Saluran Gastrointestinal
Cahyani Purnasari, M.Si, Apt.
Kupang
2019
Fitur Penting Saluran Gastrointestinal
• Memiliki suplai darah yg banyak
• Seluruh saluran GI dilapisi oleh membran mukus yg
akan dilewati oleh obat menuju ke aliran darah
• Permukaan interior lambung relatif halus
• Usus halus memiliki lipatan-lipatan dalam jumlah
sangat banyak
• 8-10 L cairan disekresikan ke dalam saluran GI;
tambahan 1-2 L dari asupan makanan dan minuman.
• Saluran GI
Variasi pH Saluran Cerna
Fitur Penting Lambung
• pH 1-3,5
• Gerakan peristaltik perut menghasilkan agitasi yg
lembut dan menyeluruh pada isi lambung.
• Sediaan obat dpt tinggal dalam perut selama 0,5-2
jam sebelum berpindah ke pilorus dan ke
duodenum
• Pengosongan obat dari dalam lambung
bergantung pada kondisi lambung (kosong/terisi),
tipe makanan, volume cairan, dan suhu.
Fitur penting Duodenum
• pH 5-7
• Terdapat enzim-enzim yg berbeda dgn di lambung
• Duodenum, jejunum, dan ileum bagian atas
merupakan area paling efisien untuk absorbsi obat
• Adanya villi-villi memberikan luas permukaan yang
besar untuk transportasi molekul obat ke dalam
darah
• Jaringan kapiler pada villi dan mikrovili merupakan
jalur utama obat untuk mencapai sirkulasi darah
• Obat-obatan yg ideal utk penyerapan di lambung
hanya 10-30% terserap di lambung sebelum
mencapai usus halus.
• Hal ini disebabkan waktu tinggal (residence time)
yang singkat pada lambung (30-120 menit/1/2-
2jam) dan luas permukaan yang terbatas.
• Obat oral Larutan/Solutio
• Laju absorbsi onset kerja obat
durasi kerja obat
bioavailabilitas
jumlah yang terserap
Mekanisme Absorbsi Obat
• Fisiologi membran Gastrointestinal barrier
– Terbuat dari lipid, protein, lipoprotein, dan
polisakarida.
– Bersifat semipermeable atau selektif-permeabel
(sebagian senyawa kimia dapat lewat sedangkan
sebagian lg dihambat)
• Absorbsi aktif dan pasif
o Difusi pasif
o Transpor aktif
Absorbsi Obat
melewati membran GI
Difusi Pasif
• Dipengaruhi oleh sifat fisikokimia obat dan
gradien konsentrasi obat (gaya penggerak
molekul obat dari dari cairan GI ke dalam darah)
• Perpindahan obat dari GI ke darah merupakan
proses yg bersifat kontinyu
• Gradien konsentrasi antara GI dan darah selalu
terjadi (karena perbedaan volume)
• Difusi atau transpor pasif kinetika Orde 1
Transpor Aktif
• Membutuhkan carrier kimiawi di membran yg akan
mengikat senyawa obat dan membawanya melewati
membran untuk dilepaskan ke dalam darah
• Membran memainkan peran aktif & membutuhkan
energi kimia
• Molekul obat dapat ditransfer dari konsentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi (melawan gradien konsentrasi)
• Proses ini bersifat saturable mengikuti Hukum
Saturasi atau Kinetika Enzimatis
• Artinya tidak mengikuti kinetika orde satu.
• Laju absorbsi dapat mencapai titik saturasi, dikarenakan
terbatasnya jumlah carrier di membran GI.
Membran sel,
absorbsi via
transpor aktif
Transpor Aktif
• Laju absorbsi v0
o Vmax = laju maksimum teoritis dari proses absorbsi (terjadi
pada konsentrasi substrat tersaturasi)
o Km = konstanta Michaelis Menten ( konsentrasi obat pada
situs absorbsi saat laju absorbsi ½ Vmax)
o Ca = konsentrasi obat pada situs absorbsi pada waktu
tertentu
• Jika konsentrasi solut rendah (dosis rendah), maka Laju
absorbsi= Vmax.Ca/Km
• Tetapi, Vmax/Km=K; maka Laju absorbsi=K.Ca
• Kinetika Orde 1 pada konsentrasi rendah
• Pada kondisi tersebut tersedia carrier yang cukup untuk
membawa molekul obat yg ada menyeberang ke dalam darah.
Kurva Michaelis-Menten
Transpor Aktif
• Pada dosis tinggi (konsentrasi solut tinggi):