Anda di halaman 1dari 24

PATOLOGI KLINIK

STUDI KASUS
ELEKTROLIT DAN CAIRAN TUBUH

Oleh :
Kelompok 8

Dosen pengampu : Apt. Endang Agustina, S.Si, M,Farm


Anggota kelompok 8:
Fanny Siska Sepriyanti 04 Rahma Indriani
01
21011078 21011187

05 Windi Ilva Reza


02 Laras Karmila Zaida
21011250
20011120

03 Nagita Silvia
21011155
KASUS 1
Seorang anak laki-laki umur 6 tahun dengan berat badan 22 kg, datang berobat dengan
keluhan mencret 3 hari. Pada hari ketiga mencret semakin sering, mual, dan perut
kembung. Ibu mengeluh anaknya semakin lemas, kesadaran menurun dan kejang,
kenciing terakhir 6 jam sebelum kerumah sakit sedikit. Kondisi fisik saat datang ke RS
yaitu pucat, turgor sangat menurun, mata cekung.

Hasil laboratorium menunjukkan nilai natrium 165 mEq/L, klorida 105 mEq/L, kalium
3,67 mEq/L, kalsium 10 mMol/L. Selama di Unit Gawat Darurat anak
tidak mencret lagi.

Bagaimana interpretasi data klinik terhadap kasus tersebut?


KASUS 1
Kesimpulan
No Nama pemeriksaan Hasil Nilai rujukan /diagnosa
sementara

1 Natrium 165 mEq/L 135-147 mEq/L Hipernatremia

2 Klorida 105 mEq/L 95-107 mEq/L Normal

0 - 17 tahun : 3,6 - 5,2


mEq/L
3 Kalium 3,67 mEq/L ≥ 18 tahun : 3,6 – 4,8 Normal
mEq/L

4 Kalsium 10 mMol/L 2,2-2,6 mMoldL Hiperkalsemia


KASUS 1
PENJELASAN
Setelah dilakukan interpretasi data klinik pasien dapat disimpulkan mengalami
hipernatremia
● Hipernatremia adalah masalah elektrolit umum yang didefinisikan
sebagai peningkatan konsentrasi natrium serum hingga melebihi batas normal (135-
147 mEq/L)
● Hipernatremia dapat disebebkan oleh kehilangan cairan, kelebihan asupan
natrium,atau kelebihan asupan air dan natrium
● Gejala yang dapat terjadi bervariasi diantaranya dehidrasi, pada kondisi berat, dapat
ditemukan gangguan neurologis seperti konfusi (gangguan kesadaran) dan spasme
(kejang/kontraksi otot yang tidak disengaja).
KASUS 1
PENJELASAN
● Pada pemeriksaan fisik umumnya yang terlihat kulit pucat dan turgor kulit menurun
● Pada hipernatremia, dapat ditemukan output urine menurun dan takikardia.
● Diagnosis pasti hypernatremia ditegakkan berdasarkan kadar natrium serium .
Beberapa pemeriksaan tambahan seperti kadar elektrolit serum (Na+,K+,Ca+)
● Dari data lab menunjukkan kadar kalium dalam batas normal dan kadar kalsium
meningkat dari batas normal.
KASUS 2
Seorang wanita dengan usia 68 tahun dengan berat badan 60 kg datang ke rumah sakit
dengan keluhan dalam 3 hari terkahir ia mengalami diare, pasien juga mengalami sakit
kepala, mual dan muntah sebelum masuk rumah sakit.

Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium diperoleh data laboratoratorium


menunjukkan kadar Na 106 mEq/L, K 3,7 mEq/L, HCO3 26 mEq/L, Cl 100 mEq/L, Ca
9 mMol/L

Bagaimana interpretasi data klinik terhadap pasien ini?


KASUS 2
Kesimpulan
No Nama pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
/diagnosa sementara

1 Natrium (Na) 106 mEq/L 135 – 144 mEq/L Hiponatremia

2 Klorida (Cl) 100 mEq/L 95-107 mEq/L Normal

≥ 18 tahun : 3,6 – 4,8 mEq/L


3 Kalium (K) 3,7 mEq/L Normal

4 Bikarbonat (HCO3) 26 mEq/L 22-26 mEq/L Normal

8,8 – 10,3 mg/dL


5 Kalsium (Ca) 9 mMol/L Normal
KASUS 2
Penjelasan :

Setelah dilakukan interpretasi data klinik pasien dapat disimpulkan mengalami


hiponatremia.

Hiponatremia adalah gangguan elektrolit yang disebabkan oleh rendahnya kadar


natrium (sodium) di dalam darah. Tidak normalnya kadar natrium ini dapat terjadi
karena banyak hal, mulai dari penyakit hingga efek samping penggunaan obat-obat
tertentu.
KASUS 2
Penjelasan :

Pada hiponatremia, kadar natrium di dalam darah berada di bawah normal. Hal ini
membuat air keluar dari pembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan. Akibatnya, sel-
sel tubuh membengkak. Jika terjadi di otak, pembengkakan sel dapat menimbulkan
bahaya, seperti kejang hingga penurunan kesadaran.

Dari data laboratorium kadar natrium pasien menunjukkan dibawah batas normal
dimana hasil kadar natrium pasien diperoleh 106 mEq/L sedangkan batas normal untuk
kadar natrium di dalam tubuh adalah 135 – 144 mEq/L
KASUS 3
Seorang laki-laki berusia 50 tahun masuk rumah sakit karena kantuk progresif dan
sinkop. Selama ini ia dalam perawatan hipertensi, dengan diet rendah garam dan 25 mg
HCT. Dalam 3 hari terkahir ia mengalami diare.
Pemeriksaan Fisik: letargik tetapi tanpa tanda defisit neurologi. BB 60 kg
Data Lab: Natrium 102 mEq/L, Kalium 2.2 mEql/L, HCO3 22 mmol/L, BUN 46 mg/dl,
kreatinin serum 1.4 mg/dl

Apa diagnosis gangguan elektrolit pasien ini?


KASUS 3
Kesimpulan
No Nama pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
/diagnosa sementara

1 Natrium (Na) 102 mEq/L 135 – 144 mEq/L Hiponatremia

≥ 18 tahun : 3,6 – 4,8 mEq/L


2 Kalium (K) 2,2 mEq/L Hipokalemia

3 Bikarbonat (HCO3) 22 mEq/L 22-26 mEq/L Normal

Blood Urea Nitrogen 2,5-10,7 mmol/L


4 9 mMol/L Normal
(BUN)
Lk : 0,6-1,3 mg/dl
5 Kreatinin 1.4 mg/dl Normal
Pr : 0,5-1.1 mg/dl
KASUS 3
Penjelasan :
Pasien mengalami Hiponatrenia dan Hipokalemia
Hiponatremia adalah gangguan elektrolit yang disebabkan oleh rendahnya kadar
natrium (sodium) di dalam darah. Tidak normalnya kadar natrium ini dapat terjadi
karena banyak hal, mulai dari penyakit hingga efek samping penggunaan obat-obat
tertentu.

Hipokalemia adalah kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan kalium yang
cukup. Artinya, kadar kalium di dalam darah lebih rendah daripada batas normal.
Kalium adalah mineral dalam tubuh yang mengendalikan fungsi sel saraf dan otot,
terutama otot jantung.
KASUS 3
Penjelasan :
Hydrochlorothiazide adalah obat untuk menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi edema, yaitu
penumpukan cairan dalam jaringan tubuh, misalnya akibat gagal jantung atau sirosis
hati.

Hydrochlorothiazide bisa dikonsumsi sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan


obat lain. Perlu diketahui, hydrochlorothiazide membantu mengontrol tekanan darah
tinggi, tetapi tidak menyembuhkannya. Oleh karena itu, penderita hipertensi perlu
mengonsumsi obat ini secara rutin dalam waktu yang lama.
KASUS 3
Penjelasan :
Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi hydrochlorothiazide adalah:
o Pusing
o Sakit kepala
o Frekuensi buang air kecil makin sering  yang memungkinkan dapat
menyebabkan kehilangan natrium dan kalium dari seorang pasien sehingga
menyebabkan kadar natrium dan kalium pasien berada dibawah batas normal
o Sakit maag
o Hilang nafsu makan
o Rambut rontok
KASUS 4
Seorang pria berusia 21 tahun mengalami sinkop dan terjatuh yang mengakibatkan
patah tulang leher femoralis kanan. Riwayat kesehatannya termasuk gangguan usus
kecil pada usia 9 tahun yang memerlukan reseksi usus, dan pada usia 12 tahun dengan
perforasi lambung dan gastrektomi parsial.

Nilai laboratorium menunjukkan kadar kalsium 14,9 mg/dL, Kadar PTH sebesar 273
pg/mL (12,0-88,0 pg/mL), 25- hidroksi-vitamin D sebesar 28 ng/dL dan 1,25-
dihidroksi-vitamin D sebesar 54 pg/dL , kadar magnesium dan phosphat masing-
masing sebesar 2,1 mg/dL dan 4,4 mg/dL.

Apa diagnosis gangguan elektrolit pasien ini?


KASUS 4
Kesimpulan
No Nama pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
/diagnosa sementara

1 Kalsium (Ca) 14,9 mg/dL 8,9-10,3 mg/dL Hiperkalsemia

2 PTH 273 pg/mL 12,0-88,0 pg/mL Hiperparatiroidisme


25- hidroksi-vitamin
3 38 ng/dL 30- 100 ng/mL Normal
D
1,25-dihidroksi-
4 54 pg/dL 18-72 pg/mL Normal
vitamin D

5 Magnesium 2,1 mg/dL 1,5-2.6 mg/dL Normal

6 Phosphate 4,4 mg/dL 2,4-4,7 mg/dL Normal


KASUS 4
PENJELASAN
Setelah dilakukan interpretasi data klinik, pasien dapat disimpulkan mengalami
Hiperkalsemia
● Hiperkalsemia adalah kondisi dimana kadar kalsium dalam darah berada diatas
kadar normal
● Penyebab utama kelebihan kalsium dalam darah adalah hiperparatiroidisme.
Gangguan ini menyebabkan kelenjar paratiroid di leher memproduksi terlalu
banyak hormon paratiroid. Kelebihan jumlah hormon paratiroid menyebabkan
ketidakseimbangan kadar kalsium dan fosfat dalam darah. Akibatnya, muncul
berbagai keluhan kesehatan, salah satunya hiperkalsemia.
KASUS 4
PENJELASAN
● Hormon PTH dan D[1,25(OH)2D] berfungsi sebagai hormon pengatur kalsium.
● Dalam keadaan patologis kelebihan PTH, resorpsi tulang mendominasi,
meningkatkan konsentrasi kalsium ekstraseluler (ECF).
● Hormon paratiroid bekerja pada tulang untuk melepaskan kalsium ke dalam darah,
meningkatkan absorpsi kalsium di usus dan meningkatkan reabsorbsi kalsium di
ginjal.
● Vitamin D berfungsi untuk menstimulasi absorpsi kalsium di usus.
KASUS 5
Seorang laki-laki berusia 44 tahun, pegawai negeri sipil, yang datang ke unit gawat
darurat (UGD) setelah mengalami episode kolaps. Dia biasanya bugar dan sehat dan
saat bekerja dia mengalami sakit kepala dengan rasa kesemutan di wajahnya dan
kemudian pingsan.

Profil tulangnya menunjukkan kadar kalsium 2,51 mmol/dan kadar magnesium 0,77
mmol/L. Satu-satunya kelainan biokimia yang ditemukan adalah rendahnya fosfat
serum sebesar 0,19 mmol/L.

Apa diagnosis gangguan elektrolit pasien ini?


KASUS 5
Kesimpulan
No Nama pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
/diagnosa sementara

1 Kalsium (Ca) 2,51 mmol/L 2,20–2,60 mmol/L Normal

2 Magnesium (Mg) 0,77 mmol/L 0,7-1 mmol/L Normal

3 Fosfat serum 0,19 mmol/L 0,8-1,5 mmol/L Hipopospatemia


KASUS 5
PENJELASAN
Setelah dilakukan interpretasi data klinik pasien dapat disimpulkan mengalami
hipopaspatemia
● Hipofosfatemia adalah kondisi saat kadar fosfat di dalam darah lebih rendah dari
batas normal. Kadar fosfat yang rendah bisa terjadi akibat kekurangan asupan
vitamin D, kondisi medis, hingga efek samping obat-obatan tertentu.
● Fosfat merupakan jenis elektrolit yang penting dalam menghasilkan energi, serta
mempertahankan fungsi sistem saraf dan kontraksi otot. Penurunan kadar fosfat di
dalam darah atau hipofosfatemia biasanya terjadi pada penderita penyakit berat,
misalnya pasien di intensive care unit (ICU).
KASUS 5
PENJELASAN
● Gejala yang timbul akibat rendahnya kadar fosfor dalam darah tergantung pada
tingkat keparahannya.
● Pada hipofosfatemia ringan, penderita mungkin tidak mengalami keluhan. Namun,
dalam jangka panjang, hipofosfatemia ringan dapat memunculkan gejala
berikut:Nyeri tulang, Patah tulang meski cedera ringan, Hilang nafsu makan,
Lemas dan Lelah.
● Pada kondisi yang parah, hipofosfatemia bisa menimbulkan gejala lain,
seperti:Nyeri berat pada otot dan tulang, Lemah otot, Linglung, Mudah marah,
Mati rasa, Kejang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai