• koefisien partisi (P) adalah perbandingan konsentrasi suatu senyawa
dalam campuran dua pelarut yang tidak bercampur pada kesetimbangan. • Koefisien partisi umumnya mengacu pada rasio konsentrasi senyawa yang tidak terionisasi, sedangkan koefisien distribusi mengacu pada rasio konsentrasi semua senyawa (yang terionisasi ditambah yang tidak terionisasi). • Untuk pengiriman obat , keseimbangan lipofilik/hidrofilik telah terbukti menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kecepatan dan tingkat penyerapan obat. • Karena membran biologis bersifat lipoidal, laju transfer obat untuk obat yang diserap secara pasif berhubungan langsung dengan lipofilisitas molekul. Faktor yang mempengaruhi koefisien partisi PH
molekul _____mudah larut dlm lipid
ion_________air SUHU
pada umumnya KP > pd suhu tgi
JENIS SOLVEN • Sebagian besar obat bersifat asam lemah atau basa, larutannya dalam air mengandung bentuk yang terionisasi dan tidak terionisasi. • Obat mengalami disosiasi dalam larutan berairnya. Tingkat ionisasi tergantung pada pH larutan. Misalnya asam lemah akan terionisasi sebagian besar pada pH basa, sedangkan basa lemah akan terionisasi dalam medium asam. Obat yang tak terion lebih larut dalam lemak sehingga mudah diabsorpsi. • Pada gastrointestinal penyerapan obat dapat ditingkatkan jika tingkat ionisasi dikurangi. Penyerapan asam lemah atau basa lemah dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut: • pH pada tempat penyerapan. • Konstanta disosiasi • Kelarutan lipid dari obat-obatan yang terionisasi • lambung mempunyai pH berkisar antara 1-3. • Obat asam lemah yang mempunyai nilai pKa kurang dari 4,3 diserap lebih cepat. Obat yang sangat asam hampir tidak terserap. • pH cairan usus berkisar antara 5-8. • Dalam hal penyerapan obat basa lebih cepat pada obat yang memiliki nilai pKa kurang dari 8,5 dibandingkan dengan yang memiliki nilai pKa antara 9-12