Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 1

BIOKATALIS
Laras Ragil Kuncoro Putri
1206212363
Katalis merupakansuatu zat yang dapat
meningkatkan laju reaksi dan setelah
reaksi selesai, terbentuk kembali dalam
kondisi tetap.
Biokatalis merupakan senyawa yang
disintesiska di dalam sel dan ikut serta
dalam reaksi-reaksi biokimia.
Dan dalam sel yang berperan sebagai
biokatalis adalah enzim, sehingga tanpa
enzim reaksi aka berjalan lambat.
Katalis Biokatalis
Mekanisme kerja
tidak spesifik
Mekanisme kerja
spesifik
Tidak memiliki pusat
aktif
Memiliki pusat aktif
(gugus protektif) yang
mengikat substrat
spesifik
Tidak terdenaturasi Terdenaturasi
Senyawa protein Terusan dari senyawa
logam
Sejarah
Sifat
Mekanisme Kerja
Faktor Pengaruh Kerja
Klasifikasi
Aktivitas
Enzim adalah
zat yang
dihasilkan oleh
organisme hidup
yang
melakukan
fungsi sebagai
katalisator pada
reaksi-reaksi
biokimia.
Mengemukakan bahwa fermen yang
mengkatalisis gula menjadi alkohol oleh ragi,
yang kemudian fermen ini disebut enzim tidak
dapat dipisahkan lagi dari struktur sel ragi
hidup.
Louis Pasteur
(1850)
Berhasil mengekstrak bentuk aktif sel ragi ke
dalam larutan, sehingga membuktikan bahwa
enzim dapat tetap berfungsi jika dipindahkan
dari struktur sel hidup.
Eduard
Buchner (1897)
Berhasil mengisolasi dan mengkristalkan
enzim urease, dan ia menemukan bahwa
enzim adalah protein yang memiliki
berat molekul antara 12.000-1 juta.
James Sumner
(1926)
Berhasil mengkristalkan enzim
pepsin dan tripsin.
John Northrop
(1930)
Enzim sebagai biokatalisator
Enzim merupakan katalis yang dapat merubah laju reaksi tanpa ikut
bereaksi. Kehadiran enzim menambah laju reaksi hingga 10
7
kali.
Enzim sebagai protein
Struktur dari suatu enzim tidak lain adalah protein, karena aktivitas
katalitiknya bergantung pada integritas strukturnya sebagai protein.
Enzim bersifat spesifik
Setiap perubahan suat zat tentunya diperlukan suatu jenis
enzim tertentu pula.
Enzim ada yang bekerja bolak-balik
Beberapa enzim dapat bekerja bolak-balik, misalnya enzim
lipase yang dapat memecah lemak ataupun menyusun lemak.
Substrat berikatan dengan sisi aktif suatu
enzim melalui beberapa ikatan kimia yang
lemah (ikatan hidrogen, van der Waals dll)
Substrat bersama enzim membentuk
kompleks enzim-substrat .
Terjadi proses katalisis oleh enzim untuk
membentuk produk
Produk terbentuk, dan enzim menjadi
bebas kembali untuk selanjutnya kembali
berikatan dengan substrat yang lain.
Ilustrasi Mekanisme Kerja
Enzim


Kerja suatu enzim sangat dipengaruhi suhu
dan lingkungan.
Tiap kenaikan 10, kecepatan enzim akan
menjadi 2 kali lipat, sampai batas tertentu.
Suhu
Sema enzim peka terhadap perubahan pH.
Enzim adan menjaid non aktif pada pH sangat
rendah atau pH yang sangat tinggi.
pH
Kadar air bebas yang tinggi menghambat difusi
enzim atau substrat
Kadar air & AW
Semakin lama waktu reaksi maka kerja enzim
juga akan semakin optimal.
Waktu
Dalam beberapa hal produk akhir dapat
menurunkan produktivitas kerja enzim.
Produk akhir
Semakin cocok enzim dengan suatu substrat
maka kecepatan reaksi akan semakin optimal.
Substrat
pH dan suhu konstan serta jumlah
substrat berlebih, maka laju reaksi
sebanding dengan jumlah substrat.
pH, suhu, dan konsentrasi enzim
konstan, maka laju reaksi adalah
sebanding dengan jumlah sustrat.
Konsentrasi
enzim,
substrat dan
kofaktor
Kadar elektrolit yang tinggi
mempengaruhi kelarutan yang tinggi
Kadar garam
Enzim dihambat oleh senyawa inhibitor.
Inhibitor ada yang bekerja secara
irreversibel dan reversibel.
inhibitor
Perubahan
konformasi enzim
karena pengaruh
temperatur dan pH.
Perubahan
temperatur dan pH
akan
menyebaaabkan
pemutusan ikatan-
ikatan intramolekuler
enzim sehingga akan
merubah bentuk
tigadimensinya.
Peningkatan ketersediaan enzim
akan meningkatkan kecepatan
reaksi.
Klasifikasi enzim secara internasional telah menempatkan
semua enzim ke dalam enam kelas utama, masing-masing
dengan subkelas, berdasarkan atas jenis reaksi yang
dikatalisisnya.
Nama enzim Kelompok kecil
berdassarkan
subatratnya
Contoh Tipe reaksi
yang dikatalis
Oksidoreduktase Dehidrogenase Alkohol
dehidrogenase
Transfer
elektron
Katalase
Transferase Heksokinase Transfer gugus
fungsi
Hidrolase Karbohidrase amilase, maltase,
sukrase, laktase,
selulase, pektinase
Reaksi
hidrolisis
Esterase Lipase, fosfatase
Protease Peptidase, gelatinase,
renin
Nama enzim Kelompok kecil
berdassarkan
subatratnya
Contoh Tipe reaksi yang
dikatalis
Liase Piruvat
dekarboksilase
Pemutusan ikatan C-C,
C-O, C-N, membentuk
ikatan rangkap
Isomerase Maleat
isomerase
Pemindahan gugus di
dalam molekul ,
membentuk isomer
Ligase (sintetase) Piruvat
karboksilase
Pembentukan ikatan C-
C, C-S, C-O, dan C-N
oleh reaksi kondensasi
Klasifikasi enzim secara internasional telah menempatkan
semua enzim ke dalam enam kelas utama, masing-masing
dengan subkelas, berdasarkan atas jenis reaksi yang
dikatalisisnya.
Seperti halnya katalisator, enzim dapat
mempercepat reaksi kimia dengan
menurunkan energi aktivasinya. Enzim
tersebut akan bergabung dengan
reaktan sehingga mencapai keadaan
transisi dengan energi aktivasi yang
lebih rendah daripada energi aktivasi
yang diperlukan untuk mencapai
keadaan transisi tanpa bantuan
katalisator atau enzim.
References
Meyanto, Edi. 2008. VI. Konsep Dasar Enzim. (diakses
dari http://edymei.blog.ugm.ac.id/files/2008/12/vi-
konsep-dasar-enzim.pdf pada 4 September 2014)
Suhara. Bab 9 Pengatar Tentang Enzim. (diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOL
OGI/196512271991031-SUHARA/9._BAB-
9__Enzim__ppt_UPI.pdf pada 4 September 2014)
Azis, Pradhana. 2008. Enzim dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Laju Kerja Enzim. (diakses dari
http://greenforce.files.wordpress.com/2008/01/materi
-tambahan-praktikum.pdf pada 4 September 2014 )

Anda mungkin juga menyukai