Oleh
Devi Nur Melati Fitriasari 17030204056
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh kadar enzim terhadap kecepatan reaksi pengubahan
amilum menjadi glukosa ?
B. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengamati pengaruh kadar enzim terhadap kecepatan reaksi
pengubahan amilum menjadi glukosa.
C. Hipotesis
H1 : Terdapat pengaruh kadar enzim terhadap kecepatan reaksi
pengubahan amilum menjadi glukosa.
H0 : Tidak terdapat pengaruhkadar enzim terhadap kecepatan reaksi
pengubahan amilum menjadi glukosa.
D. Kajian Pustaka
Pengertian Enzim
Satu karakteristik dari organism hidup adalah berlangsungnya
secara teratur sejumlah reaksi kimia pada setiap sel. Walaupun terjadi
banyak reaksi yang berbeda pada setiap waktu tertentu namun tidak pernah
terjadi kekacauan, senyawa yang mengontrol metabolisme tersebut adalah
enzim.
Enzim adalah protein yang mempunyai aktivitas katalis. Reaksi – reaksi
kimia yang terjadi dalam sel hidup secara keseluruhan disebut metabolism.
Beberapa reaksi membentuk molekul-molekul besar misalnya pati,
selulosa, lemak, protein dan asam nukleat.
Sifat-Sifat Enzim
Sifat-sifat enzim antara lain :
1. Enzim aktif dalam jumlah yang sangat sedikit. Dalam biokimia hanya
sejumlah kecil enzim diperlukan untuk mengubah sejumlah besar
substrat menjadi produk hasil.
2. Enzim tidak terpengaruh terhadap reaksi yang dikatalisnya pada
kondisi yang stabil. (kondisi lingkungan tidak melebihi batas
optimum pH dan suhu kemampuan enzim mengkatalisis suatu
reaksi).
3. Meskipun enzim berfungsi untuk mempercepat terjadinya suatu
rekasi, namun enzim tidak mempengaruhi suatu kesetimbangan
rekasi.
4. Enzim bekerja secara spesifik. Enzim menunjukkan kekhasan untuk
reaksi yang dikatalisnya yakni Suatu enzim mengkatalisis suatu
reaksi dan tidak dapat mengkatalisis reaksi lainnya.
pH
Enzim biasanya dipengaruhi oleh pH. Biasanya enzim yang
berfungsi pada pH optimum, jika pada nilai pH yang labih tinggi atau
lebih rendah dari nilai optimum akan menurunkan aktifitas enzim itu.
Setiap enzim mempunyai Ph optimal masing-masing sesuai dengan
“tempat kerja nya”. Contohnya enzim pepsin, bekerja di lambung yang
bersuasana asam, memiliki pH optimal 2 dan enzim ptyalin, yang
bekerja di mulut yangbersuasana basa, memiliki pH optimal 7,5-8
Hasil rekasi
Jika hasil reaksi (produk) menumpuk maka akan dapat
menimbulkan hambatan balik karena penimbunan substrat.
Aktivator dan inhibitor
Akivator adalah zat yang dapat mengaktifkan dan menggiatkan
kerja enzim. Contohnya ion klorida yang dapat mengaktifkan enzim
amylase.
Inhibitor adalah suatu zat yang dapat menghambat kerja dari
suatu enzim. Banyak substrat asing yang menghambat pengaruh
katalis enzim, dapat berupa senyawa organik maupun anorganik.
Senyawa tersebut dikelompokkan ke dalam inhibitor kompetitif
adalah inhibitor yang bersaing aktif dengan substrat untuk
mendapatkan situs aktif enzim (struktur mirip dengan substrat dan
melekat pada sisi aktif enzim). Contohnya sianida bersaing dengan
oksigen dalam pengikatan Hb sedangkan inhibitor nonkompetitif
adalah inhibitor yang melekat pada sisi selain situs aktif pada enzim,
yang lama-kelamaan dapat mengubah sisi aktif enzim (struktur
berbeda dengan substrat dan melekat bukan pada sisi aktif enzim).
Suhu
E. Variabel Penelitian
Variabel control : Jenis amilum (kecambah), berat amilum
(kecambah) , jenis enzim (amylase), konsentrasi larutan amilum, volume
substrat, rentang waktu penetesan, jumlah tetes KI-I2, fosfat sitrat buffer,
lama dan kecepatan dalam mensentrifugasi kecambah yang sudah
dihancurkan.
Variabel manipulasi : Kadar konsentrasi enzim pada kecambah kacang
hijau.
Variabel respon : Waktu perubahan warna larutan KI-I2 setiap 2
menitnya dari warna biru menjadi warna kuning dan kecepatan rekasi
pengubahan amilum menjadi glukosa sederhana.
H. Rancangan Percobaan
Biji kecambah yang berumur sehari
- di buang kulitnya
- di timbang 30 gr
Di hancurkan di cawan porselin dan menambahkan
Supernatan diambil
Di masukkan dalam tabung reaksi
Mencatat waktu
I. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Membuang kulit biji kecambah.
3. Menimbang berat kecambah dengan berat 20 gram.
4. Menggerus 40 gram kecambah kacang hijau dan menambahkan 20 mL
larutan buffer fosfat sitrat sampai sampai semua kecambah hancur.
5. Memasukkan ke dalam tabung centrifuge dan mensentrifugasi selama 5
menit dengan kecepatan 2 rpm.
6. Mengambil cairan bagian atas (supernatan) dan memasukkan ke dalam
tabung reaksi. Cairan ini dianggap sebagai larutan enzim amilase 100%.
7. Membuat enzim dengan kadar 0%, 25%, 50% dari enzim yang berkadar
100% dengan cara sebagai berikut: untuk kadar 50%, mengambil 5 mL
enzim 100% dan menambahkan aquades sampai volume 10 mL. Untuk
kadar 25%, mengambil 5 mL enzim 50% dan ditambahkan aquades
sampai volume 10 mL. Untuk kadar 0%, memanaskan 5 mL enzim
100% sampai mendidih.
8. Menyediakan tabung reaksi dan mengisinya dengan 5 mL larutan enzim
100%, menambahkan 2 mL larutan amilum. Mencatat waktunya,
kemudian mengocok perlahan sampai larutan tercampur benar. Ketika
mencampur larutan amilum dan enzim ditetapkan sebagai saat nol.
9. Setiap 2 menit, mengambil 1 tetes campuran lalu menguji dengan 1 tetes
larutan KI-I2 pada lempeng penguji (cawan tetes atau kaca arloji).
10. Mencatat waktu tiap perubahan warna yang terjadi pada lempeng
penguji.
11. Mengulangi langkah kerja 8-10 untuk masing-masing kadar 50%, 25%,
dan 0%.
19 Biru + + Hijau + +
20 Biru + + Hijau +
21 Biru + + Hijau +
22 Biru + + Kuning
Biru
Diskusi
1. Dari tes KI-i2 pada larutan amilum + enzim 100% warna apa yang
saudara peroleh mengapa demikian ?
Jawab : Warna yang diperoleh dari uji KI-I2 pada larutan amilun
ditambah dengan enzim 100% adalah biru, biru muda, kehijauan dan
kekuningan. Warna yang pertama muncul adalah biru, karena pada saat
tersebut enzim amylase baru bekerja memecah amilum menjadi
glukosa yang lebih sederhana, yang selanjutnya lama-kelamaan
menunjukkan warna kekuningan. Hal ini dikarenakan enzim amylase
sudah aktif bekerja, yakni memecah atau mengubah amilum menjadi
glukosa sehingga sudah tidak ada amilum, oleh karena itu warna
larutan tersebut berwarna kuning. Apabila sebelum berwarna
kekuningan masih tampak warna biru berarti masih terdapat amilum
yang belum dipecah menjadi glukosa, dimana warna biru merupakan
indikator reaksi antara iodine dengan amilum.
2. Apa fungsi dari Fosfat Sitrat Buffer ?
Jawab : Fosfat sitrat buffer berfungsi untuk menjaga pH bagi enzim
amylase, sehingga enzim amylase tidak rusak, hal ini terkait dengan
sifat enzim yang sangat dipengaruhi oleh pH. Fungsi lain yaitu sebagai
larutan penyangga, yakni menjaga enzim tetap bekera aktif dan tidak
rusak pada kondisi asam serta menjaga kondisi agar tidak terlalu basa.
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kerja enzim ?
Jawab : Faktor-faktr yang mempengaruhi kerja enzim :
- Suhu
- Waktu
- pH
- Konsentrasi substrat
- Konsentrasi enzim
- Konsentrasi produk
M. Kesimpulan
Dari percobaan Pengaruh Kadar Enzim terhadap Kecepatan Reaksi
Pengubahan Amilum yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan
yaitu :
N. DaftarPustaka
Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Unesa : Unesa
Press
Rahayu, Yuni Sri. 2008. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Surabaya.
Sasmitahardja, Dradjat, dkk. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : Proyek
Sasmitamihardja, Dardjat. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : FMIPA
ITB
Soerodikoesoemo, Wibisono. 1993. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan.
Jakarta : Universitas Terbuka
Soerodikoesoemo, Wibisono. 1995. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan.
Jakarta: UT Depdikbud
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Perhitungan laju rekasi (Kecepatan rekasi) pengubahan amilum menjadi glukosa
1. 100% =
= 3,33 M/s
2. 50% =
= 1,39 M/s
3. 25% =
= 0,57 M/s
4. 0% =
= 0 M/s