Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NITA MELINA WATI

NIM : 2216.13251.474

ENZIM

1. Pengertian Enzim

Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis(senyawa yang mempercepat


proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Menurut Kuhne (1878)
enzim berasal dari kata in + zyme yang berartisesuatu didalam ragi. Berdasarkan penelitian
maka dapat disimpulkan bahwa enzim adalah suatu protein yang berupa molekul-molekul
besar.

Didalam sel enzim tidak terdistribusi merata diseluruh plasma, namun terkonsentrasi
pada organela-organela tempat terjadinya reaksi. Misalnya enzim yang berkaitan dengan
reaksi Calvin dan Krebs berkumpul di mitokondria dan kloroplas. Enzim yang dibutuhkan
dalam sintesis DNA dan RNA serta untuk proses mitosis terdalam didalam sel. Enzim-
enzim didalam sel akan bekerja secara berkesinambungan. Artinya produk suatu tahan
reaksi akan dibebaskan pada tempat dimana produk ini dapat segera dikonversi oleh enzim
lain berikutnya.

2. Klasifikasi Enzim dapat dibedakan sebagai berikut :


a. Berdasarkan tempat bekerjanya enzim dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Endoenzim, disebut juga enzim intraseluler, yaitu enzim yang bekerja di dalam
sel. Umumnya merupakan enzim yang digunakan untuk proses sintesis di dalam
sel dan untuk  pembentukan energi (ATP) yang berguna untuk proses kehidupan
sel,misal dalam proses respirasi.
2) Eksoenzim, disebut juga enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang bekerja di luar sel.
Umumnya berfungsi untuk “mencernakan” substrat secara hidrolisis, untuk
dijadikan molekul yang lebih sederhana dengan BM lebih rendah sehingga dapat
masuk melewati membran sel. Energi yang dibebaskan pada reaksi pemecahan
substrat di luar sel tidak digunakan dalam proses kehidupan sel.
b. Berdasarkan cara terbentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Enzim konstitutif, yaitu enzim yang jumlahnya dipengaruhi kadar substratnya,
misalnya enzim amilase. Di dalam sel terdapat enzim yang merupakan bagian
dari susunan sel normal, sehingga enzim tersebut selalu ada umumnya dalam
jumlah tetap pada sel hidup. Sedangkan enzim-enzim yang berperan dalam proses
respirasi jumlahnya tidak dipengaruhi oleh kadar substratnya.
2) Enzim adaptif, yaitu enzim yang pembentukannya dirangsang oleh adanya
substrat, contohnya enzim β galaktosidase yang dihasilkan oleh bakteri E.coli
yang ditumbuhkan di dalam medium yang mengandung laktosa (Lehninger,
1982).
c. Penggolongan enzim berdasarkan daya katalisis
Oksidoreduktase Enzim ini mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi, yang merupakan
pemindahan elektron, hidrogen atau oksigen. Sebagai contoh adalah enzim elektron
transfer oksidase dan hidrogen peroksidase (katalase). Ada beberapa macam enzim
electron transfer oksidase, yaitu enzim oksidase, oksigenase, hidroksilase dan
dehidrogenase.

3. Sifat-sifat Enzim
a. Biokatalisator, mempercepat jalan reaksi tanpa ikut bereaksi
b. Thermolabil, mudah rusak bila dipanasi suhu lebih dari 600C
c. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim
d. umumnya enzim tidak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang
disebut kofaktor.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim


Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah temperatur, derajat
keasaman (pH), konsentrasi enzim dan substrat, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim
memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda, karena enzim
adalah protein. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim :
a. Temperatur
Enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperatur. Temperatur
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein. Temperatur yang terlalu
rendah dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur optimum enzim adalah
30-40 0C. Kebanyakan enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai 00C,
namun enzim tidak rusak, jika suhu normal maka enzim akan aktif kembali. Enzim
tahan pada suhu rendah, namun rusak disaat suhu 50 0C.
b. Perubahan pH
Enzim juga terpengaruh oleh pH. Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam
amino kunci pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi sisi aktif berkombinasi dengan
substratnya. pH optimum yang diperlukan berbeda-beda tergantung jenis enzimnya.
c. konsentrasi enzim dan substrat
Agar reaksi berjalan optimum, maka perbandingan jumlah antara enzim dan substrat
harus sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak reaksi akan berjalan
lambat bahkan ada substrat yang tidak terkatalisasi. Semakin sedikit enzim, reaksi akan
semakin cepat.
d. Inhibitor enzim
Ada dua jenis inhibitor yaitu sebagai berikut :
1) Inhibitor kompetitif
Zat penghambat memiliki struktur yang mirip dengan struktur substrat. Dengan
demikian baik substrat maupun zat penghambat berkompetisi atau bersaing untuk
bersatu dengan sisi aktif enzim, jika zat penghambat lebih dahulu berikatan dengan
sisi aktif enzim, maka subtratnya tidak dapat lagi berikatan dengan sisi aktif enzim.
2) Inhibitor nonkompetitif
Pada penghambatan ini substrat sudah tidak dapat berikatan dengan kompleks enzim
inhibitor karena sisi aktif enzim berubah.

KOENZIM
1. Pengertian Koenzim
Koenzim adalah zat yang membantu kerja enzim. Perlu diketahui, enzim adalah zat
yang terbentuk dari protein dan berfungsi untuk melancarkan serta mempercepat reaksi
kimia pada tubuh. Koenzim Adalah kofaktor berupa senyawa organik (vitamin) yang
berikatan secara non-kovalen dengan enzim. Contoh: koenzim NAD+. Sisi alosterik dapat
diganggu oleh inhibitor non-kompetitif yang ber-struktur sama dengan kofaktor. Inhibitor
akan mencegah enzim untuk mengubah-ubah bentuk sisi aktif (kaku). Dalam perananya
enzim sering memerlukan senyawa organik tertentu selain protein. Ditinjau dari fungsinya,
dikenal adanya koenzim yang berperan sebagai pemindah hidrogen, pemindah elektron,
pemindah gugus kimia tertentu (group transfering) dan koenzim dari isomerase dan liase.
Contoh koenzim dan pernannya :
No. Kode Singkatan dari Yang dipindahkan
1 NAD Nikotinamida- Hidrogen
adeninadiknukleotida
2 NADP Nikotinamida- Hidrogen
adeninadiknukleotida
fosfat
3 FMN Flavin mononukleotida Hidrogen
4 FAD Flavin- Hidrogen
adeninadiknukleotida
5 Ko-Q Koenzim Q atau Quinon Hidrogen
6 Sit Sitokrom Elektron
7 Fd Ferredoksin Elektron
8 ATP Adenosina trifosfat Gugus fosfat
9 PAPS Fosfoadenil sulfat Gugus Sulfat
10 UDP Uridina difosfat Gula
11 Biotin Biotin Karboksil (CO2)
12 Ko-A Koenzim A Asetil
13 TPP Tiamin pirofosfat C2-aldehida
Referensi :
http://digilib.unimed.ac.id/1641/80/Bab%20VI.pdf
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=enzim+dan+koenzim

Anda mungkin juga menyukai