B. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui ada tidaknya unsur C, H, dan O dalam sampel organik.
C. Dasar Teori
Hidrokarbon adalah sejenis senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak
bumi. Indonesia banyak menghasilkan senyawa ini dalam bentuk minyak bumi yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi.Senyawa organik yang hanya terdiri dari atom hidrogen
dan karbon disebut hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon dikelompokkan berdasarkan
bentuk rantai dan ikatan yang terdapat pada senyawa tersebut.
Berdasarkan bentuk rantainya, senyawa hidrokarbon dibagi menjadi hidrokarbon
alifatik (rantai tertutup) dan alisiklik (tertutup). Berdasarkan ikatannya, hidrokarbon
terbagi menjadi hidrokarbon jenuh ( tidak memiliki ikatan rangkap) dan tak jenuh
(memiliki ikatan rangkap. Senyawa hidrokarbon terdiri dari :
- Alkana (CnH2n+2)
- Alkena (CnH2n)
- Alkuna (CnH2n-2)
Untuk mengidentifikasi unsur C, H, dan O, pada percobaan kali ini dapat kita lakukan
dengan cara mengalirkan gas hasil pembakaran suatu senyawa hidrokarbon atau
senyawa organik lainnya dalam air kapur atau larutan Ca(OH)2 sehingga terjadi
reaksi . Jika hasil pembakaran membuat air kapur menjadi keruh, maka itu berarti
senyawa yang dibakar merupakan senyawa karbon.
Karbon merupakan salah satu unsur yang banyak ditemukan jenis senyawanya. Contoh
senyawa yang mengandung karbon antara lain; protein, lemak, vitamin, tepung kanji, gula wol,
nilon, plastik, dan bahan bakar. Senyawa karbon terdiri dari senyawa organik dan anorganik.
Senyawa organik pada umumnya mengandung unsure karbon, maka senyawa organik
seringdisebut juga senyawa karbon.
Cabang ilmu kimia yang mempelajari senyawa karbon disebut kimia organik. Kata
organik berarti zat hidup, karena pada awalnya para ahli berpendapat bahwa senyawa organik
adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup. Akan tetapi pendapat ini berubah setelah
Freidench Wohler (1828) berhasil menyintesis urea tanpa menggunakan ginjal manusia yakni
dari amonim sianat. (Khamidinal. dkk, 2009).
Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur dengan
pembentuknya. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua atau lebih melalui reaksi
pembentukan. Senyawa organik atau senyawa karbon adalah suatu senyawa yang unsur-unsur
penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur
halogen, atau fosfor (pembentukan senyawa karbon dengan unsur seperti itu) (Riswiyanto,
2009).
Dalam mengidentifikasi unsur ada dua jenis model analisis, yaitu analisis kuantitatif
dan kualitatif. Analisis kuantitatif membahas mengenai identifikasi zat-zat. Unsurnya adalah
unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan
analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur (Vogel, 1985).
Mengidentifikasi reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O
dapat dilakukan dengan metode analisis secara kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis
untuk melakukan identifikasi elemen, spesies dan atau senyawa yang ada di dalam sampel.
Dengan katalain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya
suatu sampel.
D. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
E. Cara Kerja
- Uji unsur C
3. Masukkan CuO (hitam) seujung spatula ke dalam tabung reaksi, cocok sampai rata.
4. Tutup tabung reaksi dengan sumbat yang sudah dilubangi (untuk tempat selang) pasang
selang pada sumbat yang sudah dilubangi kemudian pasang tabung reaksi pada klem
dengan posisi miring.
5. Masukkan ujung selang yang lain ke dalam gelas kimia yang berisi 20ml air kapur.
Pastikan selang senantiasa tercelup dalam air kapur kemudian nyalakan pembakar
spiritus.
- Uji unsur H
F. Hasil Pengamatan
- Uji unsur C.
- Uji unsur H
G. Pembahasan
Praktikum ini dimulai dengan reaksi pembakaran senyawa tembaga(II) oksida serta gula
pasir dan diperoleh hasil berupa warna kedua senyawa tersebut menjadi hitam. Hasil yang sama
diperoleh pada reaksi pembakaran senyawa glukosa.
Pada reaksi pembakaran senyawa tembaga(II) oksida dengan gula pasir diperoleh hasil
yaitu larutan kapur menjadi keruh dan timbul titik air pada dinding tabung reaksi. Setelah
ditempelkan kertas kobalt pada dinding tabung reaksi, diperoleh hasil berupa perubahan warna
dari biru menjadi merah muda. Hasil yang sama diperoleh pada reaksi pembakaran senyawa
glukosa.
Contoh senyawa karbon yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah
CO2 yaitu karbon dioksida yang merupakan gas hasil pernapasan manusia, C6H12O6 yaitu
glukosa gugus monosakarida yang terkandung dalam guladan nasi yang biasa dikonsumsi tiap
hari, C2H6O yaitu etanol (alkohol) yang biasa digunakan untuk membersihkanluka,
CH3COOH yaitu asam asetat (cuka) yang digunakan sebagai bumbu masak dan polipropilen
yang terbentuk dari propena dan digunakan untuk serat plastik.
Reaksi pembakaran senyawa karbon akan menghasilkan karbon dioksida dan uap air.
Gula pasir/sukrosa merupakan contoh senyawa karbon. Gula pasir memiliki rumus kimia
C12H22O11. Jika dibakar, gula pasir akan menghasilkan CO2 dan H2O dengan persamaan
reaksi sebagai berikut:
C12H22O11(s) + 12O2(g) → 12CO2(g) + 11H2O(g)
Pada pembakaran lilin terbentuk jelaga karena pada proses pembakaran lilin terjadi
pembakaran yang tidak sempurna sehingga dihasilkan karbon (C). karbon inilah yang berwarna
hitam dan disebut jelaga. Lilin sendiri adalah suatu senyawa hidrokarbon yang mengandung
unsur C, H, dan kemungkinan juga O sehingga dalam proses pembakaran dapat menghasilkan:
CO2 + H2O (sempurna).
CO + H2O (kurang sempurna).
C + H2O (tidak sempurna).
Atau biasanya ketiganya dihasilkan bersamaan.
Uji yang digunakan untuk menguji keberadaan unsur C, H, dan O adalah uji air kapur
dan uji kertas kobalt. Uji kapur bertujuan untuk menguji keberadaan gas CO2. Adanya gas
CO2 berarti menunjukkan bahwa senyawa tersebut mengandung unsur C dan O. Uji air kapur
dilakukan dengan cara melewatkan gas CO2 yang terbentuk dalam larutan kapur. Larutan
kapur yang awalnya bening akan berubah menjadi keruh.
Ca(OH)2(aq) + CO2(g) → CaCO3(s) + H2O (ℓ)
Adapun uji kertas kobalt digunakan untuk menguji adanya H2O. Adanya H2O berarti
menunjukkan adanya unsur H dan O. Pengujian menggunakan kertas kobalt ini dilakukan
dengan cara menyentuhkan kertas kobalt kepada uap air hasil pembakaran senyawa karbon.
Jika bereaksi dengan uap air, kertas kobalt yang berwarna biru akan berubah warna menjadi
merah jambu (Iman Rahayu, 2009:124).
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, kesimpulan sementara yang diperoleh adalah
senyawa gula pasir dan glukosa termasuk dalam senyawa karbon. Unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen dapat didefinisikan keberadaannya melalui peristiwa keruhnya air kapur dan perubahan
warna pada kertas kobalt.
H. Kesimpulan
Karena dari praktikum yang saya lakukan sampel yang bereaksi dengan air kapur
mengakibatkan air kapur keruh.
Pada praktikum ini diperoleh kesimpulan bahwa senyawa karbon dapat diidentifikasi dengan
reaksi pembakaran, yaitu perubahan warna menjadi hitam setelah reaksi pembakaran. Unsur karbon
dapat diidentifikasi dengan reaksi pembakaran dan mengalirkan gas hasil pembakaran dalam air
kapur berupa peristiwa keruhnya air kapur.
Karena kertas kobalt yang semula berwarna biru berubah menjadi berwarna pink.
Unsur hidrogen dan oksigen dalam senyawa karbon dapat diuji dengan menggunakan kertas
kobalt, yaitu perubahan warna dari biru menjadi pink setelah ditempelkan di dinding tabung reaksi.
I. Daftar Pustaka
http://ilmukuidolaku.blogspot.com/2018/12/laporan-praktikum-kimia-identifikasi-unsur-
karbon-hidrogen-dan-oksigen-dalam-senyawa-karbon.html?m=1
https://www.studocu.com/en/document/universitas-gadjah-mada/computational-
chemistry/practical/laporan-praktikum-uji-karbon-hidrogen-dan-oksigen/3756738/view