Anda di halaman 1dari 13

HASIL PENELITIAN

LAJU KOROSI STAINLESS STEEL


304 DALAM LARUTAN HNO3

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL


TUGAS PRESENTASI
KIMIA TERAPAN

DI SUSUN OLEH :

1. ADAM MAULANA A. Y. ( 6422600042 )


2. MARCELLO SINTONG B. P. S. ( 6422600075 )
3. AFIF KHOERUL UMAM ( 6422600079 )
PENDAHULUAN

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju korosi Stainless Steel
304 yang telah mengalami pengelasan dalam lingkungan HNO3 dengan
pH 0,2 dan 0,5 .
TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi Stainless Steel Dengan pesatnya perkembangan teknologi, manfaat nuklir yang
dahulunya dipakai sebagai senjata perang maka sekarang nuklir banyak dimanfaatkan untuk
mencukupi kebutuhan manusia. Pemanfaatan teknologi nuklir memiliki banyak keunggulan
oleh adanya sifat radiasi yang mudah dideteksi sampai kadar yang sangat rendah, berdaya
tembus besar dan dapat dikendalikan baik arah, luas berkas maupun energi partikelnya. Baja
tahan karat (stainless steel) sangat cocok untuk pembuatan tabung-tabung reaksi untuk
reaksi-reaksi nuklir. Contoh penggunaan stainless steel adalah tabung Reaktor SAMOP (Sub
Critical Assembly for ‫ܯ‬ଽଽ Prad Action).
 BAJA TAHAN KARAT ( STAINLESS STEEL )

baja tahan karat (stainless steel) adalah paduan antara besi (fe) dengan kandungan
cr minimal 12 %. reaksi oksidasi antara oksigen (o2) dengan chrom (cr)
membentuk protektif layer (lapisan pelindung anti korosi). untuk memperbaiki
sifat-sifat stainless steel sesuai dengan aplikasinya maka unsurunsur lain juga
ditambahkan. unsur-unsur lain yang ditambahkan antara lain ni (nickel), mo
(molibdenum), co(copper), ti (titanium) yang berfungsi untuk meningkatkan
ketahanan terhadap temperatur serta korosi. golongan utama baja tahan karat
(stainless steel) adalah austenit, ferrit, martensit, duplex.
METODE PENELITIAN
BAHAN DAN PERALATAN
1.Bahan
1.Spesim Bahan uji
Bahan yang digunakan sebagai specimen adalah stainless steel
304,dengan komposisi : Cr 18,358%, Ni= 8,408%, C = 0,047%, Fe=70,47%
2. Larutan HNO; 65%.
PERALATAN

• Tabung Reaksi
• Water Bath dan Thermometer
• Timbangan Elektrik Digital
• Water Bath dan Thermometer
PROSES PEMBUATAN LARUTAN HNO3
PH 0,5 DAN PROSES PERENDAMAN
• proses pembuatan larutan HNO3 pH 0,5 dari larutan HNO3 pekat 65% dilakukan
pencampuran dengan aquades.
• Langkah-langkah dalam proses tersebut :
• 1. Peralatan dan bahan yang disiapkan :
• a. Tabung reaksi
• b. Larutan HNO3 65%
• c. Pipet
• d. pH Meter Elektrik Digital
• e. Aquades
Dalam keadaan normal kadar 1 normalitas (N) HNO3 = 63 gr/ltr HNO3 murni. Maka untuk memperoleh larutan
HNO3 dengan pH 0,2 dari larutan HNO3 65 % dengan berat jenis 1,39 diambil 22,05 ml. Ini diperoleh dari :

pH 0,5 = 10 −0,5 N
= 0,3162 N
Maka, 63 1,39 1 65 100 0,3162× × × = 22,05 ml/ltr

kemudian HNO3 65 % dimasukan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan aquades sedikit demi sedikit sampai
volumenya 1 liter. Kemudian diukur pHnya dengan menggunakan pH meter. Spesimen dimasukkan ke dalam
masing-masing tabung reaksi yangtelah berisi Larutan HNO3 pH 0,2 dan 0,5. Tabung reaksi dimasukkan ke
dalam water bath yang telah diatur suhunya. Proses pencelupan dilakukan pada suhu larutan dalam tabung 70
derajat celcius selama 6 jam dan suhu 29 derajat celcius selama 18 jam. Hal ini untuk mendekatkan pada
penggunaan secara nyata di dalam prakteknya. Dalam waktu 1 minggu spesimen diambil, dikeringkan dan
ditimbang. Setelah itu spesimen dicelup ke dalam larutan yang sama dengan volume sama yaitu 1 liter. Karena
adanya penguapan maka setiap hari
perlu ditambahkan larutan untuk menjaga pH dan kejenuhannya.
ANALISIS HASIL

Secara garis besar, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan laju


korosi Stainless Steel 304 yang telah mengalami pengelasan TIG & busur
listrik dalam larutan HNO3 pH 0,2 dan 0,5 pada suhu 70 derajat celsius selama 6 jam
dilanjutkan pada suhu 29 derajat celsius selama 18 jam.
KESIMPULAN

Dari hasil penelitian selama 12 minggu dapat diambil kesimpulan, antara benda uji yang telah
mengalami pengelasan dengan benda uji yang tidak mengalami pengelasan ada perbedaan
yang signifikan laju korosinya dalam larutan HNO3. Semuanya sama-sama mengalami korosi
baik yang mengalami pengelasan maupun yang tidak mengalami pengelasan, tetapi korosi
tertinggi terdapat pada las busur listrik. Korosi yang terjadi merata pada seluruh permukaan
benda uji karena rusaknya sebagian dari lapisan protective layer. Untuk laju korosi tertinggi
pada pH 0,5 yaitu 0,245 gram/dm2 /minggu, sedangkan untuk laju korosi tertinggi pada pH
0,2 adalah 0,223 gram/dm2/minggu.
TERIMAKASIH….

Anda mungkin juga menyukai