Anda di halaman 1dari 16

CARA UJI BA BE DAN

PARAMETER UJI BA BE
Nama Kelompok:
1. Anifah (201705004)
2. Desi Fitri Mulyani (201705006)
3. Diah Ayu Widyaningtyas (201705011)
4. Erika Nabila Agustin (201705013)
5. Intan Purnamasari (201705022)
BIOAVAILABILITAS
Bioavaibilitas adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan jumlah obat
dalam persen terhadap dosis yang mencapai sirkulasi sistemik dalam bentuk aktif
ataupun utuh.
Bioavailabilitas dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Bioavaibilitas absolut yaitu suatau angka yang menunjukkan rasio ketersediaan
hayati suatu obat yang diberikan ekstrakvaskuler terhadap intravaskuler,dapat
diukur dengan membandingkan AUC produk yang bersangkutan setelah
pemberian oral dan iv.
b. Bioavaibilitas relative adalah suatu ukuran yang menunjukkan perbandingan
kecepatan dan derajat suatu sediaan obat mencapai sirkulasi sitemik, terhadap
sediaan lain pembanding.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BIOAVAILABILITAS
1. Obat : sifat fisiko-kimia zat aktif, formulasi, dan teknik pembuatan
2. Subjek : karakteristik subjek (umur, bobot badan), kondisi
patologis, posisi, dan aktivitas tubuh (pada subjek yang sama)
3. Rute pemberian
4. Interaksi obat atau makanan
TUJUAN STUDI BIOAVAILABILITAS
a. Pengembangan ilmu
b. Pengembangan produk atau formulasi
c. Pengembangan senyawa baru
d. Jaminan mutu produk (quality control)
KESETARAAN OBAT
BIOAVAILABILITAS
Jenis kesetaraan obat yaitu:
a. Kesetaraan farmakoklinik anatara dua obat yang mempunyai molekul kimia berbeda tetapi mempunyai aktivitas intrinsik
yang sama secara in vivo bekerja pada substrat molekul aktif yang sama, contoh bentuk ester dan bentuk asam dari suatu
sediaan obat .
b. Kesetaraan kimia
yaitu kesetaraan antara dua obat yang mempunyai zat aktif yang sama dengan sifat kimia yang sama dan diberikan
dalam bentuk sediaan yang sejenisnya (misalnya bentuk tablet dan kaplet serta dosis yang sama)
c. Kesetaraan farmasetik
yaitu kesetaraan yang memenuhi persyaratan farmakope (misalnya kinetik pelepasan zat aktif secara in vivo) antara dua
obat yang mempunyai zat aktif,bentuk sediaan dan dosis lazim yang sama.
d. Kesetraan biologic (bioekivalen)
Yaitu kesetaraaan antara dua obat yang mempunyai kesetaraan farmasetik, yang bila diberikan dengan pengaturan dosis
(posologi) yang sama, dengan mengacu pada kadar obat dalam darah akan memberikan bioavaibilitas yang sama pada setiap
individu.
e. Kesetaraan klinik (kesetaraan terapeutik)
Yaitu obat-obat yang mempunyai kesetaraan farmakologik, kimia atau farmasetik yang bila diberikan pada subjek yang sama
dengan pengaturan dosis yang sama akan memberikan efek terapeutik yang sama serta mempunyai toksisitas yang sama.
Metode Penilaian Bioavailabilitas
• Metode langsung dan tidak langsung pada manusia
• Parameter yang berguna dalam menetapkan bioavailabilitas obat
• Data Plasma:
• t maks
• Cp maks
• AUC
• Data urin
• Jumlah kumulatif obat yang diekskresi (Du)
• Laju ekskresi obat dalam urin (dDu/dt)
• Waktu untuk terjadinya ekskresi obat maksimum (t ˚˚)
• Efek farmakologi akut
• Pengamatan klinik
Bioavaibilitas Relatif Dan Absolute
•   Area dibawah kurva konsentrasi obat – waktu (AUC) berguna
sebagai ukuran dari jumlah total obat yang utuh tidak berubah yang
mencapai sirkulasi sistemik.
F Do
AUC=
Ke. Vd
F= Fraksi dosis terabsobsi
Bioavaibilitas Relatif Dan Absolute
 Setelah pemberian iv, F=1
 Setelah pemberian obat secara oral F dapat berbeda mulai dari F=O
(obat tidak diabsorpsi) sampai F=1 (obat terabsorspsi sempurna).
 Kecepatan bioavaibilitas dapat diukur dengan membandingkan T max
dan T lag. Sedangkan derajat bioavaibilitas dapat dibandingkan
dengan mengukur (Cmax dan AUC)
BIOEKIVALENSI
Bioekivalensi adalah kesetaraan kadar atau jumlah obat bentuk aktif
dalam darah dan jaringan antar satu sediaan obat dengan sediaan obat
lain yang memiliki zat berkhasiat yang sama.
Obat yang harus diuji bioekivalensinya adala obat oral dengan
pelepasan segera, yaitu :
1. Non-linier farmakokinetik
2. Obat oral yang diberikan untuk kondisi segera
3. Obat oral dengan indeks terapi sempit
4. Obat oral dengan sifat fisika kimia tidak menguntungkan
Uji Bioavailabilitas dan
Bioekivalensi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam uji bioavailabilitas dan bioekivalensi :
• Adanya pemahaman terhadap farmakokinetik obat (adsorbsi, distribusi,
metabolisme, dan eliminasi).
• Pemilihan metode analisis yang tepat : hal ini diperlukan untuk
mengetahui efek samping, efek toksik, dan penanganan terhadap efek-
efek tersebut.
• Stabilitas obat dalam sampel.
• Penyusunan percobaan protocol yang tepat : sebelum dilakukan uji
sebaiknya mendapat persetujuan dari BPOM dan dilakukan kajian etik
terlebih dahulu. Protokol harus lulus kajian ilmiah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rancangan percobaan
bioavailabilitas dan bioekivalensi :

• Sediaan pembanding.
• Subjek percobaan dan kriteria.
• Jumlah subjek.
• Desain percobaan.
• Interval waktu pemberian.
• Modalitas pengambilan sampel : tunggal, berulang, jumlah dosis, dan lain-
lain.
• Senyawa yang akan dianalisis dan metodenya.
• Frekuensi dan waktu pengambilan sampel.
• Jenis sampel yang akan dikumpulkan : darah atau urin.
PARAMETER BIOAVAILABILITAS
1. Parameter bioavailabilitas dari sampel darah
a. Untuk studi dosis tunggal
- AUC t = Area di bawah kurva kadar obat (atau metabolit) dalam plasma (atau serum
atau darah) terhadap waktu dari waktu 0 sampai
waktu terakhir kadar obat diukur-------dihitung trapezoidal.
-AUCoo = AUC dari waktu 0 sampai waktu tidak terhingga = AUCt + Ct / ke
menggambarkan jumlah obat yang bioavailabel
- Cmax = kadar puncak (maksimal) obat (atau metabolit) dalam plasma (atau serum
atau darah) Yang teramati.
- tmax = waktu sejak pemberian obat sampai dicapai Cmax
- t1/2 = waktu paruh obat (atau metabolit ) dalam plasma ( serum atau darah )
AUCoo dan AUC max merupakan parameter yang paling relevan untuk penilaian BE.AUC
paling dapat di percaya untuk menggambarkan besarnya absorpsi (jumlah obat yang
bioavailabel)
b. Untuk studi kadar tunak:
- AUCt = AUC selama satu interval dosis (t) pada keadaan tunak.
- Cmin = kadar minimal obat (atau metabolit) dalam plasma (atau
serum atau darah ) yakni kadar pada akhir interval dosis.
- Cmax = kadar maksimal obat dalam plasma yang teramati.
- Cav = kadar rata-rata selama satu interval dosis.
- Fluktuasi = ( Cmax-Cmin )/Cav - Swing = ( Cmax-Cmin)/Cmin
2. Parameter bioavailabilitas dari sampel urin
a. Untuk studi dosis tunggal
-A€, = jumlah kumulatif obat utuh (atau metabolit) yang dikeluarkan atau
ditemukan dalam urin dari waktu 0 sampai waktu terakhir kadar diukur

-Ae = Ae dari waktu 0 sampai waktu tidak terhingga, diperoleh


dengan cara ekstrapolasi= jumlah obat maksimal yang diekskresi dalam urin
sebanding dengan jumlah obat yang bioavailabel
-dAe/dt = kecepatan ekskresi obat dalam urin
-(dAe/dt)max.= kecepatan maksimal ekskresi obat dalam urin
terjadi pada waktu t*., (plasma) dan besarnya sebanding dengan C max
(plasma), sehingga besarnya bergantung pada jumlah dan kecepatan absorpsi.
Ae dan (dAe/d0) max merupakan parameter paling
relevan untuk penilaian BE. Ae, paling dapat dipercaya untuk menggambarkan'
besarnya absorpsi (jumlah obat yang bioavailabel).
b, Untuk studi kadar tunak
-A€. =Ae selama satu interval dosis (t) pada keadaan tunak.

Anda mungkin juga menyukai