Anda di halaman 1dari 3

Kapsul merupakaan sediaan padat yang terbungkus dalam suatu cangkang

keras atau lunak serta memiliki berbagai bentuk dan ukuran dan penggunaannya
melalui oral. Kapsul terkadang memiliki batas penanda sedangkan isi dari kapsul
dapat berupa padat, atau minyak yang berupa pasta (Lazuardi, 2020).

Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat berubah larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi
dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Berdasarkan bentuknya
kapsul dapat dibedakan menjadi dua yaitu kapsul keras (Capsulae durae, hard
capsul) dan kapsul lunak (capsul molles, soft capsul). Kapsul keras terdiri atas tubuh
dan tutup, tersedia dalam bentuk kosong, isi biasanya padat atau dapat juga
berbahan cair, cara penggunaan yaitu per oral dan bentuknya hanya satu macam.
Kemudian kapsul lunak ini merupakan satu kesatuan, selalu sudah terisi, isi biasanya
berbahan cair tapi dapat juga padat dan bentuknya bermacam-macam (Nurcahyo,
2022).

Kapsul cangkang keras terdiri atas bagian wadah dan tutup (capsulae
overculateae) yang terbuat dari metilselulosa, gelatin, pati, atau bahan lain yang
sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor paling kecil 5 sampai
nomor paling besar 000, kecuali cangkang untuk hewan. Umumnya ukuran terbesar
000 merupakan ukuran yang dapat diberikan kepada pasien. Ada juga ukuran 0 yang
bentuknya memanjang (dikenal sebagai ukuran OE) yang memberikan kapasitas
lebih besar tanpa peningkat- an diameter dan biasanya mengandung air 10-15%.
Biasanya cangkang kapsul ini diisi dengan bahan padat atau serbuk, butiran atau
granul. Campuran serbuk yang cenderung meleleh dapat diisikan ke dalam kapsul
cangkang keras jika digunakan absorben seperti MgCO3, atau silikon dioksida Kapsul
cangkang keras ini hanya mempunyai satu bentuk dan dipakai untuk pemakaian per
oral (Syamsuni, 2006).

Kapsul cangkang lunak (capsulae molles, soft capsuly merupakan satu kesatuan
berbentuk bulat atau silindris (pearl) atau bulat telur (globula) yang dibuat dari
gelatin (kadang disebut gel lunak) atau bahan lain yang sesuai; biasanya lebih tebal
dibandingkan dengan cangkang keras dan dapat diplastisasi dengan penambahan
senyawa poliol, seperti sorbitol atau gli- serin. Kapsul ini biasanya mengandung air 6-
13%, umumnya diisi dengan bahan cairan bukan air seperti PEG, berbobot molekul
rendah, dan dapat juga diisi dengan bahan padat atau serbuk atau zat padat kering.
Kapsul cangkang lunak mempunyai bermacam-macam bentuk dan biasanya dapat
dipakai untuk rute oral, vaginal, rektal, atau topikal (Syamsuni, 2006).

Menurut Syamsuni (2006), cara penyimpanan kapsul sebaiknya dalam kondisi


atau ruangan sebagai berikut :
1. Tidak terlalu lembap atau dingin dan kering.
2. Terbuat dari botol-gelas, tertutup rapat, dan diberi bahan pengering (silika
gel).
3. Terbuat dari wadah botol-plastik, tertutup rapat yang juga diberi bahan
pengering.
4. Terbuat dari alumunium-foil dalam blister atau strip.
Bobot atau volume obat yang dapat diisikan ke dalam kapsul tergantung
pada sifat bahan obat itu sendiri. Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran kapsul
biasanya berdasarkan pengalaman atau pengerjaan secara eksperimental. Sebagai
pedomannyq dapat menggunakan tabel di bawah. Ketika mempersiapkan resep
untuk sediaan kapsul, ukuran kapsul harus dicatat untuk memudahkan jika
diperlukan pembuatan ulang. Serta perlu diperhatikan, jika seorang pasien
mendapatkan dua macam kapsul sekaligus, jangan diberikan dalam warna yang sama
untuk menghindari kesalahan minum obat tersebut (Syamsuni, 2006).

Menurut Fatimah (2021), keuntungan bentuk sediaan kapsul adalah sebagai


berikut:
1. Bentuk menarik dan praktis
2. Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak
3. Mudah di telan dan cepat hancur/larut di dalam perut, sehingga bahan cepat
segera diserap usus.
4. Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam-macam
bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan
seorang pasien
5. Kapsul dapat di isi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong seperti
pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi absorpsi bahan
obatnya

Menurut Fatimah (2021), kerugian bentuk sediaan kapsul adalah sebagai


berikut:
1. Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak
menahan penguapan
2. Tidak untuk zat-zat yang higroskopis (menyerap lembab)
3. Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
4. Tidak untuk balita
5. Tidak bisa dibagi

Anda mungkin juga menyukai