1
Bentuk SEDIAAN OBAT
Anggun Retno Palupi (P24840119003)
Anisa Putri Yostika (P24840119005)
Annisa Nindya Putri (P24840119007)
Aulia Setyaningrum (P24840119009)
Cicilia Ananda Asikin (P24840119010)
Bentuk sediaan obat merupakan sediaan farmasi
dalam bentuk tertentu sesuai dengan kebutuhan,
mengandung satu zat aktif atau lebih dalam pembawa
yang digunakan sebagai obat dalam ataupun obat luar.
Kriteria Suatu
BSO
TUJUAN FORMULASI
• Aman SEDIAAN OBAT
• Stabil
• Dapat bercampur dengan zat aktif
Supaya obat yang dimaksud dapat
• Melindungi zat aktif dari kemungkinan mencapai sasaran sesuai dengan
degradasi Efektif, efisien, ekonomis pengobatan.
• Dikemas dalam kemasan yang sesuai
ALASAN MENGAPA PERLU ADANYA
BENTUK SEDIAAN OBAT
• Melindungi bahan obat dari udara dan lembab (tablet salut, ampul bertutup).
• Melindungi bahan obat terhadap pengaruh asam lambung jika diberikan per-oral
(tab.Salut enterik)
• Menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari bahan obat ( kapsul, tablet salut, sirup
dengan rasa enak ).
• Menyediakan sediaan cair untuk bahan obat yang tidak larut atau tidak stabil
dalam pembawa (suspensi ).
• Menyediakan sediaan cair dari bahan obat yang larut dlm pembawa yang
diinginkan (larutan).
• menyediakan obat dengan kerja yang luas, dengan
• mengatur pelepasan obat (tablet, kapsul, suspensi yang diatur pelepasan bahan
obatnya).
• menyediakan sediaan obat yang digunakan secara topical (salep, krim, tts mata, tts
telinga, tts hidung).
• supaya bahan obat dapat bekerja dalam aliran darah atau jaringan tubuh tertentu
(injeksi).
• memberikan kerja bahan obat yang optimal secara inhalasi (aerosol).
• supaya bahan obat dapat diberikan dengan dosis yang sesuai.
Klasifikasi Bentuk Sediaan Obat Di Bidang
Farmasi
rute pemberian
sediaan
No. Rute Pemberian Bentuk Sediaan
1. Peroral Tablet, kapsul, larutan, sirup, eliksir, suspensi, emulsi,
pulveres
2. Subligual Tablet, permen obat, trochees
3. Parenteral Injeksi, suspensi, emulsi, larutan
4. Epikutan (permukaan Salep, cream, pasta, serbuk, plester, lotion, liniment,
Kulit) aerosol, kompres
5. Intraokular Larutan/tetes, suspensi
6. Intraaular Larutan/tetes
No. Rute Pemberian Bentuk Sediaan
7. Intranasal Larutan, inhalasi, semprot, salep
8. Rektal Salep, suppositoria, larutan
9. Vaginal Salep, larutan, emulsi busa, tablet, ovula
10. Uretral Larutan, basila
wujud zat
Bentuk Setengah
Bentuk Cair Bentuk Padat
Padat
solutio, suspensi, pulvis, pulveres,
Salep, cream, gel,
emulsi tablet, kapsul pasta
Bentuk Khusus
injeksi, supositoria,
ovula, inhaler,
aerosol, sediaan
transdermal
Bentuk Cair
Suspensi
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair. (FI Edisi V hal.56)
Emulsi
Emulsi dalam sediaan cair yang mengandung bahan obat cair adalah cairan obat
terdispersi dalam cairan distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang
cocok. (Menurut FI Edisi III Hal. 9)
Bentuk Padat
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan,
serbuk ditujukan untuk pemakaian oral maupun topikal. secara kimia-fisika serbuk
mempunyai ukuran antara 10.000- 0,1 mikrometer. (FI Edisi IV)
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
kapsul
atau lunak yang dapat larut. (FI Edisi V)
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih
cream bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. (FI
Edisi V)
Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspense yang dibuat dari
gel partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang besar, terpenetrasi
oleh suatu cairan. (FI Edisi V)
Pasta adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan
pasta
obat yang ditujukan untuk pemakaian topical. (FI Edisi V)