbeda :
• F = (AUC)A /dose A
(AUC)B /dose B
Nilai F=0 menunjukkan tidak ada absorpsi obat
Nilai F=1 menunjukkan absorpsi obat
sempurna
Pelaksanaan Uji BA/BE
• Studi uji BA/BE

a. Ada produk copy yang aka diproduksi


untuk diedarkan
b. Ada produk pembanding/inovator
c. Ada pabrik sebagai sponsor
d. Ada lab independen sbg pelaksana
e. Ada BPOM dan Komisi Etik sebagai penilai
Copy product
• Syaratnya harus memiliki ekivalensi
farmasetik (mengandung zat aktif yang
sama) atau merupakan alternatif farmasetik
(mengandung zat aktif yang sama tetapi
berbeda dalam bentuk sediaan ataukekuatan
dan pada pemberian dosis molar yang sama
akan menghasilkan efek yang sama, baik
dalam efikasi atau keamanan.
Produk inovator
• Sebagai produk pembanding dalam studi uji
BA/BE, diajukan oleh Lab atau sponsornya
ke BPOM.
• Kriteria:

a. Ada izin edar di Indonesia


b. Penilaian lengkap thd efikasi keamanan dan
mutu
c. Bila tidak ada di Indonesia gunakan produk
primary market(efikasi, keamanan dan mutu
terdokumentasi baik) atau gunakan market
Leader (izin edar ada dan telah lolos
penilaian efikasi, keamanan dan mutunya)
Kriteria Uji Ekivalensi:
1. Produk obat uji ekivalensi invitro (uji disolusi
terbanding)
2. Produk obat uji ekivalensi invivo
Produk obat uji ekivalensi invivo
A. Obat oral lepas cepat bekerja sistemik dgn kriteria:

1. Indeks terapi sempit (teofilin, digoksin,siklosporin)

2. Indikasi kondisi serius (respon pasti)

Mis: anti TBC, obat gagal jantung, antiasma)

3. Terbukti ada masalah BA/BE

Mis: tetrasiklin (Absorbsi bervariasi atau tidak lengkap,


captopril dan nifedipin (tidak stabil), verapamil
(eliminasi presistemik tinggi)

4. Eksipien dan proses pembuatan diketahui mempengaruhi


BE
B. Produk Obat non Oral dan Non Parenteral
(sistemik)
Sediaan transdermal (nitrat organik, hormon)
Suppositoria (teofilin), kontrasepsi bawah kulit,
gel testosteron
C. Produk lepas lambat atau termodifikasi
bekerja sistemoik (diklofenak SR, Neifedipin
Oros)
D. Produk sistemik kombinasi tetap (bsa uji
invivo salah satu) mis: rifampisin dan INH
(rifampisin saja)
E. Produk bukan larutan nonsistemik (oral
nasal, okular, dermal rektal, vaginal) target
lokal
SOAL
Produk obat Dosis (mg) AUC (ug jam/mL)
Tablet oral 200 89,5
Larutan oral 200 86,1
Injeksi iv bolus 50 37,8
Tablet oral (inovator) 200 92,5

Hitunglah :
Bioavailabilitas relatif ?
Bioavailabilitas absolut?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai