Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya

mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida atau benda tak hidup.

Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada atau tidaknya

ikatan karbon-hidrogen. Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik,

sedangkan asam format, asam lemak pertama, organik.

Pada awal perkembangan ilmu kimia sebagai suatu ilmu pengetahuan,

berlaku klasifikasi senyawa kedalam senyawa organik dan senyawa anorganik

berdasarkan asal usul senyawa. Semua senyawa yang berasal dari makhluk hidup

digolongkan dalam senyawa organik, sedangkan yang berasal dari mineral

digolongkan dalam senyawa anorganik. Pada waktu itu diyakini bahwa senyawa

organik hanya dapat tejadi oleh adanya pengaruh dari daya yang dimiliki makhluk

hidup.

1
1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk membedakan senyawa

organik dan senyawa anorganik, baik secara fisik maupun kimia.

1.3 Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah :

1. Dapat mengetahui perbedaan antara kimia organik dan anorganik.

2. Mengetahui contoh dari senyawa organik dan senyawa anorganik

3. Dapat mengetahui definisi dari senyawa organik dan senyawa

anorganik.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Riswiyanto (2009),” senyawa organik dapat dibuat dari sumber-

sumber yang tidak ada kaitannya dengan sistem kehidupan. Sebagai contoh

Fredric-Wohler pada tahun 1828 telah berhasil membuat urea (urea adalah

senyawa organik dari makhluk hidup yang berasal dari urin) dengan jalan

menguapkan garam ammonium sulfat yang merupakan senyawa anorganik

menjadi senyawa organik.

Menurut Irwandi (2012),” Terdapat beberapa pendapat mengenai

perbedaan antara senyawa organik dan anorganik, diantaranya mengatakan bahwa

senyawa organik memiliki karbon sedangkan anorganik tidak. Namun, hal ini

tidak tepat seratus persen benar. Lalu, adapula yang menjelaskan bahwa senyawa

organik memiliki ikatan karbon-hidrogen, sedangkan anorganik tidak.

Menurut Irwandi (2012),” Contoh dari senyawa organik atau molekul:

asam nukelat, lemak, gula, protein, enzim, metana, dan beberapa bahan bakar.

Sedangkan contoh dari senyawa anorganik: NaCl, logam , berlian, zat yang

terbuat dari elemen tunggal dan senyawa lain yang tidak mengandung ikatan

karbon-hidrogen.

3
Menurut Fessenden (1982),” Pada awal perkembangan ilmu kimia, kimia

organik didefinisikan sebagai kimia yang datang dari benda hidup. Namun pada

saat ini, kimia organik telah didefinisikan sebagai kimia senyawa karbon. Karbon

adalah suatu unsur yang dapat terikat dengan atom karbon lain dan terhadap

unsur-unsur lain menurut berbagai macam cara, yang menuju ke berbagai macam

senyawa dalam jumlah yang hampir tidak terhingga banyaknya. Senyawa-

senyawa ini bervariasi dalam kekompleksan dari gas alam dan gas lainnya, sampai

ke asam nukleat yang rumit, yaitu pengemban kode genetik dalam kehidupan.

Menurut Petrucci (1987),” Senyawa organik, dulunya dianggap hanya

melibatkan senyawa yang diturunkan dari makhluk hidup. Makhluk hidup

dianggap mempunyai “tenaga gaib” dalam proses sintesis senyawa-senyawa

tersebut. Pada tahun 1828, seorang kimiawan Jerman, Frederich Wohler

memanaskan ammoniumsianat (senyawa anorganik) dan diperoleh senyawa urea

yang merupakan senyawa organik.

4
BAB III

METODE KERJA

3.1 Waktu Dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum kimia

organik yaitu pada tanggal 1 mei 2015, mulai dari pukul 16:00 – 18:00 wib,

yang bertempat di laboraturium fakultas kelautan dan perikanan.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

Tabel 3.2.1 Alat Praktikum

No Alat

1. Lempeng Seng

2. Korek api

3 Timbangan Digital

4 Gelas Kimia 50 ml

5 Pengaduk

6 Tungku Segitiga

7 Pembakar Spiritus

8 Kawat Kasa

9 Gelas ukur

10 Thermometer

5
Adapun Bahan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

Tabel 3.2.2 Bahan Praktikum

No Bahan

1 Aquadest

2 Arang

3 Gula (glukosa)

4 Garam (NaCl)

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja praktikum ini adalah :

3.3.1 Sifat Fisika senyawa organik dan senyawa anorganik

a. Ditimbang lempeng seng sebagai X1.

b. Ditimbang lempeng seng bersamaan dengan arang sebelum

pembakaran sebagai X2

c. Dibakar arang tersebut hingga menghasilkan abu dengan

bantuan bahan bakar minyak.

d. Ditimbang Abu hasil pembakaran bersama lempeng seng

sebagai X3.

e. Dihitung kadar abu.

f. Ditentukan kadar senyawa organik dan anorganik dalam arang.

6
3.3.2 Sifat kimia senyawa 2organik-anorganik

a. Dilarutkan 2 gram gula (glukosa) kedalam 25 ml aquadest.

b. Dididihkan lalu diamati titik didih larutan gula.

c. Dicacat hasilnya.

d. Dilarutkan 2 gram garam (NaCl) kedalam 25 ml aquadest.

f. Dididihkan lalu diamati titik didih larutan garam.

g. Dicatat hasilnya.

h. Dihitung kenaikan titik didih gula dan garam menggunakan

rumus: ∆Tb = Tlarutan - Tair

i. Ditentukan harga Kb masing –masing senyawa

organik – anorganik menggunakan rumus :

∆Tb = Kb . m . i

j. Dijelaskan perbedaan kenaikan titik didih kedua senyawa

tersebut.

7
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan dari praktikum yang telah kami lakukan adalah

sebagai berikut :

4.1.1 Data hasil pengamatan sifat fisika

Hasil (gr)
No Bahan

45
1. Lempeng Seng ( X1)

51
2. Lempengan Seng + Arang (X2)

49
3. Lempengan Seng + Abu

4.1.2 Tabel Hasil Pengamatan Sifat Kimia

No Sampel Hasil Pengamatan

1 Glukosa 𝑇𝑑 = 960 C

2 NaCl 𝑇𝑑 = 970 C

3 Air 𝑇𝑑 = 950 𝐶

8
4.1.3 Data hasil pengamatan Kb

NO larutan Kb

1 Larutan garam 0,73

2 Larutan gula 2,5

4.2 Pembahasan

Berdasarkan praktikum senyawa organik dan anorganik yang dilakukan di

laboratorium, pada setiap percobaan pengamatan sifat kimia yang dilakukan

dengan memanaskan larutan garam dan larutan glukosa menghasilkan titik didih

yang berbeda.

Ini membuktikan titik didih kedua nya berbeda, larutan garam yang

berasal dari senyawa organik yang tidak mengandung senyawa hidokarbon

glukosa merupakan larutan yang berasal dari senyawa organik karena

mengandung unsur hidrokarbon didalamnya.

Larutan garam yang dihasilkan dalam percobaan ini merupakan senyawa

anorganik, hal ini dibuktikan dengan unsur yang membentuk senyawa tersebut

yaitu Na+ dan Cl-. Saat dilarutkan dalam air kedua unsur tersebut akan berdisosiasi

satu sama lain membentuk ion positif dan ion negatif yang mampu

menghantarkan listrik.

Sedangkan pada praktikum pengamatan sifat fisika yang dilakukan dengan

membakar arang sampai menjadi abu, memberikan hasil bahwa kandungan

senyawa organik menguap ke udara dan hilang diakibatkan proses pemanasan.

9
Namun lain halnya dengan senyawa anorganik yaitu abu hasil pembakaran yang

tidak dapat terurai walaupun telah melalui proses pembakaran. Hal ini

membuktikan bahwa senyawa anorganik memang sangat sulit untuk terurai.

10
Berikut ini adalah beberapa perbedaan dari susunan senyawa organik dan

anorganik:

Tabel 4.2.1 Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik

Senyawa Organik Senyawa Anorganik

1. Senyawa organic terdiri dari 1. Senyawa anorganik terdiri dari

sedikit unsur saja C, H, O, N, semua unsur yang telah

S, P, dan halogen pada diketahui.

umumnya. 2. Umumnya diperoleh dari benda

2. Umumnya ditemukan di dalam tak hidup, seperti mineral.

benda hidup, seperti binatang 3. Biasnya berupa padatan yang

dan tumbuhan. mempunyai titik lebur dan

3. Biasanya berbentuk gas, larutan titikdidih tinggi.

atau padatan yang mempunyai 4. Merupakan senyawa

titik lebur rendah. elektrovalen, umumnya larut

4. Merupakan senyawa kovalen, dalam air dan pelarut polar lain.

umumnya tidak larut dalam air Namun, tidak larut dalam pelarut

dan pelarut polar lain. Larut non-polar.

dalam pelarut non-polar. 5. Umumnya tidak mudah

5. Umumnya mudah menguap dan menguap dan tidak mudah

tidak mudah terbakar menyala.

6. Larutannaya tidak dapat 6. Larutannya merupakan

menghantarkan listrik. penghantar listrik yang baik.

11
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan pada praktikum

ini ialah sebagai berikut:

a. Senyawa organik seperti glukosa memiliki titik didih lebih rendah.

b. Senyawa anorganik seperti garam Memiliki titik didih lebih tinggi.

c. Glukosa merupakan senyawa organik .

d. Garam (NaCl) merupakan senyawa anorganik karena tidak terdapat

hidrokarbon didalamnya, serta bersifat elektrolit.

e. Titik didih suatu zat dapat dipengaruhi oleh tekanan

f. Senyawa organik mudah untuk terurai

g. Senyawa anorganik sangat sulit terurai

5.2 Saran

Semoga pada praktikum kedepannya fasilitas tempat melakukan

praktikum lebih baik lagi. Dan saya juga mengharapkan kepada kakak asisten,

semoga praktikumnya selalu tepat waktu. Saya mohon Maaf kalau ada kesalahan

dalam menulis saran saya,terima kasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hart, dkk. 2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat edisi kesebelas. Jakarta:

Erlangga

Irwandi, Dedi. 2012. Experiment's book of General Chemistry II. Jakarta: P.IPA-

FITK Press

Joan S. Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga

Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar. Jakarta. Erlangga

Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga

13
LAMPIRAN

Glukosa (𝐶6 𝐻12 𝑂6)

𝐶6 𝐻12 𝑂6 + 6𝐻2 O 6C𝑂2+ 6𝑂2

Garam (NaCl)

NaCl + 𝐻2 O NaOH + HCl

a. Kenaikan titik didih Glukosa (𝐶6 𝐻12 𝑂6)

∆Tb = 𝑇𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 − 𝑇𝑎𝑖𝑟

= 960 𝐶 − 950 𝐶

= 10 C

b. Kenaikan titik didih NaCl (garam)

∆Tb = 𝑇𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 −𝑇𝑎𝑖𝑟

= 970 𝐶 − 950 𝐶

= 20 C

c. Harga Kb pada senyawa organik (NaCl)


𝑔𝑟 1000
M= 𝑋
𝑀𝑟 𝑣

2 1000
= 58,6 𝑋 25

2000
= 1465

=1,36

∆Tb = Kb. m. i

20 𝐶 = Kb. 1,36. 2

20 𝐶 =Kb . 2,72

14
2
Kb = 2,72 = 0,730

d. Harga Kb pada senyawa anorganik (𝐶6 𝐻12 𝑂6)

𝑔𝑟 1000
M = 𝑀𝑟 𝑋 𝑣

2 1000
= 180 𝑋 25

2000
= 4500 = 0,4

∆Tb = Kb. m. i

10 𝐶 = Kb . 0,4 . 1

1
Kb = 0,4 = 2,5

 Kadar Abu

Dik : X1 = 45 gr

X2 = 51 gr

X3 = 49 gr
𝑋3−𝑋1
Kadar Abu = 𝑋2−𝑋1 X 100 %

49−45
= X 100 %
51−45

4
= 6 X 100 %

= 66,6 %

 Kadar senyawa organik = 100 % - kadar senyawa anorganik

= 100 % - 66,6 %

= 33,4 %

15
Tugas

Perbedaan kenaikan titik didih kedua senyawa organik ( gula ) dan

anorganik ( garam ) disebabkan oleh :

a) Faktor van hoff

b) Kemolalan suatu larutan atau senyawa

c) Beratnya ( massa ) senyawa

d) Tekanan dalam ruang

e) Harga Kb

f) Jumlah ( volume ) air atau larutan yang di panaskan

Jelaskan perbedaan kenaikan titik didih kedua senyawa tersebut :

a) Titik didih larutan tergantung pada kemudahan zat terlarut nya menguap.

Jika zat terlarutnya lebih mudah menguap daripada pelarutnya ( titik didih

zat terlarut lebih rendah ), titik didih larutannya menjadi turun. Pada

praktikum ini titik didih gula lebih tinggi di bandingkan dengan titik didih

garam. Dimana titik didih larutan gula adalah 96°C dan titik didih larutan

garam adalah 97°C.

b) Selain pada kemudahan zat terlarut yang menguap, titik didih larutan juga

bergantung pada tekanan ruang laboratorium.

16
DAFTAR GAMBAR

Saat melakukan pencampuran senyawa

Saat Melakukan Pembakaran

17

Anda mungkin juga menyukai