ABSTRAK
Pb dapat mencemari lingkungan perairan, udara maupun tanah dan cemaran tersebut pada akhirnya berujung di
lingkungan perairan sehingga dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan organisme air. Tujuan
penelitian ini adalah menentukan beberapa parameter validasi metode analisis Pb dari rumput laut menggunakan
Metode Spektrofotometri UV-Vis. Isolasi Pb dari sampel rumput laut menggunakan metode destruksi kering.
Hasil destruksi yang terdiri dari garam-garam mineral dilarutkan dengan HNO3 0,1 M. Penambahan KCN 10%
dalam suasana basa dilakukan untuk menopeng ion logam selain Pb yang terdapat dalam sampel. Ion Pb2+
direaksikan dengan larutan ditizon 0,001% dalam kloroform. Kompleks Pb-ditizon diukur dengan
spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum 520,0 nm. Nilai parameter validasi meliputi
persamaan regresi linier y = 0,098x + 0,083 dengan nilai r = 0,9979; Vx0 = 5,1%; batas deteksi (BD) 0,459 ppm;
batas kuantisasi (BK) 1,53 ppm. Akurasi yang diperoleh pada konsentrasi 2 ppm (80%) , 2,5 ppm (100%), dan 3
ppm (120%) berturut-turut 107,6531%, 90,1088% dan 102,4376%. Presisi dari hasil pengukuran pada
konsentrasi 1 ppm sampai 6 ppm tidak melebihi 15%. Hasil analisis sampel rumput laut tanpa kemasan dan agar
rumput laut diperoleh kadar berturut-turut sebesar 1,017 ppm dan 1,02 ppm.
Kata Kunci: Pengembangan Metode, Validasi Metode, Timbal (Pb), Rumput Laut, Ditizon, Spektrofotometri
UV-Vis.
23
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 22 Nomor 1 Februari 2022
24
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 22 Nomor 1 Februari 2022
batas kuantisasi (BK) dari persamaan linier yang Pb(NO3)2 yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh. memiliki tingkat spesifikasi zat pereaksi (pro
analisis), sehingga harus dibakukan untuk
Penentuan Akurasi mengetahui tingkat kemurniannya dengan
Akurasi ditentukan dari konsentrasi spiked Pb menggunakan metode titrasi kompleksometri.
2 ppm sebagai konsentrasi 80%, 2,5 ppm sebagai Diperoleh kadar Pb adalah 99,2%.
konsentrasi 100% dan 3 ppm sebagai konsentrasi Tahap optimasi yang dilakukan dalam
120%, diukur sebagai persen perolehan kembali pengembangan metode analisis kadar Pb
(% recovery) analit yang ditambahkan pada menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis
pengukuran. diantaranya adalah proses destruksi, ekstraksi dan
stabilitas kompleks.
Penentuan Presisi Proses destruksi dilakukan melalui dua tahap
Presisi ditentukan dari absorban sampel pada yaitu pengeringan dan pengabuan. Proses
konsentrasi spiked Pb 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 2,5 pengeringan dilakukan sampai terbentuk arang.
ppm, 3 ppm, 4 ppm, 5 ppm dan 6 ppm. Data hasil Penambahan HNO3 pekat sedikit demi sedikit
absorban dihitung sebagai simpangan baku (SB) pada proses pengeringan bertujuan untuk
dan % simpangan baku relatif (SBR). memecah ikatan Pb dari matriks-matriks lainnya.
Proses pengabuan dengan tanur dilakukan pada
Pengukuran Kadar Pb pada Sampel suhu awal 250oC, selanjutnya dinaikkan secara
Menggunakan Metode Hasil Validasi bertahap sampai suhu 500oC. Pengkondisian suhu
Ditimbang 5g sampel, kemudian dimasukkan 500oC dilakukan untuk mencegah penguapan
ke dalam krus porselen, selanjutnya didestruksi. analit, karena Pb dapat menguap pada suhu 550-
Proses destruksi dan preparasi sampel dilakukan 600oC dan bereaksi dengan oksigen dalam udara
dengan cara yang sama untuk sampel spiked. membentuk Pb oksida (Ardyanto, 2005). Proses
Ukur absorban sampel dengan alat pengabuan berlangsung optimum setelah 18 jam
spektrofotometer UV-Vis pada panjang terhitung dari kondisi suhu telah mencapai 500oC.
gelombang 520,0 nm. Ekstraksi bertujuan untuk memisahkan Pb dari
ion logam lainnya yang akan mengganggu
HASIL DAN PEMBAHASAN identifikasi dan penentuan kadarnya. Proses
ekstraksi Pb dengan ditizon dilakukan sampai
Pengembangan metode analisis kadar timbal seluruh Pb dalam sampel terekstraksi sempurna
(Pb) menggunakan metode spektrofotometri UV- yang ditandai dengan warna lapisan kloroform
Vis dilakukan karena metode ini sederhana serta sudah tidak berwarna merah. Ekstraksi
dapat meningkatkan selektivitas dan sensitifitas berlangsung optimum selama 5 menit.
dengan adanya proses ekstraksi Pb pada pH Pengukuran panjang gelombang maksimum
optimum dan penggunaan zat penopeng. Analisis Pb-ditizon dilakukan dengan menggunakan
Pb dengan metode spektrofotometri UV-Vis Spektrofotometri UV-Vis dan diperoleh hasil
dapat dilakukan karena Pb dapat membentuk yaitu 520,0 nm.
senyawa kompleks berwarna dengan ditizon.
waktu pembentukan kompleks. Dalam
penelitian ini pH yang digunakan adalah pH
10, karena analisis Pb menggunakan ditizon
dicapai pada pH optimum 10 (Rina, 2004).
Keberadaan logam lain pada saat
pengukuran perlu diperhatikan, karena dapat
menyebabkan ketidaktepatan pengukuran
terutama logam yang memiliki sifat dan
karakteristik hampir sama dengan Pb yang
akan dianalisis. Dalam air laut terkandung
beberapa logam selain Pb yaitu kadmium
Gambar 1. Panjang Gelombang Maksimum
(Cd), merkuri (Hg) dan tembaga (Cu).
Pb-Ditizon
Kalium sianida (KCN) digunakan untuk
menopeng logam-logam selain Pb yang
Kestabilan kompleks Pb-ditizon
dapat mengganggu analisis. Pada rentang pH
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
9-12, logam selain Pb dapat ditopeng oleh
diantaranya yaitu pH, adanya logam lain dan
25
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan
dan Farmasi Volume 22 Nomor 1 Februari 2022
Absorbansi
pembentukan kompleks Pb-ditizon stabil 0,4
selama 20 menit.
0,3 y = 0,098x + 0,083
0,2 r = 0,9979
0,707
0,1
0,0
Absorbansi
0 1 2 3 4 5 6
0,607 Konsentrasi (ppm)
26
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan
dan Farmasi Volume 22 Nomor 1 Februari 2022
Akurasi dinyatakan sebagai % perolehan pada konsentrasi 2 ppm (80%), 2,5 ppm
kembali (% recovery) kadar analit yang (100%) dan 3 ppm (120%) diperoleh %
ditambahkan pada produk jadi yang sudah recovery berturut-turut sebesar 107,6531%,
mengandung analit (standard addition 90,1088% dan 102,4376%. Menurut
method). Konsentrasi analit yang Harmita (2004), rentang % recovery untuk
ditambahkan yaitu 80%, 100% dan 120% analit pada matriks sampel 1 ppm adalah 80-
dari kadar analit yang diperkirakan 110%. Menurut Lindholm dalam Ningrum et
(Harmita, 2004). Analit yang diperkirakan al. (2009), nilai rata-rata % recovery yang
terkandung dalam rumput laut adalah 2 ppm diperbolehkan dalam pengukuran bioanalisis
(SNI 01-6236-2000). Dari hasil pengujian adalah 85-115%.
Presisi diukur sebagai simpangan baku kemasan sebesar 1,017 ppm dan untuk agar
atau simpangan baku relatif. Presisi rumput laut sebesar 1,02 ppm. Kadar Pb pada
diperlukan untuk menunjukkan derajat kedua sampel tersebut diketahui berada
kesesuaian antara hasil uji individual, diukur dibawah batas kuantisasi (1,53 ppm),
melalui penyebaran hasil individual dari rata- sehingga Pb yang terkandung dalam sampel
rata jika prosedur diterapkan secara berulang hanya dapat terdeteksi tetapi tidak
pada sampel-sampel yang diambil dari terkuantisasi. Meskipun demikian, kadar
campuran yang homogen. Menurut kedua sampel tersebut tidak melebihi batas
Europhean Medicine Agency (2009), nilai maksimal yang dipersyaratkan dalam SNI 01-
simpangan baku relatif tidak melebihi 15%. 6236-2000 yaitu 2 ppm. Dengan demikian,
Hasil pengukuran menunjukkan nilai dapat diketahui bahwa metode penetapan
simpangan baku relatif pada konsentrasi 1 kadar Pb dengan spektrofotometer UV-Vis
ppm sampai 6 ppm memenuhi syarat yaitu hanya dapat digunakan untuk sampel yang
tidak melebihi 15%. Pada konsentrasi satu mengandung Pb dengan rentang kadar yang
persejuta (1 ppm), nilai simpangan baku kecil.
relatif dapat mencapai 16% (Harmita, 2004).
Pada konsentrasi 1 ppm nilai simpangan baku KESIMPULAN
relatif sebesar 3,2680%, dapat disebabkan
karena konsentrasi analit sangat kecil. Kesimpulan
Menurut Harmita (2004), simpangan baku Berdasarkan hasil penelitian
relatif meningkat dengan menurunnya kadar pengembangan metode analisis penetapan
analit yang dianalisis. kadar Pb menggunakan metode
Metode penetapan kadar Pb yang telah spektrofotometri UV-Vis, diperoleh panjang
divalidasi, diaplikasikan pada sampel yaitu gelombang maksimal kompleks Pb-ditizon
rumput laut tanpa kemasan dan agar rumput adalah 520,0 nm. Hasil validasi metode
laut. Di kalangan masyarakat, rumput laut analisis menunjukkan persamaan regresi
telah lama dikenal dan banyak dimanfaatkan linier y = 0,098x + 0,083 dengan nilai r =
sebagai olahan makanan. Kadar Pb dalam 0,9979; Vx0 = 5,1%; batas deteksi (BD) 0,459
rumput laut perlu diketahui apakah melebihi ppm; batas kuantisasi (BK) 1,53 ppm.
batas maksimal yang telah ditentukan atau Akurasi yang diperoleh pada konsentrasi
tidak. 80%, 100%, dan 120% berturut-turut
Berdasarkan hasil pengukuran, diperoleh 107,6531%, 90,1088% dan 102,4376%. Hasil
kadar Pb untuk sampel rumput laut tanpa
27
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan
dan Farmasi Volume 22 Nomor 1 Februari 2022
DAFTAR PUSTAKA
Anita D.J. Ningrum, Siluh M.Y. Astini, dan Gandjar IG, Rohman A. 2007. Kimia
Arief R. Hakim. 2009. Validasi Metode Farmasi Analitis. Yogyakarta: Pustaka
Penetapan Kadar Pentagamavunon-1 Pelajar.Hal: 459.
dalam Darah Secara Kromatografi Cair Hardani, P.T. 2013. Pengembangan Sensor
Kinerja Tinggi. Jurnal Farmasi Logam Berbasis Reagen Ditizon pada
Indonesia. Vol. 4, No. 3, 135-145. Chip Kertas untuk Deteksi Timbal pada
AOAC. 2006. AOAC Oficial Methode Jahe (Zingiber Officinale). Skripsi.
999.11 Lead, Cadmium, Copper, Iron Fakultas Farmasi, Universitas Jember:
and Zinc In Food: AOAC international. Jawa Timur.
Badan Standardisasi Nasional. Batas Harmita, 2004. Petunjuk Pelaksanaan
Maksimum Cemaran Logam Berat Validasi Metode Dan Cara
Dalam Manisan Rumput Laut. SNI 01- Perhitungannya. Majalah Ilmu
6236:2000. Kefarmasian, Vol. 1, No. 3, 117-135.
Bragg A Stefanie, Xue Zi-Ling. 2011. Ibrahim, Slamet. 2005. Berbagai Pendekatan
Optimization of Dry Ashing of Blood Pengujian Kelinieran Kurva Baku pada
Samples for Trace Metal Analysis. Metode Instrumental. Acta
American Journal of Analytical Pharmaceutica Indonesia, Vol. 30, No.
Chemistry, Vol. 2, 979-983. 1, 30-34.
Dewi.N.K., Purwanto, Henna Rya Sunoko. Lubis, Hayati dan Aman Chalikuddin. 2008.
2010. Biomarker Pada Ikan Sebagai Pemeriksaan Logam Merkuri, Timbal,
Biomonitoring Pencemaran Logam dan Cadmium dalam Daging Rajungan
Berat Kadmium di Perairan Segar yang Berasal Dari TPI Gabion
Kaligarang Semarang. Laporan Belawan Secara Spektrofotometri
Penelitian Hibah Doktor. Direktorat Serapan Atom. Majalah Kedokteran
Jendral Pendidikan Tinggi, Nusantara. Vol. 41, No. 1.
Kementerian Pendidikan Nasional. Oktavia, H. Andhini, 2010. Pengaruh Logam
Jakarta. Berat Pb Terhadap Profil Protein Alga
Diharmi, Andarini, D. Fardiaz, N. Merah (Gracillaria Sp.). Tugas Akhir.
Andarwulan, dan E.S. Heruwati. 2011. ITS: Surabaya.
Karakteristik Karagenan Hasil Isolasi Widowati, Wahyu, A. Sostiono dan R.
Eucheuma Spinosum (AlgaMerah) dari Jusuf.2008. Efek Toksik Logam:
Perairan Semenep Madura. Jurnal Pencegahan Dan Penanganan
Perikanan Dan Kelautan 16,1 (2011) Pencemaran-Edisi I. Yogyakarta:
:117-124. ANDI.
European Medicines Agency. 2009.
Guidline on Validation of Bioanalytical
Methods. London : EMEA.
28