LAPORAN PRAKTIKUM 1
PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK
Dosen Pengampu :
Davit Nugraha., M. Farm.
Disusun oleh :
Ine Seri Irmanda (2104277021)
Saviera Calista Nabila Vasthiazura (2104277038)
Sindi Oktaviani (2104277041)
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tujuan yang akan dicapai dalam percobaan ini adalah sebagai berikut.
senyawa tersebut.
anorganik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perkembangan ilmu kimia sekitar tahun 1850, kimia organik didefenisikan
sebagai kimia yang datang dari benda hidup. Pada saat ini, kimia organik dengan
definisi semacam itu dianggap orang sejak sekitar tahun 1900. Ahli kimia
mensintesa senyawa kimia baru dan tidak mempunyai hubungan dengan benda
hidup. Sekarang ini, kimia organik adalah kimia senyawa karbon. Definisi ini pun
tak terlalu tepat, karena beberapa senyawa karbon seperti karbon dioksida,
Namun demikian, definisi ini dapat diterima sebab semua senyawa organik
yang tidak bersifat in situ untuk formulasi pembenah tanah. Selain itu,
mineral alami, yang telah terbukti dapat berperan dalam memperbaiki sifat-sifat
tanah misalnya zeolite dan biocharatau arang aktif (Dariah dan Nurida, 2011).
tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral
esensial dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan
dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau
pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua
golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan
untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral
yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam
jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang
perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam
jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh
gaib” yang dalam sintesis senyawa-senyawa tersebut. Pada tahun 1978 seorang
senyawa anorganik dan diperolehnya senyawa urea. Saat limbah organik masuk
ke badan air , peran bakteri autotrof dalam perombakan bahan organik menjadi
mengurangi kadar oksigen terlarut hingga mencapai anaerob. Dalam hal ini
kandungan bahan organik total yang rendah maka nilai DO di stasiun ini tinggi.
Untuk nilai BOD pada stasiun ini memiliki nilai yang rendah hal ini mendapat
pengaruh dari nilai konsentrasi bahan organik total yang rendah. BOD adalah
untuk mendegradasi bahan buangan organik yang ada di dalam lingkungan air
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
anorganik dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Maret 2022 pukul 10.00 WIB dan
1. Alat
a. Batang pengaduk
b. Konduktometer
c. Bunsen
d. Gelas ukur
e. Cawan krus
f. Gelas kimia
g Pipet tetes
h. Pipet ukur
2. Bahan
a. Etanol
b. Es batu
c. Ca(OH)2
d. Larutan KI
g. CHCI
h. Glukosa
i. NaOH 3M
J. HCI 3M
k. NaCl
l. Benzena
m. Larutan sukrosa
n. Larutan AgNO, 1%
C. Prosedur Kerja
gelas kimia kering (bebas air) 250 ml. Isi dengan air dingin (air es). Simpan
yang terjadi !
b.Deteksi unsur-unsur dengan basa kuat dan pemanasan senyawa organik
Pindahkan gelas kimia dari pemanasan, amati bau gas yang terbentuk.
Tempatkan lakmus biru dan merah pada dinding gelas kimia (panaskan lagi,
bila gas yang terbentuk habis). Amati perubahan pada kertas lakmus!
c. Test Beilstein
berubah. Masukkan kawat panas ke dalam larutan HCI 3M, CHCI, KI dan air
b. Perbedaan konduktivitas
tabe
Siapkan dua buah tabung reaksi kosong. Tabung reaksi pertama diisi dengan 2
mL larutan NaCl 0,1 M, dan tabung reaksi kedua diisi dengan 2 ml. kloroform
tersebut!
BAB IV
HASIL
PEMBAHASAN
Untuk test beilstein, yaitu tes yang digunakan untuk mendeteksi adanya
unsur C dan H dalam suatu senyawa organik. Proses dasar dari tes ini adalah
mencelupkan kawat ose yang kemudian akan bakar lalu dicelupkan kedalam
larutan senyawa yang akan diuji. Dengan membakar kawat ose tersebut lalu
dicelup kedalam larutan kloroform, maka tidak ada perubahan warna yang
terjadi, dan terbentuk gelembung. Kemudian kawat tersebut dibakar lagi
kemudian dicelupkan kedalam larutan HCl, maka kawat akan berubah menjadi
putih agak orange tetapi tidak terbentuk gelembung namun muncul asap.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa HCl merupakan senyawa anorganik
sedangkan CHCl3dan air ludah merupakan senyawa organik.
KESIMPULAN
disimpulkan bahwa :
anorganik adalah dapat dilihat dari bentuk ikatannya dan keadaan zat saat
dipanaskan,ionisasi.
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
Putri D. H., Muh. Yusuf dan L. Maslukah, 2014, Sebaran Kandungan Bahan
Organik Total di Perairan Muara Sungai Porong Kabupaten Sidoarjo,
Jurnal Oseanografi, 3(4)
LAMPIRAN
Glukosa NaCL
NaCL + AgNO3 Kloroform + AgNO3