Anda di halaman 1dari 20

ENZIM

Rini Arianti, M. Sc

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


PROGRAM DIPLOMA III GIZI
PANGKALPINANG
2016
Enzim
Suatu protein yang dikenal sebagai katalisator

Polimer biologis yang mengatalisis reaksi kimia yang


memungkinkan berlangsungnya kehidupan

Substrat Produk
Enzim

Laju reaksi meningkat


minimal 106 kali
dibandingkan tanpa enzim

Bersifat selektif terhadap


suatu substrat

Mengapa reaksi kimiawi di dalam tubuh harus belangsung dengan cepat?


Penyebab Defek Enzim
Kekurangan gizi atau malnutrisi

Toksin atau racun yang masuk ke dalam tubuh

Kelainan genetik.

Dampak buruk defek enzim


Proses metabolisme tubuh terganggu

Berbagai penyakit mulai mengganggu kesehatan. Contoh: defek pada


enzim fenilalanin hidroksilase menyebabkan fenilketonuria

Bagaimanakah cara menanggulangi penyakit akibat defek enzim?


Struktur Umum Enzim

Enzim Substrat

Sisi Katalitik
(active site)
Dapat terjadi gangguan
pada sisi katalitik
maupun alosterik
Sisi Alosterik
Lebih dibahas pada
regulasi enzim
Sisi Katalitik (active site)

Biasanya berupa celah atau kantung. Tingkat afinitas menentukan


spesifisitas enzim ini terhadap substrat.

Lingkungan yang dirancang dengan sangat spesifik dan cermat untuk suatu
reaksi tertentu

Sebagai tempat menempelnya susbstrat dan juga tempat terikatnya


kofaktor atau gugus prostetik.

Substrat akan mengikat ke suatu regio tertentu yang bersifat komplementer


dengan bagian substrat yang tidak mengalami perubahan kimiawi

Reseptor Insulin

Subunit-alfa Ikatan reseptor insulin dan ENPP1 terjadi


antara subunit-alfa dan somatomedin B-like
Somatomedin B-like domain domain. Ikatan ini akan menurunkan
aktivitas insulin
ENPP1
Mekanisme Pengikatan Enzim

Teori Fischer → Lock and Key


Enzim sebagai gembok dan substrat sebagai kunci. Teori ini dapat
menjelaskan sifat spesifik yang snagat tinggi pada enzim.

Teori ini terlalu kaku dan tidak sesuai dengan perubahan-


perubahan dinamis yang menyertai katalisis

Teori Daniel → Induced Fit


Substrat akan menginduksi perubahan konformasi pada enzim sehingga
enzim akan mengubah bentuknya menjadi pas dengan bentuk substrat.
Model Induced fit ini sudah banyak dibuktikan melalui penelitian.

Enzim Substrat
Gugus Prostetik, Kofaktor, dan Koenzim
Molekul nonprotein kecil dan ion logam yang ikut serta secara
langsung dalam katalisis atau pengikatan substrat
Memperluas ragam kemampuan katalisis melebihi batas
kemampuan gugus fungsional yang jumlahnya terbatas di rantai
samping aminoasil peptida

ENPP1
Ectonucleotide Phosphodiesterase/Pyrophosphatase 1

Enzim transmembran yang dapat memutus ikatan fosfodiester pada gula


nukelotida

Juga dapat berperan dalam proses hidrolisis ATP

Mutasi pada gen pengkode enzim ini dapat menyebabkan peningkatan


aktivitas pada somatomedin B-like domain hingga ikatan dengan reseptor
insulin lebih kuat
Gugus Prostetik

Gugus prostetik dapat berintegrasi ke dalam struktur protein melalui gaya


kovalen atau nonkovalen.

Contoh: piridoksal fosfat, flavin mononukleotida (FMN), flavin adenin


dinukleotida (FAD), tiamin, biotin, dan ion logam Co, Ca, Mg, Mn, dan Zn.

Ion logam merupakan gugus prostetik yang paling banyak dijumpai. Enzim
yang mengandung logam sebagai gugus prostetik disebut metaloenzim.

Logam mempermudah pengikatan dan orientasi substrat dan


pembentukan ikatan kovalen dengan zat-zat di reaksi.
Contoh: Kobalt pada koenzim B12. Vitamin B12 dapat terserap jika
terdapat faktor intrinsik berupa kobalofilin (disekresi oleh air liur)
Kofaktor
Memiliki fungsi serupa dengan gugus prostetik namun kofaktor berikatan
lemah dengan enzim atau substrat dan mudah terlepas.
Contoh: ATP, Mg2+. Kofaktor harus ada di lingkungan reaksi agar katalisis
dapat berlangsung
Kofaktor yang paling umum dijumpai adalah logam. Enzim yang diaktifkan
oleh logam disebut sebagai metal-activated enzyme.

Koenzim
Berfungsi sebagai pengangkut atau bahan pemindahan gugus yang dapat
didaur ulang. Ikatan dengan koenzim juga dapat menstabilkan substrat.
Folat membawa gugus metil untuk proses metilasi DNA. Defisiensi folat
dapat menyebabkan anemia.
Sebagian besar koenzim merupakan vitamin B yang larut air. Asam
pantotenat (B5) yang merupakan bagian dari Koenzim-A.
Klasifikasi Enzim

Nama enzim biasanya menjelaskan tipe reaksi yang dikatalis

Dehidrogenase Menghilangkan atom hidrogen

Protease Enzim yang mendigesti protein

Klasifikasi enzim berdasarkanInternational Union of Biochemists (IUB)

I. Oksidoreduktase II. Transferase

III. Hidrolase IV. Liase

V. Isomerase VI. Ligase


I. Oksidoreduktase

Mengatalisis reaksi oksidasi dan reduksi. Oksidasi: Pelepasan


elektron. Reduksi: penangkapan elektron.
Contoh enzim: xantin oksidase

II. Transferase

Mengatalisis perpindahan gugus seperti gugus glikosil, metil, fosforil.


Contoh: Alanin aminotransferase (ALT), aspartat aminotransferase
(AST)

III. Hidrolase

Mengatalisis pemutusan hidrolitik C-C, C-O, dan C-N. proses reaksi


yang dikatalisis enzim ini memerlukan air. Contoh: imidazon
propionat hidrolase pada proses katabolisme L-histidin.
IV. Liase

Mengatalisis pemutusan C-C, C-O, dan C-N dan hasil katalisis tersebut berupa
strutur dengan ikatan rangkap. Reaksi yang dikatalisis oleh enzim ini
menghasilkan H2O. Contoh: 17,20-liase pada proses sintesis hormon steroid

V. Isomerase

Mengatalisis perubahan geometrik atau struktural di dalam suatu molekul. Contoh: D-


Glukosa 6-fosfat menjadi D-fruktosa 6-fosfat dikatalisis oleh fosfoheksosa isomerase.
Enzim kelas isomerase juga dapat mengatalisis perubahan sis menjadi trans dan
sebaliknya atau sturktur D menjadi L dan sebaliknya

VI. Ligase

Mengatalisis penyatuan atau penggabungan dua molekul yang dikaitkan dengan


hidrolisis ATP Contoh: DNA ligase dalam proses replikasi DNA.
Isozim

Bentuk enzim yang berbeda namun mengatalisis reaksi yang sama.

Perbedaan isozim dengan enzim duplikatnya terletak pada tingkat


afinitas terhadap substrat atau sensitivitas terhadap regulator

Sebagian isozim dapat meningkatkan kelangsungan hidup dengan


menyediakan salinan cadangan suatu enzim esensial

Isozim sangat bermanfaat di bidang penelitian karena harganya


yang lebih murah dan mudah didapatkan (mudah disintesis)
Mekanisme Kerja Enzim

Katalisis karena kedekatan

Molekul-molekul harus berada pada posisi berdekatan agar dapat


membentuk ikatan satu sama lain. meningkatnya konsentrasi akan
seiringan dengan meningkatnya laju reaksi.

Penting agar posisi ideal untuk berinteraksi dapat


diperoleh dan meningkatkan laju reaksi hingga 1000x

Katalisis asam-basa
Gugus fungsional yang dapat terionisasi pada rantai samping aminoasil atau
gugus prostetik dapat berperan sebagai asam atau basa. Reaksi ini bersifat
spesifik (hanya untuk proton H3O+ atau ion OH-, laju bergantung pada
perubahan konsentrasi H3O+ namun tidak pada asam lain) dan umum (jika
lajunya responsif terhadap semua asam atau basa)
Katalisis dengan paksaan

Biasanya terjadi pada proses-proses lisis atau degradasi. Proses ini


menyebabkan putusnya ikatan kovalen. Enzim mengikat substrat dalam suatu
konformasi yang agak kurang menguntungkan untuk substrat sehingga ikatan
menjadi melemah. Konformasi akan menyebabkan perenggangan sehingga
ikatan tersebut mudah terputus

Katalisis kovalen

Katalisis jenis ini biasa ditemukan pada proses pemindahan gugus. Proses ini
melibatkan pembentukan ikatan antara enzim dan substrat. Modifikasi kovalen
ini bersifat sementara dan setelah reaksi selesai enzim akan kembali memiliki
aktivitas katalitik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim

Suhu

Derajat keasaman (pH)

Keberadaan kofaktor atau koenzim

Konsentrasi substrat

Konsentrasi enzim
Inhibitor
kompetitif dan
Keberadaan aktivator atau inhibitor inhibitor non-
kompetitif
Regulasi Aktivitas Enzim
Efektor allosterik
Jumlah D yang
A B C D terbentuk telah
melebihi kebutuhan
E1 E2 E3

E1 D Berikatan pada sisi alosterik

Efektor
A B C D allosterik atau
inhibitor
E1 E2 E3 umpan balik

Memiliki kemiripan strukturan dengan


substrat asli enzim yang dihambat
Pengaturan Umpan Balik

Berbeda dengan inhibisi umpan balik

Kolesterol dapat menghambat ekspresi gen HMG-KoA reduktase sehingga


sintesis enzim tersebut menurun namun kolesterol tidak menghambat
aktivitas enzim HMG-KoA reduktase dalam proses sintesis kolesterol

Modifikasi Kovalen

Dua jenis modifikasi yang umum adalah proteolisis parsial


(irreversible) dan fosforilasi/defosforilasi (reversible)

Fosforilasi/defosforilasi merupakan modifikasi yang paling banyak terjadi


pada proses-proses metabolisme tubuh. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim
kinase dan fosfatase. Proses ini merupakan penambahan/pengurangan
gugus fosfat pada suatu struktur.

Apakah semua struktur kimiawi yang terfosforilasi akan menjadi bentuk aktif?

Glikogen sintase a (bentuk aktif) berada pada fase terdefosforilasi


sedangkan glikogen sintase b (tidak aktif) pada fase terfosforilasi
Pemeriksaan Enzim untuk Diagnosis Penyakit

Aspartat aminotransferase (AST) : infark miokardium

Alanin aminotransferase (ALT): hepatitis B

Lipase: pankreatitis akut

Isozim laktat dehidrogenase


I1 (HHHH) : banyak terdapat di jantung
Subunit H dan M dikode
I2 (HHHM) oleh gen-gen tersendiri di
I3 (HHMM) berbagai jaringan. Deteksi
I4 (HMMM) I1-I5 dilakukan dengan
I5 (MMMM) : banyak terdapat di hepar elektroforesis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai