Anda di halaman 1dari 39

ENZIM

Veronika Ika Budiastuti


Dian Ariningrum
Lab. Biokimia FK UNS
Topik – topik yang harus anda pelajari mengenai enzim :

• Cara kerja enzim


• Faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan enzim
• Kofaktor dan inhibitor enzim
• Pengaturan aktivitas enzim
• Isozim
• Bagaimana peranan enzim dalam metabolisme
• Bagaimana peranan enzim dalam bidang kedokteran
PENDAHULUAN
Organisme hidup dapat mempertahankan
kehidupannya karena adanya rangkaian reaksi
biokimia dengan pengaturan yang sangat baik.

Kebanyakan reaksi biokimia ini berlangsung dengan


kecepatan optimal dan teratur karena adanya enzim.
Enzim biokatalisator yang
mengatur kecepatan
berlangsungnya semua
proses fisiologis
Semua reaksi biokimia tubuh
memerlukan enzim
ENZIM Unit Fungsional metabolisme sel :
- bekerja dg urutan yg teratur
- mengkatalisis ratusan reaksi
- menguraikan makromolekul nutrien
- menyimpan & mengubah energi kimiawi
- membuat makromolekul dr prekursor
sederhana

Bila tdk ada enzim 


reaksi2 tubuh berjln
terlalu lambat  tidak tjd Menunjang kehidupan
kehidupan
Aktivitas katalitik enzim bergantung kepada :
integritas strukturnya sebagai protein
STRUKTUR PROTEIN :
Enzim sangatlah spesifik.
Biasanya enzim spesifik terhadap :
• Reaksi yang dikatalisisnya
• Reaktan yang diolahnya ( substrat )

Tempat kerja enzim :


- Di luar sel
- Di dalam sel

Enzim memiliki sifat kompartemental (?)


KOFAKTOR ENZIM :

• Dalam fungsinya sebagai katalisator suatu reaksi


kadang – kadang enzim cukup mengandalkan
struktur proteinnya, tapi kadang – kadang
memerlukan senyawa lain bukan protein yang
disebut kofaktor.

• Kofaktor dapat berupa :


ion logam maupun
suatu molekul organik kompleks yang disebut
koenzim.
Banyak koenzim merupakan derivat vitamin B dan Adenosin
Monofosfat.
Banyak koenzim, kofaktor atau gugus prostetik mrpk turunan dr Vitamin
APOENZIM KOENZIM GOL. VITAMIN
Dekarboksilase Asam Tiamin Pirofosfat B1 (Aneurin, Tiamin)
-ketoglutarat
Dehidrogenase aerob FAD (Flavindinukleotida), B2 (Riboflavin)
FMN (Flavinmononukleotida)
Dehidrogenase piruvat As. Lipoat As. Lipoat
Transasilase Koenzim A (KoA) As. Pantotenat
Karboksilase Biotin Biotin
Transaminase Piridoksalfosfat B6 (Piridoksin)
Dehidrogenase NAD, NADP Niasin
anaerob (Nikotinamida)
Transformilase As. Tetrahidrofolat As. Folat
Transmetilase, Koenzim B12 B12 (Kobalamin)
Isomerase (metilkobalamin)
Genetic diseases
associated with amino
acid catabolism
Kecepatan reaksi enzimatis dipengaruhi
oleh beberapa faktor
1. Suhu
2. Keasaman (pH)
3. Ada tidaknya inhibitor
4. Ada tidaknya senyawa perusak enzim
5. Kadar enzim
6. Kadar substrat
INHIBITOR / PENGHAMBAT ENZIM

Terdapat 2 jenis utama penghambat enzim, yaitu :


• Yang bekerja secara tidak dapat balik
( irreversible )
• Yang bekerja secara dapat balik ( reversible )

Berdasar cara pengikatannya, penghambat enzim


juga dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
• Kompetitif
• Non kompetitif
Inhibitor non kompetitif

Bentuk molekul tidak


sama dg substrat 
menempel pd enzim di
sisi alosterik (di luar
tempat aktif enzim) 
merubah konformasi
Sisi
molekul enzim shg tidak
Alosterik terjadi kontak reaksi
antara enzim dg substrat
Pengaruh sering bersifat
Perub konformasi
molekul enzim
irreversibel (kalaupun
reversibel, bukan dg
penambahan substrat)
Contoh : logam berat
contoh : diisoprofilfluorofosfat ( DFP ), yang menghambat enzim
asetilkolinesterase.
Diisopropylfluorophosphate Adalah suatu jenis insektisida
organofosfat.

Enzim asetilkolinesterase adalah suatu enzim yang penting di


dalam transmisi impuls syaraf.Yang mengubah asetilkolin menjadi
kolin dan acetate.
Berikut ini adalah contoh – contoh Acetylcholinesterase inhibitor lainnya :

Golongan Inhibitor yang reversible


( golongan ini banyak digunakan untuk proses terapi )

• Organophosphates
metrifonate
• Carbamates
physostigmine
neostigmine
pyridostigmine
ambenonium
demarcarium
rivastigmine
• Phenanthrine derivatives
galantamine
• Piperidines
donepezil, juga dikenal sebagai E2020
• Tacrine, juga dikenal sebagai tetrahydroaminoacridine (THA')
• Edrophonium
Golongan Inhibitor yang ireversible
( golongan ini banyak digunakan sebagai senjata kimia atau pestisida )

• Organophosphates Carbamates
o echothiophate o aldicarb
o diisopropyl fluorophosphate o bendiocarb
o cyclosarin o bufencarb
o sarin o carbaryl
o soman o carbendazim
o tabun o carbetamide
o VX o carbofuran
o VE o chlorbufam
o VG o chloropropham
o VM o ethiofencarb
o diazinon o formetanate
o malathion o methiocarb
o parathion o methomyl
o oxamyl
o phenmedipham
o pinmicarb
o pirimicarb
o propamocarb
o propham
o propoxur
PENGATURAN AKTIVITAS ENZIM

Aktivitas enzim diatur dengan 4 jalan


utama :

1. Pengendalian alosterik
2. Modifikasi kovalen yang reversibel
3. Aktivasi proteolitik
4. Stimulasi dan inhibisi oleh protein –
protein pengendali
Pengaturan Alosterik

Enzim mempunyai 2 tempat ikatan :


1. Tempat ikatan dg substrat (active site)
2. Tempat ikatan dg aktivator alosterik (regulatory site)
 Jk aktivator alosterik tdk terikat pd regulatory site, active site tdk dpt mengikat
substrat  reaksi tdk terjadi
 Jk aktivator alosterik terikat pd regulatory site  bentuk active site berubah 
dpt mengikat substrat  reaksi terjadi
Enzim tetap aktif selama aktivator alosterik terikat pada regulatory site
3. Inhibisi Umpan Balik
Mrpk penghambatan
aktifitas enzim oleh produk
reaksi itu sendiri
Produk dr reaksi terakhir
menghambat enzim
pertama  menghentikan
("switches off“) reaksi
Jk kadar produk berkurang
 inhibisi melemah 
enzim pertama diaktifkan
("switched on“) kembali
Mis : siklus Krebs,
glikolisis
Modifikasi Kovalen

Dg melakukan penempelan satu gugus thd enzim sec


kovalen atau sebaliknya (menghilangkan satu gugus)
Cth :
- menempelkan gugus fosfat (fosforilasi) pd HMG-KoA-
reduktase  aktifitas enzim meningkat
- menghilangkan gugus fosfat (defosforilasi) dr
Glikogen Fosforilase  aktifitas enzim meningkat
Pembentukan Proenzim & aktivasi proteolitik

Membantu pengadaan enzim sec cepat 


sewaktu-waktu dibutuhkan, proenzim tinggal
diaktifkan (dg proteolisis)
Contoh : enzim2 pencernaan (Pepsinogen-
Pepsin; Tripsinogen – Tripsin), faktor koagulasi
Utk melindungi jaringan asalnya thd autodigesti
oleh enzim itu sendiri  cegah kerusakan
jaringan
Semua faktor yg mempengaruhi kecepatan reaksi yg
dikatalisis enzim memiliki
makna klinis penting

Gangguan thd faktor2 tsb  mempengaruhi kecepatan reaksi2


dlm tubuh  tjd gangguan homeostasis

Perubahan pH (asidosis, Mengubah kecepatan banyak


alkalosis), Febris, Hipotermia reaksi yang dikatalisis enzim

Bisa juga DIMANFAATKAN (dgn prinsip : tjd penurunan aktifitas semua enzim, shg
mengurangi kebutuhan metabolisme)  misal : bedah jantung terbuka, pengangkutan
organ utk transplantasi
FUNGSI BIOLOGIS ENZIM
1. Lokomotor/ gerakan : mis miosin, kinesin, dinein 
kontraksi otot
2. Pencernaan : memecah makromolekul (KH, protein,
lemak)  mis Amilase, Protease  mudah diabsorpsi
3. Metabolisme/ pbtk energi : mis glikolisis  10 enzim;
degradasi zat2 xenogenik
4. Pernafasan : transport elektron, sintesis ATP
5. Mempertahankan gradien ekstrasel-intrasel : pompa
ion di membran sel (Na-K ATP-ase)
6. Pertahanan tubuh : mis lisozim, mieloperoksidase,
sistem komplemen
7. Homeostasis : mempertahankan pH : mis karbonik
anhidrase (mengubah H+ mjd bikarbonat)
8. Reproduksi : mis hialuronidase spermatozoa  memecah
dinding sel telur  membuahi sel telur  zigot  janin
9. Morfogenesis : mis pbtk tulang
10. Hemostasis : keseimbangan antara proses koagulasi &
fibrinolisis
11. Replikasi sel : perlu mekanoenzim utk menempatkan
benang2 kromosom pd tempat yg tepat selama mitosis;
enzim utk membuka jalinan DNA shg dpt dibaca & disalin
12. Konduksi syaraf : mis Asetilkolinesterase
13. Pengaturan tekanan darah : enzim renin menghidrolisis
angiotensinogen mjd angiotensin I  dihidrolisis ACE
(Angiotensin Converting Enzyme)  Angiotensin II (mrpk
vasopresor kuat  tekanan darah 
14. Transduksi sinyal : mis enzim adenil siklase membran 
mengikat hormon  aktivasi enzim2 lain  sinyal spi ke
inti  sel bereaksi sec cepat & tepat
Semua faktor yg mempengaruhi kecepatan reaksi yg
dikatalisis enzim memiliki
makna klinis penting

Gangguan thd faktor2 tsb  mempengaruhi kecepatan reaksi2


dlm tubuh  tjd gangguan homeostasis

Perubahan pH (asidosis, Mengubah kecepatan banyak


alkalosis), Febris, Hipotermia reaksi yang dikatalisis enzim

Bisa juga DIMANFAATKAN (dgn prinsip : tjd penurunan aktifitas semua enzim, shg
mengurangi kebutuhan metabolisme)  misal : bedah jantung terbuka, pengangkutan
organ utk transplantasi
Enzim sbg Obat
utk ggn enzim2 yg berada di luar sel
Mis :
- Enzim-enzim pankreas (Pepsin, tripsin, amilase, lipase)  utk
gangguan pencernaan
- Faktor koagulasi (faktor VIII, IX, XI) utk terapi hemofilia
Enzim sbg Sasaran Pengobatan
Inhibitor enzim sbg obat, mis antikanker, antibiotik dll

Sulfonamid  struktur mirip PABA (Para Amino Benzoic


Acid)  PABA diperlukan oleh bakteri utk mensintesis asam
folat  asam folat diperlukan utk sintesis DNA.
Sulfonamid bersaing dg PABA menduduki tempat aktif enzim
bakteri yg mensintesis asam folat  asam folat tdk terbentuk
 sintesis DNA terganggu  bakteri tdk bisa berkembang
biak
Metotreksat (Analog Asam Folat)  inhibitor kompetitif
enzim dihidrofolat reduktase)  hambat sistesis folat 
hambat hambat sintesis DNA sel  hambat pembelahan sel 
sbg antikanker
Obat dibuat dgn prinsip inhibisi kompetitif (obat dibuat mirip
substrat alami – analog substrat), mis : antibiotik (slide 22),
Antimetabolit / antikanker, antiviral
Protease Inhibitor  hambat Protease (Protease ad enzim virus utk
replikasi)  antiretroviral (inf. HIV)
COX-II Inhibitor  hambat enzim Siklooksigenase II (COX-II) 
mengurangi pbtk Prostaglandin  redakan peradangan (mis : utk
pengobatan radang sendi)
ACE Inhibitor  bersaing dg Angiotensin I  hambat ACE 
pengobatan hipertensi
Asetilkolinesterase Inhibitor (Neostigmin, Fisostigmin)  tx
miastenia gravis, Alzeimer disease, antidotum utk intoksikasi
antikolinergik
Allopurinol  inhibitor Xanthine Oksidase (oksidasi hipoxanthine
& xanthine mjd as urat)  terapi Gout arthritis
Px enzim membantu penegakan dx penyakit

Other enzymes or isozymes are expressed only


in specific cell types, during certain periods of
development, or in response to specific
physiologic or pathophysiologic changes
Tissue damage or necrosis resulting from injury
or disease is generally accompanied by
increases in the levels of several nonfunctional
plasma enzymes
ENZIM SUMBER UTK DIAGNOSIS
Alanin Aminotransferase (ALT, Hati, otot rangka, jantung Peny hati
SGPT)
Aspartat Aminotransferase Hati, otot rangka, jantung, Infark miokard, peny hati,
(AST, SGOT) ginjal, eritrosit peny. otot
Amilase Klj liur, pankreas, ovarium Peny pankreas
Fosfatase alkali Hati, tulang, mukosa usus, Peny tulang, peny. hati & sal
plasenta, ginjal empedu
Fosfatase asam Klj prostat, eritrosit Kanker prostat
-glutamiltransferase (GGT) Hati, ginjal Peny hati & sal empedu,
alkoholisme
Kreatin kinase (CK, CPK) Otot rangka, otot jantung, otak Infark miokard, peny otot
Kolinesterase (CHE) Hati Keracunan insektisida
organofosfat, peny. hati ()
Laktat dehidrogenase (LDH) Jantung, hati, otot rangka, Infark miokard, hemolisis,
eritrosit, trombosit peny. hati
PSA (Prostate Specific Klj prostat Kanker prostat
Antigen)
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai