Si
Hari, tanggal : Rabu, 16 November 2022
Jam : 14.30 - 17.00
Tempat : RP. FIFARM-1
Kelompok :6
LABORATORIUM TOKSIKOLOGI
DIVISI FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI
SEKOLAH KEDOKTERAN HEWAN DAN BIOMEDIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Logam berat umumnya adalah bahan toksik berbahaya yang dapat menginduksi
stres oksidatif, kerusakan DNA, kanker, hingga kematian sel (Kim et al. 2015).
Penyakit melalui makanan (food borne disease) dapat berasal dari berbagai sumber
salah satunya adalah logam berat. Logam berat (heavy metal) adalah istilah umum yang
sering digunakan untuk menjelaskan kelompok logam (metals) atau semi logam
(metalloids) yang berasosiasi dengan cemaran (Kurniawan et al. 2019). Toksisitas
logam berat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu dosis, jalur paparan, jenis bahan
kimia, dan kondisi organisme yang terpapar logam berat seperti umur, gender, genetik,
dan status nutrisi (Tchounwou et al. 2014). Bentuk ion logam berat turut menentukan
tingkat toksisitasnya. Ion-ion toksik ini yang mengalami transformasi melalui
mekanisme detoksifikasi sehingga menjadi tidak atau kurang berbahaya (Gadd 2010).
Identifikasi keracunan logam berat dan penanganan untuk kondisi keracunan
logam berat penting untuk diketahui dan dipahami oleh mahasiswa kedokteran hewan.
Keracunan logam berat dapat terjadi pada hewan peliharaan melalui pakan. Asupan
kronis yang berlebihan dari logam berat yang tidak diinginkan ini telah dikaitkan
dengan toksisitas pada banyak spesies, termasuk anjing. Paparan arsenik telah menjadi
penyebab dermatitis ulseratif yang diamati pada anjing (Kim et al. 2018). Antidota
untuk menetralisir keracunan dari logam berat pada hewan penting untuk diketahui agar
mengurangi dampak yang diakibatkan atau sebagai terapi (Baimenov et al. 2021).
1.2 Tujuan
1.3 Metode
Prosedur
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan uji coba yang dilakukan merujuk pada tabel 1 pada percobaan
pertama diperoleh hasil larutan dengan gumpalan berwarna coklat dari pencampuran
Pb asetat 10% + teh. Teh memiliki kandungan senyawa tannin yang berperan sebagai
khelat sehingga logam menjadi stabil dan aman dalam tubuh (Anggraini et al. 2014).
Komposisi kandungan zat kimia dalam tanin antara lain adalah katekin, epikatekin,
epikatekin galat, epigalo katekin, epigalo katekin galat, dan galokatekin. Katekin
dengan ion Pb dapat membentuk kompleks melalui ikatan kimia koordinasi. Katekin
mempunyai dua atau lebih atom donor yang dapat terikat pada ion logam yang sama,
sehingga membentuk kompleks khelat sehingga pemberian teh dapat digunakan
sebagai pembentuk kompleks dengan logam berat timbal yang dapat mengurangi
konsentrasi ion Pb(II) (Nurhasni et al. 2014)).
(Disaring)
Berdasarkan tabel 2 dapat diamati pada pengujian NaCl dan perak nitrat akan
membentuk endapan putih. Endapan tersebut merupakan reaksi pengendapan atau
presipitasi yang juga dapat terjadi melalui titrasi argentometri. Reaksi antara ion klorida
dengan larutan perak nitrat (AgNO3) membentuk endapan perak klorida (AgCl)
berwarna putih yang sukar larut. Setelah membentuk endapan, larutan disaring dan
filtrat dari campuran AgNO3 + NaCl ditambahkan dengan NaCl sehingga diperoleh
hasil larutan berwarna putih keruh dan tidak ada endapan. Selanjutnya dilakukan
percobaan dengan pencampuran AgNO3 +Na2S2O3 2% yang diperoleh hasil larutan
berwarna hitam kecoklatan terdapat endapan hitam. Setelah membentuk endapan,
larutan disaring dan filtrat dari campuran AgNO3 +Na2S2O3 2% dan ditambahkan
dengan NaCl sehingga diperoleh hasil larutan berwarna putih bening, tidak ada
endapan. Menurut Meillier dan Heller (2015), Natrium tiosulfat dapat menjadi antidota
untuk perak.
BAB IV
SIMPULAN
Baimenov AZ, Fakhradiyev IR, Berillo DA, Saliev T, Mikhalovsky SV, Nurgozhin TS,
Inglezakis VJ. 2021. Synthetic amphoteric cryogel as an antidote against
acute heavy metal poisoning. Molecules. 26(24): 7601.
Djamhuri A. 2009. Racun dalam Makanan. Surabaya (ID): Airlangga University Press.
Doyan A, Khalillurrahman, Susilawati. 2015. Sintesis dan uji FTIR barium
m-hexaferrite dengan doping logam Mn. Jurnal Pendidikan Fisika dan
Teknologi. 1(2):235-238.
Masruddin, Mulasari SA. 2021. Gangguan kesehatan akibat pencemaran merkuri (Hg)
pada penambangan emas ilegal. Jurnal Kesehatan Terpadu. 12(1): 8-15.
Suryatini KY, Rai IGA. 2018. Logam berat timbal (Pb) dan efeknya pada sistem
reproduksi. Emasains. 7(1): 1-6.
Tchounwou PB, Yedjou CG, Patlolla AK, Sutton DJ. 2014. Heavy metals toxicity and
the environment. NIH Public Access. 1-30.
Handayani T, Agustina A. 2015. Penetapan kadar pemanis buatan (Na-Siklamat) pada
minuman serbuk instan dengan metode alkalimetri. Jurnal Farmasi Sains
dan Praktis. 1(1): 1-6.
Kim HS, Kim YJ, Seo YR. 2015. An overview of carcinogenic heavy metal: molecular
toxicity mechanism and prevention. Journal of Cancer Prevention. 20(4):
232-240.
Kim HT, Loftus JP, Mann S, Wakshlag JJ. 2018. Evaluation of arsenic, cadmium, lead
and mercury contamination in Over-the-Counter available dry dog food with
different animal ingredients (Red meat, poultry, and fish). Frontiers in
Veterinary Science. 5: 264.