Judul : HIDROKARBON
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari susunan,struktur,sifst perubahan suatu
materi.Materi sendiri adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangMateri pula
sering disebut zat.Pada umumnya zat terdiri dari 3 wujud yaitu padat,cair,dan gas.Materi juga
biasanya disebut senyawa atau gabungan dari beberapa unsure.Didalam senyawa organic
terdapat unsure seperti C ( Karbon) dan H (Hidrogen).Kedua unsure ini dalam senyawa biasa
disebut hidrokarbon.
Awalnya senyawa organik diduga hanya dapat dihasilkan oleh makhluk hidup atau
terdapat dala makhluk hidup, tetapi Friedrich Wohler tahun 1828 berhasil mensintesis urea
(senyawa organik) dengan memanaskan amonium sianat.Karbon merupakan satu unsur yang
banyak ditemukan jenis senyawanya. Contoh senyawa yang mengandung karbon antara lain,
protein, lemak, vitamin, tepung kanji, gula, wol, nilon, plastik, dan bahan bakar. Senyawa
karbon ada yang termasuk senyawa organik dan senyawa anorganik (Poppy K. Devi, 2007:
173).
Salah satu cara untuk mengetahui bahwa suatu bahan mengandung senyawa karbon,
yaitu dengan membakar senyawa tersebut. Hasil pembakaran sempurna dari senyawa karbon
akan mengubah karbon menjadi gas CO2, sedangkan hidrogen berubah menjadi uap air
(H2O). Adanya gas CO2 hasil pembakaran senyawa karbon dapat dikenali karena dapat
mengeruhkan air kapur, sedangkan keberadaan uap air dapat dikenali dengan kertas kobal.
Air akan mengubah kertas kobal yang berwarna biru menjadi merah muda(Irvan Permana,
2007: 117).
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa
ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti
hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling
sederhana adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai komponen utama
minyak bumi dan gas alam(Yayan Sunarya, 2009: 139).
Salah satu senyawa yang mengandung unsure karbon adalah Intan. Intan merupakan
salah satu batu mulia. Intan dapat diolah menjadi berlian yang sangat indah. Tidak heran jika
berlian banyak digunakan sebagai perhiasan. Bukan hanya itu, intan juga dapat digunakan
sebagai mata bor karena sifatnya yang keras dan tidak mudah patah. Sifat intan seperti itu
1
tidak terlepas dari struktur molekul yang dimilikiintan. Intan tersusun atas atom-atom karbon
yang membentuk struktur geometri tetrahedral. Intan hanyalah satu contoh senyawa karbon.
Selain intan, masih banyak senyawa karbon lainnya. Jumlahnya mencapai lebih dari 10 juta.
Atom karbon dapat berikatan dengan banyak atom lain. Atom karbon paling banyak
berikatan dengan atom hidrogen membentuk senyawa hidrokarbon. Metana merupakan
senyawa kovalen nonpolar dan merupakan senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai
bahan bakar. Senyawa hidrokarbon sangat banyak ditemukan di alam. Bensin, solar, minyak
tanah, lilin, karbohidrat, dan lemak merupakan contoh senyawa-senyawa hidrokarbon(Iman
Rahayu, 2009: 124).
2
BAB II LANDASAN TEORI
DASAR TEORI
Pada tahun 1780, seorang bernama Karl Wilhelm Scheele (1742 – 1786) membedakan
senyawa-senyawa menjadi dua kelompok, yaitu:
Hingga abad ke-19, kedua teori tersebut masih terus dipegang karena belum pernah
ada senyawa organik yang dibuat di laboratorium. Sampai kemudian Friederich
Wohler (1800 – 1882) yang juga murid Berzelius berhasil menumbangkan teori sebelumnya,
setelah dia berhasil menyintesis senyawa organik. Senyawa tersebut adalah urea (yang biasa
dihasilkan dari urine makhluk hidup) dengan menggunakan zat anorganik, yaitu dengan
mereaksikan perak sianat dengan amonium klorida membentuk amonium sianat.
Senyawa organik lebih sering disebut senyawa karbon. Senyawa karbon mengandung
paling sedikit satu atom karbon, tetapi kebanyakan terdiri dari beberapa atom karbon yang
saling berikatan satu sama lain. Salah satu sifat khas senyawa karbon yaitu mempunyai rumus
dan struktur molekul yang beraneka ragam bergantung pada jumlah atom karbonnya.
Pada pemanasan gula pasir akan menghasilkan karamel yang berwarna coklat dan uap
yang dapat mengubah warna kertas kobal dari warna biru menjadi merah muda. Hal ini
membuktikan bahwa uap yang dihasilkan dari pemanasan gula pasir adalah uap air. Air
3
terdiri dari unsur hidrogen dan oksigen, maka dalam gula pasir terdapat unsur hidrogen dan
oksigen.
Jika campuran gula pasir dan CuO dipanaskan maka pada dinding tabung terbentuk
lapisan tembaga dan gas yang dapat mengeruhkan air kapur. Hal ini menunjukkan reaksi
yang terjadi menghasilkan gas karbon dioksida. Dari mana gas CO2 tersebut? CO2 terbentuk
dari reaksi antara C sebagai sisa pembakaran gula pasir dengan CuO. Persamaan reaksinya:
C(s) + CuO(s) → Cu(s) + CO2(g)
CO2 yang terbentuk bereaksi dengan air kapur (Ca(OH)2) dengan reaksi:
(g) + Ca(OH)2(s) → CaCO3(s) + H2O(l)
Senyawa organik atau senyawa karbon umumnya mengandung unsur-unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen. Selain ketiga unsur tersebut ada unsur lain yang jumlahnya sangat
sedikit seperti nitrogen dan belerang. Jika senyawa tersebut hanya mengandung C dan H saja
disebut hidrokarbon (Poppy K. Devi, 2007: 173-174).
4
BAB III METODELOGI PERCOBAAN
A. ALAT JUMLAH
1. Batang pengaduk 1 buah
2. Gelas Arloji 2 buah
3. kaki ti ga 1 buah
7. Spatula 1 buah
8. Sendok 1 buah
9. Lilin 1 buah
B. BAHAN
1. Gula pasir secukupnya
2. Tepung terigu secukupnya
B. PROSEDUR KERJA
Langkah kerja dalam menguji unsure karbon yaitu:
a. Menggunakan bahan Gula pasir.
1. Memasukkan 2 spatula gula ke dalam gelas arloji.
2. Memanaskangelas arloji diatas lilin yang telah dibakar.
3. Mengaduk-aduk gula pasir . Amati perubahan yang terjadi
5
BAB IV. DATA DAN ANALISA
A. HASIL PENGAMATAN
B. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul uji unsure karbon dengan tujuan menguji adanya unsure
karbon dalam beberapa jenis senyawa karbon. Adapun bahan yang digunakan dalam
praktikum kali ini adalah gula pasir, garam, dan tepung terigu.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan proses pembakaran. Dalam proses pembakaran gula
pasir berubah warna menjadi hitam. Hal ini menunjukkan gula pasir mengandung unsure
karbonJadi, setiap pembakaran senyawa karbon maka akan menghasilkan gas karbon
dioksida dan uap air dan senyawa yang mengandung unsure karbon jika dibakar
menghasilkan zat yang berwarna hitam.
Selanjutnya dalam menguji unsure karbon dalam tepung terigu. Dalam menguji
unsure karbon pada tepung terigu kami menggunakan lilin dan sendok. Sendok digunakan
sebagai tempat memanaskan senyawa dan lilin sebagai pembakar. Kemudian memasukkan
dua spatula tepung pada gelas aeloji dan kemudian dipanaskan pada lilin. Lama kelamaan
tepung beras menjadi hitam. Hal ini menunjukkan tepung terigu merupakan senyawa karbon
yang didalamnya terdapat unsure karbon.
6
BAB V.PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap pembakaran senyawa karbon, menghasilkan gas karbon dioksida dan uap
air. Senyawa yang mengandung unsure karbon jika dibakar menghasilkan zat yang
berwarna hitam.
7
DAFTAR PUSTAKA
Devi, Poppy. 2009. Kimia I Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Rahayu, Iman. 2007. Praktis Belajar Kimia Untuk Kelas X. Jakarta: Visindo Media
Persada.
Sunarya, Yayan. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas X. Bandung:
Setia Purna Inves.
8
9