OLEH:
191313251364
MALANG
2021
Lembar Persetujuan
Laporan
Disusun Oleh :
NIM : 1913.13251.364
NDP: 2016.275
BAB I
PENDAHULUAN
berat atom, atau nomor atom tinggi. Kriteria yang digunakan, dan jika
zatnya. Definisi yang lebih spesifik telah dipublikasikan, namun tidak satu
pun yang diterima secara luas. Definisi yang disurvei dalam artikel ini
mencakup 96 dari 118 unsur kimia yang diketahui; hanya raksa, timbal dan
ini, istilah tersebut (jamak atau tunggal) banyak digunakan dalam sains.
umum digunakan dalam batang tubuh artikel ini.Logam yang paling awal
dikenal—logam biasa seperti besi, tembaga, dan timah, dan logam mulia
seperti perak, emas, dan platina—adalah logam berat. Sejak tahun 1809 dan
titanium, dan juga logam berat yang kurang terkenal termasuk galium, talium,
Merkuri (Hg) adalah satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu
masuk tubuh manusia lewat pencernaan. Namun bila dalam bentuk logam,
ginjal dan sistem saraf, yang suatu saat akan mengganggu bila
akumulasinya makin banyak. Merkuri dalam bentuk logam tidak begitu
berbahaya, karena hanya 15% yang bisa terserap tubuh manusia. Merkuri
terutama di darah dan otak. Efek toksisitas merkuri terutama pada Susunan
Saraf Pusat (SSP) dan ginjal, dimana merkuri terakumulasi yang dapat
menyebabkan kerusakan SSP dan ginjal, antara lain tremor, kehilangan daya
(Albasar, 2017).
oleh manusia. Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi jika
Keadaan ini menjadi sangat berbahaya bagi manusia atau masyarakat yang
kota Jember pada musim kemarau yang tercemar dan ikannya dimanfaatkan
untuk konsumsi. Untuk itu perlu diketahui jenis-jenis ikan yang bernilai
Balai Riset dan Standarisasi Industri Surabaya pada ikan bader (Barbonymus
yangdi jual di Pasar Legi Kota Jombang didapatkan hasil pada ke-2 sampel
berbeda-beda. Kadar timbal (Pb) yang terendah terdapat pada sampel ikan
bader (Barbonymus gonionotus) pada kode sampel 1 dan 2 dengan
konsentrasi 75% yaitu <0.023 mg/Kg. Pada pemeriksaan ini kadar timbal
(Pb) pada seluruh sampel dikatakan bahwa memenuhi syarat Depkes RI,
sehingga masih aman untuk dikomsumsi karena banyaknya timbal (Pb) yang
air beras secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa konsentrasi total merkuri
yang terukur dalam semua sampel beras dengan kulit memiliki nilai yang
lebih besar daripada sampel beras tanpa kulit. Menurut (Rahman et al.
kandungan metil merkuri berkisar antara 18% sampai 40% dari kandungan
MeHg tertinggi apabila dibandingkan dengan jaringan padi lainnya (Qiu et al,
2011). Menurut studi yang dilakukan oleh Qiu et al. (2011), sebagian besar
MeHg dalam gabah terakumulasi dalam bulir beras yang sudah dipoles,
kemudian dedak padi, dan yang terkecil adalah pada sekam atau kulit
senyawa sianida yang dapat didefinisikan sebagai bentuk molekul (HCN) dan
ion (CN¬) dari sianida yang dibebaskan melalui proses pelarutan dan
siano (CN) yang dikenal sebagai racun yang mudah terbakar dan
mempunyai berat molekul 27,06. Jika terhirup dapat menyebabkan pingsan
didapat kadar air 0.321 ± 0.078%, kadar protein antara 11,824 ± 6,073% dan
kadar HCN (sianida) berkisar antara 18,360 ± 14,710 ppm atau mg/kg. Tidak
pada kadar air, protein dan HCN. Terdapat perbedaan nyata pada faktor
berat yaitu merkuri (air beras), Pb (ikan pindang), Sianida (tempe) pada
manusia, mudah di temui dan merupakan kebutuhan pokok manusia jadi bisa
di gunakan untuk sampel tersebut, Selain itu juga karena jurnal mudah untuk
di temui.
1.2 Tujuan
(tempe).
METODOLOGI
A. Alat
1. 1 buah spatula
B. Bahan
1. Tisu
2. Masker
3. Handscon
4. Aquadest 50 ml
5. Alumunium
7. Reagent : botol pereaksi uji merkuri 1, botol pereaksi uji merkuri 2, dan
A. Alat
1. 1 buah spatula
B. Bahan
1. Masker
2. Handscond
4. Alumunium oil
5. Aquadest 50 ml
A. Alat
1. 1 buah spatula
B. Bahan
1. Alumunium oil
2. Aquadest 50 ml
3. Masker
4. Handscoon
5. Tisu
aquadest sebanyak 50 ml
dua kali . yang pertama digunakan sebagai sampel dan yang lain
homogen
8. Menambahkan 3 tetes reagent 2 “ merkuri ”, lalu mengaduk hingga
homogen
menjadi keunguan.
aquadest sebanyak 50 ml
dua kali . yang pertama digunakan sebagai sampel dan yang lain
aquadest sebanyak 50 ml
dua kali . yang pertama digunakan sebagai sampel dan yang lain
homogen
HASIL PRAKTIKUM
berat pada makanan dengan menggunakan 3 sampel yaitu air beras, ikan
pindang dan tempe. Pada sampel air beras digukanan sebagai indikator adanya
kandungan logam berat jenis merkuri, dan di dapatkan hasil 50 mg/l yang berarti
sebagai indikator adanya kandungan logam berat jenis Pb, dan di dapatkan hasil
0 mg/l yang berarti tidak terdapat adanya kandungan Pb. Pada sampel Tempe
digukanan sebagai indikator adanya kandungan logam berat jenis Sianida, dan di
dapatkan hasil 0 mg/l yang berarti tidak terdapat adanya kandungan sianida.
BAB IV
PEMBAHASAN
perlu dipersiapkan antara lain beaker glass, mortar dan alu, spatula, timbangan
digital, pipet, tabung reaksi, tabung tutup ulir dan dan gelas ukur. Sedangkan
untuk bahan yang harus di siapkan adalah sampel yang akan di uji yaitu air
beras, ikan pindang, dan tempe. Dan bahan lain yaang dipersiapkan adalah
beras. Mengambil beras dan dimasukan kedalam beaker glass dengan air
sampel air beras yang sudah cair tidak perlu dilakukan perlakuan awal.
merkuri (Hg).
aduk hingga merata. Fungsi reagen dari larutan baku yaitu digunakan
pekat warna birunya. Bandingan dengan deret standart warna / Color Chart
sudah cair tidak perlu dilakukan perlakuan awal. fungsi dari aquades
adalah Akuades merupakan air hasil penyulingan yang bebas dari zat-zat
bening, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa. Akuades biasa digunakan
sebanyak 5 ml.
4. Teteskan 3 reagent pada sampel yang akan diuji. Aduk beberapa kali dan
diamkan selama 1 menit agar bereaksi. Fungsi reagen dari larutan baku
5. Perlahan tekan test strips kepermukaan sample agar terendam pada zone
Fungsi test strips adalah untuk mengetahui kandungan dari Pb ada atau
berat sianida Siapkan dahulu alat dan bahan. memotong sampel menjadi
2. Timbang terlebih dahulu sampel tempe yang telah halus sebanyak 25 gr.
ml. Tambahkan 1 microspoon yang terdapat pada tutup botol reagen CN-
CN-2 tutup tabung lalu dikocok hingga homogen. Ambil tes strip dan
masukkan ke dalam tabung dan dan diamkan selama 1 menit.
Bandingkan tes strip tersebut dengan chart warna. Fungsi reagen dari
test trip adalah untuk mengetahui kandungan dari sianida ada atau tidak
Dalam praktikum ini, ada tiga pemeriksaan logam berat pada makanan
yang digunakan yaitu merkuri (air beras), Pd (ikan pindang), dan sianida (tempe).
tiga sampel tersebut dilakukan pengukuran pada hari Selasa, 28 Desember 2021
pukul 10.00 sampai 11.30 di kampus A Stikes Widyagama Husada Malang. Dari
hasil pemerikaan logam berat pada makanan ada sampel air beras digukanan
sebagai indikator adanya kandungan logam berat jenis merkuri, dan di dapatkan
hasil 50 mg/l yang berarti terdapat adanya kandungan merkuri. Pada sampel ikan
pindang digukanan sebagai indikator adanya kandungan logam berat jenis Pb,
dan di dapatkan hasil 0 mg/l yang berarti tidak terdapat adanya kandungan Pb.
berat jenis sianida, dan di dapatkan hasil 0 mg/l yang berarti tidak terdapat
1.2.1 Merkuri
Dari hasil pemerikaan logam berat pada makanan ada sampel air beras
digukanan sebagai indikator adanya kandungan logam berat jenis merkuri, dan di
dapatkan hasil 50 mg/l yang berarti terdapat adanya kandungan merkuri. Logam
mempunyai massa jenis atom lebih besar dari 5 g/cm3. Menurut Kementerian
berat dapat dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu bersifat toksik tinggi yang terdiri
dari unsur-unsur mercury (Hg), cadmium (Cd), timbal (Pb), tembaga (Cu) dan
seng (Zn), bersifat toksik sedang terdiri dari unsur-unsur krom (Cr), nikel (Ni), dan
kobalt (Co), dan yang bersifat toksik rendah terdiri atas unsur mangan (Mn) dan
kandungan logam berat merkuri pada beras di beberapa desa yang menjadi
pada sampel beras dari Desa Parbulu mencapai 0,024 mg/kg, Desa
Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sebagai sampel kontrol adalah
keberadaan logam berat merkuri di dalam beras hasil panen petani pada
beberapa Desa yang menjadi objek dalam penelitian ini perlu diperhatikan
dan diwaspadai karena merkuri adalah unsur kimia yang sangat beracun
Merkuri merupakan salah satu logam berat yang berbahaya dan dapat
alam melalui proses cuaca/iklim, dari angin dan air. Senyawa merkuri dapat
ditemukan di udara, tanah dan air dekat tempat-tempat kotor dan berbahaya.
Merkuri dapat berikatan dengan senyawa lain seperti klorin, sulfur atau oksigen
merkuri anorganik berupa serbuk atau larutan berwarna putih kecuali untuk
merkuri sulfida (dikenal sebagai sinabar) yang berwarna merah dan berubah
dalam bentuk merkuri metalik, merkuri sulfida, merkuri klorida dan metil merkuri.
Merkuri pada air beras di dapatkan hasil 50 mg/l yang berarti terdapat adanya
kandungan merkuri. Secara alamiah merkuri terjadi dalam beberapa bentuk di
secara alamiah ± 0,1 mg/kg. Dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui
merkuri, 80% merkuri akan langsung masuk ke dalam darah dari paru-paru dan
dengan cepat menyebar ke organ tubuh lainnya termasuk otak dan ginjal.
Menghirup merkuri organik dapat mempengaruhi otak dan fungsi lainnya, dan
gemetar, kehilangan sensasi, kesulitan daya ingat, otak yang tidak terorganisir,
dan lain-lain. Apabila kontak dengan kulit, dapat menyebabkan alergi dan reaksi
yang terjadi tergantung daya tahan tubuh seseorang. Data dari Balai Besar
pencemar dalam tubuh organisme harus melewati membran sel dan kemudian
masuk ke dalam ruang sel, membran sel memegang peranan yang sangat
ini dapat terjadi secara difusi pasif, filtrasi, pengangkutan aktif, difusi aktif dan
pinositosis.Tingkat bahaya suatu zat kimia berupa logam berat dalam tubuh
adanya kandungan merkuri pada sampel beras baik dari daerah yang menjadi
maksimum cemaran logam berat dalam pangan yang ditetapkan oleh SNI
7387:2009 yaitu 0,2 mg/kg untuk beras. Sedangkan batas maksimum cemaran
keberadaan logam berat merkuri di dalam beras hasil panen petani pada
beberapa desa yang menjadi objek dalam penelitian ini perlu diperhatikan dan
diwaspadai karena merkuri adalah unsur kimia sangat beracun (toksik) karena
menyebabkan biota yang hidup di dalamnya menjadi tercemar pula. Hal ini dapat
terjadi karena biota dapat mengakumulasikan residu logam berat melalui rantai
proses absorbsi logam berat yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran
peningkatan logam berat dalam jaringan tubuh organisme perairan dan dapat
terikat dalam jaringan tubuh organisme air. Selain itu pencemaran perairan oleh
oleh sifatnya yang stabil dalam sendimen, kelarutannya yang rendah dalam air
dan kemudahannya diserap dan terkumpul dalam jaringan tubuh organisme air,
berupa jerami kompos dikombinasikan dengan pencucian air bebas ion dapat
ambang batas yang disarankan Dirjen POM sebesar 0,05 ppm = 50 ppb.
Pemberian jerami kompos dengan pencucian air 1 atau 2 liter setiap tiga hari
maupun tanpa pencucian, dapat menekan kandungan logam berat merkuri (Hg)
merkuri (Hg) dalam tanah sampai 84%, meskipun belum sampai di bawah batas
ambang yang dianjurkan. Pengelolaan tanah tercemar logam berat merkuri (Hg),
pencucian, dan ditanami komoditas yang akan diambil bijinya (beras atau
1.2.2 Pb
Timbal atau Pb disebut juga plumbum atau timah hitam adalah unsur kimia
dengan lambang Pb dan nomor atom 82. Unsur ini merupakan logam berat
dengan massa jenis yang lebih tinggi daripada banyak bahan yang ditemui
logam berat jenis Pb, dan di dapatkan hasil 0 mg/l yang berarti tidak terdapat
tidak terdapat kandungan Pb karena bahan logam berat tersebut masih tidak
terkontaminasi Pb.
Kota Makassar, konsentrasi timbal (Pb) pada air laut sebesar 0,516 mg/l dan
konsentrasi timbal (Pb) pada air laut sebesar 0,395 mg/l dan pada ikan baronang
2004 Tentang Baku Mutu Air Laut, dimana baku mutu timbal (Pb) dalam air laut
adalah 0,05 mg/l, dan untuk ikan berdasarkan SNI7387-2009 tentang Batas
timbal (Pb) pada ikan dan hasil olahannya yaitu 0,3 mg/kg., ternyata keduanya
telah melebihi nilai ambang batas yangtelah ditentukan yaitu 0,05 mg/L untuk air
ikan yakni melalui bagian pertama berupa insang kerana proses difusi dengan air
terdapat pada daging ikan. Penelitian menunjukkan bahwa kadar timbal pada
ikan pindang salem yang diperoleh dari pasar Johar sebesar 0,0633 ± 0,00577
mg/kg.
Ada 2 mekanrsme masuk logam berat ke dalam tubuh mahluk hidup, yartu
memperkeql ukuran sel, menghambat lalu pertumbuhan, dan yang palLng fatal
dilakukan, kandungan logam berat dalam tubuh mahluk hidup ditentukan oleh
konsentrasi logam beral terlarut dalam air dan oleh kandungan agen pengikat
logam berat dalam tubuh mahluk hldup tersebut. Kandungan karbohidrat protein,
dan lemak menjadi agen yang berperan penting dalam proses pengrkalan logam
membuang barang yang menjadi sumber kontaminasi. Tindakan ini cukup untuk
organisme dapat terjadi pada setiap tingkatan. bahwa pemindahan logam berat
S. 2018).
Racun timbal dapat merusak fungsi organ dan sistem tubuh manusia,
terutama anak-anak. Timbal dapat masuk ke dalam tubuh jika terserap melalui
kulit, tertelan, atau terhirup. Tidak ada batas aman untuk kadar timbal dalam
tubuh, bahkan kadar timbal yang rendah tetap dapat menyebabkan gangguan
Timbal (Pb) di udara adalah dengan mengurangi emisi gas buang yang
Timbal (Pb);
kerja.
1.2.3 Sianida
Definisi sianida adalah Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung
gugus siano C≡N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen, Senyawa
sianida adalah senyawa kimia yang bersifat toksik dan merupakan jenis racun
yang paling cepat aktif dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan kematian
logam berat jenis Sianida, dan di dapatkan hasil 0 mg/l yang berarti tidak
diketahui bahwa perbandingan proporsi kedelai dan koro kratok putih sangat
berpengaruh nyata terhadap sifat fungsional dan zat anti nutrisi tempe berbahan
baku kedelai dan koro kratok putih. Tempe berbahan baku kedelai dan koro
kratok putih memiliki aktivitas antioksidan berkisar antara 15,20 – 34,46%. Total
polifenol berkisar antara 0,17 – 0,36 mg/g. Kadar asam sianida (HCN) berkisar
antara 0,14 – 0,63 mg/100g. Kandungan asam fifat berkisar antara 3,84 – 5,73
mg/g. Dan protein terlarut berkisar antara 44,34 – 60,02 mg/g. Untuk mengatasi
pangan konvensional. Akan tetapi, koro kratok juga mengandung asam sianida
(HCN) dan asam fitat. Salah satu cara untuk mengolah koro menjadi tempe.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik fungsional dan zat
karena dapat berdifusi dengan cepat pada jaringan dan berikatan dengan organ
beberapa enzim, terutama yang mengandung besi dalam bentuk Ferri (Fe3+)
mereduksi oksigen menjadi air melalui proses oksidasi fosforilasi. Ikatan sianida
hambatan pada enzim terminal dalam rantai respirasi, rantai transport elektron
2017).
besar metabolit dikeluarkan melalui urin dalam bentuk thiosianat, SCN- (60-
carboxylic acid, ITCA (15%), serta gas HCN dan CO2. Biomarker organisme
yang terpapar sianida yaitu kandungan CN- , SCN- , ATCA atau ITCA pada urin
aktivitas enzim katalase pada jaringan hati, insang, otak, dan otot ikan;
(SDH), tingkah laku, laju respirasi, dan metabolit (asam piruvat dan asam laktat).
dapat membebaskan sianida (10 kali dosis maksimal) melalui mulut dan inhalasi
akan menyebabkan koma dengan segera, konvulsi, dan kematian dalam waktu 1
mulut, inhalasi, atau absorpsi melalui kulit akan menyebabkan kepala pening,
turun dan koma. Kematian pada waktu konvulsi terjadi dalam waktu 4 jam jika
badan lemah, sakit kepala, dan ikterus. Sedangkan kontaminasi pada kulit,
menyebabkan kulit dan selaput lendir meradang, sakit kepala dan tekanan darah
turun. Gejala yang timbul akan diperkuat oleh penggunaan etanol, setelah
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kandungan merkuri pada sampel kontrol 0 mg/L dan pada sampel uji 50
mg/L.
kandungan timbal (Pb) pada sampel uji dan sampel kontrol 0 mg/L.
5.2 Saran
1. Para Mahasiswa pada praktikum pemeriksaan logam berat, dalam hal
memilih sampel uji lebih baik untuk hasil praktikum yang lebih maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Hasanuddin.
Syahfitri, W., Damastuti, E., & Kurniawati, S. (2011). Penentuan Logam Berat Cr,
Co, Zn, dan Hg Pada Beras dan Kedelai dari Wilayah Kota Bandung.
pangan. SNI, 7387(2009), 29.
Mirdat, Patádungan Y.S, Isrun. (2013). Status Logam Berat Merkuri (Hg) Dalam
SUSU BERBAHAN BAKU KEDELAI (Glycine max (L.) Merill.) DAN KORO
Mirawati, et al (2016). Kandungan logam berat timbal (Pb) pada air, sedimen,
Muhammadiyah Malang).
Handayani, C., & Zulhidayati, R. (2017). Validasi Metode Analisa Kadar Timbal
ISSN, 2503588.
Vernanda. 2019. Analisa Sianida Pada Ubi Racun (Manihot Glaziovii) Pada
RI Medan.
Spesies Ikan Air Tawar: REVIEW (The Toxicity Test of Sodium Cyanide
Triana, L., dkk. 2012. Analysis of Mercury Heavy Metal Pollution In Water And
Sumatera Utara.
LAMPIRAN
homogenkan. homogenkan
Gambar 7 Bandingkan di
sebanyak 25 gr.
sampel.
perbandingan
Gambar 9 Bandingkan di
homogenkan. perbandingan.
Gambar 9 Masukkan Test strip Gambar 10 Bandingkan di
beberapa saat.