Anda di halaman 1dari 24

FARMAKOLOGI

KELOMPOK 3
BENTUK
1. NIA SARI PUTRI KEMASAN
2. NINDY SYAFNA DEWI
3. NURVIDIA MUTIA ZAHARA ATAU SEDIAAN
4. RAHMAN YAZID
5. RAHMI UMAMI ASRORI
OBAT
6. RENI PURNAMA SARI
7. RISKA KURNIA PUTRI
8. SHALLU ANNISA
9. SHERINA OSELLA
10.SOFIA ANDRIANI
1. Obat padat ( tablet, kapsul, serbuk,
supositoria, implant)
Bentuk padat
Obat kelompok ini dapat diberikan melalui
empat rute, yaitu oral, topikal, rektal atau vaginal.
Bentuk oral
Adalah obat yang masuk melalui mulut. Pada
umunya cara ini lebih disukai karena paling
murah dan paling nyaman untuk diberikan.
Bentuk oral ini adalah bentuk tablet, kapsul dan
lozenges( obat isap). ( Tambayong, 2001: 6)
1. Tablet
Tablet adalah sediaan padat yang
mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi( Syamsuni,2006: ). Bentuk, ukuran,
warna dan berat tablet itu bervariasi. Tablet ini
dapat berupa tablet pada biasa, tablet sublingual
( dilarutkan di bawah lidah), tablet bukal (
dilarutkan antara pipi dan gusi), Tablet bersalut-
gula ( menutupi bau atau rasa tidak enak), tablet
bersalut- enterik( untuk mencegahnya larut
dalam lambung dan sampai di usus halus baru
pecah), atau tablet lepas- berkala ( untuk
melepaskan obat selang waktu panjang( (
Tambayong, 2001: 6 )
2. Kapsul
Kapsul mengandung obat berupa bubuk,
butiran bersalut dengan ketebalan berbeda agar
larut dengan kecepatan berbeda, yaitu kapsul
kertas, atau cairan dalam kapsul lunak. (
Tambayong, 2001: 7).
Macam- macam kapsul:
 Kapsul gelatin keras, terdiri dasar sebagai wadah obat
dan tutupnya. Bentuknya keras, hingga banyak orang
yang menyangka kaca yang tidaka dapat hancur. Tetapi
bila kapsul ini kena air akan mudah lunak dan hancur.
 Kapsul gelatin lunak, tertutup dari pabrik dan obatnya
sudah dari dulu diisi di pabrik.
Agar menarik kapsul ini diberi warna- warni. (
Anief, 2018:21-22 ).
3. Lozenges
Obat padat ini akan larut secara berangsur dalam
mulut. Mereka berguna bila diperlukan kerja setempat
di mulut dan tengorokan. ( Tambayong, 2001: 7).

4. Serbuk
Macam- macam serbuk:
a. Serbuk terbagi, bentuk serbuk ini berupa
bungkusan serbuk dalam kertas perkamen
atau dalam kantong- kantong plastik kecil, tiap
bungkus merupakan 1 dosis.
b.Serbuk tak terbagi, serbuk dalam
jumlah yang banyak ditempatkan
dalam dos, botol mulut lebar.
Sebagai contoh ialah bedak.

C.Serbuk efervesen, serbuk yang


berupa granul kecil yang
mengandung asam sitrat dab
natrium bikarbonat( Anief, 2018:22)
4. Supositoria
Supositoria adalah sediaan padat yang
digunakan melalui dubur, berbentuk torpedo, dapat
melunak, melarut, atau meleleh pada suhu tubuh(
Tambayong, 2002: 7).

5. Ovula
Ovula adalah sediaan padat yang umunya
berbentuk telur, mudah melunak( lembek) dan
meleleh pada suhu tubuh, dapat melarut, dan
digunakan sebagai obat luar khusus untuk vagina.
Contoh obat tablet:
Contoh obat
kapsul:
Contoh obat
lozenges:
Contoh supositori:
Contoh serbuk:
Contoh ovula:
2. Obat setengah padat
Pengunaan obat pada kulit dimaksudkan untuk
memperoleh efek pada atau di dalam kulit.
1. Salep adalah setengah padat untuk dipakai pada kulit.
2. Krim salap adalah setengah padat yang mengandung
banyak cairan.
3. Pasta adalah sediaan obat setengah pafat yang banyak
mengandung amilum dan Zn0 bersifat pengiring.
4. Jeli adalah persediaan obat yang bersifat padat kental,
lekat dan dibuat dari gom yang dehidrasidigunakan
pada kulit atau membran mukosa untuk efek pelumas
atau sebagai obat bahan pembawa obat( Anief,
2018:32-33).
Contoh salep:
Contoh krim :
Contoh pasta:
Contoh jeli:
3. Bentuk larutan.
Bentuk obat cairan terdapat tiga kelompok utama yaitu;
1. Larutan adalah preparat terdiri atas satu atau lebih
obat yang dilarutkan dalam larutan,biasanya air. Jenis
utamanya adalah sebagai berikut.
a. Sirup: larutan gula ‘pekat’ dalam air yang telah
ditambahkan obat, misalnya sirup tolu.
b. Eliksir: Larutan manis yang mengandung alkohol dan
air, obat dan penyedap, misalnya eliksir fenobarbiton.
c. Tinktura:Ekstrak tumbuhan atau substansi kimia
beralkohol, misalnya tinktura belladonna, tinktura
yodium.
d. 0bat suntik: larutan dengan obat yang diberikan
melalui suntikan biasanya atau secara intravena.(
Tambayong, 2001)
2. Suspensi adalah preparat bubuk halus yang
disuspensi dalam cairan dan umumnya perlu dikocok
dahulu sebelum dipakai. Dapat digunakan untuk
suntikan, misalnya suspensi penisilin atau untuk obat
luar; misalnya losion kalamin.
3. Emulsi adalah preparat terdiri atas butiran –butiran
air dalam minyak dengan agens pengemulisi atau
lemak atau butiran minyak dalam air. Misalnya
emulsi parafin.( Tambayong, 2001: )
4. Aerosol adalah obat bentuk ini ada dibawah
tekanan, berupa larutan atau bubuk. Yang berbentuk
larutan disemprotkan berupa “ kabut” dalam mulut
serta dihirup ke dalam paru, mis . salbutamol
(ventilon) dengan alat penyemprot khusus.
Daftar Pusataka:
• Syamsuni. 2006.Farmasetika dasar dan
hitungan farmasi. Jakarta: EGC.
• Tambayong, Jan. 2002.Farmakologi untuk
keperawatan. Jakarta: Widya Medika.
• Anief, Moh. Prinsip umum dan dasar
farmakologi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai