Anda di halaman 1dari 12

TUGAS FARMASI KLINIK I

EVY KRISNAWATI SELLY


194111073
FARMASI C
KASUS
Tn X usia 58 tahun datang ke klinik untuk melakukan
kontrol rutin, pasien merasa telah memperhatikan dietnya
dengan baik, menurunkan berat badan dan berupaya
mengontrol kadar gula darahnya. TB 185 cm; BB 97,7 Kg
Riwayat penyakit : DM sejak 3 tahun yang lalu, HT sejak 10
tahun yang lalu
Pekerjaan : Pegawai perusahaan swasta
Riwayat kebiasaan : merokok (-); minum alkohol 2-3x dalam
seminggu; narkoba (-)
Riwayat pengobatan : Hct 25 mg per hari; amlodipin 10 mg
per hari; Glipzide-metformin 5mg/500mg dua kali sehari
Tanda-Tanda Vital : Hasil Laboratorium :
 Na 139 mEq/L (139 mmol/L)
 TD 168/102 mm Hg; Nadi
 K+ 3,9 mEq/L (3,9 mmol/L)
85x/menit; T 37,1°C  Cl- 101 mEq/L (101 mmol/L)
 Tidak ditemukan murmur,  CO2 25 mEq/L (25 mmol/L)
paru-paru bersih  BUN 28 mg/dL (10,0 mmol/L)
Bising usus (+)  SCr1,8 mg/dL (159 mol/L)

 Tinja berdarah (-)  Glukosa 102 mg/dL (5,7 mmol/L)


 Kolesterol total 187 mg/dL (4,84
 Sensitifitas pada daerah kaki
mmol/L)
menurun, tidak ada luka di  LDL-C 120 mg/dL (3,10 mmol/L)
kaki; udem (-)  HDL-C 42 mg/dL (1,09 mmol/L);
 Trigliserida 125 mg/dL (1,41 mmol/L);
 HbA1c6,9%
 Mikroalbumin urin 150 mg/dL (1,5
g/L)
FAKTOR RISIKO
Hipertensi
Pada saat pengukuran, pasien mengalami tekanan darah lebih dari
normal yaitu 168/102 yang mana tekanan darah normal menurut JNC 8
yaitu 120/80.
Diabetes Melitus
Pada data lab untuk gula darah dari pasien tersebut masuk dalam gula
darah yang normal yaitu 102 mg/dL. Dari data ini belum bisa
menunjukan bahwa pasien tersebut mengalami DM. tetapi berdasarkan
riwayat, pasien memang sudah mengalami DM sekitar 3 tahun yang
lalu. Sehingga untuk mengkonfirmasinya tidak lagi menggunakan gula
darah tetapi menggunakan HbA1c yang mana HbA1c adalah
pemeriksaan untuk mengukur kadar gula darah selama 3 bulan.
Sehingga didapatkan HbA1c dari pasien adalah 6,9% yang melebihi
kadar gula darah yang normal yaitu 5,7-6,4%
Profil LIPID
Nilai normal dari LDL yaitu < 100 mg/dL sedangkan nilai normal dari HDL
yaitu > 45 mg/dL. Dari data lab dapat dilihat dari nilai LDL nya 120 mg/dL
dan nilai HDL nya 42 mg/dL. Dari data ini pasien mengalami hiperlipidemia
dan dislipidemia.Tingginya kadar LDL dari data menandakan bahwa banyak
kolesterol yang mengendap di dinding arteri pasien yang akan menyebabkan
arteri menyempit dan dapat memicu masalah kesehatan terutanma jantung
koroner. Sedangkan untuk rendahnya kadar HDL dari batas normal maka
akan berisiko terkena penyakit terkait dengan jantung dan pembuluh darah.
Obesitas
Dari data pasien bahwa berat badan pasien adalah 97,7 kg. yang mana pasien
masuk dalam kategori obesitas. Obesitas dapat menyebabkan peradangan di
tubuh dan gangguan hemodinamik pada ginjal. Ini akan memungkinkan
terjadinya CKD karena ginjal akan terlalu berat mengeluarkan zat-zat yang
tidak diperlukan dari tubuh sehingga ginjal harus lebih bekerja keras.
Alkohol
dari data pasien sering mengonsumsi alkohol yaitu 2-3
kali dalam seminggu. Ini dapat mempengaruhi
kesehatan dan memperburuk fungsi ginjal. Terlalu
sering mengonsumsi alkohol bisa meningkatkan
albuminuria dalam tubuh.(jurnal Nephrology Dyalisis
Transplantation)
TANDA Dan GEJALA
 BUN dan SCr
nilai normal dari BUN adalah 6-19 mg/dL sedangkan untuk nilai normal
SCr adalah 0,4-0,6 mg/dL. Tetapi data lab pada pasien menunjukkan
bahwa nilai BUN dan SCr dari pasien tinggi yakni BUN 28 mg/dL (10,0
mmol/L) dan untuk SCr1,8 mg/dL (159 mol/L). Dari hasil lab ini dapat
mengetahui apakah pasien mengalami CKD ataupun tidak dilakukan
perhitungan LFG/GFR
 Mikroalbumin
ginjal berfungsi untuk mengeksresikan atau mengeliminasi sisa
metabolisme tubuh. Yang dieliminasikan berupa urine. Glomerulus yang
harusnya menyaring dan mengeluarkan urine. Tetapi pada saat
pemeriksaan urine ditemukan mikroalbumin urea. Mikroalbumin urea
disebut juga dengan protein. Protein didalam tubuh ukurannya besar-
besar dan jika protein tersebut bisa sampai melewati glomerulus maka
glomerulus itu mengalami kerusakan. Mikroalbumin urea menunjukkan
bahwa terjadi gangguan fungsi ginjal pada pasien. Yang menunjukkan
KLASIFIKIASI CKD
Perhitungan GFR :
Rumus cockroft-gault

Dari data pasien tersebut, dihitung menggunakan rumus cockroft-gault


sehingga didapatkan nilai GFR pasien 61,81 yang mana ini termasuk
dalam stage 2 yaitu nilai GFR-nya 60-89 sehingga dapat diartikan
bahwa pasien mengalami penurunan fungsi ginjal. (Dipiro)
PERBAIKAN LIFE STYLE
Berolahraga untuk menurunkan berat badan
awalnya obesitas menyebabkan vasodilatasi renal dan
hiperfiltrasi glomerulus, yang bertindak sebagai
mekanisme kompensasi untuk mempertahankan
keseimbangan natrium akibat meningkatnya rabsorpsi
natrium. Namun, kompensasi ini bersama
meningkatkan tekanan darah arteri dan gangguan
metabolik, yang mana pada akhirnya menyebabkan
cedera glomerulus dan memulai rentai perkembangan
hipertensi dan perburukan cedera ginjal. (Bali Uro-
Nephrology Scientific Communication 2017)
2. Menghentikan konsumsi alkohol
kandungan utama dalam minuman beralkohol adalah
zat etanol. Alkoho yang masuk kedalam tubuh
mengalami serangkaian proses biokimia. Kurang lebih
90% alkohol yang masuk menghadapi proses
metabolisme oleh tubuh yaitu di hati menjadi
asetaldhida, sisanya diekskresikan lewat ginjal
termasuk metabolitnya. Dari reaksi kimia tersebut
membentuk nefrotoksin kuat yang kemudian
menyebabkan gangguan fungsi dan nekrosis atau
kematian sel pada sel tubulus proksimal sehingga
terjadi kerusakan langsung pada ginjal. (Purbayanti,
2018)
ALTERNATIF TERAPI
Menghambat atau memperlambat progresifitas
perkembangan penyakit
Mengontrol tekanan darah pada pasien yaitu dengan
memberikan obat antihipertensi
Mengontrol kadar gula darah dalam tubuh yaitu
dengan setiap 3 bulan dilakukan pemeriksaan HbA1c
sehingga dapat melihat apakah kadar gula darah dalam
3 bulan terakhir normal atau tidak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai