Disusun oleh:
Kelompok 1
5. Supositoria
Supositoria adalah sediaan padat dalam berbentuk bobot dalam bentuk,yang
diberikan melalu rectal,vaginal atau uretra ( Anonim,1995)
Supositoria gliserin dan gelatin umumnya dikemas dalam wadah gelas
ditutup rapat supaya mencegah perubahan kelembapan supositoria.
Supositoria yang diolah dengan basis oleum cacao biasanya dibungkus
terpisah-pisah atau dipisahkan satu sama lainnya pada cela-cela dalam kotak
untuk mecegah terjadinya kontak antara supositoria tersebut dalam
mencegah perekatan.
Supositoria dengan kandungan obat yang pekat terhadap cahaya di bungkus
satu per satu dalam bahan tidak tembu cahaya seperti lembaran logam
( Ansel,1990)
Supositoria yang berbasis gliserin dan gelatin tergliserinasasi sebaiknya
dikemas dalam wadah botol bermulut lebar dan tertutup rapat.(HUSA,2017)
Supositoria yang disimpan dalam lingkungan yang kelembapan nisbinya
tinggi mungkin ada menarik uap air dan cenderung menjadi seperti spon,
sebaliknya bila disimpan dalam disimpan dalam tempat yang kering sekali
mungkin akan kehilangan kelembapannya sehingga akan menjadi rapuh,.
( Ansel,1990:385)
Supositoria dengan bahan larut/bahan dasar yang dapa larut atau bercampur
dalam air seperti PEG atau gelatin tergeliserinasis berbobot 5 gram.
( Menurut Farmakope Edisi V)
Supositoria adalah sediaan padat yang digunakan melalui dubur berbentuk
torpedo,dapat melunak,melarut atau meleleh pada suhu
tubuh( Rahmawati,2002).
Supositoria adalah sediaan padat ,melunak,melumer,terlarut pada suhu
tubuh, digunakan dengan cara menyisipkan kedalam rectum berbentuk
sesuai dengan maksud penggunannya, umumnya berbentuk torpedo
( Syamsuni,2012)
Kesimpulan yang dapat di ambli dari pembagian sediaan padat dari 10
literatur yang berbeda adalah:
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi dan dibuat secara kempa,
Kapsul adalah sediaan obat yang bahan aktifnya dapat berbentuk padat
atau setengah padat dengan atau tanpa bahan tambahan yang terbungkus
cangkang yang umumnya terbuat gelatin Ukuran kapsul : 000 00 0 1 2 3 4 5,
Ukuran hewan : 10 11 12.
serbuk adalah Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat
kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk
pemakaian dalam, serbuk dapat dibagi menjadi serbuk terbagi dan tak
terbagi.
Pil adalah suatu sediaan berupa massa bulat,mengandung satu atau
lebih bahan obat.
Supositoria adalah sediaan padat dalam berbentuk bobot dalam
bentuk,yang diberikan melalu rectal,vaginal atau uretra.
V. Rancangan Formula
R/
1. Paracetamol
2. PEG 4000
3. PEG 400
2. PEG 400
Karena PEG 400 berbentuk cair sedangkan PEG 4000 berbentuk padat
sehingga terdapat perlakuan tertentu dalam pemcampuran dua fase padat dan cair
(DepkesRI, 1979).
PEG dapat menyebabkan rangsangan pada membrane mukosa setelah
dipakai. kombinasi PEG 400 (Ansel, 2008).
PEG ini digolongkan dalam basis yang dapat bercampur atau larut dalam air.
(Ansel, 2008)
3. PEG 4000
Karena PEG 400 berbentuk cair sedangkan PEG 4000 berbentuk padat
sehingga terdapat perlakuan tertentu dalam pemcampuran dua fase padat dan cair
(DepkesRI, 1979).
PEG dapat menyebabkan rangsangan pada membrane mukosa setelah
dipakai. kombinasi PEG 4000 (Ansel, 2008).
PEG ini digolongkan dalam basis yang dapat bercampur atau larut dalam air.
(Ansel, 2008).
VIII. Pehitungan
1. Perhitungan pembuatan 1 buah suppositoria
Diketahui : Berat supositoria yang diinginkan (untuk anak-anak) = 2 g. Harga
displacement value untuk parasetamol terhadap PEG adalah 1,5 (Lund, 1994).
XII. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil pada formula supositoria
paracetamol dengan penambahan PEG 4000 dan 400 adalah :
1. Supositoria adalah sediaan padat dalam berbentuk bobot dalam
bentuk,yang diberikan melalu rectal,vaginal atau uretra.
2. Bahan yang dipakai dalam formulasi ini adalah paracetamol, PEG
4000,dan PEG 400.
3. Hasil yang didapatkan berdasarkan uji organoleptis yaitu supositoria
bagian I,II,dan III yaitu tidak berbau, warnanya putih bening, bentuknya
torpedo, dan permukaannya halus rata.