0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan10 halaman
Tugas ini membahas pasien laki-laki berusia 58 tahun dengan riwayat diabetes melitus selama 3 tahun dan hipertensi selama 10 tahun. Pasien mengalami gejala gangguan ginjal kronis seperti tekanan darah tinggi, kadar BUN dan kreatinin tinggi, serta mikroalbuminuria. Faktor risiko penyebab gangguan ginjal kronis pasien adalah diabetes melitus, hipertensi, dan riwayat pengobatan. Berdasarkan hasil pemer
Tugas ini membahas pasien laki-laki berusia 58 tahun dengan riwayat diabetes melitus selama 3 tahun dan hipertensi selama 10 tahun. Pasien mengalami gejala gangguan ginjal kronis seperti tekanan darah tinggi, kadar BUN dan kreatinin tinggi, serta mikroalbuminuria. Faktor risiko penyebab gangguan ginjal kronis pasien adalah diabetes melitus, hipertensi, dan riwayat pengobatan. Berdasarkan hasil pemer
Tugas ini membahas pasien laki-laki berusia 58 tahun dengan riwayat diabetes melitus selama 3 tahun dan hipertensi selama 10 tahun. Pasien mengalami gejala gangguan ginjal kronis seperti tekanan darah tinggi, kadar BUN dan kreatinin tinggi, serta mikroalbuminuria. Faktor risiko penyebab gangguan ginjal kronis pasien adalah diabetes melitus, hipertensi, dan riwayat pengobatan. Berdasarkan hasil pemer
NIM : 194111072 KELAS : FARMASI C/VI 1. Subjektif Data subjektif adalah data yang bersumber dari pasien/ keluarganya/ orang lain yang tidak dapat dikonfirmasi secara independen. Atau data Subjective merupakan data-data pasien yang diambil dari riwayat penyakit penderita seperti riwayat keluarga,, alergi, penyakit penderita, pengobatan (sumber : Tim Farmakoterapi Fakultas Farmasi.2019. Penuntun Praktikum Farmakoterapi Penyakit Saluran Cerna, Saluran Nafas, Dan Kondisi Khusus. Universitas Andalas) Data subjektif yaitu : - Tn X usia 58 tahun, TB 185 cm, BB 97,7 Kg - DM sejak 3 tahun yang lalu, HT sejak 10tahun yang lalu - merokok (-), minum alkohol 2-3x dalam seminggu, narkoba (-) - Hct 25 mg per hari; amlodipin 10 mg per hari; Glipzide- metformin 5mg/500mg dua kali sehari 2. Objektif Objective merupakan kumpulan data pasien dari pemeriksaan fisik penderita maupun pemeriksaan penunjang seperti X ray, ECG, CT scan (sumber :Tim Farmakoterapi Fakultas Farmasi.2019. Penuntun Praktikum Farmakoterapi Penyakit Saluran Cerna, Saluran Nafas, Dan Kondisi Khusus. Universitas Andalas) Data objektifnya yaitu : TD 168/102 mm Hg; Nadi 85x/menit; T 37,1°C Tidak ditemukan murmur, paru-paru bersih Bising usus (+),Tinja berdarah (-) Sensitifitas pada daerah kaki menurun, tidak ada luka di kaki; udem (-) Hasil Laboratorium : Na 139 mEq/L (139 mmol/L) K+ 3,9 mEq/L (3,9 mmol/L) Cl- 101 mEq/L (101 mmol/L) CO2 25 mEq/L (25 mmol/L) BUN 28 mg/dL (10,0 mmol/L) SCr 1,8 mg/dL (159 mol/L) Glukosa 102 mg/dL (5,7 mmol/L) Kolesterol total 187 mg/dL (4,84 mmol/L) LDL-C 120 mg/dL (3,10 mmol/L) HDL-C 42 mg/dL (1,09 mmol/L); Trigliserida 125 mg/dL (1,41 mmol/L); HbA1c 6,9% Faktor Resiko Penyebab CKD Ada 3: Diabetes Melitus Hipertensi Obat-obatan 1. DIABETES MELITUS Riwayat Penyakit DM yang pasien mengelami 3 tahun yang lalu sehingga tubuh memiliki kadar gula yang terlalu tinggi atau lebih sering disebut dengan kondisi diabetus militus (DM), maka akan menyebabkan ginjal bekerja terlalu keras. Ginjal akan menyerap darah dalam jumlah yang lebih tinggi sehingga menyebabkan pembuluh darah yang bertugas menyaring darah bisa bekerja terlalu banyak setelah beberapa lama ginjal tidak mampu menyaring semua bagian limbah dari darah dan menyebabkan kebocoran. Akibatnya maka urin mengandung protein yang seharusnya tinggal dalam tubuh. Ginjal akan kehilangan fungsinya dengan ditandai penemuan protein tinggi dalam urin. 2. HIPERTENSI riwayat penyakit yang pasien mengelami pada 10 tahun yaitu penyakit Hypertensi merupakan salah satu faktor risiko meningkatkan kematian pada pasien CKD yang mengalami hemodialise. Naiknya tekanan darah diambang batas normal bisa merupakan salah satu gejala munculnya penyakit pada ginjal. Beberapa gejala-gejala lain seperti berkurangnya produksi urin, sulit berkemih, edema (penimbunan cairan) dan peningkatan frekuensi berkemih. 3. OBAT-OBATAN Terdapat Rewayat Pengobatan yang Kebiasaan pasien mengkomsumsi berbagai jenis obat-obatan yang mengandung bahan lithium dan siklosporin dapat memicu terjadinya gagal ginjal. Hal ini desebabkan karena ginjal bekerja terlalu keras untuk menyaring semua limbah yang dihasilkan dari sisa-sisa obat dalam tubuh Tanda dan Gejala 1. TD 168/102 mm Hg : Tekanan darah merupakan salah satu tanda gejala meningkatkan kematian pada pasien CKD yang mengalami hemodialise. Hipertensi pada dasarnya merusak pembuluh darah jikapembuluh darahnya ada pada ginjalnya yang mengalami kerusakan. 2. Terdapat hasil Lab : Nilai BUN Nilai SCr Mikroalbumin urin BUN (Blood Urea Nitrogen) Nilai BUN pada data Lab sebesal 28 mg/dL (terlalu tinggi). BUN yang baik biasanya 5-20 mg/dL. Kadar BUN yang tinggi biasanya disebabkan oleh masalah penyakit pada ginjal. SCr Pada data Lab nilai SCr nya adalah 1,8 mg/dL (150 mol/L). SCr ini dihitung menggunakan rumus GFR.
GFR =
= = = 62
Terjadi peningkatan nila SCr, yang menunjukkan peningkatan
kreatinin dalam darah yang menunjukkan adanya penurunan fungsi ginjal dan penyusutan massa otot rangka. Mikroalbumin Urin Mikroalbumin urin 150 mg/dL (1,5 g/L) meningkat 150 mg/dl. Hasil Lab tersebut menunjukan bahwa ada penyakit ginjal kronis, karena ketidakmampuan ginjal sebagai penyaring. Akibatnya ginjal tidak dapat melakukan fungsiny, sehingga menyebabkan peningkatan kadar serum dan kadar nitrogen ureum, kreatinin, asam urat. KLASIFIKASI CKD Dilihat dari nilai GFR nya. Hasil perhitungan nila GFR nya itu diklasifikasikan alam CKD Stadium 2.