Anda di halaman 1dari 30

METABOLISME

& ENZIM
Kar,ka Rahma, S.Si., M.Si.
Sadwika Najmi, M.Si.
Definisi Metabolisme
§  Metabolisme merupakan serangkaian reaksi kimia yang terjadi di dalam
tubuh makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya, mencakup jalur
reaksi yang dilalui oleh suatu molekul, hubungan ,mbal balik diantara
reaksi, dan mekanisme pengaturan di dalamnya.
§  Secara keseluruhan, reaksi-reaksi tersebut bertanggung jawab untuk
menjaga availabilitas organisme dan sangat dibutuhkan untuk
keseimbangan fungsi biokimia dalam tubuh.
§  Adanya gangguan pada salah satu reaksi saja dapat berakibat
abnormalitas metabolisme yang berujung pada penyakit tertentu
Jalur Metabolisme
Jalur metabolisme terbagi dalam ,ga kategori:
(1) Katabolisme, merupakan pemecahan molekul besar, biasanya
melibatkan reaksi oksida,f menghasilkan molekul yang lebih
kecil dan menghasilkan energi.
(2) Anabolisme, merupakan sintesis senyawa yang lebih besar dan
kompleks dari prekursor molekul kecil, memerlukan energi —
misalnya, sintesis protein dari asam amino dan sintesis
cadangan triasilgliserol dan glikogen dari glukosa.
(3) Amfibolisme, sebagai penghubung antara jalur katabolisme dan
anabolisme
Lokasi Reaksi Metabolik
•  Reaksi-reaksi metabolik terjadi pada 2-3 struktur penyusun
tubuh makhluk hidup, yaitu pada ,ngkat organ, jaringan,
dan subseluler
•  Pada ,ngkat jaringan dan organ, dapat diketahui sifat
substrat / molekul yang masuk dan metabolit yang
meninggalkan jaringan dan organ
•  Pada ,ngkat subseluler, se,ap organel (c: mitokondria),
atau compartment (c: sitosol) memiliki peran spesifik yang
membentuk pola subseluler dari jalur metabolik
Fungsi Khusus
Jaringan pada
AkEvitas
Metabolisme
Lokasi Subseluler AkEvitas Metabolisme
metabolisme karbohidrat, lipid, &
asam amino untuk menghasilkan ATP

Sintesis protein

Sintesis RNA ribosomal

Sintesis lipid &


metabolism obat

Oksidasi asam lemak

Glikolisis, jalur pentosa fosfat, Cytosol


sintesis asam lemak
•  Se,ap sel hidup dalam organisme memerlukan tenaga (energi)
yang diperoleh dari serangkaian reaksi pemecahan
(katabolisme) bahan-bahan makanan (nutrisi).
•  Energi ini selanjutnya digunakan untuk melakukan seluruh
proses-proses fisiologi dan biokimia di dalam sel tubuh melalui
berbagai reaksi (anabolisme).
•  Satuan energi dalam reaksi biokimia disebut ATP (Adenosin
Trifosfat). Hidrolisis ATP akan secara cepat dan langsung
menyediakan energi bebas untuk menjalankan berbagai reaksi
biokimia termasuk diantaranya reaksi metabolisme, kerja
mekanik (gerak otot), dll
ATP
ATP mudah ditemukan di dalam sel, terdiri
atas dua ikatan fosfat berenergi ,nggi yang
dapat dihidrolisis untuk melepaskan energi
Enzim
•  Seluruh proses & reaksi metabolisme tersebut memerlukan
katalisator yang disebut Enzim
•  Enzim adalah zat yang dihasilkan oleh organisme hidup yang
melakukan fungsi sebagai katalisator untuk mempercepat dan
pengarah reaksi biokimia
•  Hampir semua enzim yang dikenali hingga saat ini berupa protein &
sedikit yang berupa RNA (yang disebut Ribozim).
•  Sebagai protein, enzim berukuran sangat besar dibanding molekul
pada reaksi yang dikatalisis dan bersifat spesifik baik terhadap
substrat yang dikatalisis maupun produk reaksinya.
•  Ukuran enzim berkisar 12-1000 kDa (1kDa = 1,66053 . 10-30kg)
Enzim
•  Enzim terkadang dilengkapi dengan komponen non-protein yang disebut
kofaktor, yang berupa molekul organik (koenzim) atau ion logam
•  Kofaktor tersebut berperan pen,ng dalam reaksi katalisis dan disebut
sebagai gugus protesEk. Gugus ini sulit dipisahkan tanpa merusak
ak,vitasnya
•  Koenzim pada umumnya berupa senyawa kelompok vitamin larut air.
•  Untuk enzim yang berupa protein saja (,dak dilengkapi kofaktor) maka
disebut apoenzim dan merupakan protein inak,f
•  Enzim yang tersusun atas apoenzim dan kofaktor disebut holoenzim
Komposisi Enzim
Molekul Organik (Koenzim)

Protein inakEf + Kofaktor
(Apoenzim)
Ion Logam

Enzim (Holoenzim)

Protein AkEf
Penamaan Trivial Enzim
Nama enzim diakhiri dengan “ASE” kecuali beberapa enzim proteoli(k yang diakhiri dengan
“IN”, seper, papain, bromelin, pepsin. Nama enzim dapat:
1.  Menunjukkan Substrat (senyawa) yang dikatalisis. Contoh Laktase mengkatalisis laktosa,
Fumarase mengkatalisis fumarat.

Laktase
Ø  C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6
Laktosa Glukosa Galaktosa

Fumarase
Ø  HO2CH=CHCO2H + H2O HO2CHOHCH2CO2H
As. Fumarat As. Malat
2.  Menunjukkan sifat reaksi, misalnya transkarboksilase yang berfungsi untuk mengkatalisis
perpindahan karboksil dari satu substrat ke substrat lainnya
3.  Tidak menunjukkan substrat maupun sifat reaksi, misalnya katalase untuk mengkatalisis
dekomposisi H2O2
Klasifikasi Utama Enzim
No Kelas Enzim Tipe Reaksi yang Dikatalisis Contoh
1 Oksidoreduktase Transfer atom H, atom O, atau elektron dari satu Laktat dehidrogenase, asam
substrat ke lainnya amino oksidase
2 Transferase Transfer atom atau gugus dari satu substrat ke Aminotransferase, heksokinase
lainnya (di luar reaksi kelas lainnya)
3 Hidrolase Reaksi hidrolisis Esterase, peptidase, fosfatase
4 Liase Penambahan gugus fungsi pada ikatan rangkap Fumarat hidratase (fumarase)
(adisi) atau pemutusan ikatan rangkap dengan
pelepasan gugus fungsi
5 Isomerase Pemindahan gugus dalam satu molekul Alanin isomerase
menghasilkan isomer
6 Ligase Pembentukan ikatan C-C, C-S, C-O, dan C-N Glutamin sintase
diikuti dengan pemutusan isofosfat dari ATP
Bagaimana Enzim Bekerja

•  Reaksi katalisis enzima,k sangat pen,ng untuk sistem kehidupan.


•  Di bawah kondisi yang relevan secara biologis, reaksi tanpa katalis
cenderung lambat karena sebagian besar molekul biologis cukup
stabil di lingkungan pH netral, suhu ruang, dan lingkungan berair di
dalam sel.
•  Enzim mengatasi masalah ini dengan menyediakan lingkungan
spesifik di mana reaksi yang diberikan dapat terjadi lebih cepat
•  Reaksi katalisis amat diperlukan untuk mencerna makanan,
mengirim sinyal saraf, atau kontraksi otot yang sama sekali ,dak
terjadi tanpa katalisis.
Bagaimana Enzim Bekerja
•  Reaksi katali,k enzim terjadi di dalam suatu perbatasan
kantung pada enzim yang disebut sisi akEf enzim
•  Molekul yang terikat di sisi ak,f dan dikatalisis oleh enzim
disebut substrat.
•  Permukaan sisi ak,f dilapisi dengan residu asam amino
dengan kelompok subs,tuen yang mengikat substrat dan
mengkatalisis transformasi kimianya. Seringkali, sisi ak,f
membungkus substrat, mengasingkannya sepenuhnya dari
larutan.
•  Kompleks enzim-substrat merupakan pusat aksi enzim.
•  Pada gambar disamping, beberapa residu asam amino sisi
ak,f utama muncul sebagai bercak merah pada permukaan
enzim.
Teori KataliEk Enzim
a.  Teori Lock & Key

•  Teori yang mendasarkan pada kesesuaian bentuk antara enzim dan substrat sehingga
memungkinkan untuk berikatan secara spesifik sebagaimana gembok dan kunci
•  Dalam hal ini, substrat terikat pada posisi tertentu pada enzim dengan tepat sesuai
bentuknya dan kemudian melakukan reaksi di bagian tsb sehingga terbentuk produk
Teori KataliEk Enzim
b. Teori Penyesuaian / Terinduksi (Induced Fit Theory)

•  Teori yang mendasarkan bahwa struktur enzim pada binding site nya adalah lentur
dan secara spesifik mampu menyesuaikan dengan struktur substrat yang tepat.
•  Sekali substrat terikat pada binding site enzim reaksi akan dapat berjalan.
•  Berdasarkan teori ini dapat dijelaskan bahwa reaksi enzima,k umumnya berjalan
reversible
Faktor yang Mempengaruhi AkEvitas Enzim
a)  Pengaruh temperatur dan pH
b)  Pengaruh konsentrasi substrat dan enzim

a) Pengaruh temperatur dan pH
•  Enzim adalah protein yang secara alami memiliki
struktur ,ga dimensi dan secara utama dibentuk
oleh 3 jenis ikatan (ikatan hydrogen, hidrofobik,
dan van der waals)
•  Integritas bentuk ,ga dimensi (bentuk konformasi)
enzim sangat pen,ng dalam melakukan ak,vitas
katali,knya sehingga menentukan fungsi
spesifiknya, dimana konformasi tersebut bertahan
pada temperatur dan pH tertentu
•  Perubahan temperatur dan pH dapat mengusik
ikatan-ikatan intramolekul enzim sehingga dapat
mengubah bentuk konformasinya, misalnya
terputus ikatan disulfida
•  Dengan perubahan tersebut akan menyebabkan
pengurangan hingga kehilangan sifat katali,k atau
ak,vitasnya, karena ,dak sesuai lagi dengan
bentuk substrat maupun konformasi reseptor
a) Pengaruh temperatur dan pH

Perubahan temperatur dan


pH yang sedikit saja akan
mampu mengubah ak,vitas
enzim.
b) Pengaruh konsentrasi substrat dan enzim

•  Konsentrasi substrat hanya berpengaruh pada peningkatan kecepatan di awal reaksi, yaitu pada konsentrasi
enzim yang konstan dan rendah.
•  Penambahan substrat yang berlebihan akan menyebabkan keadaan penjenuhan dari enzim sehingga reaksi
berjalan konstan.
•  Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Dengan penambahan konsentrasi enzim maka
,ngkat kejenuhannya akan naik sehingga akan meningkatkan kecepatan reaksinya
Enzimologi Klinis
•  Enzimologi klinis merupakan pengujian enzim-enzim dalam cairan tubuh,
biasanya darah yang dapat digunakan secara diagnos,k atau untuk
memonitor kondisi klinis
•  Biasanya akan lebih mudah mengukur ak,vitas enzim dalam cairan tubuh
dengan cara memonitor perubahan konsentrasi substrat atau produknya,
daripada mengukur konsentrasi protein enzim secara langsung. Namun
pengukuran konsentrasi protein enzim adalah lebih spesifik dan akurat
•  Ak,vitas enzim dalam plasma dapat:
Ø  Lebih ,nggi dari normal, karena proliferasi sel, peningkatan atau
kerusakan laju pergan,an sel, atau dalam sintesis enzim (induksi), atau
berkurangnya pembersihan dari plasma.
Ø  Lebih rendah dari normal, karena berkurangnya sintesis, atau defisiensi
herediter.
Beberapa Enzim yang
digunakan untuk DiagnosEk
No Enzim Penggunaan DiagnosEk
1 Aldolase Penanda penyakit otot rangka dan ha,
2 Amilase Pankrea,,s akut
3 Laktat dehidrogenase Penyakit ha,, Infark miokardium akut
4 Aminotransferase
Aspartat aminotransferase (AST / SGOT) Infark miokardium akut
Alanin aminotransferase (ALT / SGPT) Hepa,,s karena virus
5 Krea,n kinase Infark miokardium akut
penyakit otot rangka
6 Lipase Pankrea,,s akut
Hormon
•  Reaksi metabolisme juga diatur oleh hormon
•  Hormon adalah molekul kecil atau protein yang diproduksi dalam satu
jaringan, dilepaskan ke dalam sirkulasi, dan dibawa ke jaringan lain, di mana
mereka ber,ndak melalui reseptor untuk membawa perubahan dalam
ak,vitas seluler.
•  Hormon berfungsi untuk mengoordinasikan ak,vitas metabolisme dari
beberapa jaringan atau organ.
•  Hampir se,ap proses dalam organisme kompleks diatur oleh satu atau lebih
hormon: pemeliharaan tekanan darah, volume darah, dan keseimbangan
elektrolit, embryogenesis, diferensiasi, perkembangan dan reproduksi
seksual, keadaan kenyang dan puasa / kelaparan, pencernaan, dan alokasi
bahan bakar
Klasifikasi Hormon
Pengaruh Insulin terhadap
Gula Darah
Pengaruh Glukagon terhadap
Gula Darah
Pengaruh Fisiologis dan
Metabolik dari Epinefrin


END

Anda mungkin juga menyukai