Anda di halaman 1dari 23

Uji Sediaan Kosmetika

Kelompok 12
Widiastiti (P24840119091)
Wigati Septiamumpuni (P24840119093)
Yolla Novianda Cahyani (P24840119095)
Yulia Rizki Fitriani (P24840119097)
PENGERTIAN KOSMETIKA

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 220 tahun 1976

“Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, diletakkan,


dituangkan, dipercikkan, atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan
pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan,
memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak termasuk
golongan obat.”
Uji Khasiat kosmetik
A Timeline Always Works Well

UJI KHASIAT UJI


KEAMANAN

UJI PRODUK

UJI IRITASI UJI SUN


PROTECTIO
N
 UJI KHASIAT

Tes dilakukan untuk menentukan kemanjuran produk kosmetik


dengan sekelompok sukarelawan sehat dan banyak tes lainnya dapat
dilakukan pada saat yang sama seperti tes iritasi. Masa uji efikasi
tergantung pada jenis dan klaim produk, namun biasanya diperlukan
satu bulan hingga tiga bulan.
 UJI IRITASI

Tes dapat dilakukan secara terpisah dari uji efikasi untuk menentukan iritasi
yang disebabkan oleh produk kosmetik. Beberapa uji iritasi

1. Uji iritasi kulit


2. Uji iritasi mata
3. Uji iritasi sabun dan detergent
4. Phototoxicity
 Uji Iritasi Kulit

Ada 4 metode:
• Draize Test: Menggunakan 6-8 kelinci albino yang bulu bagian belekangnya
dicukur, lakukan seperti patch test setela h 24 jam diangkat. Diulangi setelah
72 jam.

• Freud’s Complete Adjuvant Test (FCAT): Memakai 2 kelompok marmut


masing-masing 8-10 ekor. 1 kelompok untuk eksperimen, 1 kelompok lagi
untuk kontrol. Bahan 0,1 ml disuntikkan intradermal ke sisi kanan binatang
eksperimen setiap hari ke-2 , total 5 kali. Binatang kontrol disuntik 0,1 ml
FCA saja. 4 binatang diuji efek toksik dengan 1 kali pemberian langsung
konsentrasi 100%, 30%, 10%, 3%. Hasil dilihat setelah 24 jam kemudian.
 Uji Iritasi Kulit
• Buhler Test: Menggunakan 3 kelompok marmut masing-masing 10-20 ekor.
Kelompok eksperimen diuji dengan bahan yang akan dites plus pelarut.
Kelompok kontrol hanya dengan pelarut. Kelompok negatif kontrol hanya
dengan bahan yang akan dites. Bahan dilarutkan dan dioleskan ke kulit
binatang selama 6 jam. Aplikasikan ulang dengan jarak 1 minggu selama 3
minggu.

• Open Epicutaneous Test: Menggunakan 1-6 kelompok eksperimen, dan 1


kelompok kontrol yang masing-masing berjumlah 6-8 marmut. Bahan
diaplikasikan dengan pipet pada seluruh sisi binatang ekperimen. Reaksi
dinilai 24 jam setelah aplikasi. Aplikasi diulang setiap hari selama 3 minggu
di tempat yang sama. Dinilai kembali pada akhir tiap minggu.
 Uji Iritasi Mata
• Precliniical Test: Menguji iritasi mata akibat bahan kimia, dengan Draize
Eyeye Irritation Test pada kelinci albino, dites dibagian konjunctive, iris, dan
kornea. Reaksi yang timbul : conjuctiva (erythema, edema), iris
(hyperaemia), cornea (opacity)

• Clinical Test: Pengujian langsung berupa pemberian bahan yang akan dites
ke mata dan menentukan responnya : sakit, panas, gatal, air mata

• Human Use Test: Memakaikan produk jadi untuk meneliti potensi iritasi
pada mata. Dilakukan setiap hari selama 1 bulan. Dilakukan pemeriksaan
setiap minggu oleh dermatologis dan/atau ophthalmologis
 Uji Iritasi Sabun & Detergent (untuk melihat reaksi kulit,
apakah ada kemerahan, kulit pecah-pecah, mengelupas, atau
bintik-bintik/eksim)
Cara Pengujian:
• Antecubital Test: Kapas yang dilembabkan air hangat diberi busa sabun,
cuci kulit 1 menit dengan kapas tersebut, bilas, cuci lagi kulit dengan kapas
yang diberi busa menit, tinggalkan busa di kulit 2 menit, bilas lalu
keringkan. Lakukan langkah yang sama di daerah antecubital lain untuk
perbandingan

• Facial wash Test : Kedua pipi dicuci 2 kali sehari dengan sabun selama 2
menit, lalu segera bilas busa. Reaksi di kulit dilihat setelah 30 menit,
diperiksa tingkat kemerahan, rasa terganggu di kulit.
 Phototoxicity (iritasi non imunologis yang berhubungan dengan
cahaya dan terjadi setelah kulit dikenai cukup cahaya. Pengujian
menggunakan non-erythrogenic light (320 nm) dan penetrasi
bahan yang bersifat phototoxic.)
Cara Pengujian:
• Animal Testing: Kelinci & tikus tidak berbulu diekspos ke bahan
kimia selama 5-10 menit sebelum dikenai cahaya
• Human Testing: Tes dilakukan pada daerah lengan dan belakang
tubuh selama 1 jam(hasil optimal).
 UJI KEAMANAN

Uji keamanan sediaan kosmetika perlu dilakukan karena kosmetik


merupakan campuran dari berbagai komponen, dan digunakan pada
kulit dalam jangka waktu yang lama, penggunaannya sehari-hari tidak
seperti obat yang digunakan pada waktu tertentu saja.

Uji ini meliputi:


1. Patch Test
2. Uji Komedogenik
 Patch Test (untuk memeriksa kepekaan kulit terhadap suatu
bahan)
Cara Pengujian:
• Melarutkan bahan allergen dan diletakkan pada sepotong kertas filter
whatman yg melekat di kertas aluminium foil yang satu sisinya dilapisi
polyetilen film
• Diaplikasikan umunya ke kulit belakang tubuh dengan plester adhesive,
selama 48 jam, setelah itu diangkat dan tempat tes diberi tanda
• Hasil dilihat 15 dan 30 menit setelah pengangkatan dan diulangi setelah 24
jam
• Jika reaksinya (+?), lakukan Open test dengan cara bahan diaplikasikan
langsung 2-3X sehari selama 2 hari diarea yang sama, reaksi langsung
dinilai.
Klasifikasi reaksi Patch Test
 Uji Komedogenik (untuk mengetahui daya rangsang
jerawat/komedo)
Cara Pengujian:
• Animal Testing: 0,5 ml bahan diaplikasikan ke 1 telinga setiap kelinci, tes
dilakukan 5 hari dalam seminggu selama 2 minggu. Observasi timbulnya
pembesaran pori-pori dan hiperkeratosis.

• Human Testing: Dipilih remaja yang telah menderita/mudah muncul


jerawat, sebelum tes jerawat yang ada dihitung. Bahan diaplikasikan selama
4-8 minggu, lalu dilihat perubahannya.
UJI SUN PROTECTION UJI PRODUK
Tes sun protection untuk Uji produk untuk mengevaluasi setiap efek
mengevaluasi faktor yang menarik seperti efek tahan lama
perlindungan UVA, Sun untuk bedak padat, foundation dan
Protection Factor dan Water pelembab, efek tahan lama untuk
Resistant Sunscreen. Produk lipcream.
yang diuji seperti krim,
semprot, bedak padat,
foundation, lipcream dll
UJI STABILITAS DAN
KOMPATIBILITAS
UJI STABILITAS DAN KOMPATIBILITAS

Tujuan : untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan berbahaya dalam formulasi produk dan
kualitas mircrobiological. Uji StabilitaS meliputi evaluasi kualitas produk, sedangkan uji
kompatibilitas mengamati kemungkinan interaksi antara formula, wadah, dan lingkungan
eksternal.

Uji Stabilitas dan kompatibilitas terdeteksi dalam 6 Kondisi:


1. Oven 50 derajat selama 3 bulan
2. Lampu Fluorescent untuk melihat reaksi terhadap cahaya selama 1 bulan
3. Inkubator pada suhu 45 derajat selama 3 bulan
4. Temp Kamar selama 3 bulan
5. Heat Cool Cycle terdeteksi pada 4 derajat, dan 45 derajat secara bergantian 2 hari
6. Tes Sinar Matahari 7 hari
LAB TES
KOSMETIK
Infographics
Uji Uji logam
Tes PH viskositas berat

Tes Tes
mikroba kebocoran
Tes PH Uji logam berat
01 Untuk memastikan bahwa 03 untuk memastikan kualitas dan
produk Anda aman dan keamanan yang mengacu pada
sesuai dengan kulit, peraturan kosmetik ASEAN.

Uji viskositas Tes mikroba


02 Untuk menjaga kualitas 04 untuk mencari tanda-tanda
produk Anda di setiap kontaminasi pada produk
jumlah produksi

Tes kebocoran

05 untuk memastikan tidak ada


udara yang bocor karena
dapat mempengaruhi
kemanjuran produk
Daftar Pustaka

https://www.cressindo.co.id/lab-tes-kosmetik/
https://nose.co.id/tes-khasiat-kosmetik/
Buku Pegangan Ilmu Kosmetik oleh Dr. Retno Iswari Tranggono, SpKK dan
Dra. Fatma Latifah, Apt.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai