Anda di halaman 1dari 35

Pengantar Ilmu Farmasi

“Bentuk Sediaan Obat”

Oleh :
Apt.Dewi Patmayuni, M. Pharm. Sci.
Pendahuluan
Bahan aktif / obat dapat digunakan secara
aman, mudah, nyaman, efisien dan atau
memberikan efek yang optimal harus
dikemas dalam BENTUK SEDIAAN OBAT.

Bentuk
1/lebih Zat Aktif Sediaan Obat Zat Tambahan

mengandung Yang inert /


netral
Melindungi kerusakan bahan aktif
#1
Menutupi rasa pahit atau tidak
#2 enak bahan obat

Menjaga stabilitas bahan obat


#3
Meningkatkan ketaatan penggunaan
#4 obat

Memberikan kerja obat yang


#5 optimal dan aman

MANFAAT B.S.O
Bentuk Sediaan Obat

Padat Cair ½ Padat


Pertimbangan dalam Menentukan B.S.O

1. Berdasarkan zat aktifnya;


bersifat higroskopis (tdk cocok padat), kelarutan dlm air rendah (tdk cocok cair;bs
dibuat eliksir), obat rusak oleh asam lambung (padat dgn disalut), mengalami
first pass effect (buat sublingual)
2. Berdasarkan kondisi pasien dan penyakitnya;
– Umur : pediatri & geriatri (utama sed. Cair, bisa padat
pulveres), dewasa (utama padat).
– Lokasi kerja obat : lokal (solutio, salep, krim, gel, suppos),
sistemik ( tablet dkk, suspensi dll, suppos)
– Kecepatan dan lama kerja obat : cepat (cair, suppos), perlahan
dan lama (tablet control release)
– Kondisi pasien : tidak sadarkan diri (suppos)
B. S. O. PADAT

Serbuk Pil Suppos


Tablet Kapsul
Pulvis Bedak Tabur Injeksi kering Sirup kering

(serbuk tak terbagi) :


Untuk multiple dose

SERBUK
Campuran kering bahan obat, digunakan oral dan topikal

Pulveres (serbuk terbagi) :


Dikemas dalam suatu bungkus/sachet u/
dosis tunggal
Tablet
Sediaan padat kompak mengandung 1 / lebih z.a yg dibuat
dgn kempa-cetak dgn / tanpa zat tambahan.
Berdasarkan teknik pembuatan:
(1). Tablet kempa; (2). T. Cetak
Berdasarkan penggunaannya:
(1). Tablet bukal (6). T. kunyah
Berdasarkan formulasinya:
(1). Tablet salut gula; (2). T. S. enterik; (3). (2). T. sublingual (7). T. implant
T.S. selaput; (4). T. control release  (3). T. vaginal (8). T. hipodermik
suntained release, prolonged action (4). T. hisap
(5). T. efervecent
Berdasarkan bentuknya:
(1). Tablet  bulat pipih dgn kedua
permukaannya rata/cembung; (2). Kaplet
 silindris seperti kapsul.
Kapsul
Sediaan padat, mengandung 1 / lebih z.a dgn / tanpa bahan
tambahan yang terbungkus oleh suatu cangkang yang dapat
larut.

Hard capsule

Soft capsule
PIL
Sediaan padat berbentuk bulat dan berukuran kecil,
mengandung 1 / lebih zat berkhasiat obat.

SUPPOSITORIA
Sediaan padat berbentuk seperti peluru yang dapat meleleh
pada suhu tubuh. Sediaan ini diaplikasikan melalui rektum.
B. S. O. ½ PADAT

Krim Gel Sapo


Salep Pasta
Krim (cremores)
Bentuk sediaan setengah padat berupa
emulsi yang mengandung satu atau lebih
bahan obat yang terlarut atau terdispersi
dalam bahan dasar yang sesuai dan
mengandung air tidak kurang dari 60%.
Salep (unguentum)
Sediaan setengah padat dengan konsistensi
menyerupai lemak, ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit / selaput
lendir.
Jelly (Gel)
sediaan semipadat berupa suspensi
dengan penampilan jernih, tembus cahaya
dan mengandung zat aktif.
Pasta 
sediaan semipadat yang mengandung satu
atau lebih bahan obat yang ditujukan
untuk pemakaian topikal. Pasta
mengandung >> 50% bahan padat.
Sabun (Sapo)
sediaan semipadat untuk pemakaian luar,
merupakan hasil dari proses penyabunan
alkali dengan lemak atau asam lemak
tinggi.
B.S.O C a i r
#B Berdasarkan cara
pemberian
#A
SECARA Sediaan Cair ORAL
UMUM Sediaan Cair TOPIKAL
Sediaan Cair Rektal /
Solutiones (LARUTAN) Vaginal
Sediaan Cair Parenteral
Suspensiones (SUSPENSI)

Emulsa (EMULSI)
Sediaan cair yang mengandung satu / lebih
zat kimia yang terlarut.
Solu
tione
LAR s/
Contoh : UTA
N
Larutan penyegar cap kaki tiga A.1.
Renalyt
Infus NaCl 0,9%
Sediaan cair yang mengandung partikel padat
tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.
Macamnya : Oral, topikal dan untu injeksi
Contoh :
• Sanmag Suspen
siones/
• Selsun A.2. SUSPE
NSI
• Kenacort-A inj
A.3.
Emulsa / EMULSI

Sistem dua fase, yang salah satu cairannya


terdispersi dalam cairan yang lain yang tidak
saling bercampur, dalam bentuk tetesan kecil.

Macamnya :
• Emulsi minyak dalam air (m/a atw o/w)
• Emulsi air dalam minyak (a/m atw w/o)

Contoh :
• Scot’s emulsion
• Laxadin emulsi
Sediaan Cair
ORAL
Sediaan cair untuk pemberian oral.

Disebut juga obat minum, adl sediaan cair yang


Potio mengandung 1 / lebih z.a berupa larutan, suspensi ataupun
emulsi yang dimaksudkan untuk pemakaian peroral.

Sediaan cair dengan pelarut campur, sudah pasti


Eliksir mengandung alkohol, karna z.a tdk larut dalam air.

Sediaan cair berupa larutan, mengandung 1 / lebih bahan


Sirup obat dan juga mengandung sukrosa /gula lain sbg pemanis..

Sediaan cair (umumnya larutan), kecuali dinyatakan lain


Drop dimaksudkan untuk obat dalam. Digunakan dengan cara
meneteskan.
Sediaan Cair TOPIKAL
Sediaan cair untuk penggunaan topikal/mukosa
mulut.
Kolirium / cuci mata, merupakan sediaan berupa larutan
Collyrium steril yang digunakan untuk membersihkan mata

Guttae Tetes mata, merupakan sediaan berupa larutan steril yang


opthalmic digunakan pada mata dgn cara meneteskannya.

Gargle merupakan Sediaan cair berupa larutan pekat yang


harus diencerkan dahulu sebelum digunakan dan biasanya
Gargarisma
mengandung antiseptik. Penggunaan untuk infeksi
tenggorokan.

Pencuci mulut adalah sediaan cair berupa larutan yg


Mouthwash digunakan dgn cara dikumur2 dalam mulut tp tdk sampai
tenggorokan.
Sediaan Cair TOPIKAL
Sediaan cair untuk penggunaan topikal/mukosa
mulut.
Tetes telinga, merupakan sediaan cair berupa
Guttae
larutan/suspensi yang digunakan dgn cara meneteskannya
auric ke dalam telinga.

Tetes hidung, merupakan sediaan cair yang mengandung


Guttae
obat yang digunakan dgn cara meneteskannya pada rongga
nasal
hidung.

Sediaan cair berupa larutan steril yang digunakan untuk


irrigation
mencuci luka terbuka / rongga2 tubuh.

Berupa larutan dalam air / gas, digunakan dgn cara disedot


Inhalasi melalui hidung/mulout atau disemprotkan ke dalamsal.
Pernapasan.
Sediaan Cair TOPIKAL
Sediaan cair untuk penggunaan topikal/mukosa
mulut.
Obat kompres, merupakan cairan yang dipakai u/
Epithema mendapatkan rasa dingin pada tempat sakit dan panas
karena radang.

Sediaan cair untuk pemakaian luar pada kulit. Sediaan ini


Lotion mengandung bahan obat yang tidak larut dalam pembawa
nya.

Merupakan bentuk sediaan kental / cair yg dioleskan pada


Liniment kulit. Dimana bahan obat terlarut dalam pembawa
minyak/lemak, atau dapat jg berupa emulsi.
Sediaan Cair REKTAL/VAGINAL
Sediaan cair yang diaplikasikan melalui rektal dan
vaginal
Berupa cairan yg diberikan melalui rektum/kolon untuk
ENEMA tujuan lokal maupun sistemik

Berupa larutan kental yang diencerkan seperlunya sblm


DOUCHE digunakan, sediaan ini dimasukkan ke dalam vagina dgn
suatu alat.
Sediaan Cair PARENTERAL
Sediaan cair yang digunakan dengan cara
disuntikan melalui kulit
Sediaan steril berupa larutan, emulsi , suspensi atau serbuk
yang harus dilarutkan dulu sblm digunakan. Penggunaan
Injeksi dgn cara menembus/merobek jaringan ke dalam atau
melalui kulit.
Sediaan Cair ORAL
Sediaan Cair TOPIKAL
Sediaan Cair Rektal /
Vaginal
Sediaan Cair Parenteral
Semoga
Bermanfaat
^_^

Wassalamu’alaikum
Warohmatullahi Wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai