Anda di halaman 1dari 5

FARMAKOTERAPI II

OLEH

FRANSISKUS HESRON SEDA (194111075)


MESAK SALLANG ALOMAU (194111088)
METODE SOAP
 Subjektif
pasien mengalami : Pusing, goyah,
ketidakmampuan untuk berjalan sendiri tanpa
bantuan, tidak ada asupan makanan selama 5 hari.
 Objektif
BP 131/66 mmHg, Natrium 126 mEq/L (mmol/L),
Kalium 2,1 mEq/L (mmol/L), Klorida 64 mEq/L
(mmol/L), Bikarbonat 38 mEq/L (mmol/L),
Glukosa 247 mg/dl (13,7 mmol/L), BUN 7mg/dl
(2,5 mmol/L), dan Osmolalitas 250 mOsm/kg
 Assesment
pasien di diagnosa hiponatremia, dimana kadar
natrium didalam darah rendah. Pada kondisi
normal, kadar natrium dalam darah adalah
135-145 mEq/L dan pada kasus pasien
memiliki kadar Natrium 126 mEq/L (mmol/L)
 Planing
pemberian Cairan elektrolit dekstrosa 5%
melalui infus
 Pertemuan Pasien 7. Hitung perubahan yang
diantisipasi dalam natrium serum setelah diberi cairan
infus dekstrosa 5% sebanyak 1L secara intra vena
pada pria 82 kg dengan natrium serum 156 mEq/L
 Penyelesaian

Kebutuha koreksi Natrium dapat dihitung


menggunakan rumus penatalaksanaan hiponatremia
dan karakteristik infus, yang disusun untuk melihat
perubahan Na serum setelah penderita mendapatkan
1L infus menggunakan rumus berikut
Perubahan Na Serum = (jumlah Na infus – Na serum) :
(total cairan tubuh + 1)
perkiraan cairan tubuh dimana fraksinya pada laki-
laki adalah 0,5
 Penyelesaian
Diketahui :
1. dekstrosa 5% mengandung 513 mEq/L

2. Natrium serum 156 mEq/L

3. Cairan tubuh 0,5 x 82 = 41 liter


 513-156 / 41 + 1 = 8,5 mmol/L
Jadi perkiraan perubahan natrium serum yaitu
8,5 mmol/L

Anda mungkin juga menyukai