Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PENYAMPAIAN

OBAT:ORAL

Nama anggota kelompok 3 :


1. Almas Nabila Avisa 1801011140
2. Haini Puspita 1801011011
3. Sarah Rahmadani 1801011235
4. DikaArliana 1801011292
5. Monica Nelly Simanjuntak
1801011452
PEMBERIAN OBAT PER
ORAL

Pemberian obat oral merupakan cara yang paling banyak


dipakai karena ini merupakan cara yang paling mudah, murah,
aman, dan nyaman bagi pasien. Berbagai bentuk obat dapat
diberikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau
puyer. Untuk membantu absorbsi, maka pemberian obat per oral
dapat disertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan
yang lain. Apabila obat dikemas dalam bentuk sirup, maka
pemberian harus dilakukan dengan cara yang paling nyaman
khususnya untuk obat yang pahit atau rasanya tidak enak.
BENTUK SEDIAAN
SISTEM PENYAMPAIAN
OBAT:ORAL

Bentuk sediaan oral dibagi menjadi 2 yaitu :


bentuk obat padat dan bentuk obat cair

a.Tablet : tablet adalah bahan obat yang


1. Bentuk obat dipadatkan tanpa bahan tambahan (murni
padat untuk bahan obat). Macam-macam tablet yaitu :
pemakaian oral •Tablet Kempa
yaitu •Tablet Kunyah
•Tablet Hipodermik
•Tablet Efervensen
b. Kapsul : obat jenis kapsul terdiri dari bahan
obat yang dibungkus dengan bahan padat,
yang mudah larut. Bahan pembungkus ini
sangat berguna agar obat mudah ditelan, c. Pil: pil ini adalah
menghindari bau dan rasa yang tidak enak bentuk obat berbentuk
dari obat, serta menghindari kontak bundar (bulat) padat
langsung dengan sinar matahari. Macam- kecil yang mengandung
macam kapsul yaitu : bahan atau zat obat.
• Kapsul gelatin keras
• Kapsul gelatin keras
d. Serbuk: serbuk adalah campuran kering bahan obat
atau zat kimia yang dihaluskan untuk pemakaian oral
atau dalam atau untuk pemakaian luar. Bentuk serbuk
mempunyai luas permukaan yang lebih luas, sehingga
lebih mudah larut dan lebih mudah terdispersi
daripada bentuk sediaan padat lainnya (seperti tablet,
kapsul, pil. Macam-macam serbuk yaitu :
• Serbuk terbagi (pulveres/divided powder/chartule)
• Serbuk tak terbagi (pulvis/bulk powder)
• Serbuk efervensen
a. Larutan, merupakan suatu
larutan obat, sebagai pelarut
adalah air atau ditambah zat cair
lainnya seperti sedikit gliserin,
2. Bentuk obat alkohol dan sebagainya.
cair untuk b. Eliksir adalah suatu larutan
pemakaian oral alkoholis dan diberi pemanis
adalah yaitu: mengandung obat dan diberi
bahan pembahu sebagai pelarut
adalah gliserin, alkohol, dan
sebagainya.
c. Sirup adalah suatu larutan obat
dalam larutan gula yang jenuh
yang biasanya diberi esen
d. Emulsi adalah suatu campuran 2 zat cair yang tidak mau
dicampur, biasanya minyak dan air, dimana zat cair yang lain
dengan bantuan emulgator. Contoh emulsi Olei lercoris
aselli. Bentuk ini selain oral, juga ada untuk topikal (losion)
dan injeksi.
e. Suspensi oral adalah suatu campuran berupa obat zat padat
terbagi halus yang terdispersi dalam medium cairan.
Biasanya cairan yang dipakai adalah air, dan harus di gojog
dulu sebelum digunakan. Bentuk suspensi oral dapat berupa
: suspensi oral, mixtura, magma dan gel.
EKSIPIEN YANG
DIGUNAKAN PADA SISTEM
PENYAMPAIAN ORAL

1. Bahan Pengisi
2. Bahan Pengikat
3. Bahan Penghancur
4. Bahan Pelicin
5. Bahan Pelincir
6. Antiadherent (AntiLekat)
JALUR YANG DIGUNAKAN PADA SISTEM
PENYAMPAIAN OBAT ORAL

Banyak obat dapat diberikan secara oral dalam bentuk tablet, cairan (sirup, emulsi),
kapsul, atau tablet kunyah. Memberikan suatu obat melalui mulut adalah cara pemberian
obat yang paling umum tetapi paling bervariasi dan memerlukan jalan yang paling rumit
untuk mencapai jaringan. Beberapa obat diabsorbsi dilambung. Namun, duodenum sering
merupakan jalan masuk utama ke sirkulasi sistemik karena permukaan absorbsinya yang
lebih besar. Kebanyakan obat absorbsi dari saluran cerna dan masuk kehati sebelum
disebarkan ke sirkulasi umum. Metabolisme langkah pertama oleh usus atau hati
membatasi efikasi banyak obat ketika diminum per oral.
Ketika obat diambil secara oral, makanan dan obat-obatan lainnya dalam saluran
pencernaan dapat mempengaruhi seberapa banyak dan seberapa cepat obat ini diserap.
Minum obat bersamaan dengan makanan dapat mempengaruhi absorbsi. Keberadaan
makanan dalam lambung memperlambat waktu pengosongan lambung sehingga obat yang
tidak tahan asam, misalnya penisilin menjadi rusak atau tidak diabsorbsi. Oleh karena itu,
penisilin atau obat yang tahan asam lainnya dapat dibuat sebagai salut enterik yang dapat
melindungi obat dari lingkungan asam dan bisa mencegah iritasi lambung. Hal ini
tergantung pada formulasi, pelepasan obat bisa diperpanjang, sehingga menghasilkan
preparat lepas kembali.
OBAT YANG DIGUNAKAN PADA
SISTEM PENYAMPAIAN OBAT ORAL

• Salisilat
Aspirin (Analgesik non narkotik).
• NSAID Asam proplonat
Ibu profen (motrin, advil, nuorin, medipren)
• Para-aminofenol
Asetaminofen (Tylenol, panadol)
• Asam Antranilat (Fenamat)
Asam mefenamat (ponstel)
• Antlansletas
Diazepam (valium)
• Tetrasiklin
(achromycin, sumycin)
• Kaptropil
(capoten)
• Sirup ipekak
KESIMPULAN

•Pemberian obat secara oral adalah pemberian obat yang paling mudah, murah,
nyaman, dan sering digunakan dimasyarakat. Berbagai bentuk obat dapat diberikan
secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer. Untuk membantu
absorbsi, maka pemberian obat per oral dapat disertai dengan pemberian setengah
gelas air atau cairan yang lain. Bentuk sediaan oral dibagi menjadi 2 yaitu : bentuk obat
padat dan bentuk obat cair.
•Ketika obat diambil secara oral, makanan dan obat-obatan lainnya dalam saluran
pencernaan dapat mempengaruhi seberapa banyak dan seberapa cepat obat ini
diserap. Minum obat bersamaan dengan makanan dapat mempengaruhi absorbsi.
Keberadaan makanan dalam lambung memperlambat waktu pengosongan lambung
sehingga obat yang tidak tahan asam, misalnya penisilin menjadi rusak atau tidak
diabsorbsi. Oleh karena itu, penisilin atau obat yang tahan asam lainnya dapat dibuat
sebagai salut enterik yang dapat melindungi obat dari lingkungan asam dan bisa
mencegah iritasi lambung.

Anda mungkin juga menyukai