OBAT
PRESENTED BY :
FLORENTINA NADIRA SANIMAN
2021.02.0050
RMIK
Pengertian Obat
• Menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa
sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan.
• Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan
kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, 2005).
Bentuk Sediaan Obat
• Sediaan Padat
• Sediaan Setengah Padat
• Sediaan Cair
• sediaan Gas
Sediaan Padat
1. Pulvis / Pulveres (Serbuk)
Campuran homogen 2 atau lebih bahan obat.
Terbagi menjadi 2 yaitu:
Serbuk tak terbagi (Pulvis), campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan,
ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.
Serbuk terbagi (Pulveres), serbuk yang dibagi dalam bobot yang sama, dibungkus menggunakan
bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.
2. Tablet
bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung . Tablet terbagi menjadi :
Tablet Kempa, paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya
tergantung design cetakan
Tablet Cetak, dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan.
Tablet Trikurat, tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. Sudah jarang ditemukan
Tablet Hipodermik, dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk
membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
Tablet Sublingual, dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkan tablet di
bawah lidah.
Tablet Bukal, digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi.
Tablet Efervescen, tablet larut dalam air. Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”.
Tablet Kunyah, cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa
3. Pilulae (PIL)
Bentuk bundar dan kecil seperti kelereng dan mengandung bahan obat 1 atau lebih untuk pemakaian
oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada
seduhan jamu. Berdasarkan ukurannya pil dibagi menjadi :
• Pil yang besarnya normal
• Pil yang besarnya sangat besar
• Pil yang besrnya sangt kecil, biasanya disebut Granula
4. Kapsulae (Kapsul)
Merupakan obat dalam cangkang keras atau lunak yang terbuat dari metil selulosa, gelatin, atau bahan
yang cocok
5. Species
• Berasal dari bagian tanaman atau bagian hewan yang dikeringkan
Sediaan Setengah Padat
1. Unguentum (Salep)
Dioleskan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang
cocok. Salep terbagi menjadi :
Cream
Mengandung banyak air, mudah meleleh atau menyerap pada suhu badan. Mudah dicuci
Pasta
Mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk). Biasanya tidak meleleh pada suhu badan
2. Linimetum (Semir / Urap-urap)
Digosokkan pada permukaan kulit. Obat berupa emulsi atau suspensi
3. Sapo (Sabun)
Senyawa garam alkali dengan asam lemak yang tinggi. Dipakai untuk pemakaian luar
4. Emplastra (Plaster)
Obat yang dicampur didalamnya dan diratakan dengan kain linen dan ditempelkan pada kulit
Sediaan Cair
1. Solutiones (Larutan)
Mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air. Cara penggunaannya
yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).
2. Suspensi
Mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi antara lain: suspensi oral
(juga termasuk susu/magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes telinga (telinga bagian luar),
suspensi optalmik, suspensi sirup kering.
3. Infusa
Dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 C selama 15 menit.
4. Guttae (Obat Tetes)
Berupa larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar,
5. injectiones (Injeksi)
Merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau
disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam
kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya yaitu kerja obat cepat serta dapat diberikan pada
pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.
6. Eliksir
Berupa larutan obat dan zat tambahan seperti gula atau pemanis lain. Digunakan sebagai obat dalam.
Pelarut utamanya adalah 90% alkohol dan dapat ditambahkan dengan gliserol
7. Collutoria
Merupakan larutan pekat dalam air yang mengandung bahan antiseptik. Contohnya adalah obat
pencuci mulut dan anestesi cair
8. Collyria
Berupa larutan steril jernih bebas partikel asing. Biasanya digunakan untuk mencuci mata
9. Gargarisma (Obat Kumur)
Berupa larutan pekat, dan bila digunakan diencerkan dahulu. Digunakan sebagai pencegah atau
pengobatan infeksi tenggorokan
10. Potiones
Untuk diminum. Digunakan sebgai volume dosis tunggal dalam jumlah yang banyak, umumnya 50 ml
(Syrup Rasa)
11. Syrup
12. Mixture