“FORMALITAS”
Oleh: Mirdo A. Rohi Lodo
Di masa pandemi seperti sekarang ini, kita memang harus benar-benar sabar dalam
menghadapi segala situasi saat ini.
Perlu diingat kembali bahwa Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2) atau yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru
dari Coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini dapat menyerang siapa saja, mulai
dari lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak dan bayi, sampai ibu
hamil dan ibu menyusui.
Namun, apa jadinya jika prokes hanya sebuah formalitas saja? Mungkin masyarakat sudah
muak dengan berita di televisi tentang wabah virus ini. Kemana-mana harus pakai masker,
jaga jarak, tidak boleh ada minus. Kebanyakan masyarakat sekarang, menggunakan masker
utuk menghindari teguran dan hanya hukuman dari polisi. Tak ada polisi, prokes pun hilang.
Tidak hanya masyarakat biasa, banyak acara-acara di televisi yang mengedukasi agar
prokesnya dijaga, tetapi apa yang terjadi? Mereka mengenakan masker maupun face shield
tapi prokes yang lain tidak dijalankan. Entah itu bercandaan tanpa jaga jarak maupun saat
dibalik layar malahan topeng topengan. Para pejabat tinggi pun begitu. Beribadah mereka
jaga jarak, tapi sesi foto-foto malah berdempetan.
Pemerintah pun telah mengebut pelaksanaan program vaksinasi di Indonesia. Dikutip dari
laman website Our World in Data, per 26 november 2021 sudah ada 39.721.571 orang yang
telah di vaksin 2 dosis. Masyarakat cukup antusias untuk mengikuti vaksin agar pandemi ini
cepat berlalu. Terbukti tertanggal 25 dan 26 november bertempat di Universitas Citra Bangsa
di adakan vaksinasi dosis 1 dan 2 yang diperuntukkan bagi civitas akademik universistas citra
bangsa dan untuk warga sekitar. Namun tidak sedikit juga masyarakat yang ingin di vaksin
hanya karena pekerjaan tanpa adanya ide untuk apa kita di vaksin. Betul, kan?
Adapun update data yang dikeluarkan oleh humas BNPB tertanggal sabtu, 27 november 2021
memperlihatkan kasus positif covid-19 di Indonesia bertambah 404 hari ini. Pasien yang
dinyatakan sembuh dari covid hari bertambah 260 orang, sedangkan pasien yang meninggal
dunia bertambah 11 orang. Dan terkusus NTT menyumbang penambahan kasus positif
sebanyak 11 orang dan kasus yang sembuh sebanyak 4 orang.
Melihat kemampuan dari virus ini dalam mereplikasi diri, maka di harapkan kita jangan
kendor didalam melaksanakan protokol kesehatan. Adapun beberapa varian baru dari Virus
SARS-CoV-2 yaitu : Omicron, Alpha,Gamma, dan Delta.
Hal paling utama untuk menekan angka penyebaran virus adalah dengan
mengenakan masker. Kamu juga bisa menggunakan face shield sebagai tambahan,
karena hal ini dapat membantu mengurangi peluang kamu untuk menyentuh wajah
dan masker saat digunakan.
Usahakan untuk mengganti masker setiap 4-6 jam sekali dan buang ke tempat
sampah setelah selesai digunakan. Kemudian, jangan lupa cuci face shield setelah
digunakan dengan air mengalir serta sabun agar tetap steril
Hal yang satu ini sering terlupakan bagi sebagian orang. Terkadang, kita
membuka masker karena merasa gerah dan susah bernapas. Padahal, masker tetap
harus digunakan saat beraktivitas dan berbicara dengan orang lain.
Catat, kamu boleh melepas masker saat makan dan minum saja. Tapi, kamu
juga harus meletakkan masker di tempat yang aman dan tidak terkontaminasi.
Gunakan tisu untuk meng-cover masker dan letakkan di dalam tas atau di tempat
aman lainnya.
Ayok jaga prokes, mau sampai kapan kita hidup dengan virus corona?
Gunakan masker jangan hanya supaya kita takut ditegur, tapi takutlah jika tidak
memakai masker akan menambah rantai penularan. Saya yakin jika hal tersebut terus
dilakukan yaitu tidak taat protokol kesehatan, pandemi ini tidak akan ada ujungnya...