STUDI KASUS
ELEKTROLIT DAN CAIRAN TUBUH
Oleh :
Kelompok 8
03 Nagita Silvia
21011155
KASUS 1
Seorang anak laki-laki umur 6 tahun dengan berat badan 22 kg, datang berobat dengan
keluhan mencret 3 hari. Pada hari ketiga mencret semakin sering, mual, dan perut
kembung. Ibu mengeluh anaknya semakin lemas, kesadaran menurun dan kejang,
kenciing terakhir 6 jam sebelum kerumah sakit sedikit. Kondisi fisik saat datang ke RS
yaitu pucat, turgor sangat menurun, mata cekung.
Hasil laboratorium menunjukkan nilai natrium 165 mEq/L, klorida 105 mEq/L, kalium
3,67 mEq/L, kalsium 10 mMol/L. Selama di Unit Gawat Darurat anak
tidak mencret lagi.
Pada hiponatremia, kadar natrium di dalam darah berada di bawah normal. Hal ini
membuat air keluar dari pembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan. Akibatnya, sel-
sel tubuh membengkak. Jika terjadi di otak, pembengkakan sel dapat menimbulkan
bahaya, seperti kejang hingga penurunan kesadaran.
Dari data laboratorium kadar natrium pasien menunjukkan dibawah batas normal
dimana hasil kadar natrium pasien diperoleh 106 mEq/L sedangkan batas normal untuk
kadar natrium di dalam tubuh adalah 135 – 144 mEq/L
KASUS 3
Seorang laki-laki berusia 50 tahun masuk rumah sakit karena kantuk progresif dan
sinkop. Selama ini ia dalam perawatan hipertensi, dengan diet rendah garam dan 25 mg
HCT. Dalam 3 hari terkahir ia mengalami diare.
Pemeriksaan Fisik: letargik tetapi tanpa tanda defisit neurologi. BB 60 kg
Data Lab: Natrium 102 mEq/L, Kalium 2.2 mEql/L, HCO3 22 mmol/L, BUN 46 mg/dl,
kreatinin serum 1.4 mg/dl
Hipokalemia adalah kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan kalium yang
cukup. Artinya, kadar kalium di dalam darah lebih rendah daripada batas normal.
Kalium adalah mineral dalam tubuh yang mengendalikan fungsi sel saraf dan otot,
terutama otot jantung.
KASUS 3
Penjelasan :
Hydrochlorothiazide adalah obat untuk menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi edema, yaitu
penumpukan cairan dalam jaringan tubuh, misalnya akibat gagal jantung atau sirosis
hati.
Nilai laboratorium menunjukkan kadar kalsium 14,9 mg/dL, Kadar PTH sebesar 273
pg/mL (12,0-88,0 pg/mL), 25- hidroksi-vitamin D sebesar 28 ng/dL dan 1,25-
dihidroksi-vitamin D sebesar 54 pg/dL , kadar magnesium dan phosphat masing-
masing sebesar 2,1 mg/dL dan 4,4 mg/dL.
Profil tulangnya menunjukkan kadar kalsium 2,51 mmol/dan kadar magnesium 0,77
mmol/L. Satu-satunya kelainan biokimia yang ditemukan adalah rendahnya fosfat
serum sebesar 0,19 mmol/L.