Anda di halaman 1dari 12

Enzimrffik*fiii '

Peter J. Kennelly, PhD & Viclor W. Rodwell, PhD

PERAN BIOMEDIS asam D-amino. Karena berikatan dengan substrat melalui


sedikitnya "tiga titik perlekatan", enzim bahkan dapat
Enzim adalah polimer biologis yang mengatalisis reaksi mengubah sub xrat nonc h iral menjadi prod tk c h iral. Gambar
kimia yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan 7-1 melukiskan mengapa redulai substrat piruvat nonchiral
seperti yang kita kenal. Keberadaan dan pemeliharaan yang dikatalisis oleh enzim menghasilkan L-laktat dan bukan
rangkaian enzim yang lengkap dan seimbang merupakan campuran rasemik Dlaktat dan L-laktat. Spesifisitas enzim
hal yang esensial untuk menguraikan nutrien menjadi yang sangat tinggi memberi sel hidup kemampuan untuk
energi dan chemical building block (bahan dasar kimiawi); secara bersamaan melaksanakan dan secara independen
menyusun bahan-bahan dasar tersebut menjadi protein. mengontrol beragam proses kimiawi.
DNA, membran, sel, dan jaringan; serra memanfaatkan
energi untuk melakukan motilitas sel, fungsi saraf, dan
ENZIM DIKLASIFIKASIKAN
kontraksi otot. Dengan pengecualian molekul RNA katalitik
BERDASARKAN TIPE REAKSI
atau ribozim, enzim adalah protein. Kekurangan jumlah atau
aktivitas katalidk enzim-enzim kunci dapat terjadi akibat Nama-nama yang paling sering digunakan untuk kebanyakan
kelainan genetik, kekurangan gizi, atau toksin. Defek enzim enzim menjelaskan tipe reaksi yang dikatalisis, diikuti oleh
dapat disebabkan oleh mutasi genetik atau infeksi oleh akhiran -ase. Contohnya, dehidrogenase mengeluarkan
virus atau bakteri patogen (misalnya Vibrio cholerae). Para atom-atom hidrogen, protease menghidrolisis protein,
ilmuwan kedokteran mengatasi ketidakseimbangan aktivitas dan isomerasr mengatalisis tata-ulang dalam konfigurasi.
enzim dengan menggunakan bahan farmakologis untuk Pemodifikasi dapat teletak di depan atau di belakang nama
menghambat enzim-enzim tertentu dan sedang meneliti enzim untuk menjelaskan substrat enzim (xantin olaidase),
terapi gen sebagai cara untuk mengobati defisiensi jumlah sumber enzim (ribonuklease panhreas), pengaturannya
atau Fungsi enzim. (lipase peka-hormon), atau suatu gambaran dari mekanisme
kerjanya (protease sistein). Jika diperlukan, ditambahkan
ENZIM ADATAH KATATIS penanda alfanumerik untuk menunjukkan berbagai bentuk
YANG EFEKTIF & SANGAT SPESIFIK suatu enzim (misalnya RNA polimerase III; protein kinase
cp).
Enzim yang mengatalisis perubahan satu atau lebih senyawa Untuk menghilangkan ambiguitas, International Union
(substrat) menjadi satu atau lebih senyawa lain (produk) of Biochemists (IUB) menciptakan suatu sistem terpadu
meningkatkan laju reaksi setidaknya 106 kali dibandingkan tatanama enzim yaitu setiap enzim memiliki nama dan
jika tidak dikatalisis. Seperti semua katalis lain, enzim kode khusus yang menunjukkan tipe reaksi yang dikatalisis
tidak berubah secara permanen atau dikonsumsi sebagai dan .substrat yang terlibat. Enzim dikelompokkan ke dalam
konsekuensi dari keikutsertaannya dalam reaksi yang enam kelas:
bersangkutan. 1. Oksidoreduktase (mengatalisis oksidasi dan re-
Selain sangat efisien, enzim juga merupakan katalis duksi)
yang sangat selektifl Tidak seperti kebanyakan katalis yang 2. Transferase (mengatalisis pemindahan gugus seperti
digunakan dalam bidang kimia sintetik, enzim bersifat gugus glikosil, metil, atau fosforil)
spesifik baik bagi tipe reaksi yang dikatalisis maupun substrat 3. Hidrolase (mengatalisis pemutusan hidrolitilz
atau substrat-substrat yang berhubungan erat. Enzim juga C-C, C-O, C-N, dan ikatan lain)
merupakan katalis stereospesifik dan biasanya mengatalisis 4. Liase, mengatalisis pemutusan C-C, C-O,
reaksi dari hanya satu stereoisomer suatu senyawa, misalnya, C-N, dan ikatan lain dengan eliminasi atom yang
D-gula, tetapi bukan L-gula, asam L-amino, tetapi bukan menghasilkan ikatan rangkap

53
54 / BAGIAN l: STRUKTUR & FUNGSI PROTEIN & ENZIM

kovalen atau,nonkovalen. Contoh-contohnya antara lain


adalah piridoksal fosfat, flavin mononukleotida (FMN)'
flavin adenin dinukleotida (FAD), tiamin pirofosfat,
biotin, dan ion logam Co, Cu, Mg, Mn, dan Zn. Logam
v /-\ adalah gugus prostetik yang paling sering di.fumpai. Sekitar
g( )
V sepertiga dari semua enzim mengandung ion-ion logam yang
,: terikat erat dan disebut metaloenzim. Ion-ion logam yang
ikut serta dalam reaksi redoks umumnya berikatan dengan
Bagian enzim Substral gugus prostetik, misalnya heme (Bab 6) atau kelompok besi-
sulfur (Bab 12).Logamjuga mempermudah pengikatan dan
Gambar 7-1. Representasi planar dari "perlekatan tiga-titik" suatu orientasi substrat, pembentukan ikatan kovalen dengan zat-
substrat ke bagian (tempat) aktif sebuah enzim. Meskipun atom 1

zat antara reaksi (Co2- pada koenzim B,r), atau berinteraksi


dan 4 identik, namun jika atom 2 dan 3 telah melekat ke bagian
-l
komplementernya di enzim, hanya atom yang dapat terikat. Karena dengan substrat untuk menyebabkannya lebih elektrofilik
itu, jika telah berikatan dengan enzim, atom-atom yang tampak (kekurangan elektron) atau nukleofilik (kaya elektron).
serupa dapat dibedakan, dan hal ini memungkinkan perubahan
kimiawi stereospesifik.
Kofoktor Berikqlon Secoro Reversibel
dengon Enzim ofou Substrot
5. Isomerase (mengatalisis perubahan geometrik atau
struktural di dalam satu molekul) Kofaktor memiliki fungsi serupa dengan gugus Prostetik
6. Ligase (mengatalisis penyatuan dua molekul yang tetapi berikatan secara transien dan mudah terlepas dengan
dikaitkan dengan hidrolisis AIP). enzim atau subsuat, misalnya ATP. Tidak seperti gugus
Meskipun sistem IUB ini jelas, namun nama-nama prostetik yang terikat secaia stabil, kofaktor harus terdapat
enzim menjadi panjang dan relatif tidak praktis sehingga dalam medium di sekitar enzim agar katalisis dapat terjadi.
kita biasanya tetap menamai enzim berdasarkan nama Kofaktor yang paling umum adalah ion logam. Enzim
tradisionalnya meskipun kadang-kadang nama itu yang memerlukan kofaktor ion logam disebut enzim yang
'menyesatkan. Nama IUB untuk heksokinase melukiskan diaktifkan oleh logam (meul-actiaated enzjrmes) :untuk
kejelasan sekaligus kompleksitas sistem IUB. Nama IUB membedakannya dafi metaloenzim dengan ion logam
untuk heksokinase adalah AIP:D-heksosa 6-fosfotransferase berfungsi sebagai gugus prostetik.
E.C.2.7.1.1. Nama ini menunjukkan heksokinase sebagai
anggota dari kelas 2 (transferase), subkelas 7 (pemindahan
Koenzim Berfungsi Sebogoi Pengongkut
satu gugus fosforil), sub-subkelas I (alkohol adalah alaeptor
Substrqt
fosforil), dan "heksosa-6" menunjukkan bahwa alkohol yang
terfosforilasi berada di karbon enam heksosa. Namun, kita Koenzim berfungsi sebagai pengangkut-atau bahan pe-
terus menyebutnya sebagai heksokinase. mindah gugus-yang dapat didaur-ulang dan memindah-
kan banyak substrat dari tempat pembentukannya ke tempat
GUGUS PROSTETIK, KOFAKTOR. pemakaiannya. Ikatan dengan koenzim juga menstabilkan
& KOENZIM BERPERAN PENTING substrat, seperti atom hidrogen atau ion hidrida yang ddak
stabil dalam lingkungan cair sel. Gugus kimia lain yang di-
DATAM KATATISIS
angkut oleh koenzim antara lain adalah gugus metil (folat),
Banyak enzim mengandung berbagai molekul nonprotein gugus asil (koenzim A), dan oligosakarida (dolikol).
kecil dan ion logam yang ikut serta secara langsung
dalam katalisis atau pengikatan substrat. Molekul/ion ini, Bonyok Koenzim, Kofoktor, & Gugus
yang disebut gugus prostetik, kofaktor, dan koenzim, Prcstetik odqlqh Turunon Vitomin B
memperluas ragam kemampuan katalisis melebihi yang
dimungkinkan oleh gugus fungsional (yang jumlahnya Vitamin B larut-air merupakan komponen penting berbagai
terbatas) di rantai samping aminoasil peptida. koenzim. Selain vitamin B, beberapa koenzim mengandung
gugus adenin, ribosa, dan fosforil AMP atau ADP (Gbr'

Gugus Prostetik Terintegrosi Erot ke dolom 7-2). Nikotinamid adalah komponen koenzim redoks
NAD dan NADB sementara riboflavin adalah komponen
Struktur Enzim
koenzim redoks FMN dan FAD. Asam pantotenat adalah
Gugus prostetik dibedakan berdasarkan integrasinya yang komponen dari koenzim A pengangkut gugus asil. Sebagai
kuat dan stabil ke dalam struktur protein melalui Saya-gaya pirofosfatnya, tiamin ikut serta dalam dekarboksilasi asam
BAB Z; ENZIM:MEKANISME KEUA / 55

ENZIM MENGGUNAKAN BANYAK


MEKANISME UNTUK MEMPERMUDAH
KATALISIS

Enzim menggunakan berbagai kombinasi dari empat


---cH-
tl mekanisme umum unruk mempercepar laju reaksi kimia.
|

k"j
HHH
Kotqlisis kqrenq Kedekoton
Agar dapat bereaksi, molekul-molekul harus berada dalam
HO OH
O:P*O*

j#i
jarakyang cukup dekat untuk membentuk ikatan saru sama
lain. Semakin tinggi konsentrasinya, akan semakin sering
molekul-molekul itu bertemu saru sama lain dan semakin
besar laju reaksinya. Ketika mengikat molekul substrat di
bagian aktifnya, enzim rnenciptakan suaru regio dengan
konsentrasi substrat lokal yang tinggi. Lingkungan ini juga

o:l-o-?*, secara spasial mengatur arah molekui-molekul substrat


sehingga diperoleh posisi ideal untuk berinteraksi. Hal
o- l..l I
tersebut menyebabkan laju reaksi meningkat sedikitnya

r")
H_H
seribu kali lipat.

HO
'ffi. Kotolisis Asom-Bosq
Gugus-gugus fungsional yang dapat terionisasi pada rantai
Gambar 7-2. Struktur NAD. dan NADP*. UntukNAD.,R=H. samping aminoasil dan (jika ada) pada gugus prosrerik
UntukNADP-,R=PO,,. berperan dalam katalisis dengan berfungsi sebagai asam atau
basa. Katalisis asam-basa dapat bersifat spesifik arau umum.
"Spesifik' dalam hal ini diartikan hanya proton (HrO-) atau
o-keto dan koenzim asam folat dan kobamid berfungsi ion OH-. Pada katalisis asarn spesifik atau basa spesifik"
dalam metabolisme satu-karbon. laju reaksi peka terhadap perubahan dalam konsentrasi
proton, tetapi tidak bergantung pada konsentrasi asam lain
KATATISIS TERJADI DI BAGIAN AKTIF

Spesifisitas substrat yang ekstrem dan efisiensi katalitik


Arg 145
enzimyang tinggi mencerminkan adanya lingkungan yang
dirancang sedemikian cermar hanya untuk satu reaksi
*'*
tertentu. Lingkungan ini yang disebut bagian/tempat aktif oH NH:/-.4.*-NH'
(actiue s//), umumnya berbentuk celah atau kantung. I
./"\
l- ll oe| ..H- /;-
i

Bagian aktif pada enzim multimerik sering terletak pada


pertemuan anura subunit-subunit dan merekrut residu-
residu dari lebih satu monomer. Bagian aktif tiga-dimensi /N
H \.,2
t /.v=o'" )p
I H-9-C,. 4\:
ini melindungi substrat dari pelarut dan mempermudah ll[\l\.r) i
tl'-^i' "
'N-H''
I
Tyr248

katalisis. Substrat mengikat bagian aktifdi regio yang bersifat His 196 '"'......
'-'znr''"
-or-G\CH
komplementer dengan bagian substra t yang ti d/1 k mengalami I'
perubahan kimiawi sewakru reaksi berlangsung. Pengikaran o\ ...,.
ini secara simultan menyatukan bagian-bagian substrat yang C'.o: His 69
\vrq
ahan mengalami perubahan dengan gugus-gugus fungsional llr\\
ctu72 [ /
residu peptidil aminoasil. Bagian aktif juga mengikat dan
I
mengarahkan kofaktor atau gugus prosrerik. Banyak residu H

amino asil yang diperoleh dari berbagai bagian rantai


polipeptida (Gambar 7-3) lkut serra menentul<an karakter
Gambar 7-3. Cambaran dua-dimensi sebuah substrat dipeptida,
tiga dimensi dan ukuran yang besar pada bagian aktif. glisil{irosin yang terikat'di dalam bagian aktif karboksipeptidase A.
56 / BAGIAN l: STRUKTUR & FUNGSI PROTEIN & ENZIM

Ala NH. olt KG CH.NH.


/
CHO Glu
/c{o +E /cH f rE-Cl-l,NH- '+E , , E-cHo
E*cHo..LE \\
Pyr KG Glu

kompleks
Gambar 7-4.Mekanisme "ping-pong" untuk transaminasi. E-CHO dan E-CHTNH'
masing-masinS
Tewakll]
(Ala, alanin; Pyr, piruvat; KC, cx,-ketoglutarat; Clu, Slutamat )
enzim-piridoksal fosfat dan
"nii.-piridoksamin.

(donor proton) atau basa (akseptor proton) yang terdapat dengan perubahan-Perubahan dinamik yang menyertai
di dalam larutan atau di bagian aktif. Reaksi yang lajunya k"t"'iirir. Kekurangan ini diatasi oleh Daniel Koshland
responsifterh adap semua asam atau basa yang ada dikatakan yang mengajukan model induced rtt' y^ng menyatakan
dapat mengalami katalisis basa umum atau asam umum' bahwa ketika mendekati dan berikatan dengan enzim,
substrat menginduksi perubahan konformasi pada enzim'
yaitu perubahan yang analog dengan memasukkan tangan
Kqtqlisis dengon "Poksoqn"
irr'rbrti"t) ke dalam sarung tangan (enzim) (Gambar 7-5)'
Enzim yang mengatalisis reaksi lisis yang menyebabkan Akibat wajarnya adalah bahwa enzim memicu perubahan
putusnya ikatan kovalen biasanya mengikat substratnya timbal-balik pada substrat dengan memanfaatkan energi
d"l"- suatu konformasi yang agak sedikit kurang ikatan untuk memfasilitasi transformasi substrat menjadi
oleh
menguntungkan bagi ikatan yang akan putus tersebut' produk. Model induced ft ini rclah banyak dibuktikan
studi-studi biofisik pergerakan enzim sewaktu mengikat
Konformasi yang terjadi akan meregangkan atau mendistorsi
ikatan sasaran, melemahkannya, dan menyebabkannya lebih substrat.
rentan terputus.

PROTEASE HIV MENGGAMBARKAN


Kcrrqlisis Kovqlen
KATALISIS ASAM.BASA
Proses katalisis kovalen melibatkan pembentukan suatu
ikatan kovalen antara enzim dan satu atau lebih substrat' Enzim pada famili aspartat Protease yang mencakup
enzim pencernaan pepsin, katepsin lisosom, dan protease
Enzim yang telah mengalami modifikasi tersebut kemudian
menjadi suatu reaktan. Katalisis kovalen memasukkan
suatu jalur reaksi baru dengan energi aktivasi yang lebih
fN'7
M
rendah-dan karena itu lebih cepat-daripada jalur realai \/
dalam larutan homogen. Namun, modifikasi kimiawi pada
enzim bersifat transien. Setelah reaksi selesai, enzim kembali
ke keadaannya sebelurn termodifikasi. Jadi, peran enzim
tersebut tetap katalitik. Katalisis kovalen sering terjadi
pada enzim-enzim yang mengatalisis reaksi pemindahan I
gugus. Residu di enzim yang ikut serta dalam katalisis
Lo,od..r umumnya adalah sistein atau serin dan kadang-
kadang histidin. Katalisis kovalen sering mengikuti suatu
"ping-pong", yaitu mekanisme dengan substrat
^.k"rrir*.
pertama yang terikat dan produknya dibebaskan sebelum
substrat keduanya terikat (Gamb ar 7 -4) '

SUBSTRAT MENGINDUKSI PERUBAHAN


KONFORMASI PADA ENZIM
Pada akhir abad ke-19, Emil Fischer mengibaratkan ikatan
yang sangat spesifik antara enzim dan substratnya sebagai Gambar 7-5. Cambaran dua-dimensi model induced tt Koshland
kunci dan anak kuncinya. Meskipun perumPamaan untuk bagian aktif sebuah iase. Pengi katan substrat.A-B menginduksi
I

"kunci dan anak kuncinya' dapat menjelaskan spesifisitas perubahin konformasi di enzim yang menyeja.iarkan residu-residu
yang sangat tinggi pada interaksi enzim-substrat' namun latalitik yang ikut serta dalam katalisis serta meregangkan ikatan
antara A dan B sehingga ikatan tersebut mudah putus'
kesan bahwa bagian aktif enzim bersifat kaku tidak sesuai
BAB Z: ENZIM:MEKANISME KEUA / SZ

K ,, /o<- transisi tetrahedral. Aspartat kedua (Asp Y, Gambar 7-6)


t*-31* kemudian memfasilitasi dekomposisi zat antara tetrahedral
H/" LH ini dengan mendonasikan sebuah proton ke gugus amino
..ot yang terbentuk setelah putusnya ikatan peptida. Kedua
tH
aspartat yang berbeda bagian aktifnya dapat bekerja secara
o,.. 6t'-ro bersamaan sebagai basa umum atau sebagai asam umum
/o-H
9Y
li
karena lingkungan sekitarnya mempermudah ionisasi salah
satunya, tetapi bukan keduanya.
CH, CH

e=fv I o"l*
KIMOTRIPSIN & FRUKTOS A.2,6.
*
At
BISFOSFATASE ADATAH CONTOH
*'t.fl?) KATALISIS KOVATEN
NTC_R
H,/': \ciH
I
Kimolripsin
,l Sementara katalisis oleh aspartar prorease melibatkan
1,H
\7
H.
\ serangan hidrolitik langsung air pada ikaran pepdda, katalisis
o.poo
\\_,/ \ ll oleh serin protease kimotripsin melibatkan pembentukan
cc
ti
cH. cH.
zat antata asil enzim kovalen. Sebuah residu seril yang sangat
reaktif, serin 195, ikut serta dalam "charge-relay netu,,ork"
l'rl
AspY I AspX dengan histidin 57 dan asparrar 102. Di bagian aktif, residu-
*o residu yang terpisah jauh dalam struktur primer ini, berada
R'\ ll dalam jarak yang cukup dekat untuk membentuk ikatan
+ C-R
//N-H
HHO
satu sama lain. Dalam rangkaian Asp 102-His 57-Ser 195,
residu-residu ini membentuk "charge-relay network" yang
H berfungsi sebagai'pemindah proton."
o.@
\\/ oo Terikatnya substrat memicu pergeseran proton yang
selanjutnya memindahkan proron hidroksil Ser 195 ke Asp
I
'il I 102 (Gambar 7-7). Peningkatan nukleofilisitas oksigen seril
cH_ cH,
Asp Y
t' Asp X
l- mempermudah serangannya ke karbon karbonil
peptida substrat yang membentuk suatu zat antara asil-
ikatan

enzim kovalen. Proton di Asp 102 kemudian berpindah


Gambar 7-6. Mekanisme katalisis oleh suatu aspartat protease melalui His 57 ke gugus amino yang dibebaskan ketika
misalnya protease HlV. Tanda panah melengkung menun.jukkan ikatan peptida rerpurus. Bagian pepdda asli dengan satu
arah gerakan elektron. O Aspartat X bekerja sebagai basa untuk
gugus amino bebas kemudian meninggalkan bagian aktif
mengaktifkan molekul air dengan mengambil sebuah proton.@
Molekul air yang telah aktif menyerang ikatan peptida, membentuk
enzim dan digantikan oleh molekul air. Charge-relay network
zat antara tetrahedral yang bersifat sementara. @ Aspartat y kini mengaktifkan molekul air dengan menarik sebuah
bekerja sebagai asam untuk mempermudah pemutusan zat antara proton melalui His 57 ke Asp 102. Ion hidroksida yang
tetrahedral dan membebaskan produk-produk pecahan dengan terbentuk menyerang zat antara asil-enzim dan pergeseran
memberikan sebuah proton ke gugus amino yang baru terbentuk.
balik proton mengembalikan proron ke Ser 195 yang
Pemindahan proton selan.iutnya dari Asp X ke Asp y memulihkan
protease ke keadaan awalnya.
memulihkan keadaannya semula. Kimotripsin, meskipun
menga.lami modifikasi sewakru proses katalisis, muncul
tanpa perubahan ketika reaksi selesai. Tiipsin dan elastase
yang diprodulai oleh virus imunodefisiensi manusia (HI\t, menggunakan mekanisme katalitik serupa, tetapi jumlah
memiliki kesamaan mekanisme katalisis. Katalisis melibatkan residu di pemindah proron Ser-His-Asp berbeda.
dua residu aspartil yang bekerja sebagai katalis asam-basa.
Pada tahap perrama reaksi, sebuah asparrat yang berfungsi Fru ktosq -2,6-Bisfosfqtqse
sebagai basa umum (a.p X, Gambar 7-6) mengekstraksi
sebuah proton dari molekul air dan menyebabkannya lebih Fruktosa-2,6-bisfosfatase, yakni suatu enzim regulatorik
bersifat nukleofilik. Nukleofil yang terbentuk ini kemudian pada glukoneogenesis (Bab 20), mengatalisis pembebasan
menyerang karbon karbonil elektrofilik pada ikatan peprida hidrolitik fosfat di [arbon 2 fruktosa 2,6-bisfosfat. Gambar
yang menjadi sasaran hidrolisis yang membentukzatantafa 7-8 melukiskan peran ketujuh residu bagian aktif enzim.
58 / BAGIAN l: STRUKTUR & FUNGSI PROTEIN & ENZIM

HO
lil
Rr-N-rC-Rr
n /-{^
-'\ {
O o-\ -&-t H , N.\N.Y-H1-O_
c- t{. }rrss
I

Asp 102 His 57

H oq
I 14
* -*T R?
I

o \,/ n-"
r*z'i\J I
I

O-
E . Fru-2,6-P" E-P. Fru-6-P

I Ser 195
I

Asp 102 His 57

\\c-R.
R,-NH.
I

@ oro@*n- ruAnt o\
I

Ser 195
Asp 102 His

E-P. HzO E.P


". \-*
Gamhar 7-8. Katalisis oleh fruktosa-2,6-bisfosfatase. (1) Lys 356
@ o*S*l7<*_-\F>,,* dan Arg 257, 3O7, dan 352 menstabilkan muatan negatif quadruple
.
Clu 327 menstabilkan
Asp
l=
102 His 57
substrat melalui interaksi antarmuatan
muatan positif di His 392. (2) Nukleofil His 392 menyerang gugus
fosforil C-2 dan memindahkannya ke His 258 yang membentuk
suatu zat antara fosforil-enzim. Fruktosa-6-fosfat meninggalkan
enzim tersebut. (3) Serangan nukleofilik oleh molekul air, mungkin
dibantu oleh Clu 327 yang bekerja sebagai sebuah basa dan
membentuk fosfat anorganik. (4) Ortofosfat anorganik dibebaskan
o dari Arg 257 dan Arg 307 (Diproduksi ulang dengan izin dari Pilkis Sl et
al: 6-Phosphofructo-2-kinase/fructose-2,6-bisfosfatase: A metabolic signaling
enzyme. Annu Rev Biochem 1995;64:799. O by Annual Reviews, www'
Asp 102 His 57
annualreviews.orS. Dicetak ulang dengan izin)'
HOOC-R-

n-o-'-r Katalisis melibatkan "trias katalitik' residu satu Glu dan dua
@ oo o9---n-ruAr+'-
q, His serta satu zat antara fosfohistidil kovalen.
T Ser 1e5
AsP"102 His 57
RESIDU KATALITIK BERSIFAT 'H'GHLY
CONSERVED'
Gambar 7-7. Katalisis oleh kimotripsin. O Sistem charge-relay
mengeluarkan satu proton dari Ser 195, menyebabkannya menjadi Anggota-anggota dari suatu famili enzim, misalnya Protease
.195
nukteofil yang lebih kuat. @ Ser yang telah aktif menyerang aspartat atau serin menggunakan mekanisme serupa untuk
ikatan peptida membentuk suatu zat antara tetrahedral transien.
mengatalisis suanr tipe reaksi tetapi bekerja pada substrat
@ Pembebasan peptida terminal amino dipermudah oleh donasi
sebuah proton ke gugus amino yang baru terbentuk oleh His 57 dari
yang berbeda. Famili-famili enzim tampaknya btrasal dari
'l
sistem charge-relay ini menghasilkan zat antara asil-Ser 95. @ His proses duplikasi gen yang menciptakan salinan kedua dari
57 dan Asp 102 berkolaborasi untuk mengaktifkan satu molekul air g..r y".rg enzim tefientu. Protein yang disandi oleh
-.ttyandi
yang menyerang asil-Ser 195 dan membentuk zat antara te-trahedral Ledua gen kemudian dapat mengalami evolusi secara mandiri
kedua. O Sistem charge-relay mendonasikan satu proton ke Ser
untuk mengenal substrat yang berbeda-dan membentuk,
195 yang mempermudah penguraian zat antara tetrahedral untuk
membebaskan peptida terminal karboksil @.
contohnya, kimotripsin, yang memecah ikatan peptida di
BAB Z: ENZIM:MEKANISME KEUA / 59

Tabel T-1. Sekuens asam amino di sekitar tempat katalitik beberapa protease sapi. Regio yang diperlihatkan
adalah regio di kedua sisitempat katalitik residu seril (S)dan histidil (H)

sisi terminal karboksil asam-asam amino hidrofob besar;


dan tripsin yang memuruskan ikatan peptida di sisi terminal
karboksil asam-asam amino basa. Kesamaan nenek-moyang
(asal-mula) enzim dapat diperkirakan dari adanya asam-asam
amino spesifik di posisi yang sama di setiap anggota famiii
enzim. Residu-residu ini disebut sebagai conseraed residues
(residu yang tidak mengalami perubahan evolusi). Protein-
protein yang memiliki banyak residu jenis ini dianggap
l\ *

bersifat homolog saru sama lain. Tabel 7-1 menggambarkan


t
u 1

konservasi struktur primer dua komponen dari charge-relay


network untuk beberapa prorease serin. Residu-residu yang
ikut serta secara langsung dalam katalisis termasuk dalam rT
residu dengan derajat konservasi yang tinggi.

ISOZIM ADATAH BENTUK ENZIM


BERBEDA YANG MENGATATISIS REAKSI
ffi 4

YANG SAMA Gambar 7-9. Pengamatan langsung proses pemutusan DNA


tunggal yang dikatalisis oleh suatu endonuklease restriksi. Molekul
DNA yang telah diimobilisasi menjadi manik-manik (abu-abu)
Organisme tingkat-tinggi sering mengeluarkan beberapa
diletakkan dalam suatu aliran arus dapar (tanda panah tebal), yang
versi yang secara fisik berbeda dari suatu enzim, dan masing- menyebabkan konformasinya memanjang. Pemutusan di satu
masing mengatalisis reaksi yang sama. Seperti anggota famili tempat restriksi (ditandai oleh warna) oleh suatu endonuklease
protein lainnya, katalis-katalis protein atau isozim ini berasal menyebabkan molekul DNA memendek yang dapat diamati secara
dari duplikasi gen. Isozim dapat memperlihatkan perbedaan langsung dengan mikroskop karena basa-basa nukleotida pada DNA
memperlihatkan fluoresensi. Meskipun endonuklease (lingkaran
ringan dalam sifat seperti sensitivitas terhadap faktor
terbuka) tidak memperlihatkan fluoresensi, dan karenanya tidak
regulatorik terrenru (Bab 9) atau afinitas substrat (misalnya terlihat, namun cara molekul DNA memendek secara progresif
heksokinase dan glukokinase) yang mengadaptasikan isozim (1 + 4) mengungkapkan bahwa endonuklease berikatan dengan
ke jaringan atau lingkungan tertentu. Sebagian isozim ujung bebas molekul DNA dan bergerak di sepanjang molekul
juga dapat meningkatkan kelangsungan hidup dengan tersebut dari satu tempat ke tempat lain.

menyediakan salinan "cadangan" suatu enzim esensial.


yang sesuai (iihat Bab 8), laju reaksi katalitik yang dipantau
AKTIVITAS KATATITIK ENZIM setara dengan jumlah enzim yang ada, yang memungkinkan
MEMPERMUDAH DETEKSINYA kita mengukur konsentrasi enzim.

Jumlah enzim yang relatif sedikit di dalam sel mempersulit Enzimologi Molekul Tunggol
penentuan keberadaan dan konsentrasi enzim tersebut.
Namun, kemampuan untuk secara cepar mengubah Terbatasnya sensitivitas pengukuran konsentrasi enzim
ribuan molekul suatu substrat rerrentu menjadi produk tradisional mengharuskan digunakannya sekelompok besar,
memudahkan masing-masing enzim untuk mengungkapkan atau ansambel, molekul enzim untuk menghasilkan produk
keberadaanya. Pengukuran aktivitas katalitik enzim sering dalam jumlah yang dapat diukur. Oleh sebab itu, data yang
digunakan dalam laboratorium klinis dan riset. Pada kondisi diperoleh mencerminkan kemampuan katalitik rata-rara
60 / BAGIAN l: STRUKTUR & FUNGSI PROTEIN & ENZIM

masing-masing molekul. Kemajuan-kemajuan terkini dalam Enzyme-Li nked lm m u noa s sdrl


bidang nanoteknologi memungkinkan kita mengamati'
Sensitivitas pengukuran enzim dapat digunakan untuk mende-
biasanya dengan mikroskop fuoresen, katalisis oleh masing-
teksi protein yang tidak memiliki aktivitas katalitik. Enzyme'
masing enzim dan molekul substrat. Oleh karena itu, para
linhed immt"moassay (ELISA) menggunakan antibodi yang
ilmuwan kini dapat mengukur laju proses katalisis tunggal
secara kovalen terhubung ke suatu "enzim reportel'misalnya
dan kadang-kadang masing-masing tahap dalam katalisis
alkali fosfatase atau peroksidxe horseradish (sejenis tanaman
oleh suatu proses yang disebut enzimologi molekul tunggal
(single molecule en4rnologli (Gambar 7-9). lobak) yang produk-produknya mudah didetetsi, umumnya
melalui penyerapan sinar atau dengan fluoresensi' Serum atau
sampel biologis lain yang akan diperiksa diletakkan dalam lem-
Penemuon Obqr Memerlukqn Pemeriksoqn peng mikrotiter plastik, tempat protein melekat pada permu-
Enzim yong Sesuoi untuk Penopison 'High' kaan plastik dan tidak dapat bergerak. Semua permukaan pe-
Throughput'' nyerap dinding sumur yang tersisa kemudian "diblok' dengan
Enzim adalah satu dari beberapa kelas utama biomolekul menambahkan protein nonantigenik, misalnya albumin serum
yang menjadi sasaran untuk pembuatan obat dan agen sapi. Kemudian ditambahkan suatu larutan antibodi lang diikat
secara kovalen ke suatu enzim reponer. Antibodi melekat pada
terapeutik lain. Contohnya, banyak antibiotik menghambat
enzim yang khas untuk mikroba patogen. Penemuan obat antigen yang telah diimobilisasi sehingga ikut terimobilisasi.
baru sangat dipermudah jika kita dapat memeriksa secara Kelebihan molekul antibodi bebas kemudian dihilangkan de-
ngan pembilasan. Keberadaan dan jumlah antibodi yang terikat
cepat dan otomatis sejumlah besar farmakofor potensial-
suatu proses yang disebut sebagai bigh'throughput kemudian ditentukan dengan menambahkan substrat untuk
screening. Pemeriksaan penyaring high-throughput ini enzim reporter tersebut.
ideal untuk menyurvei berbagai produk combinatorial
chernistry, sintesis secara bersamaan berbagai senyawa kimia Dehidrogenqse Dependen-NAD(P).
yang mengandung semua kemungkinan kombinasi dari Diperikso Secqro Spektrofotometris
satu set zat kimia prekursor. Pemeriksaan kadar enzim yang
Sifat fisikokimia reaktan dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh
menghasilkan produk kromagenik atau fluoresen merupakan
enzim menentukan jenis pemeriksaan yang dapat digunakan
hal ideal dalam bigh-tbrougbput screening karena detektor
secara mudah untuk menganaiisis
untuk menilai aktivitas enzim. Pemeriksaan spektrofotometri
optik dapat dirancang
jumlah banyak. memanfaatkan kemampuan suatu subsffat atau produk unruk
secara cepat sampel dalam
menyerap sinar. Koenzim tereduksi NADH dan NADPH yang
ditulis sebagai NAD(P)H, menyerap cahaya pada panjang
NAD(P)-
gelombang 340 nm, sedangkan bentuk teroksidasinya
tidak demikian (Gambar 7-10). Jika NAD(P)- teredulai,
penyerapan pada340 nm meningkat sebanding dengan--dan
dengan kecepatan yang ditentukan oleh-jumlah NAD(P)H
yang dihasilkan. Sebaliknya, untuk suatu dehidrogenase yang
mengatalisis oksidasi NAD(P)H, akan dijumpai penurunan
penyerapan pada 340 nm. Pada masing-masing kasus tersebut,
laju perubahan dalam densitas optik pada 340 nm akan
sebanding dengan jumlah enzim yang ada.

Bonyok Enzim Diukur dengon


Menggobungkqnnyq ke Dehidrogenose
Pengukuran enzim dengan reaksi yang tidak disertai oleh
perubahan penyerapan atau fluoresensi umumnya lebih sulit'
Pada beberapa kasus, produk atau substrat yang tersisa dapat
200 250 300 350 400
diubah menjadi senyawa yang lebih mudah dideteksi. Pada
Panjang gelombang (nm)
kasus yang iain, produk reaksi mungkin perlu dipkahkan
Gambar 7-10. Spektrum absorpsi NAD- dan NADH. Densitas dari substrat yang tidak bereaksi sebelum diukur. Strategi
adalah untuk larutan 44 mg/L dalam sebuah sel dengan jalur sinar alternatif adalah dengan merancang suatu substrat sintetik
1 cm. NADP. dan NADPH masing-masing memiliki spektrum yang dengan produk yang menyerap sinar atau berfuoresensi'
analog dengan NAD. dan NADH.
BAB Z: ENZIM: MEKANISME KEUA / OI

Contohnya, p-nitrofenil fosfat adaiah substrat artifisial Tabel 7-2. Enzim serum utama yang digunakan dalam
untuk fosfatase rertentu dan untuk kimotripsin yang tidak diagnosis klinis.
menyerap sinar tampak. Namun, setelah hidrolisis, anionp-
nitrofenilat yang terbentuk akan menyerap sinar pada 419

Pendekatan yang sangat umum lainnya adalah


menerapkan pengukuran "gabungan" (Gambar 7-11).
Biasanya, suatu dehidrogenase dengan substrat berupa
produk enzim yang akan diteliti ditambahkan ke dalam
kelebihan kataiitik. Laju kemuncuian arau menghilangnya
NAD(P)H akan bergantung pada laju reaksi enzim rempar
dehidrogenase digabungkan.

ANATISIS ENZIM TERTENTU MEMBANTU


DIAGNOSIS
Dari ribuan enzim berbeda yang ada di tubuh manusia,
enzim-enzim yang fungsinya tidak-tergantikan bagi vitalitas
sel akan terdapat di seluruh jaringan tubuh. Enzim iain atau
isozim diekspresikan hanya di sel tertentu pada periode
tertentu perkembangan, atau sebagai respons terhadap
perubahan fisiologis atau patofisiologis tertentu. Analisis
tentang keberadaan dan distribusi enzim d2n i567lm-dsng2n
ekspresi yang biasanya spesifik untuk jaringan, waktu, arau
lingkungan-sering membantu penegakan diagnosis.

Enzim Plqsmo Nonfungsionol Membqntu


Catatan: Banyak enzim di atas tidak spesifik untuk pen),akit ),ang tercantum.
Menentukon Diignosis & Prognosis
Enzim dan proenzim tertenru serta substratnya terdapat fisiologis dalam darah. Contoh enzim plasma fungsional
setiap saat dalam darah orang normal dan menjalankan fungsi ini antara lain adalah lipoprotein lipase, pseudokolinesterase,
dan proenzim koagulasi darah dan pelarutan bekuan darah
(Bab 50). Sebagian besar enzim ini disintesis dan disekresi
Glukosa
oleh hati.
I
V
-- nre,rvrg'. Plasma juga mengandung banyak enzim lain yang fungsi

IHEKS'K'NASEI fisiologisnya dalam darah tidak diketahui. Enzim plasma


yang tampaknya nonfungsional ini berasal dari kerusakan
oo''tn'.
It normal rutin eritrosit, leukosit, dan sel lain. Kerusakan ataLr
Glukosa,6-foslat nekrosis jaringan akibat cedera atau penyakit umumnya
disertai peningkatan kadar beberapa enzim plasma
f ,uqo,ryuqr-l |'-rtaoP' nonfungsional. Tabel 7-2 mencantrtmkan beberapa enzim
IDEH|DROGENASEII _ yang digunakan dalam enzimologi diagnostik.
\ + INADPHI+ H.
6-Fosfoglukonolakton lsozim loktot Dehidrogenose Digunqkqn
untuk Mendeteksi lnfork Miokqrdium

Gambar 7-1'l . Pemeriksaan enzim gabungan untuk aktivitas L-Laktat dehidrogenase adalah enzim tetramerik yang
heksokinase. Pembentukan glukosa 6Josfat oleh heksokinase keempat subunitnya terdapat dalam dua bentuk iso
dikaitkan dengan oksidasi produk ini oleh glukosa-6-fosfat (isoform) yang dinamai H (untuk jantung) dan M (untuk
dehidrogenase dengan keberadaan enzim tambahan dan NADP..
otot). Subunit-subunit ini dapat berkombinasi seperti
Jika terdapat kelebihan glukosa-6-fosfat dehidrogenase, laju
pembentukan NADPH, yang dapat diukur pada 340 nm, ditentukan diperlihatkan di bawah untuk menghasilkan isozim L-laktat
oleh laju pembentukan glukosa 6Josfat oleh heksokinase. dehidrogenase yang secara katalitik aktif:
62 / BAGIAN l: STRUKTUR & FUNGSI PROTEIN & ENZIM

dalam sampel bioiogis dan forensik. Pada teknik PCR, suatu


lsozim Loktot
Dehidrogenose Subunit DNA polimerase yang termostabil yang diarahkan oleh
primer oligonukleotida yang sesuai menghasilkan ribuan
l1 HHHH
l2 HHHM salinan dari suatu sampei DNA yang pada awalnya terdapat
l3 HHMM dalam kadar yang terlalu rendah untuk dideteksi secara
l4 HMMM iangsung.
l5 MMMM Deteksi res*ietion fragment lengtb pofumorpbisms
(RFLP) memungkinkan kita meiakukan deteksi pranatal
Subunit H dan M disandi oleh gen-gen tersendiri yang berbagai penyakit herediter, sePerti sifat sel sabit, talasemia
ekspresinya diatur secara diferensial di berbagai jaringan' beta, fenilketonuria bayi, dan penyakit Huntington. Deteksi
Karena jantung mengekspresikan subunit H hampir secara RFLP melibatkan p€mutusan DNA untai ganda oleh
eksklusif, isozim I, mendominasi di jaringan ini. Sebaliknya' endonuklease restriksi, yang dapat mendeteksi perubahan
isozim I, mendominasi di hati. Dalam plasma secara normal ringan pada DNA yang memengaruhi temPat-tempat
t.rdap"i sejumlah kecil laktat dehidrogenase. Setelah suatu pengenalannya (recognized sites). Bab 39 menyajikan rincian
infark miokardium atau pada penyakit hati, jaringan yang lebih ianjut mengenai pemakaian PCR dan enz'im-enzim
rusak membebaskan berbagai bentuk iso laktat dehidrogenase restriksi untuk diagnosis.
yang khas ke dalam darah. Peningkatan kadar isozim I' atau
I, yan1terjadi dapat dideteksi dengan memisahkan berbagai DNA REKOMBINAN MERUPAKAN ALAT
iigo-.. laktat dehidrogenase dengan eiektroforesis dan PENTING UNTUK MEMPETAIARI ENZIM
mengukur aktivitas katalitiknya (Gambar 7 -12).
Teknologi DNA rekombinan telah muncul sebagai aset
penting dalam penelitian rentang enzim. lJntuk meneliti
ENZIIYI MEMPERMUDAH DIAGNOSIS
itrrlktur dan fungsi enzim diperlukan sampel enzim
PENYAKIT GENETIK
dengan tingkat kemurnian yang sangat tinggi' Ir4engisolasi
Meskipun banyak penyakit telah lama diketahui disebabkan suatu enzim, terutama yang terdapat daiam konsentrasi
oleh perubahan pada DNA seseorang, namun teknik atau rendah, dari ribuan protein yang ada daiam sebuah sel
alat untuk mendeteksi mutasi genetik hanya baru-baru ini
mungkin sangat sulit dilakukan. Jika gen untuk enzim
iersedia secara luas. Teknik-teknik ini mengandalkan efisiensi
yang bersangkutan telah dapat diklon, biasanya kita dapat
katalitik dan spesifisitas katalis enzim. Contohnya, reaksi menghasilkan sejumlah besar protein yang disandi oleh gen
berantai polimerase Qtolymerase chain reactioz, PCR) ,..r.Lrr, melalui Escherichia coli atau sei ragi. Namun, tidak
mengandalkan kemampuan enzim untuk berfungsi sebagai semua protein hewani dapat diekspresikan dalam bentuk
penguat katalitik untuk menganalisis DNA yang terdapat
aktif di sel mikroba. Demikian iuga dengan mikroba' tid:rk

{Laktat) SH S (Piruvat)
Jantung

NAD. NADH + H

PMS teroksidasi

(tidak berwarna) formazan biru)

(LDH) dalam serum manusia' lsozinr


Cambar 7-,t2.pola normal dan patologis berbagai isozim laktat dehidrogenase
dengan penggunakan skema reaksi penggabungan yang
LDH pada serum dipisahkun oleh elekiroforesis dan c{ilihat
di kir,i. (NBT, nitroblue tetrazolium; PMS, fenazin metilsulfat). Di kunun tampak elektroferogram yang telah
diperlihatkan
serum normal; dan C adalah
diwarnai. pola A adalah serum dari seorang pasien dengan infark miokardium; B adalah
serum dari seorang pasien dengan penyakit hati. Angka-angka menandai
isozim LDH spesifik'
BAB Z: ENZIM: MEKANISME KEUA / 63

dapat melaksanakan proses-proses pengolahan pascatranslasi sering menyandi suatu tempat pemutusan untuk suatu
tertentu. Oleh sebab itu, suatu gen dapat diekspresikan protease yang sangat spesifik misalnya trombin di regio yang
dalam biakan sistem sel hewan yang menggunakan vektor menghubungkan dua bagian protein. Hal ini memungkinkan
ekspresi baculovirus untuk mentransformasikan biakan sel kita mengeiuarkan domain fusi yang ditambahkan tersebut
serangga. Untuk rincian lebih lanjut mengenai teknik DNA seteiah tindakan pemurnian afi nitas.
rekombinan, lihat Bab 39.
Mutogene sis Site - Di recfed Mem beri ko n
Profein Fusi Rekombinqn Dimurnikon Pemqhomon Mekonistik
dengon Kromotogrofi Afiniros
Jika kemampuan untuk mengekspresikan suatu protein
Teknologi DNA rekombinan juga dapat digunakan untuk dari gen klon-nya telah diperoleh, residu-residu aminoasil
menciptakan protein modifikasi yang mudah dimurnikan spesifik dari protein tersebut dapat diubah dengan mengubah
dengan kromatografi afinitas. Gen dari protein yang kodon-kodonnya menggun akan site-directed mutagenesis.
bersangkutan dikaitkan ke suatu sekuens oligonukleotida Pendekatan ini, jika digunakan bersama dengan analisis
yang menyandi suatu perpanjangan terminal karboksil atau kinetik dan kristalografi sinar-X, mempermudah kita
amino ke protein yang disandi tersebut. Protein modifikasi mengidentifikasi peran-peran spesifik residu aminoasil
yang terbentuk, disebut protein fusi, mengandung suatu tertentu pada pengikatan dan katalisis substrat. Contohnya,
domain yang dirancang untuk berinteraksi dengan matriks kesimpuian bahwa suatu residu aminoasil tertentu berfungsi
afinitas spesifik. Salah satu pendekatan yang populer adalah sebagai asam umum dapat diuji dengan me nggaatinya dengan
melekatkan suatu oligonukleotida yang menyandi enam suatu residu aminoasil yang tidak mampu mendonasikan
residu hisitidin berurutan. Protein " His ta!' ("berlabel sebuah proton.
histidin') yang diekspresikan ini kemudian mengikat
matriks kromatografik yang mengandung ion iogam RINGKASAN
divalen, misalnya Ni2-. Cara lain, domain pengikat-substrat
pada glutation S-transferase (GST) dapat berfungsi sebagai . Enzim adalah katalis yang sangat efektifdan spesifik.
"GST tad'. Gambar 7-13 melukiskan pemurnian suatu . Gugus prostetik organik dan anorganik, kofaktor, dan
protein fusi-GST dengan menggunakan matriks afinitas koenzim berperan penting dalam katalisis. Koenzim
yang mengandung glutation yang terikat. Protein fusi juga yang banyak di antaranya berupa turunan dari vitamin
B, berfungsi sebagai "pengangkut".

GST
m . Mekanisme katalitik yang digunakan oleh enzim
mencakup introduksi sra in (vntai), aproksimasi reaktan,
katalisis asam-basa, dan katalisis kovalen.
Plasmid yang menyandi GST
dengan tempat trombin (T)
Klon DNAyang
menyandi enzim
. Pada semua kelas dari suatu enzim tertentu, residu
aminoasil yang ikut serta dalam katalisis sangat
terkonservasi (tidak berubah selama evolusi)
Disatukan
Substrat dan enzim saling memicu perubahan konformasi
yang mempermudah pengenalan dan katalisis substrat
GST
Aktivitas katalitik enzim mengungkapkan keberadaan-
nya, mempermudah deteksinya, da4 menjadi dasar bagi
berbagai pemeriksaan enzyme- linked immunoassay.
Banyak enzim dapat diukur secara spektrofotometrik
dengan menggabungkannya ke dehidro genase dependen-
NAD(P)..
Ilmu kimia kombinatorial menghasilkan beragam
aktivator dan inhibitor enzim potensial yang dapat diuji
dengan h igh- t hro ughp u! screen i ng.
Pengukuran enzim plasma membantu diagnosis dan
prognosis. Contohnya, infark miokardium meningkat-
kan kadar isozim I, laktat dehidrogenase dalam serum.
Endonukiease restriksi mempermudah diagnosis
penyakit genetik dengan mengungkapkan restiction
Gambar 7-13. Pemakaian protein fusi glutation S-transf-erase (CST)
untuk memurnikan protein rekombinan- (CSH, Blutation.) fagment length po $morphism.
64 / BAGIAN l: STRUKTUR & FUNGSIPROTEIN & ENZIM

. Site-directed mutagenesis yang digunakan untuk Geysen HM, Schoenen F,'Wagner D, lVagner R: Combinatorial
mengubah residu yang dicurigai penting dalam katalisis compound libraries for drug discovery: An ongoing challenge.
atau pengikatan substrat, memberikan pemahaman Nature Rev Drug Disc 2003;2:222.
tentang mekanisme kerja enzim. Goddard J-B Reymond J-L: Enzyme assays for high-throughput
. Protein fusi rekombinan, misalnya enzim fusi GST screening. Curr Opin Biotech 2004;15:314.
atau enzim berlabel-His mudah dimurnikan dengan Hedstrom L. Serine protease mechanism and specificiry. Chem Rev
kromatografi afinitas. 2002;102:4501.
Ishijima A, Yanagida T: Single molecule nanobioscience. Tiends
Biochem S ci 200 1 ;26:438.
REFERENSI
Schafer B, Gemeinhardt H, Greulich KO' Direct microscopic
Brik A, Vong C-H. HIV-1 protease: Mechanism and drug observation of the time course of single-molecule DNA
discovery. Org Biomol Chem 2003;1:5. restriction reacdons. Agnew Chem Int Ed 2001 ;40:4663
Conyers GB et al: Metal requirements of a diadenosine Silverman RB: The Organic Chemistry of Enzyme-Catalyzed
pyrophosphatase from Bartonella bacilliformis. Magnetic Reactions. Academic Press, 2002.

resonance and kinetic studies of the role of Mn2.. Biochemistry Suckling CJ: Enzyme Chemistry. Chapman & Hall, 1990.
2000;39:2347. Sundaresan Y Abrol R: Towards a general model for protein-
Fersht A. Strucnrre and Mechanism in Protein Science: A Guide to substrate stereoselectiviry. Protein Sci 2002;11 :1330.

Enzyme CataQsis and Protein Folding. Freeman, 1999 Todd AE, Orengo CA, Thornton JM: Plasticiry of enzyme active
Frank RA'S7, et al: A molecular switch and proton wire synchronize sites. tends Biochem Sci 2002;27 :419.

the active sites in thiamine enzymes. Science2004;306:872 \falsh CT: Enzymatic Reaction Mechanisms. Freeman, 1979.

Anda mungkin juga menyukai