Sifat Kimia
Bilangan oksidasi : 4,3,2,1,0,-1,-2,-3,-4
Elektronegatifitas : 2,55 (skala pauli)
Energi ionisasi : 1086 kJ/mol
Energi ionisasi ke-2 : 2352,6 kJ/mol
Energi ionisasi ke-3 : 4620,5 kJ/mol
Jari-jari atom : 70 pm
Jari-jari kovalen : 77 pm
Jari-jari Vander Waals : 170 pm
konduktifitas termal : 119-165 (grafit) 900-2300 (diamond) W/mK
Struktur Kristal : heksagonal
kegunaan karbon berdasarkan persenyawaannya, yaitu:
Gas CO2 dalam air akan membentuk senyawa H2CO3. Asam karbonat H2CO3,
bila ditambahkan ke dalam minuman (minuman berkarbonasi), akan memberikan rasa
tajam yang menyegarkan. Asam karbonat H2CO3, merupakan bahan baku untuk
pembuatan garam-garam karbonat.
CO2 dalam udara berfungsi untuk menjaga suhu permukaan bumi pada malam
hari agar tidak terlalu dingin. CO2 dalam udara dapat menyerap sinar infra merah (sinar
yang mengandung energi panas) dari sinar matahari yang dipantulkan bumi. Pada
malam hari CO2 melepaskan infra merah tersebut ke permukaan bumi yang dingin
sehingga permukaan bumi menjadi hangat.
Adapun senyawa karbon mempunyai dampak negatif sebagai berikut :
a. Karbon disulfida CS2, beracun bila terserap kulit serta mudah terbakar dan meledak
terutama bila mengalami gesekan,
b. Karbon tetraklorida CCl4, beracun bila tertelan, terhisap, dan terserap kulit. Selain
itu pemicu terjadinya kanker,
c. Sifat CO2 yang dapat menyerap sinar infra merah lalu memantulkannya kembali ke
permukaan bumi disebut efek rumah kaca (green house effect). Akan tetapi, bila
kadar CO2 terlalu besar di udara dapat mengakibatkan suhu permukaan bumi
bertambah panas sehingga terjadi pemanasan global (pemanasan yang merata di
permukaan bumi). Akibat dari pemanasan global di permukaan bumi tersebut, es di
kutub akan mencair dan dapat menimbulkan banjir di kota-kota pantai seluruh dunia.
Identifikasi Karbon dan Hidrogen
Adanya unsur karbon dan hidrogen dalam senyawa hidrokarbon
dapat diidentifikasi melalui percobaan sederhana. Percobaan sederhana ini
dapat dilakukan di laboratorium sekolah maupun di rumah Anda. Salah satu metodenya
adalah dengan menggunakan lilin (C20H42) yang direaksikan dengan oksigen dari udara
(dibakar), hasil pembakaran lilin dilewatkan ke dalam larutan Ca(OH)2 1%, seperti
ditunjukkan pada Gambar.
Persenyawaan karbon
a. Karbon Monoksida
Bila bahan bakar yang mengandung karbon (misalnya, kayu, arang, bensin)
dibakar dengan ada udara yang banyak, praktis semua karbon itu bergabung dengan
oksigen membentuk karbon dioksida CO2, tetapi sedikit sekali karbon monoksida
terbentuk. Makin sedikit udara (oksigen) tersedia, makin besar jumlah relatif
karbon monoksida yang terbentuk. Juga, pada suhu-suhu yang lebih tinggi, karbon
dioksida cenderung bereaksi dengan karbon panas :
CO2 + C 2CO
Karbon monoksida mempunyai ikatan yang paling kuat dari antara molekul
diatom manapun. Ia esoelektronik dengan molekul nitrogen, dan mempunyai
ikatan rangkap tiga :C O: seperti yang dipunyai N2.
Secara komersial, karbon monoksida mempunyai banyak kegunaan.
Campuran gas yang mengandung karbon monoksida, telah lama digunakan sebagai
bahan bakar. Sesungguhnya, lebih banyak panas dibebaskan ketika karbon
monoksida terbakar menjadi karbon dioksida disbanding ketika karbon terbakar
menjadi karbon monoksida.
b. Karbon Dioksida
Karbon dioksida diproduksi dengan pembakaran bahan bakar yang umum,
seperti arang, minyak bumi, dan kayu. Ia juga merupakan komponen nafas yang
dikeluarkan oleh hewan, karena dihasilkan dari oksida makanan dalam tubuh.
Berada di atmosfer sampai sebanyak kira-kira 0,03%, konsentrasinya menjadi naik
1% dalam ruang yang penuh.
Karbon dioksida tak beracun, tetapi dengan konsentrasi yang terlalu tinggi
dalam udara (10 sampai 20 persen) adalah tak sehat, karena merendahkan
konsentrasi oksigen dan mempunyai efek fisiologis yang membahayakan.
Jumlah CO2 yang sangat besar sekali, yang dhasilkan oleh aktivitas manusia,
cukup untuk menggeser kesetimbangan yang terlibat dalam proses alamiah yang
memelihara kesetimbangan secara kasar antara bumi dan atmosfernya.
Peningkatan dengan berangsur-angsur dari banyaknya CO2 dalam atmosfer.
Peningkatan ini akan bisa mengancam kita dengan efek rumah kaca, karena
molekul CO2 bisa menyerap radiasi inframerah dan permukaan bumi, yang kalau
tidak akan keluar ke angkasa luar. Jika konsentrasi CO2 terus meningkat,
dikuatirkan bahwa atmosfer mungkin menjadi begitu panas sehingga akan muncul
perubahan suhu yang serius.
c. Karbonat dan Bikarbonat
Sebagai senyawaan karbon anorganik yang paling melimpah, karbonat dan
bikarbonat adalah zat yang berguna serta terkenal. Kebanyakan karbonat hanya
sedikit larut dalam air, misalnya kalsium karbonat, barium karbonat, magnesium
karbona, dan timbale karbonat. Banyak bikarbonat hanya stabil dalam larutan air.
Contohnya ialah kalsium bikarbonat dan magnesim bikarbonat. Semua logam grup
IA, kecuali litium, membentuk karbonat yang larut, dari mana yang paling berguna
adalah natrium bikarbonat NaHCO3 (soda kue).
Karbon dan bikarbonat bereaksi dengan kebanyakan asam, menghasilkan
CO2.Reaksi ini sangat cepat dan gas itu dengan mudah terlepas.Misalnya, barium
karbonat bereaksi dengan asam bromide.
BaCO3 + 2HBr BaBr2 + H2O + CO2
Bikarbonat adalah zat amfoter, yaitu, ia dapat bereaksi baik dengan asam
maupun basa. Bikarbonat tidak stabil; bila dipanaskan, ia terurai membentuk
karbonat. Kalium bikarbonat bubuk digunakan dalam alat pemadam kebakaran
karena ia mudah terurai dengan menghasilkan karbon dioksida.
2KHCO3 K2CO3 + H2O + CO2
Jika karbon dioksida yang dialirkan ke dalam larutan kation yang membentuk
karbonat yang tak larut (Ca2+,Ba2+ , Mg2+, atau Pb2+), akan terbentuk suatu endapan
putih. Kalsium karbonat mengendap bila karbon dioksida dialirkan gelembung-
gelembung melalui suatu larutan air kapur Ca(OH)2.
Jika terus menambahkan karbon dioksida, endapan ini akan melarut. Ini
bertentangan dengan yang kita bayangkan, bahwa jika sedikit karbon dioksida
menyebabkan terbentuknya suatu endapan, karbon dioksida yang banyak akan
menghasilkan endapan yang yang terlebih banyak lagi. Karbonat yang [adat itu
melarut karena bereaksi membentuk bikarbonat yang lebih larut.
CaCO3 +H2O +CO2 Ca(HCO3)2
Jika larutan Ca(HCO3)2 dipanaskan , bikarbonat akan terurai dan endapan
akan muncul kembali.
Ca(HCO3)2 CaCO3 + H2O + CO2
Atau jika larutan bikarbonat itu dibiarkan saja diam di udara terbuka, kalsium
karbonat akan muncul kembali sewaktu airnya menguap.
Ca(HCO3)2 CaCO3 + H2O + CO2
d. Sulfida
senyawa sulfida merupakan senyawaan antarakarbon dengan sulfur.
Senyawa sulfida karbon yang paling populer adalah CS2 atau karbon disulfida.
Senyawa karbon disulfida dapat dibuat dari reaksi antara karbon dengan sulfur
dalam tanur atau dengan cara melewatkan uap sulfur pada karbon panas. Reaksi
pembentukan karbon disulfida adalah sebagai berikut :
8C + 2S8 8CS2
Reaksi antara sulfur dengan metaa pada temperatur tinggi dengan bantuan
katalis SiO2 atau Al2O3 jga dapat membentuk senyawa CS2
S8 + 2CH4 2CS2 + 4H2S
Kerugian karbon :
1. Karbon disulfida CS, beracun bila terserap kulit serta mudah terbakar dan
meledak terutama bila mengalami gesekan.
2. Karbon tetraklorida CCl4, beracun bila tertelan, terhisap dan terserap kulit.
Selain itu, merupakan pemicu kanker.
3. Sifat CO2 yang dapat menyerap sinar infra merah lalu memantulkannya kembali
kepermukaan bumi disebut efek rumah kaca (Green House). Akan tetapi, bila
kadar CO2 terlalu besar diudara dapat mengakibatkan suhu permukaan bumi
bertambah panas sehingga terjadi pemanasan global (pemanasan yang merata
dipermukaan bumi). Akibat dari pemanasan global dipermukaan bumi tersebut
es dikutub akan mencair dan dapat menimbulkan banjir dikota-kota pantai
diseluruh dunia.
Cara mengidentifikasi karbon dan senyawanya.
Keberadaan unsur C, H, dan O dapat didefinisikan melalui reaksi pembakaran
yang menghasilkan unsur karbon dan hydrogen. Pembakaran senyawa organik secara
sempurna akan menghasilkan karbon atau zat arang untuk mengidentifikasi C, H dan O
dapat dilakukan dengan cara mengalirkan gas hasil pembakaran senyawa hidrokarbon
atau senyawa organik lainnya dalam air kapur atau larutan Ca(OH)2 hingga terjadi
reaksi. Jika hasil pembakaran dapat mengeruhkan air kapur maka senyawa yang dibakar
merupakan senyawa karbon.
Senyawa oksida yang popular dari karbon adalah CO2. Senyawa
CO2berbentuk padat, temperatur 78,5oC. Karbon dapat menyublim dalam busur karbon
yang memiliki temperatur sekitar 5800 K. Senyawa karbon adalah senyawa kimia yang
mengandung unsur karbon. senyawa karbon dapat berasal dari makhluk hidup maupun
bukan makhluk hidup.
Bahan bahan
1. Batu marmer / kapur 5 sendok
2. Tembaga oksida 2 sendok
3. Larutan Fuchsin 1 mL
4. Larutan HCl 3 mL
5. Larutan H2SO4 0,5 mL
6. Serbuk arang 1 sendok
7. Larutan Ca(OH)2 1/3 tabung reaksi
8. Lilin 1 buah
9. Larutan asam formiat pekat 1 mL
VII. ALUR KERJA
1. Pembentukan Gas CO2 dan Senyawa Ion
Gas CO2
2. Pembentukan Gas CO
No.
Prosedur percobaan Hasil pengamatan Dugaan/reaksi kesimpulan
Perc.
Pembentukan Gas CO2 dan Senyawa Ion Sebelum CaCO3 (s) + CaCO3 ditambahkan
1. 2HCl (aq)
Potongan marmer / batu kapur 0,5 cm Larutan HCl dengan larutan HCl
jernih tak CaCl2 (aq) + menghasilkan gas
Dimasukkan ke dalam tabung
berwarna. CO2 (g) +H2O CO2
reaksi berpipa samping yang telah
di hubungkan dengan selang ke Larutan (l)
dalam wadah penampung (gelas Ca(OH)2 jernih CO2 (g) +
ukur) yang diletakkan terbalik Ca(OH)2
tak berwarna.
Ditambahkan HCl 4M ke dalam
Batu kapur CaCO3(s) +
tabung reaksi
Ditutup dengan karet penutup (CaCO3) H2O(l)
Gas CO2 berbentuk CaCO3 (s) +
serbuk berwarna CO2 (g) + H2O
Diuji dengan lilin yang menyala putih tulang. (l) Ca2+ +
Disalurkan ke dalam air kapur
2HCO3
Air kapur menjadi keruh Sesudah Ca2+ + 2HCO3
Larutan HCl + CaCO3 (s)
Gas dialirkan ke dalam air kapur
lebih lama CaCO3 + H2O (l) +
Dipanaskan menghasilkan CO2 (s)
Gas CO berwarna.
Sebelum
2CuO (s) + C (s) CuO yang
CuO berbentuk
2Cu (s) + ditambahkan dengan
serbuk berwarna
CO2 (g) serbuk arang
hitam.
CO2(g) + menghasilkan warna
Serbuk arang
Ca(OH)2 (aq) hitam dan larutan
berwarna hitam.
CaCO3 (s) + Ca(OH)2 yang
Larutan
H2O (l) dihubungkan dengan
Ca(OH)2 jernih
selang menghasilkan
tidak berwarna.
gas dan larutan
berwarna putih
Sesudah
keruh.
Reduksi CuO Cu ditambah
serbuk arang
Sedikit CuO halus + serbuk
arang
menghasilkan
Dimasukkan dalam tabung reaksi warna hitam.
dengan sumbat Larutan
Ca(OH)2 yang
Sesudah
Larutan
Fuchshin +
arang tulang +
aquades
menghasilkan
warna hitam.
1 sendok kecil arang tulang Larutan
CaCO3 (s) + 2HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Pada percobaan keempat yang kami lakukan, disediakan 1 sendok arang tulang
(berwarna hitam) dimasukkan pada tabung reaksi yang telah diisi 1 mL larutan Fuchsin
(merah) kemudian larutan tersebut dikocok hingga homogen dan disaring sehingga
didapatkan hasil berupa larutan jernih tak berwarna sebagai filtrat, dan residu yang
berwarna hitam.
X. PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama adalah pembentukan gas CO2 dan senyawa ion.
Langkah pertama yang dilakukan dengan memasukkan serbuk CaCO3 sebanyak 5
sendok kedalam tabung reaksi berpipa samping kemudian menambahkan 3 mL HCL 4
M dan ditutup dengan karet penutup kemudian dihubungkan dengan selang ke gelas
ukur yang diletakkan terbalik di dalam baskom berisi air. Setelah itu kami mengujinya
dengan lilin yang menyala, dan kemudian dihasilkan lilin yang mati. Hal tersebut terjadi
karena gas CO2 didalam gelas ukur lebih besar dari pada oksigen (O2).
CaCO3 (s) + 2HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Hal tersebut terjadi karena CO2 atau karbon dioksida adalah suatu jenis gas yang
memiliki sifat tidak terbakar, dan lebih berat dari udara. Jika karbon dioksida diarahkan
dengan tepat pada api, maka CO2 dapat menggantikan udara disekitar sumber api atau
mengusir keadaan gas lainnya seperti O2 dengan tidak adanya O2 maka api akan padam.
Setelah itu kami menyiapkan 2 tabung reaksi yang telah diisi larutan Ca(OH)2
sebanyak 1/3 dari tabung reaksi. Dan sesudah itu kami menyalurkan gas CO2 kedalam
air kapur hasilnya air kapur berubah menjadi keruh. Hal tersebut membuktikan bahwa
telah terjadi reaksi antara larutan air kapur dengan gas CO2. Kapur yang dilarutkan
menggunakan air akan menjadi keruh dan terjadi reaksi antara kapur dengan air dan
menghasilkan CaO + H2O Ca(OH)2. Larutan air kapur merupakan larutan Ca(OH)2
yang apabila dialirkan ke dalamnya suatu gas CO2 akan membentuk padatan CaCO3.
Itu yang menyebabkan warna larutan menjadi keruh. Dalam wadah tersebut terjadi
reaksi antara larutan kapur CaO dengan CO2, kemudian akan menghasilkan CaCO3 dan
H2O.
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l)
CaCO3 (s) + CO2 (g) + H2O (l) Ca2+(s) + 2HCO3-(aq)
Dan apabila ditambahkan gas CO2 berlebih air kapur kekeruhannya berkurang
dibandingkan yang awal karena adanya ion HCO3-.
Selanjutnya kami memanaskan air kapur, hasilnya air kapur berwarna keruh dan
terdapat endapan di permukaannya.
Air kapur menjadi keruh kembali ketika dipanaskan karena endapan CaCO3
terbentuk kembali dipermukaan air kapur.
Pada percobaan kedua adalah percobaan pembentukan gas CO. Dengan cara
kami memanaskan 1 ml asam formiat pekat dan 0,5 ml asam sulfat pekat dengan
pembakar bunsen. Setelah itu Gas CO yang dihasilkan diuji dengan menggunakan lidi
yang menyala, dan menghasilkan letupan api yang berwarna biru yang kemudian
padam. Dan jika gas CO diuji dengan menggunakan bara lidi, akan menghasilkan bara
lidi yang awalnya membara jika dimasukkan, bara lidi tersebut akan padam dan jika
dikeluarkan, bara lidi tersebut akan membara kembali, karena adanya reaksi antara gas
CO dengan O2. Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari
senyawa karbon. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen
dalam proses pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah
api berwarna biru.
Pada percobaan ketiga adalah reduksi Cu. CuO berupa serbuk halus berwarna
hitam bereaksi dengan serbuk arang berwarna hitam yang dimasukkan kedalam tabung
reaksi berpipa samping menghasilkan larutan yang berwarna hitam. Kemudian
dipanaskan dan selangnya dihubungkan kedalam tabung reaksi yang berisi larutan air
kapur yang jernih tak berwarna, setelah dipanaskan terdapat gelembung dan larutan air
kapur menjadi sedikit keruh. Hal ini membuktikan bahwa karbon sebagai pereduksi
atau yang mengalami oksidasi. Berdasarkan tingkatan bilangan oksidasi dari
persamaan :
2. Pada permukaan air kapur terdapat lapisan putih keruh dan keras, apakah zat
tersebut?
Zat tersebut adalah CaCO3 yang terbentuk kembali ketika air kapur dipanaskan
Ca2+(s) + 2HCO3-(aq) CaCO3 (s) + CO2 (g) + H2O (l)
DAFTAR PUSTAKA
Keenan. Charles W. 1980. Kimia Untuk Universitas Edisi ke-6 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Pettruci, H Ralph. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi ke-4 Jilid 3.
Jakarta: Erlangga.
Pudjaatmaka, Aloysius Hadyana.1992. Kimia Untuk Universitas Edisi ke-6. Jakarta:
Erlangga.
Sugiarto, Bambang, dkk. 2013. Kimia Umum. Surabaya: Jurusan Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.
Sugiarto, Bambang, dkk. 2014. Kimia Dasar. Surabaya: Jurusan Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.
Svhela, G. 1990. Textbook of Marco and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. Jakarta:
PT. Kalman Media Pustaka.
Tim Kimia Dasar. 2010. Kimia Dasar II. Surabaya: Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.
Tim Kimia Dasar Lanjut. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Dasar Lanjut. Surabaya: Jurusan
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.
(......) (......)