Anda di halaman 1dari 3

Alkohol merupakan senyawa organik yang tersusun dai unsur-unsur C, H, dan O

dengan struktur yang khas. Alkohol mempunyai beberapa peranan penting, diantaranya dapat
dibuat menjadi berbagai senyawa organik lain seperti alkil halid, keton, aldehida, dan asam
karboksilat. Selain itu alkohol juga digunakan sebagai pelarut orgnik dan beberapa manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari diantaranya metanol sebagai bahan anti pembekuan. Disamping
mempunyai fungsi yang banyak, Alkohol mempunyai struktur yang cukup beragam yang
semuanya ditandai oleh adanya gugus hidroksil (-OH) sebagai gugus fungsi golongan alkohol.
Alkohol merupakan senyawa organik yang mengandung gugus –OH, dalam tatanama

bersistem. Nama alkohol berakhiran –ol. Contohnya metanol, etanol, alkohol dapat

dibedakan menjadi tiga yaitu alkohol primer, sekunder, dan tersier. Pada alkohol primer

memiliki dua atom hidrogen pada atom karbon pembawa gugus –OH. Alkohol sekunder

memiliki suatu atom hidrogen (H) pada karbon (C). Ciri lain dari alkohol adalah reaksinya

dengan asam menghasilkan ester dan dehidrasi menghasilkan alkena atau eter. Alkohol yang

mempunyai dua gugus –OH dalam molekulnya disebut dial (alkohol dihidrat) dan untuk

alkohol yang memiliki tiga gugus –OH dinamakan triol (Dainith, 1990).

Alkohol mempunyai ikatan yang mirip air dan terdiri dari molekul polar. Karena

alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul-molekulnya, maka titik didih

alkohol lebih tinggi daripada titik didih alkil halida atau eter, yang bobot molekulnya

sebanding. Alkohol berbobot rendah larut dalam air, kelarutan ini disebabkan oleh ikatan

hidrogen antara alkohol dan air (Fessenden, 1986).

Alkohol dapat dianggap hidrolisis dari alkana, maupun sebagai turunan dari air H-

OH. Sebagai turunan dari alkana maupun air, sifat alkohol dapat menyerupai sifat air karena

kesamaan gugus fugsi keduanya. Alkohol rantai rendah (C1-C5) mempunyai sifat yang

menyerupai sifat air karena gugus hidroksil (-OH) mengambil bagian yang lebih besar dalam

molekulnya, sedangkan alkohol yang lebih tinggi dari (C6 ke atas) terutama mempunyai sifat
alkana, hanya sedikit larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik. Sifat lain dari

alkohol dapat di tentukan oleh letak gugus hidroksil pada atom C, yang dikenal sebagai

alkohol primer R-OH, alkohol sekunder R2CH-OH dan alkohol tersier R3C-OH (Sahidin dkk,

2011).

Alkohol mempunyai bentuk umum R – OH, dengan gugus fungsional – OH dan rumus
empiris CnH2n+2O. pembagian alkohol berdasarkan jumlah gugus OH dibedakan atas :
1. Alkohol monovalen (terdapat sebuah gugus OH)
2. Alkohol polivalen (terdapat ˃ sebuah gugus OH)
Misalnya : alkohol bivalen (2 buah OH), alkohol trivalent (3 buah OH)
Berdasarkan letak gugus hidroxil (-OH), alkohol dibedakan atas alkohol primer, sekunder
dan tersier.
Alkohol Primer, bila gugus –OH terikat pada atom C primer; atom karbon yang dilekati
gugus –OH memiliki tepat satu atom karbon lain yang melekat padanya. Contoh : methanol,
etanol, 1-propanol.
Alkohol Sekunder, bila gugus –OH terikat pada atom C sekunder; atom karbon yang
dilekati gugus –OH mempunyai dua atom karbon yang melekat padanya. Contoh : 3-
heptanol, 3-pentanol, 2-heksanol.
Alkohol Tersier, bila gugus –OH terikat pada atom C tersier; Alkohol tersier yang paling
sederhana (dimana atom karbon yang dilekati gugus –OH juga berikatan dengan tiga atom
karbon lainnya). Contoh : 3-metil-3-heksanol, 2-metil-2-butanol, 3-etil-3-pentanol. (Oxtoby
,2003)

Secara fisik akan sulit membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier.

Karena bau dan warna ketiganya dapat dikatakan sama (Ghalib, 2010).

Alkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari karena dapat

digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar maupun pelarut. Dalam laboratorium

dan industri, alkohol digunakan sebagai pelarut dan reagensia (Suminar, 1990). Turunan

alkohol terutama digunakan untuk: (Anwar, 2008)


1. Antiseptik pada pembedahan dan pada kulit, misalnya etanol dan isopropyl alkohol.

2. Pengawet, contohnya benzyl alkohol, fenitil alkohol dan klorbutano.

3. Mensterilkan udara dalam bentuk aerosol, contohnya etilen glikol, propilen glikol dan

trimetilen glikol.

Sifat-Sifat Alkohol
1. Sifat Fisik
a. Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah larut dalam air
denga semua perbandingan. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jernih) dan
berbau khas
b. Titik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan bertambahnya Mr alkanol.
2. Sifat Kimia
a. Ikatan Hidrogen, Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
b. Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol
akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c. Reaksi Dengan Logam, Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
d. Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan
oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.

Penggunaan Alkohol
Beberapa penggunaan senyawa alkohol dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
1. Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut. Misalnya vernis
2. Etanol dengan kadar 76% digunakan sebagai zat antiseptik.
3. Etanol juga banyak sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak, kosmestik.
4. Campuran etanol dengan metanol digunakan sebagai bahan bakar yang biasa dikenal
dengan nama Spirtus. Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
minuma keras.

Anda mungkin juga menyukai