PENDAHULUAN
mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida atau benda tak hidup.
Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada atau tidaknya
berdasarkan asal usul senyawa. Semua senyawa yang berasal dari makhluk hidup
digolongkan dalam senyawa anorganik. Pada waktu itu diyakini bahwa senyawa
organik hanya dapat tejadi oleh adanya pengaruh dari daya yang dimiliki makhluk
hidup.
1
1.2 Tujuan Praktikum
anorganik.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sumber yang tidak ada kaitannya dengan sistem kehidupan. Sebagai contoh
Fredric-Wohler pada tahun 1828 telah berhasil membuat urea (urea adalah
senyawa organik dari makhluk hidup yang berasal dari urin) dengan jalan
senyawa organik memiliki karbon sedangkan anorganik tidak. Namun, hal ini
tidak tepat seratus persen benar. Lalu, adapula yang menjelaskan bahwa senyawa
asam nukelat, lemak, gula, protein, enzim, metana, dan beberapa bahan bakar.
Sedangkan contoh dari senyawa anorganik: NaCl, logam , berlian, zat yang
terbuat dari elemen tunggal dan senyawa lain yang tidak mengandung ikatan
karbon-hidrogen.
3
Menurut Fessenden (1982),” Pada awal perkembangan ilmu kimia, kimia
organik didefinisikan sebagai kimia yang datang dari benda hidup. Namun pada
saat ini, kimia organik telah didefinisikan sebagai kimia senyawa karbon. Karbon
adalah suatu unsur yang dapat terikat dengan atom karbon lain dan terhadap
unsur-unsur lain menurut berbagai macam cara, yang menuju ke berbagai macam
senyawa ini bervariasi dalam kekompleksan dari gas alam dan gas lainnya, sampai
ke asam nukleat yang rumit, yaitu pengemban kode genetik dalam kehidupan.
4
BAB III
METODE KERJA
organik yaitu pada tanggal 1 mei 2015, mulai dari pukul 16:00 – 18:00 wib,
No Alat
1. Lempeng Seng
2. Korek api
3 Timbangan Digital
4 Gelas Kimia 50 ml
5 Pengaduk
6 Tungku Segitiga
7 Pembakar Spiritus
8 Kawat Kasa
9 Gelas ukur
10 Thermometer
5
Adapun Bahan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
No Bahan
1 Aquadest
2 Arang
3 Gula (glukosa)
4 Garam (NaCl)
pembakaran sebagai X2
sebagai X3.
6
3.3.2 Sifat kimia senyawa 2organik-anorganik
c. Dicacat hasilnya.
g. Dicatat hasilnya.
∆Tb = Kb . m . i
tersebut.
7
BAB IV
Adapun hasil pengamatan dari praktikum yang telah kami lakukan adalah
sebagai berikut :
Hasil (gr)
No Bahan
45
1. Lempeng Seng ( X1)
51
2. Lempengan Seng + Arang (X2)
49
3. Lempengan Seng + Abu
1 Glukosa 𝑇𝑑 = 960 C
2 NaCl 𝑇𝑑 = 970 C
3 Air 𝑇𝑑 = 950 𝐶
8
4.1.3 Data hasil pengamatan Kb
NO larutan Kb
4.2 Pembahasan
dengan memanaskan larutan garam dan larutan glukosa menghasilkan titik didih
yang berbeda.
Ini membuktikan titik didih kedua nya berbeda, larutan garam yang
anorganik, hal ini dibuktikan dengan unsur yang membentuk senyawa tersebut
yaitu Na+ dan Cl-. Saat dilarutkan dalam air kedua unsur tersebut akan berdisosiasi
satu sama lain membentuk ion positif dan ion negatif yang mampu
menghantarkan listrik.
9
Namun lain halnya dengan senyawa anorganik yaitu abu hasil pembakaran yang
tidak dapat terurai walaupun telah melalui proses pembakaran. Hal ini
10
Berikut ini adalah beberapa perbedaan dari susunan senyawa organik dan
anorganik:
umumnya tidak larut dalam air Namun, tidak larut dalam pelarut
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
praktikum lebih baik lagi. Dan saya juga mengharapkan kepada kakak asisten,
semoga praktikumnya selalu tepat waktu. Saya mohon Maaf kalau ada kesalahan
12
DAFTAR PUSTAKA
Hart, dkk. 2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat edisi kesebelas. Jakarta:
Erlangga
Irwandi, Dedi. 2012. Experiment's book of General Chemistry II. Jakarta: P.IPA-
FITK Press
13
LAMPIRAN
Garam (NaCl)
= 960 𝐶 − 950 𝐶
= 10 C
= 970 𝐶 − 950 𝐶
= 20 C
2 1000
= 58,6 𝑋 25
2000
= 1465
=1,36
∆Tb = Kb. m. i
20 𝐶 = Kb. 1,36. 2
20 𝐶 =Kb . 2,72
14
2
Kb = 2,72 = 0,730
𝑔𝑟 1000
M = 𝑀𝑟 𝑋 𝑣
2 1000
= 180 𝑋 25
2000
= 4500 = 0,4
∆Tb = Kb. m. i
10 𝐶 = Kb . 0,4 . 1
1
Kb = 0,4 = 2,5
Kadar Abu
Dik : X1 = 45 gr
X2 = 51 gr
X3 = 49 gr
𝑋3−𝑋1
Kadar Abu = 𝑋2−𝑋1 X 100 %
49−45
= X 100 %
51−45
4
= 6 X 100 %
= 66,6 %
= 100 % - 66,6 %
= 33,4 %
15
Tugas
e) Harga Kb
a) Titik didih larutan tergantung pada kemudahan zat terlarut nya menguap.
Jika zat terlarutnya lebih mudah menguap daripada pelarutnya ( titik didih
zat terlarut lebih rendah ), titik didih larutannya menjadi turun. Pada
praktikum ini titik didih gula lebih tinggi di bandingkan dengan titik didih
garam. Dimana titik didih larutan gula adalah 96°C dan titik didih larutan
b) Selain pada kemudahan zat terlarut yang menguap, titik didih larutan juga
16
DAFTAR GAMBAR
17