Anda di halaman 1dari 7

TITRASI SERIMTRI

KRLOMPOK 3

ANGGOTA KELOMPOK:

1. Magdalena B Kelasa

2. Matheus J Kopong

3. Kristianto Tpho

4. Kristoforus E Wonkay

5. Kristianus Kisa

6. Yustina O.S Pasaribu (184111031)


Apa itu serimetri?

• Serimetri merupakan titrasi oksidasi-reduksi yang didasarkan pada perpindahan


elektron antara titran dengan analit.

• Titrasi serimeti adalah titrasi yang menggunakan larutan baku serium sulfat, untuk zat
uji yang bersifat reduktor.

contoh: titrasi zat uji yang mengandung ferro


• Prinsip kerja serimetri

larutan zat uji dalam suasana asam dititrasi dengan larutan baku serium sulfat (Ce(SO 4)2).

• Rangkaian alat titrasi simetri, antara lain:

beaker glass, Erlenmeyer, Gelas ukur, Labu ukur, Neraca analitik, Hot plate, Pipet tetes, Pipet volume, Pipet
ukur, Pro pipet, corong, kaca arloji, spatula, botol semprot dan buret gelap.

• Aplikasi titrasi serimetri dalam kehidupan sehari-hari.

 Penetapan kadar besi (11) sulfat. Besi merupakan logam yang banyak dijumpai pada kehidupaehari-hari
dan mempunyai berbagai macam kegunaan. Dalam bidang kesehatan besi juga terkandung dalam obat
penambah darah yang dibutuhkan tubuh dengan dosis tertentu untuk mengatasi anemia.
 logam besi sangat memiliki sifat antara lain, memiliki kemampun yang baik sebagai penghantar listrik
(konduktor), pengahantar panas, dapat membentuk alloy dengan logam antara lain,dapat di bentuk.
Kelemahan dan kelebihan titrasi serimetri

Kelebihan:
• Larutannya ( serium (1V) Sulfat) lebih stabil dalam penyimpanan
• Merupakan oksidator yang baik
• Larutan garam serium (1V) sulfat memiliki warna yang sedikit bening sehingga
tidak mengganggu penentuan titik akhir titrasi menggunakan indikator.

Kelemahan:
• Dari segi harga serimetri tergolong mahal, dan hal ini yang menjadikannya
kurang disukai
• Larutan serium (1V) sulfat dalam asam klorida pada suhu didih tidak stabil
karena terjadi reduksi oleh asam dan terjadi pelepasan klorin.
• Pembuatan larutan standar serium

1. Timbang kira-kira 0,2 gr arsentrioksida yang sebelumnya dikeringkan pada suhu 100◦C selama 1 jam,masukan
kedalam labu takar.

2. Cuci dinding labu dengan 25 ml NaOH (2 gr dalam 25 ml air) kemudian dikocok hingga arsentrioksida larut

3. Setelah larut semua tambahkan 100 ml air,da 10 ml asam sulfat

4. Tambahkan 2 tetes orto fenantrolin dan larutan osmium tetraoksida (1 dalam 400 ml 0,1 N Asam sulfat).

5. Titrasi perlahan-lahan dengan larutan baku serium (1V) sulfat sehingga arna merah jambu menjadi biru pucat.

6. Tiap ml larutan serium (1V)sulfat setara dengan 4,946 mg As 2O3


DAFTAR PUSTAKA

1. F. A. Putra.2016. perbandingan metode analisis permanganometri dan serimetri


dalam penetapan kadar besi (11). Jurnal Farmasi Indonesia, vol 7 (1): 12-17.

2. Mursyidi, A.,dan Rohman, Abdul, 2006, pengantar kimia farmasi anlisis


volumetri dan gravimetri, Yogyakrta : pustaka belajar.

3. Roth, H.J.,dan Blaschke.G. 1998. Analisis Farmasi. Surabaya: Airlangga


University Press

Anda mungkin juga menyukai