Anda di halaman 1dari 53

TUGAS KIMIA ANORGANIK II

KARBON & NITROGEN

Oleh:

1. Rizza Danila (17030194015)


2. Anisatul Ma'sumah (17030194044)
3. Siti Arofah (17030194067)
4. Khudrotunnada F A (17030194071)
5. Marlisa Dwi Putri (17030194077)
6. Hafidhon Muhlisun F.(17030194081)
7. Ikke ladya Khafida (17030194089)

Kelas PKB17

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
2020

1
CARBON

1. Apa kondisi oksidasi karbon dan timah yang paling umum? Mengapa ada
perbedaan?
Seperti unsur-unsur golongan 8 lainnya, rutenium dan osmium, zat besi ada dalam
berbagai tingkat oksidasi, −2 hingga +7, meskipun +2 dan + 3 adalah yang paling
umum. Zat besi unsur terjadi pada meteoroid dan lingkungan rendah oksigen lainnya,
tetapi reaktif terhadap oksigen dan air.
Secara harfiah, keadaan oksidasi untuk senyawa kovalen apa pun, misalnya (CO) dan
senyawa ionik, misalnya (NaCl) adalah nol, karena keadaan oksidasi dari masing-
masing ion atau unsurnya akan menyeimbangkan total muatan senyawa menjadi nol.
Dan itu hanya untuk senyawa.
Untuk mengatasi masalah lihat di bawah ini:
C = + 2O = -2CO = 0 (+2) + (- 2) = 0
Keadaan oksidasi untuk C tidak +2 tidak seperti dalam kasus ini, tetapi bervariasi
dengan pembentukan ikatan dengan atom yang berbeda. Keadaan oksidasi umum
untuk karbon adalah +2, +3, +4 ... dll

2. a. Gambarkan struktur intan dan grafit

2
b. Jelaskan perbedaan kerapatan antara intan dan grafit
Intan memilki kerapatan yang lebih tinggi daripada grafit, kerapatan intan sebesar
3,51 g/cm3 sedangkan grafit kerapatannya sebesar 2,22g/cm 3. Grafit memiliki
kerapatan yang rendah, hal ini disebabkan karena ketika atom-atom karbon berikatan
akan membentuk struktur heksagonal sehingga ada ruang-ruang kosong diantaranya
strukturnya.
c. Jelaskan perbedaan konduktivitas listrik antara intan dan grafit
Intan tidak dapat menghantarkan listrik. Hal ini disebabkan karena semua elektron di
ikat dengan sangat kuat diantara atom-atom karbon sehingga tidak ada elektron yang
dapat bergerak bebas. Sedangkan Grafit dapat menghantarkan listrik, hal karena grafit
dipengaruhi oleh elektron-elektron yang tidak digunakan untuk membentuk ikatan
kovalen. Elektron-elektron ini tersebar secara merata pada setiap atom C karenaterjadi
tumpang tindih orbital seperti pada ikatan logam yang membentuk awan atau lautan
elektron. Oleh sebab itu ketika diberi beda potensial, elektron-elektron yang
terdelokaslisasi sebagian besar akan mengalir menuju anoda (kutub positif), aliran
elektron inilah yang menyebabkan arus listrik dapat mengalir.
d. Yang mana alotropi dari atom C yang memilki energi terendah
Yang memiliki energi terendah dari alotropi yaitu grafit
e. Mengapa bentuk (Carbon) yang kurang stabil bisa terjadi sedangkan secara
termodinamika bentuk lainnya lebih memungkinkan terjadi?
Karena sifat thermodinamika, pada suhu 300 K 1500 atm dicapai kesetimbangan
grafit dan intan tetapi berjalan sangat lamban. Grafit dapat diubah menjadi intan
dengan pemberian tekanan dan suhu yang tinggi, yakni 3000K, 125 bar dengan katalis
logam transisi, seperti Cr, Fe atau Pt untuk mendapatkan laju seperti yang diharapkan.
3. List as many ways as possible of making CO and CO2 what are they use for, and
how are they detected?
Cara membuat CO :
- Mereaksikan larutan HCOOH dengan larutan H2SO4. Gas CO akan dihasilkan
dengan reaksi sebagai berikut:
HCOOH (aq) + H2SO4 (aq)  H2SO4 (aq) + H2O (l) + CO (g)
Hasil berupa gas CO dapat diidentifikasi dengan menggunakan nyala api, ketika
gas dibakar dengan nyala api dan menghasilkan nyala api biru maka gas tersebut
adalah gas CO.

3
- Pembakaran tak sempurna pada kendaraan bermotor. Gas CO akan dihasilkan dari
pembakaran tak sempurna bahan bakar kendaraan bermotor, adapun reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
2C8H18 (l) + 15O2 (g)  8C (s) + 4CO (g) + 4CO2 (g) + 18H2O (g)
Hasil diidentifikasi dengan adanya jelaga yang menandakan reaksi tidak sempurna
dan gas yang dihasilkan adalah CO.
- Pembakaran tak sempurna pada gas etuna hasil dari reaksi karbida dengan H 2O.
Gas CO akan dihasilkan dari pembakaran tak sempurna gas etuna, adapun reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut:
HC CH (g) + 1/2 O2 (g) 2CO (g) + H2O (l)
Hasil diidentifikasi dengan adanya jelaga yang menandakan reaksi tidak sempurna
dan gas yang dihasilkan adalah CO.

Cara membuat CO2 :


- Mereaksikan serbuk CuO dan serbuk arang dengan cara dipanaskan. Ketika kedua
serbuk dipanaskan serbuk CuO akan melepaskan gas O2 dalam wadah, gas O2 akan
bereaksi dengan karbon dalam serbuk arang dan membentuk CO2. Uji gas CO2
dengan cara mengalirkan gas hasil reaksi kedalam air kapur, ketika air kapur
mengalami perubahan dari larutan tidak berwarna menjadi keruh maka gas
tersebut adalah gas CO2. Adapaun reaksi sebagai berikut:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq)  CaCO3 (s) + H2O (l)
- Mereaksikan padatan CaCO3 dengan HCl. Ketika padatan kalsium karbonat
ditambahkan dengan HCl maka terdapat gelembung gas yang dihasilkan. Gas
tersebut adalah CO2 dengan reaksi sebagai berikut:
CaCO3 (s) + 2HCl (aq)  CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
gas yang dihasilkan diuji dengan cara mengalirkan gas kedalam air kapur, ketika
air kapur mengalami perubahan dari larutan tidak berwarna menjadi keruh maka
gas tersebut adalah gas CO2. Adapaun reaksi sebagai berikut:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq)  CaCO3 (s) + H2O (l)
atau dengan cara uji nyala, ketika api didekatkan dengan sumber gas, jika api
padam maka hal tersebut menandakan gas tersebut adalah CO2

4
- Mereaksikan baking soda dengan cuka. Ketika serbuk baking soda ditambahkan
asam cuka maka akan menghasilkan gelembung gas yaitu CO2, adapun reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut:
NaHCO3 (s) + CH3COOH (aq)  CH3COONa (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
gas yang dihasilkan diuji dengan cara mengalirkan gas kedalam air kapur, ketika
air kapur mengalami perubahan dari larutan tidak berwarna menjadi keruh maka
gas tersebut adalah gas CO2. Adapaun reaksi sebagai berikut:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq)  CaCO3 (s) + H2O (l)
atau dengan cara uji nyala, ketika api didekatkan dengan sumber gas, jika api
padam maka hal tersebut menandakan gas tersebut adalah CO2
4. Explain the bonding in CO and CO2
Ikatan dalam CO dapat dijalaskan melalui teori orbital molekul.
Konfigurasi elektron
6C = 1s2 2s2 2p2
8O = 1s2 2s2 2p4
Diagram orbital molekul pada CO
CO

C O

2px 2py 2pz

2px 2py 2pz

2s
2s

1s
1s

5
Molekul CO berikatan secara kovalen dengan ikatan phi dan ikatan sigma yang
berasal dari oksigen. Sehingga bentuk ikatan dari molekul CO adalah sebagai berikut:
C O
Ikatan dalam CO2 dapat dijalaskan melalui bentuk lewis. Konfigurasi elektron
6C=24
8O=26
Atom C memiliki 4 elektron valensi dan 2 atom O memiliki masing-masing 6 elektron
valensi. Apabila ketiga atom bergabung membentuk suatu senyawa maka akan
berikatan secara kovalen dengan bentuk molekul yang dapat digambarkan sebagai
berikut:
O C O

Masing-masing atom akan menggunakan dua elektron bersama-sama untuk mencapai


kestabilan yaitu oktet.
5. List the advantages and limitations of CO as a reducing agent in the extraction
of metals from their oxides.
Kelebihan:
1. Karbon monoksida adalah agen pereduksi dengan harga paling murah untuk
mereduksi logam dari bijih utamanya.
2. Karbon monoksida merupakan agen pereduksi paling efektif dalam ekstraksi logam
yang memiliki tingkat kereaktifan lebih rendah daripada karbon.
3. Karbon monoksida sebagai agen pereduksi dapat memberikan presisi atom yang
sangat tinggi untuk penambahan substrat reduktif dengan berbagai gugus fungsi.
Ini memungkinkan sintesis senyawa baru dengan struktur dan sifat unik.
4. Karbon monoksida sebagai agen pereduksi yang selektif dalam kimia organik.
Kekurangan:
1. Tidak dapat mereduksi ZnO
2. Karbon monoksida tidak dapat menjadi agen pereduksi yang baik di atas suhu
938 K.
6. Give equations to explain what reaction occurs when the following are heated (a)
CaCO3, (b) CaCO3 and SiO2, (c) CaCO3 and C, (d) CaC2 and N2.
(a)Reaksi yang terjadi ketika senyawa CaCO3 dipanaskan adalah reaksi
dekomposisi. Pemanasan menyebabkan CaCO3 bertransformasi menjadi CaO
melalui pelepasan senyawa karbon, berikut persamaan reaksi yang terjadi:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)

6
(b)Reaksi yang terjadi ketika CaCO3 dan SiO2 direaksikan melalui pemanasan
menghasilkan produk berupa kalsium silikat dengan rumus kimia CaSiO3.
Pemanasan menyebabkan CaCO3 bertransformasi menjadi CaO yang kemudian
bereaksi dengan SiO2 membentuk kalium silikat (CaSiO3), berikut persamaan
reaksi yang terjadi:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
CaO(s) + SiO2(s) → CaSiO3(l)
Atau
CaCO3+ SiO2→ CaSiO3 + CO2
(c)Reaksi yang terjadi ketika CaCO3 dan C direaksikan menghasilkan produk
berupa senyawa kalsium karbida (CaC2), berikut persamaan reaksi yang terjadi:
2CaCO3 + 5C = 2CaC2 + 3CO2
(d)Reaksi yang terjadi ketika CaC2 dan N2 direaksikan menghasilkan produk
berupa senyawa kalsium sianamida (CaCN2), berikut persamaan reaksi yang
terjadi:
CaC2 + N2 = CaCN2 + C
7. Jelaskan apa yang terjadi ketika CO2 dilewatkan ke dalam larutan Ca(OH) 2.
Apa yang terjadi dengan kelebihan CO2
Ketika ketika CO2 dialirkan ke dalam larutan Ca(OH)2 maka reaksi yang terjadi
adalah
Ca(OH)₂ (aq) + CO₂ (g) → CaCO₃ (s) + H₂O (l)
Tetapi saat CO2 yang dilewatkan berlebih, maka CaCO3 akan bereaksi dengan CO2
berlebih dan air membentuk kalsium bikarbonat yaitu Ca(HCO3)2 yang bersifat larut
dalam air sehingga kekeruhan menghilang. Reaksinya:
CaCO3 (s) + CO2 (g) + H2O (l)  Ca(HCO3)2 (aq)
8. Tuliskan reaksi yang terjadi antara Co dengan :
a. O2
2CO (g) + O2 (g)  2CO2 (g)
b. S
S (s) + CO (g)  OCS (aq)
d. N2
12CO(g) + 3N2 (g)  4O3 (g) + 3C4N2(aq)
e. Fe
Fe (s) + CO (g)  Fe(CO)5 (g)
c. Cl2

7
CO (g) + Cl2(g)  COCl2 (g)
f. Fe2O3
Fe2O3(s) + 3CO(g)  2Fe + 3CO2 (g)

9. Tuliskan formula untuk karbonil mononuklear yang dibentuk oleh V, Cr, Fe


dan Ni. Apa aturan nomor atom yang efektif? Manakah dari kompleks ini yang
mematuhi aturan?
Hampir semua logam transisi membentuk kompleks biner di mana karbon
monoksida bertindak sebagai ligan dan logam dalam keadaan oksidasi rendah, paling
sering, nol. Kompleks yang dihasilkan disebut logam karbonil. Karbonil logam
mononuklear hanya mengandung satu atom logam dan mereka memiliki struktur yang
relatif sederhana, dapat diperoleh dari pertimbangan ikatan valensi, berdasarkan
aturan Nomor Atom Efektif (EAN). Kompleks karbonil mononuklear dan binuklear
logam transisi baris pertama meliputi V(CO) 6, Cr(CO)6, Mn2(CO)10, Fe(CO)5,
Fe2(CO)9, Co2(CO)8 dan Ni( CO)4.
Logam yang memiliki jumlah elektron genap memenuhi aturan 18 elektron
(EAN) hanya dengan menambahkan jumlah molekul CO yang diperlukan. Jelas,
logam yang memiliki jumlah elektron ganjil tidak dapat menyesuaikan diri dengan
cara itu. Sebagai contoh, Mn(CO)5 dan Co(CO)4 keduanya 17 spesies elektron dan
konsisten dengan harapan, tidak ada sebagai molekul yang stabil. Mereka mencapai
stabilitas melalui dimerisasi, membentuk kompleks dinuklir. Namun, anion yang
sesuai dari 17 spesies elektron ini, Mn(CO) 5- dan Co(CO4)- adalah spesimen yang
stabil dan sesuai dengan aturan 18 elektron. Tetracarbonyl nikel adalah tetrahedral,
pentacarbonyl besi adalah bipyramidal trigonal sedangkan hexacarbonyl dari
vanadium dan chromium adalah oktahedral. Di antara karbonil mononuklear, satu-
satunya pengecualian pada aturan EAN adalah V(CO) 6 yang ada sebagai molekul 17
elektron, meskipun kurang stabil.
Struktur karbonil logam dinuklir melibatkan ikatan logam-logam atau
menjembatani gugus CO, atau keduanya. Sebagai contoh, struktur Fe2(CO)9 diiron
nonacarbonyl mengandung tiga ligan CO yang membentuk jembatan antara atom-
atom besi dan setiap atom besi juga memiliki tiga gugus CO lain yang hanya melekat
pada atom itu. Struktur Mn2(CO)10, di sisi lain, melibatkan ikatan logam-logam,
sehingga rumusnya dapat ditulis sebagai (CO)5M-M (CO) 5. Dua isomer dikenal untuk
Co2(CO)8, satu memiliki ikatan logam-logam antara dua atom kobalt, dan yang

8
lainnya memiliki dua ligan CO penghubung dan ikatan logam-logam. Susunan empat
karbonil di sekitar masing-masing Co adalah persegi, tetapi tidak persis planar

10. Jelaskan dengan menggunakan diagram bagaimana ligan CO membentuk


ikatan sigma dan ikatan phi pada senyawa kompleks Ni(CO) 2

11. Gambar struktur Mn2(CO)10

Fe3(CO)12

9
Ru2(CO)12

Rh4(CO)12

10
12. Mengapa CaCO3 melarut saat terdapat kelebihan CO2 dalam larutan? Tulis
persamaan untuk menjelaskan efek dari sejumlah kecil CO2 dalam air kapur
dan efek kelebihan CO2.
Apabila terdapat sejumlah kecil gas CO2 yang direaksikan dengan air kapur, maka
akan terbentuk endapan C1CO3. Reaksinya:
Ca(OH)2(aq) + CO2(g) → CaCO3(s) endapan berwarna putih + H2O(l)
Kalsium karbonat tidak larut dalam air, akan tetapi apabila terdapat penambahan gas
CO2 yang berlebih, maka mengubah karbonat menjadi bikarbonat yang mudah larut
Ca(OH)2(aq) + CO2(g) → CaCO3(s) endapan berwarna putih + H2O(l)
CaCO3(s)+ CO2(g)+ H2O(l) → Ca(HCO3)2(aq) soluble.

13. Berikan alasan, mengapa CO2 berupa gas sedangkan SiO2berupa padatan!
Karena CO2 dan SiO2 memiliki perbedaan titik didih yang disebabkan oleh faktor
ikatan. CO2 terdiri dari satuan molekul-molekul nonpolar triatomik yang berukuran
kecil sehingga tarikan antara molekul-molekulnya disebabkan oleh gaya dispersi yang
relatif lemah. Sedangkan SiO2 mengandung jaringan ikatan kovalen Si-O dalam kisi
molekular raksasa. Setiap atom Si terikat oleh empat atom O dan tiap atom O terikat
pada dua atom Si (Jaringan ini mengandung spesies penghubung tetrahedral SiO4).
14. Jelaskan ikatan pi pada CO2 , CO32-, SO2  dan SO3
a. Setiap orbital hibrida sp pada C bertumpang tindih dengan orbital 1s dari atom
O membentuk dua orbital ikatan terlokalisasi yang setara. Setiap ikatan C-O
dalam molekul CO2 disebut ikatan sigma dan struktur yang terbentuk adalah
linear.
b. Molekul CO32- dibentuk melalui tumpang tindih orbital sp3 Carbon dan oksigen
membentuk tiga orbital ikatan sigma yang terlokalisasi.
c. Pada molekul SO2 terdapat 3 kelompok elektron, yang salah satunya adalah PEB
dari atom S. Adanya elektron bebas ini akan mendesak atau mendorong elekron
ikatan untuk saling berdesakan, sehingga bentuk molekul menjadi bentuk V.
d. Terdapat 3 ikatan phi yang terdelokalisasi pada molekul SO 3. SO3 memiliki
struktur tringular planar yang dimana ikatannya paling tepat digambarkan
sebagai pembentukan tiga ikatan sigma menghasilkan tiga sudut planar dan 3
ikatan phi yang terdelokalisasikan.

11
15. Mengapa CCl4 tidak dapat terhirolisis sedangkan SiCl4 terhidrolisis? CCl4 tidak
reaktif dalam uap panas
Karena Si memiliki jari-jari yang lebih besar jika dibandingkan dengan
C, sehingga mengakibatkan senyawa SiCl4 lebih reaktif karana lebih mudah dalam
melepaskan electron sehingga SiCl4 lebih mudah terhidrolisis jika dibandingan dengan
CCl4. Karena sifat kereaktifan, sifat yang sedikit umum dari halida molekuler adalah
kemudahannya terhidrolisis :
SiCl4 + 4H2O Si(OH)4 + 4H+ + 4Cl-
Dalam hal sifat kovalen maksimum tercapai, seperti CCl 4, halidanya bisa cukup inert
terhadap air. Keperluan akan adanya upaya untuk penyerangan juga nyatakan oleh
fakta bahwa CCl4 tidak terhidrolisis, sementara SiCl4 terhidrolisis pada 250C.

16. Bandingkan bentuk dari pasangan molekul atau ion berikut dan jelaskan alasan
perbedaan keduanya
a. CCl4 dan TeCl4
b. CO2 dan NO2
c. SiF4 dan ICl4-

Jawab:

a. CCl4 dan TeCl4


 Bentuk molekul CCl₄ menurut teori pasangan elektron dan teori
hibridisasi adalah tetrahedral.
Bentuk molekul CCl₄ Menurut Teori Pasangan Elektron
Konfigurasi elektron  atom C dan Cl
₆C : 1s² 2s² 2p²
₁₇Cl : 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁵
Atom C memiliki elektron valensi 4 dan atom Cl memiliki elektron valensi 7.
Atom C sebagai atom pusat memberikan 4 elektron digunakan bersama dengan 4
atom Cl yang memberikan masing-masing 1 elektron kepada atom C untuk
membentuk senyawa CCl₄.
Senyawa CCl₄ terbentuk antara atom C sebagai atom pusat yang berikatan
kovalen dengan 4 atom Cl. Senyawa CCl₄ memiliki 4 pasangan elektron ikatan
(PEI) di sekitar atom pusat C tetapi tidak memiliki pasangan elektron bebas
(PEB).  Dengan demikian menurut teori pasangan elektron, maka jenis molekul
CCl₄  adalah AX₄E₀ dengan bentuk molekul tetrahedral.
Bentuk Molekul CCl₄ Menurut Teori Hibridisasi

12
 Molekul TeCl₄ mempunyai bentuk timbangan. Jumlah pasangan elektron ikatan
dan pasangan elektron bebas berturut-turut adalah 4 dan 1.
Notasi VSEPR yang menunjukkan jumlah PEI dan PEB sebagai berikut:
Untuk molekul dengan bentuk timbangan memiliki Notasi VSEPR AX₄E, yang
menunjukkan PEI sebanyak 4 dan PEB sebanyak 1.
Rumus ini ditentukan dengan:
Menghitung jumlah pasangan elektron (domain elektron) pada semua atom → ([6
+ 4) ÷ 2 = 5]
Menghitung jumlah pasangan elektron ikatan pada atom pusat (PEI) →  5 - 1 = 4
Menghitung jumlah pasangan elektron yang berada di sekitar atom pusat →  5
Menghitung jumlah pasangan elektron bebas (PEB) → 5 - 4 = 1

Tetrahedral Terdistorsi (jungkat-jungkit)

b. CO2 dan NO2


 Pada molekul CO₂
Jenis unsur pembentuk : C (non logam) + O (non logam)

13
Elektron valensi : C - 4 elektron valensi, O : 6 elektron valensi
Jenis ikatan : Kovalen rangkap 2 (tersusun dari atom non logam dengan atom non
logam, masing-maisng ikatan antara atom C dengan O adalah ikatan rangkap 2.
Bentuk molekul : Linier (O = C = O) dengan sudut ikatan 180˚. Notasi VSEPR-
nya=AX2
Tipe hibridisasi : sp
Sifat ikatan : polar
Sifat molekul : non polar

Bentuk molekul hanya dipengaruhi oleh jumlah pasangan elektron bebas dan
pasangan elektron terikat . Sedangkan ikatan rangkap atau ikatan tunggal
berpengaruh.
 Pada molekul NO2 pada atom pusat dapat pula terdapat elektron tidak
berpasangan. Maka hanya bisa ditentukan dalam bentuk ion.
NO2+
Atom pusat N, jumlah elektron valensi 5, ingat: N golongan V-A/15.
Atom luar O berjumlah 2, O bukan monovalen.
Jumlah orbital hibrida = ½ × (EV + Monovalen – Kation + Anion)
Jumlah orbital hibrida = ½ × (5 + 0 – 1 + 0)
Jumlah orbital hibrida = ½ × 4
Jumlah orbital hibrida = 2 → orbital hibrida sp.
PEB (Y) = jumlah orbital hibrida – X
PEB (Y) = 2 – 2
PEB (Y) = 0
AX2Y0  → bentuk molekul linier.

c. SiF4 dan NO2


 Pada molekul SiF4
Penentuan notasi VSEPR :
• Domain elektron = (∑ elektron valensi atom pusat + n × valensi substituen) ÷
2
• Jumlah PEI = Jumlah atom - 1
• Jumlah PEB = Domain elektron - PEI
SiF₄
• DE = (4 + 4 × 1) ÷ 2 = 4
• PEI = 5 - 1 = 4
• PEB = 4 - 4 = 0
• Notasi VSEPR = AX₄
• Geometri molekul = tetrahedral
Atom pusat Si dengan elektron valensi 4
PEI = 4
PEB = (elektron valensi Si - PEI) ÷ 2

14
= (4 - 4) ÷ 2
=0
maka notasinya adalah AX4 maka bentuk molekulnya adalah tetrahedral.
 Pada molekul ICl4-
Pada ion tersebut terdapat satu atom I (7 elektron valensi ) dan empat atom Cl (4 x
7 elektron valensi) dan terdapat muatan ion -1, maka
( 7 X 5 )+ 1
PE = =18
2
PEI = 5-1 = 4
PEP = 18 – (3 x 4)= 6
PEB = 6-4 = 2
Dengan demikian, ion ICI4 – memiliki empat PEI dan dua PEB sehingga ion
tersebut berbentuk bujur sangkar atau segi empat datar.
ICl4-
Segi
6 4 2 AX4E2 Empat
Datar

17. Mengapa saat padat SnI4 bewarna jingga padahal CCl4 dan SiBr4 tidak bewarna
saat dalam larutan?
Warna jingga SnI4 disebabkan oleh penyerapan cahaya biru. cahaya yang dipantulkan
dengan demikian mengandung proporsi merah dan oranye yang lebih tinggi. Energi
yang diserap dengan cara ini menyebabkan transfer elektron dari I ke Sn. Karena
mentransfer elektron ke atom lain mentransfer muatan, spektrum seperti itu disebut
spektra transfer muatan.
18. Starting with labelled BaCO3 (containing 14 C), how would you prepare
labelled Na2CO3, CaCO3, CaC2, CaNCN, C2H2, CH3OH, CS2 and Ni(CO)3
Ca (C 2 H 3 O 2 ) 2 + Na 2 CO 3 = CaCO 3 + 2 NaC 2 H 3 O 2
Kalsium Asetat + Sodium Karbonat = Kalsium Karbonat + Sodium Asetat
Sianida (CN2-) dapat diperoleh dari reaksi antara kalsium kaebida dengan nitrogen
pada temperature ---- 10000 derajat celcius
19. How CS2 is made, and what is it used for?
Sejumlah kecil karbon disulfida ditemukan pada gas letusan gunung berapi. Dulunya
CS2 diproduksi dengan mereaksikan karbon (atau arang) dengan sulfur
pada temperatur sangat tinggi. Sekarang CS2 dihasilkan pada temperatur yang lebih
rendah, 600 °C, melibatkan gas alam bersama katalis kieselgel atau alumina.
CH4  + 1/2 S8 → CS2 + 2 H2S

15
Selama bertahun-tahun karbon disulfida diproduksi oleh reaksi arang dengan uap
belerang pada suhu 750 ° -1.000 ° C (1.400 ° -1.800 ° F), tetapi, pada pertengahan
abad ke-20, proses itu telah digantikan, terutama di Amerika Serikat, berdasarkan
reaksi gas alam (terutama metana) dengan sulfur.

Penggunaan karbon disulfida untuk ekstraksi lemak, minyak, dan lilin sebagian besar
telah dihentikan demi pelarut lain yang kurang beracun dan mudah terbakar.
Penggunaan karbon disulfida dalam pembuatan rayon dan selofan tergantung pada
reaksinya dengan selulosa dan soda kaustik untuk membentuk larutan koloid dari
selulosa xanthate, yang dapat diekstrusi menjadi larutan encer asam sulfat, yang
mengkoagulasi film atau serat selulosa dan membebaskan serat. karbon disulfida.

20. Bagaimana cara pembuatan NaCN dan (CN)2? Apa kegunaan dari NaCN?

- NaCN dibentuk berwal dari pembentukan senyawa HCN. Pada senyawa HCN
terbentuk pada pemanasan ~8000C campuran metana, ammonia dan udara dengan
suatu katalisator, reaksi adalah seabgai berikut :
CH4(g) + 2NH3(g) + 3O2(g)  2HCN(g) + H2O(l)
Larutan sianida dalam air (asam hidrosianat) beraksi dengan basa membuat garam
NaCN, reaksi :
HCN(aq) + NaOH(aq)  NaCN(s) + H2O(l)
- (CN)2 dibuat dari oksidasi sianida oleh tembaga(II), reaksi :
4CN-(aq) + 2Cu+(aq)  2CuCN(aq) + (CN)2(aq)
- Kegunaan utama senyawa NaCN adalah dalam proses penambangan emas yang
memanfaatkan reaktivitasnya yang tinggi dengan logam.
21. Berikan dua persiapan untuk monosilane dan bandingkan sifat kimianya dengan
CH4. Berikan penjelasannya!

- Persiapan monosilane (SiH4) :


1. Dengan mereduksi SiCl4 dengan Li(AlH4), LiH dan NaH dalam larutan eter
pada suhu rendah.

16
2. Dibuat dengan reaksi langsung dengan memanaskan Si atau FeSi dengan HX
atau RX anhidrat dengan katalis tembaga (Cu).
- Perbandingan dengan sifat kimia CH4
a. Sifat kimia CH4 :
1. Pembakaran: Pada aplikasi nyala api atau percikan listrik, metana
membakar atau meledak di udara dengan nyala pucat, non-bercahaya.
Produk pembakaran adalah uap, karbon (IV) oksida dan panas yang luar
biasa.
2. Reaksi dengan klorin : metana bereaksi lambat pada suhu biasa dengan
klorin di hadapan cahaya untuk membentuk campuran produk – cahaya
bertindak sebagai katalis (reaksi adalah fotokatalisis).
b. Perbedaan preparation SiH4 dengan reaksi kimia CH4
- Pada SiH4, dengan suhu rendah ia sudah bisa terbentuk sedangkan CH4
dengan suhu biasa baru bisa terbentuk, bahkan reaksi yang terjadi cukup
lambat sehingga membutuhkan bantuan klorin sebagai katalis.
Pada SiH4 cukup dengan langsung memanaskan Si dengan HX atau RX anhidrat
dengan katalis tembaga sedangkan CH4 pada produk pembakaran akan
menghasilkan panas yang luar biasa
22. Berikan tiga contoh Freons. Bagaimana mereka dibuat, untuk apa mereka
digunakan, dan bagaimana mereka merusak lingkungan?
Freon memiliki nama lain CFC (Chloro fluoro carbon). Freon adalah gas yang banyak
digunakan untuk pendingin. Contohnya Freon pada kulkas, Freon pada mesin
pendingin AC, Freon pada obat nyamuk kalengan.
a. CFC (Chloro fluoro carbon) juga biasa dikenal dengan nama dagang Freon adalah
senyawa organik yang mengandung karbon, klorin dan fluor, diproduksi sebagai
turunan dari metana dan etana. Paling umum ditemukan adalah
dichlorodifluoromethane (R-12 atau Freon-12).
b. Freon pada kulkas digunakan untuk pendingin, agar suhu dalam ruangan kulkas
bisa serendah mungkin. Freon pada AC digunakan untuk membantu mengatur
suhu ruangan memiliki jenis yang berbeda-beda. Freon pada obat nyamuk
kalengan digunakan untuk propelan (dalam semprotan aerosol).
c. Freon memiliki rumus kimia CFC (Chloro Fluoro Carbon ), yaitu senyawa yang
mengadung atom Cl yang sangat berbahaya jika terlepas diudara. Cara
merusaknya saat dia dilepas di udara maka akan terurai menjadi unsur C. Unsur

17
C tersebut sangat reaktif saat bertemu dengan lapisan Ozon dengan kandungan
senyawa O3 karena C yang dilepastersebut reaktif maka akan berikatan dengan O
sehingga membentuk CO. CO tersebut akan memiliki kecenderungan lagi untuk
menarik O yang tersisa dari ozon sehingga membentuk CO2. Gas CO2 akan
menimbulkan efek rumah kaca.
23. Bandingkan dan kontraskan struktur trimethylamine dan triasilamine!
1. Trimethylamine ((CH3)3N)

Menurut teori VSEPR ada 3 pasangan elektron terikat dan satu pasangan elektron
bebas di sekitar atom pusat, struktur molekulnya adalah AX3E -trigonal pyramidal.
Hibridisasi atom N adalah sp3.

2. Triasilamine (SiH3)3N

Menurut teori VSEPR ada 3 pasangan elektron terikat dan satu pasangan elektron
bebas di sekitar atom pusat, kita mengharapkan struktur molekul menjadi AX3E -
piramidal trigonal dan Hibridisasi atom N adalah sp3. Tetapi data eksperimen
menunjukkan bahwa struktur molekul triasilamine adalah trigonal planar dan
hibridisasi atom N adalah sp2.

18
24. Gambarkan struktur enam jenis silikat yang berbeda dan berikan rumus nama dari
satu contoh masing-masing jenis.

Jawab:

Jenis-jenis silika :

a. Nesosilicates

Merupakan mineral silika yang dicairkan oleh tetrahedral silika tunggal yang tidak
saling membagi ion oksigen dengan tetrahedral silika lainnya.

Gambar struktur ortosilika :

b. Sorosilicate

Merupakan dua tetrahedral yang saling berikatan membentuk satu unit, pada setiap
tetrahedral satu O digunakkan bersama tetrahedron lainnya membentuk struktur
menyerupai “ikatan kupu-kupu”

Gambar Struktur Disilicate :

c. Siklosilicate

19
Terbentuk jika terdapat dua atau lebih tetrahedral silica yang berikatan dengan
menggunakan 2 atom O nya membentuk struktur tertutup seperti lingkaran.

Gambar struktur cyclic silicate dan discreat ring :

24. Deskripsikan penggunaan natrium silikat terlarut!


Penggunaan natrium silikat cukup luas dalam dunia industri yakni
- Sebagai bahan baku pembuatan tinta silika gel, natrium silikat sering digunakan
dalam cairan pengeboran untuk menstabilkan dinding lubang bor dan untuk
menghindari runtuhnya dinding lubang. Ini sangat berguna ketika lubang bor
melewati formasi argillaceous yang mengandung mineral tanah liat
yang membengkak seperti smectite atau monmorillonite
- Sebagai bahan aditif dalam pembuatan semen khusus, aplikasi terbesar dari
larutan natrium silikat adalah semen untuk memproduksi kardus. Ketika
digunakan sebagai semen kertas, kecenderungannya adalah sambungan natrium
silikat akan retak dalam menahan permukaan kertas yang disatukan.
- Sebagai bahan campuran pada pembuatan detergen dan sabun cair, sebagai bahan
samping deterjen seperti natrium disilicate kompleks dan sodium disilicate
termodifikasi. Butiran deterjen memperoleh kekuatan dari lapisan silikat.
- Sebagai inhibitor korosi, berdasarkan hasil penelitian (Fauzan, 2013) menyatakan
bahwa natrium silikat dapat menghambat korosi pada pipa air yang berbahan
logam. Ketika pipa tersebut direndam dalam larutan NaCl dan natrium silikat,
korosi melambat dibandingkan dengan pipa logam yang hanya direndam dengan
larutan NaCl saja.
- Sebagai koagulan dalam pengolahan air limbah, natrium silikat digunakan
sebagai koagulan tawas dan zat besi flokulan di pabrik pengolahan
air limbah. Sodium silikat berikatan dengan molekul koloid,
menciptakan agregat yang lebih besar yang tenggelam ke dasar kolom
air. Partikel bermuatan negatif mikroskopis tersuspensi dalam air berinteraksi
dengan natrium silikat. Lapisan ganda listriknya runtuh karena
peningkatan kekuatan ionik yang disebabkan oleh penambahan natrium silikat
(anion bermuatan dua kali lipat yang disertai oleh dua kation natrium) dan
kemudian beragregasi.
(sumber jurnal online: Fauzan, Ahmad; Risanti, doty Dewi; Mawarni, Lizda
Johar. 2013. Sintesis Natrium Silikat dari Lumpur Lapindo sebagai Inhibitor
Korosi. Jurnal Teknik Pomits, Vol. 2, No. 2.)
https://media.neliti.com/media/publications/155590-ID-sintesis-natrium-silikat-
dari-lumpur-lap.pdf

25. Describe the use zeolites as water softleners


Zeolit secara alami memiliki ikatan ion logam yang mudah lepas dan mudah
digantikan oleh kation lain di dalam sistem larutan. Kation logam alkali yang terdapat

20
di dalam zeolit seperti sodium (Na) dan potasium (K) akan cenderung untuk
dilepaskan dan zeolit akan menangkap kation-kaiton logam lain.

Reaksi di dalam larutan tanah dapat digambarkan sebagai berikut :


(P-batuan)+(NH4-) zeolit) (Ca - zeolit) + (NH4+) + (H2PO4- )
Zeolit akan menangkap ion Ca2+ dari batuan fosfat dan akan melepaskan ion fosfat
dan amonium. Fosat lepas terkendali dilepaskan sebagai hasil dari reaksi tanah
spesifik.
26. How are silicate impurities removed in the extraction on Al and F
Fe2O3. Biji besi sebagai haematite mengandung Fe2O3. Esktraksi menggunakan alat
Tanur tiup (Blast Furnace). Kalsium karbonat dalam batu kapur secara termal terurai
untuk membentuk kalsium oksida.kalsium karbonat → kalsium oksida + karbon
dioksida
CaCO3 (s) → CaO (s) + CO2 (g)
Kalsium oksida kemudian bereaksi dengan pengotor silika (pasir) dalam hematit,
untuk menghasilkan terak - yang merupakan kalsium silikat.
kalsium oksida + silika → kalsium silikat
CaO + SiO2 → CaSiO3 (l)
Reaksi ini adalah reaksi netralisasi. Kalsium oksida bersifat basa (karena merupakan
oksida logam) dan silika bersifat asam (karena merupakan oksida non-logam).

27. Jelaskan 2 cara untuk pembuatan klorosilan tersubstitusi alkil. Bagaimana


produk reaksi dipisahkan dan berapa banyak polimer dengan hampir semua
sifat spesifik yang dipisahkan dari mereka ?
Klorosilan adalah kelompok senyawa kimia reaktif, yang mengandung klor, terikat
dengan silan dan digunakan dalam banyak proses kimia.
Metode sintesis organohalosilan :
reaksi halosilan anorganik dengan pereaksi Grignard yang mengandung radikal
hidrokarbon yang diinginkan
metode yang melibatkan reaksi antara hidrokarbon dan silicon halide anorganik pada
suhu tinggi (memberikan produk sampingan yang dibentuk oleh dekomposisi termal)
Alkil klorosilan diperoleh dengan mengisi ke wadah inert yang tahan tekanan dan
hidrokarbon olefinik hingga 8 atom karbon, silicon kominutasi, tembaga atau timah
klorida dan hydrogen. Untuk setiap bagian berat olefin digunakan /2-2 bagian silicon

21
dan /1-2 bagian tembaga atau timah klorida, tekanan hydrogen 20-200 atmosfer.
Campuran reaksi kemudian dipanaskan pada 325-400 derajat celcius selama beberapa
jam. Produk mengandung sebagian besar dialkil dilklorosilan yang dapat dengan
mudah dipisahkan dengan destilasi.
Polimer :
Reaksi analog dari dimetilklorosilan menghasilkan polimer atau cincin siloksan.
Polimer silicon diproduksi dari klorosilan organic.
Metil klorosilan menghasilkan polimer polidimetilsiloksan
28. Bagaimana silikat dapat dideteksi dalam analysis kuantitatif ?
Analisis kuantitatif untuk silica atau silikat :
Menurut Trianasari (2017) Silica dipisahkan terlebih dulu dengan cara ekstraksi,
proses ini bertujuan untuk mendapatkan silica dari serbuk batu apung. Hasil ekstraksi
kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD, SEM-EDS, TEM dan DTA-TGA.
XRD : proses yang bertujuan untuk mengetahui fasa dan struktur dari suatu sampel,
karakterisasi dilakukan dengan menembakkan sinar-X ke sampel yang berupa serbuk
melalui berbagai sudut, sehingga didapatkan data kuantitatif pada setiap sudutnya
SEM-TDS : proses yang bertujuan untuk melihat morfologi stuktur mikro dari suatu
material
TEM : proses yang bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran kuantitatif stuktur
mikro dari suatu material
DTA-TGA : proses yang bertujuan untuk mengetahui sifat thermal serta stabilitas
silica dari batu apung
Menurut Retnosari (2013) silica dapat di analisis secara kuantitatif dengan cara :
Ekstraksi : memisahkan silica
Analisis silica hasil ekstraksi dengan FTIR : untuk mengetahui adanya gugus fungsi
yang berikatan pada silica yang terdapat pada endapan silica hasil ekstraksi
Analisis kadar silica hasil ekstraksi dengan gravimetric
29. Apa bijih utama Sn dan Pb, dan bagaimana logam diekstraksi?
a. Timah (Sn)
Timah putih merupakan unsur langka, kelimpahan rata-rata pada kerak
bumi sekitar 2 ppm, dibandingkan dengan seng yang mempunyai kadar rata-rata
94 ppm, tembaga 63 ppm dan timah hitam 12 ppm. Sebagian besar (80%) timah
putih dunia dihasilkan dari cebakan letakan (aluvial). Mineral utama yang
terkandung di dalam bijih timah berupa kasiterit, sedangkan pirit, kuarsa, zirkon,

22
ilmenit, galena, bismut, arsenik, stibnit, kalkopirit, xenotim, dan monasit
merupakan mineral ikutan.
Ekstraksi timah
Adapun Proses pengolahan mineral timah ini meliputi banyak proses, yaitu :
1) Washing atau Pencucian
Pencucian timah dilakukan dengan memasukkan bijih timah ke dalam ore bin
yang berkapasitas 25 drum per unit dan mampu melakukan pencucian 15 ton
bijh per jam. Di dalam ore bin itu bijih dicuci dengan menggunakan air
tekanan dan debit yang sesuai dengan umpan.
2) Pemisahan berdasarkan ukuran atau screening/sizing dan uji kadar
Bijih yang didapatkan dari hasil pencucian pada ore bin lalu dilakukan
pemisahan berdasarkan ukuran dengan menggunakan alat screen,mesh, setelah
itu dilakukan pengujian untuk mengetahui kadar bijih setelah pencucian.
Prosedur penelitian kadar tersebut adalah mengamatinya dengan mikroskop
dan menghitung jumlah butir dimana butir timah dan pengotornya memiliki
karakteristik yang berbeda sehinga dapat diketahui kadar atau jumlah
kandungan timah pada bijih.
3) Pemisahan berdasarkan berat jenis
Proses pemisahan ini menggunakan alat yang disebut jig Harz.bijih timah
yang mempunyai berat jenis lebih berat akanj mengalir ke bawah yang berarti
kadar timah yang diinginkan sudah tinggi sedangkan sisanya, yang berkadar
rendah yang juga berarti mengandung pengotor atau gangue lainya seperti
quarsa , zircon, rutile, siderit dan sebagainya akan ditampung dan dialirkan ke
dalam trapezium Jig Yuba.
4) Pengolahan tailing
Dahulu tailing timah diolah kembali untuk diambil mineral bernilai yang
mungkin masih tersisa didalam tailing atau buangan. Prosesnya adalah dengan
gaya sentrifugal. Namun saat ini proses tersebut sudah tidak lagi digunakan
karena tidak efisien karena kapasitas dari alat pengolah ini adalah 60 kg/jam.
5) Proses Pengeringan
Proses pengeringan dilakukan didalam rotary dryer. Prinsip kerjanya adalah
dengan memanaskan pipa besi yang ada di tengah – tengah rotary dryer
dengan cara mengalirkan api yang didapat dari pembakaran dengan
menggunakan solar.

23
6) Klasifikasi
Bijih – bijih timah selanjutnya akan dilakukan proses – proses
pemisahan/klasifikasi lanjutan yakni: klasifikasi berdasarkan ukuran butir
dengan screening
klasifikasi berdasarkan sifat konduktivitasnya dengan High Tension separator.
klasifikasi berdasarkan sifat kemagnetannya dengan Magnetic separator.
Klasifikasi berdasarkan berat jenis dengan menggunakan alat seperti shaking
table , air table dan multi gravity separator (untuk pengolahan terak/tailing).
7) Pemisahan Mineral Ikutan
Mineral ikutan pada bijih timah yang memiliki nilai atau value yang terbilang
tinggi seperti zircon dan thorium( unsur radioaktif ) akan diambil dengan
mengolah kembali bijih timah hasil proses awal pada Amang Plant. Mula –
mula bijih diayak dengan vibrator listrik berkecepatan tinggi dan
disaring/screening sehingga akan terpisah antara mineral halus berupa
cassiterite dan mineral kasar yang merupakan ikutan. Mineral ikutan tersebut
kemudian diolah pada air table sehingga menjadi konsentrat yang selanjutnya
dilakukan proses smelting, sedangkan tailingnya dibuang ke tempat
penampungan. Mineral – mineral tersebut lalu dipisahkan dengan high tension
separator –pemisahan berdasarkan sifat konduktor – nonkonduktornya atau
sifat konduktivitasnya. Mineral konduktor antara lain: Cassiterite dan Ilmenite.
Mineral nonconductor antara lain: Thorium, Zircon dan Xenotime. Lalu
masing – masing dipisahkan kembali berdasarkan kemagnetitanya dengan
magnetic separation sehingga dihasilkan secara terpisah, thorium dan zircon.
8) Proses pre-smelting
Setelah dilakukan proses pengolahan mineral dilakukan proses pre-smelting
yaitu proses yang dilakukan sebelum dilakukannya proses peleburan, misalnya
preparasi material,pengontrolan dan penimbangan sehingga untuk proses
pengolahan timah akan efisien.
9) Proses Peleburan ( Smelting )
Ada dua tahap dalam proses peleburan :
- Peleburan tahap I yang menghasilkan timah kasar dan slag/terak.
- Peleburan tahap II yakni peleburan slag sehingga menghasilkan hardhead
dan slag
Tahap awal peleburan baik peleburan I dan II adalah proses charging yakni

24
bahan baku –bijih timah atau slag I dimasukkan kedalam tanur melalui hopper
furnace. Dalam tanur terjadi proses reduksi dengan suhu 1100 – 15000 ⁰C.
Unsur – unsur pengotor akan teroksidasi menjadi senyawa oksida seperti
As2O3 yang larut dalam timah cair. Sedangkan SnO tidak larut semua menjadi
logam timah murni namun adapula yang ikut ke dalam slag dan juga dalam
bentuk debu bersamaan dengan gas – gas lainnya. Setelah peleburan selesai
maka hasilnya dimasukkan ke foreheart untuk melakukan proses tapping. Sn
yang berhasil dipisahkan selanjutnya dimasukkan kedalam float untuk
dilakukan pendinginan /penurunan temperatur hingga 4000 ⁰C sebelum
dipindahkan ke dalam ketel. Sedangkan hardhead dimasukkan ke dalam flame
oven untuk diambil Sn dan timah besinya.
10) Proses Refining ( Pemurnian )
Refining yaitu proses pemurnian dengan menggunakan crystallizer dengan
bantuan agar parameter proses tetap konstan sehingga dapat diperoleh kualitas
produk yang stabil. Proses pemurnian ini bertujuan mengurangi kadar Lead
atau Pb yang terdapat pada timah sebagai pengotor /impuritiesnya. Adapun
prinsipnya adalah berhubungan dengan temperatur eutectic Pb- Sn, pada saat
eutectic temperature lead pada solid solution berkisar 2,6% dan aakan
menurun bersamaan dengan kenaikan temperatur, dimana Sn akan meningkat
kadarnya. Prinsip utamnya adalah dengan mempertahankan temperatur yang
mendekati titik solidifikasi timah.
b.Timbal (Pb)
Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama timah hitam.
Timbal di alam terutama terdapat sebagai galena,PbS. Namun, bijih lain yang
mungkin terbentuk sebagai akibat pengaruh iklim atau cuaca pada galena yaitu
sebagai karbohidra, cerrusite (kerusit) –PbCO3, dan sebagai sulfat, anglesite
(anglesit) –PbSO4.
Ekstraksi timbal
Dalam proses ekstraksi, bijih galena pada mulanya dipekatkan dengan
teknik flotasibuih, selanjutnya sejumlah kwarsa, SiO2, ditambahkan, baru
kemudian dilakukan proses pemanggangan terhadap campuran ini. Persamaan
reaksi utama pada proses ini yaitu:
2 PbS (s) + 3 O2(g) → 2 PbO (s) + 2 SO2(g)

25
Kemudian proses reduksi dilaksanakan dengan batubara coke (C) dan air-kapur,
persamaan resksi utamnya yaitu:
PbO (s) + C (s) → Pb (l) + CO (g)
PbO (s) + CO (g) → Pb (l) + CO2(g)
Maksud pemanambahan SiO2 sebelum proses pemanggangan dan penambahan
air-kapur pada proses reduksi yaitu bahwa dalam proses pemanggangan dengan
temperatur tinggi ada kemungkinan sebagian galena diubah menjadi PbSO4.
Hadirnya kwarsa akan mengubah sulfat menjadi silikat menurut persamaan reaksi:
PbSO4(s) + SiO2(s) → PbSiO3(s) + SO3(g)
Silikat ini dalam proses reduksi akan diubah oleh air-kapur, CaO, menjadi PbO
(yang kemudian tereduksi oleh batubara) dan kalsium silikat sebagai kerak atau
ampas menurut persamaan reaksi:
PbSiO3(s) + CaO (s) → PbO (s) + CaSiO3(s)
Alternatif lain pada proses reduksi yaitu pemakaian reduktor bijih bakar dari
galena segar sebagai pengganti batubara (coke):
PbS (s) + 2 PbO (s) → 2 Pb (l) + SO2(g)
Sampai dengan tahap ini, logam timbal yang dihasilkan masih belum murni,
mengandung banyak unsur pengotor mungkin tembaga, perak, zink, arsen,
antimon, dan bismut. Oleh karena itu, perlu proses permunian yang meliputi
beberapa tahap seperti diuraikan berikut ini.
Pertama-tama, timbal hasil dilelehkan selama beberapa waktu pada
temperatur dibawah titik leleh tembaga, sehingga tembaga pengotor akan
mengkristal dan dapat dipisahkan. Tahap berikutnya, udara ditiupkan di atas
permukaan lelehan timbal; maka, pengotor arsen dan antimon akan diubah
menjadi arsenat dan antimonat atau oksidannya, termasuk bismut sebagai buih di
atas permukaan yang dapat disendoki ke luar. Selanjutnya, kira-kira 1-2 % zink
ditambahkan agar perak atau emas pengotor lelbih mudah larut dalam lelehan
zink. Campuran kemudian didinginkan secara perlahan kira-kira dari 480 oC
hingga 420 oC, yang berakibat logam perak dan emas akan terbawa dalam zink
yang akan memngkristal lebih dulu, sehingga dapat dipisahkan dari lelehan
timbal. Kelebihan zink, jika ada, dapat dipisahkan dengan teknik penyulingan
hampa atau pada tekanan sangat rendah.
Pemurnian tahap akhir biasanya dilakukan dengan teknik elektrolisis menurut
metode Betts. Proses ini memakai elektrolit larutan timbal heksafluorosilikat,

26
PbSiF6 dan asamnya, H2SiF6. Lembaran-lembaran tebal timbal dipasang sebagai
katode dan pelat-pelat timbal belum murni dipasang sebagai anode. Anode timbal
akan mengalami oksidasi menjadi larutan Pb2+ yang kemudian akan tereduksi
menjadi logam Pb dan melekat pada katode. Dengan proses demikian akan
diperoleh timbal dengan kemurnian yang sangat tinggi, (99,9 %).
30. Berikan persamaan untuk menunjukkan reaksi antara Sn dan (a) H + (aq), (b)
NaOH, (c) HNO3, (d) O2, (e) Cl2
a. Sn + 2H+ → Sn2+ + H2
b. Sn + 2NaOH → Na2SnO2 + H2
c. Sn + 4HNO3 → SnO2 + 4NO2 + 2H2O
d. Sn + O2 → SnO2
e. Sn + Cl2 → SnCl2
31. what are the main uses of lead
Timah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pelapis logam, cendera mata,
solder, dan lain sebagainya. Campuran logam timah sangat penting dalam
pembentukan solder lunak, logam babbit, perunggu, logam bel, serta logam putih.
32. what is red lead, and what is it used for
Timbal(II) oksida, juga disebut timbal monoksida, adalah senyawa
anorganik dengan rumus molekul PbO. PbO terjadi dalam dua polimorf, satu litharge
(α-PbO, berwarna merah)  yang memiliki struktur kristal tetragonal dan yang
lainnya massicot (β-PbO, berwarna kuning) memiliki kristal struktur kristal
ortorombik.
PbO digunakan secara luas dalam pembuatan kaca. Secara historis PbO juga
digunakan secara ekstensif untuk glasir keramik pada keramik rumah tangga. Aplikasi
lain, PbO digunakan pada kaca tabung sinar katoda untuk memblokir emisi sinar-X,
namun terutama di leher dan corong karena dapat menyebabkan perubahan warna saat
digunakan di faceplate. Stronsium oksida lebih disukai untuk faceplate.
33. Apa sumber utama polusi timbal, apa yang bisa dilakukan terhadap mereka,
dan apa efek timbal pada manusia?
 Sumber Timbal
Sumber utama polusi timbal di udara berasal dari gas buang kendaraan bermotor dan
industri yang dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan.

27
Sumber polusi logam berat (timbal) pada perairan adalah atau laut , dapat dibagi 2,
yaitu sumber yang bersifat alami dan buatan. Logam berat yang masuk ke laut secara
alami berasal dari 3 sumber, yaitu :
1. Masukan dari daerah pantai (coastal supply), yang berasal dari sungai dan hasil
abrasi  pantai oleh aktivitas gelombang ;
2. Masukan dari laut dalam (deep sea supply), meliputi logam-logam  yang
dibebaskan aktivitas gunung berapi di laut dalam dan logam-logam yang
dibebaskan dari partikelatau sedimen oleh proses kimiawi ;
3. Masukan dari lingkungan dekat daratan pantai, termasuk logam-logam yang
ditransportasi ikan dari atmosfer sebagai partikel-partikel debu. Sedangkan
sumber-sumber buatan adalah logam-logam yang dibebaskan oleh proses-proses
industri logam dan batu-batuan.
Menurut Sudarmaji (2006), industri yang berpotensi sebagai sumber pencemaran
Timbal (Pb) adalah semua industri yang memakai Timbal (Pb) sebagai bahan
baku maupun bahan penolong, seperti industri pengecoran, pembuatan baterai,
kabel, dan industri kimia dalam pembuatan cat, karena toksisitasnya relatif lebih
rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain.
 Upaya yang dapat Dilakukan
1. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak polutan timbal yang diemisikan oleh
kendaraan bermotor adalah dengan membangun jalur-jalur hijau di sepanjang
jalan raya.
2. Mencari bahan bakar alternatif juga merupakan solusi yang banyak ditawarkan.
Bahan bakar tersebut dapat berupa bahan bakar gas (BBG).
3. Membuat taman di halaman rumah
4. Tidak menggunakan timbal sebagai bahan pembuatan bensin.
 Pengaruh Timbal terhadap Manusia dan Lingkungan :
Pb sebagai gas buang kendaraan bermotor dapat membahayakan kesehatan dan
merusak lingkungan. Pb yang terhirup oleh manusia setiap hari akan diserap, dan atau
terakumulasi di dalam tubuh manusia. Tidak semua Pb yang masuk ke dalam tubuh
akan tersimpan di dalam tubuh. Kira-kira 5-10 % dari jumlah yang masuk ke dalam
tubuh manusia akan diabsorbsi melalui saluran pencernaan, dan kira-kira 30 % dari
jumlah yang masuk melalui hidung akan diabsorbsi melalui saluran pernafasan akan
terakumulasi di dalam tubuh karena dipengaruhi oleh ukuran partikel-partikelnya.

28
Di dalam tubuh Pb dapat menyebabkan keracunan akut maupun keracunan kronik.
Jumlah Pb minimal di dalam darah yang dapat menyebabkan keracunan berkisar
antara 60-100 mikro gram per 100 ml darah. Pada keracunan akut biasanya terjadi
karena masuknya senyawa timbal yang larut dalam asam atau menghirup uap Pb
tersebut. Gejala-gejala yang timbul berupa mual, muntah, sakit perut hebat, kelainan
fungsi otak, anemi berat, kerusakan ginjal bahkan kematian dapat terjadi dalam 1-2
hari. Kelainan fungsi otak terjadi karena Pb ini secara kompetitif menggantikan
mineral-mineral utama seperti seng, tembaga, dan besi dalam mengatur fungsi mental
kita.
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi misalnya
dengan kadar Pb di udara yang tinggi, akan mengalami gangguan di dalam
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat
proses fotosintesis.
Timbal dapat tersimpan dalam tulang dan dapat mempengaruhi kesehatan secara
menyeluruh selama masa ketegangan (stres), kehamilan, penderita osteoporosis
(tulang keropos). Dampak utama pencemaran timbal dalam dosis yang banyak dapat
berpotensi mengganggu kesehatan, antara lain  :
- Kelambanan dalam pengembangan neurologis saraf dan fisik pada anak
- Keguguran kandungan, dan kerusakan sistem reproduksi pria ;
- Penyakit saraf, perubahan daya pikir dan perilaku ;
- Tekanan darah tinggi, dan anemia.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/ikpj/54ffb3aba33311556350f94d/polutan-pencemaran-
udara-pb
(diakses pada 05-04-2020 pukul 21:40 WIB)
Salamawati. 2014. Upaya Penurunan Tingkat Pencemaran Timbal (Pb) Di Perkotaan
Menuju Green  City.
https://kesehatanlingkungankesmas.wordpress.com/2014/12/28/upaya-penurunan-
tingkat-pencemaran-timbal-pb-di-perkotaan-menuju-green-city/
(diakses pada 05-04-2020 pukul 21:50 WIB)
34. Bagaimana Anda membuat timbal tetra-asetat? untuk apa strukturnya dan
untuk apa dia digunakan?

29
Senyawa ini dibuat dengan mereaksikan timbal merah dengan asetat
anhidrida (Ac2O). Reaksinya adalah sebagai berikut :
Pb3O4 + 4 Ac2O → Pb(OAc)4 + 2 Pb(OAc)2
Timbal(II) asetat yang tersisa dapat dioksidasi menjadi tetraasetat:
2 Pb(OAc)2 + Cl2 → Pb(OAc)4 + PbCl2 (J.C. Bailar, 1939)
Struktur Timbal (IV) Asetat

Sering digunakan sebagai zat pengoksidasi dalam sintesis organik karena sangat
selektif dalam membelah glikol vicinal. Ini juga siap membelah asam alfa-hidroksi,
seperti asam oksalat , pada suhu kamar. Penggunaan lain adalah untuk pengenalan
gugus asetoksi dalam molekul organic ( Carr, 2008).
Sumber :
J. C. Bailar, Jr. (1939). Lead Tetracetate. Inorganic Syntheses. 1: 47–49. 
Carr DS; Ullmann. 2008.
Encyclopedia of Industrial Chemistry Edisi ke7. NY, NY: John Wiley & Sons; 

35. Deskripsikan perubahan pada sifta fisik dan kimia yang dapat diamati pada
unsur C, Si, Ge, Sn. Dan Pb. Berikan alasan untuk perubahan tersebut.
Kecenderungan sifat logam meningkat dalam satu golongan dari atas ke bawah.
Unsur-unsur golongan karbon akan membentuk ikatan kovalen dengan unsur non-
logam, dan membentuk ikatan logam dengan unsur logam. Tiitk didih dan tiitk leleh
dari atas ke bawah semakin kecil, kecuali timah dan timbal. Titik leleh timah lebih
rendah daripada timbal, karena timah membentuk struktur koordinasi 12 yang
terdistorsi, bukan murni. Elektronegativitas menurun darikarbon ke silicon, tetapi
selanjutnya terjadi ketidakteraturan. Oleh karena itu, kemungkinan tidak ada
kecenderungan hubungan antara sifat non-logam hingga logam dengan
elektronegativitas. Energi ionisasi cenderung menurun dari atas ke bawah dalam satu
golongan, meskipun ada sedikit peningkatan pada timbal.

30
31
NITROGEN
1. Gunakan teori orbital molekul untuk mendeskripsikan ikatan pada N 2 dan NO.
ikatan apa yang terbentuk pada masing-masing masalah tersebut?
N2
7N = 1s2 2s2 2p3
(σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2(π2p)4(σ2p)2
n = (σ1s)2(σ2s)2 (π2p)4(σ2p)2= 10
n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4
P = ½ (n-n*)
P = ½ (10-4) = 3
Sifat magnetik : Diamagnetik
Terjadi ikatan rangkap 3 dilihat dari orde ikatan

NO
7N = 1s2 2s2 2p3
8O = 1s2 2s2 2p4
NO yang konfigurasi elekron:

32
(σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2 (π2p)4(σ2p)2(π*2p)1
n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10
n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 (π*2p)1= 5
P = ½ (n-n*)
P = ½ (10-5) = 2 ½

2. Jelaskan mengapa molekul nitrogen memiiki rumus N2, sedangan fosfor


memiliki rumus P4 ?
Molekul nitrogen miliki rumus N2, karena unsurnitrogen terdiri atas molekul-molekul
nitrogen yang tiap molekulnya dibentuk dari dua buah atom nitrogen.
Molekul nitrogen miliki rumus P4, karena unsurnitrogen terdiri atas molekul-molekul
fosfor yang tiap molekulnya dibentuk dari empat buah atom fosfor.
3. Uraikan bagaimana nitrogen dan fosfor diperoleh secara komersial!
Secara komersial nitrogen diperoleh dengan melalui pross kondensasi udara menjadi
bentuk cair dengan distilasi frankinasi. Titik didih N2 lebih rendah dibandingkan
dengan oksigen. Sehingga nitrogen akan terdistilasi terlebih dahulu dibandigkan
dengan oksigen.Di laboratorium gas N2 didapatkan dengan cara pemanaskan

33
ammonium nitrit. N2 juga dapat dibuat dengan oksidasi ammonia. Nitrogen dalah gas
inert di suhu kamar namun dikonversi menjadi senyawa nitrogen oleh proses fiksasi
biologis dan melalui sintesis menjadi ammonia di industri.
Fosfor di produksi dengan mereduksi kalsium fosfat, Ca3(PO4)2, dengan batuan kuarsa
dan batu bara. Sekitar 85% dari unsur P yang dihasilkan digunakan untuk membentuk
asam fosfat yang sangan murni. 10% dari unsur ersebut digunakan untuk membentuk
P4S10 dan P4S3
4. Tulis persamaan yang seimbang untuk menunjukkan efek panas pada (a)
NaNO3- , (b) NH4NO3, (c) campuran NH4Cl dan NaNO2, (d) Cu(NO3)2.2H2O, (e)
Pb(NO3)2 dan (f) NaN3.
Jawab :
a) NaNO3-
2NaNO3 (aq)→ 2NaNO2(aq) + O2(g)
b) NH4NO3
amonium nitrat akan meledak jika dipanaskan dan menghasilkan dinitrogen
monoksida, N2O, dengan reaksi sebagai berikut;
NH4NO3(s) → N2O(g) + 2H2O(g)

c) Campuran NH4Cl dan NaNO2


NH4Cl (aq) + NaNO2(aq) →N2 (g) + NaCl (aq)+ H2O (l)
d) Cu(NO3)2.2H2O

2Cu(NO3)2 → 2CuO + 4NO2 + O2

e) Pb(NO3)2

 2PbO(s) + 4NO2(g) + O2(g)


2Pb(NO3)2(s) →

f) NaN3
NaN3(s) →Na(s)+N2(g)

5. Tuliskan reaksi yang menunjukkan senyawa berikut bereaksi dengan air!


a) Li3N + 3H2O → 3LiOH + NH3
b) CaCN2 + 3 H2O → 2 NH3 + CaCO3
c) AIN + 3H2O = NH3 + AI(OH)3
d) NO2− + H2O → NO3− + 2H+ + 2e
e) N2O5 + H2O → 2HNO3
f) NCl3 + 3 H2O → NH3 + 3HOCl

6. Jelaskan metode komersial untuk pembuatan NH3 dan HNO3. Bagaimana bahan
awal diperoleh? Apa kegunaan utama mereka? Bagaimana HNO3
terkonsentrasi?
34
Jawab:
a) Pembuatan NH3
Proses pembuatan amonia secara modern yang paling terkenal adalah proser
Haber-Bosch. Tipe produksi ini mengkonversi gas alam atau LPG yang
mengandung senyawa propana, butan, atau yang lain menjadi gas hidrogen.
Hidrogen yang diproduksi dari hidrokarbon tersebut kemudian direaksikan dengan
nitrogen untuk menghasilkan amonia. Berikut tahapan beserta reaksi yang terjadi
pada proses Haber-Bosch
1. Tahapan pertama dalam proses Haber-Bosch menghilangkan senyawa
belerang dari bahan baku ammonia. Belerang perlu dipisahkan karena bersifat
antikatalis pada tahpan berikutnya. Penghapusan belerang dilakukan degan
hidrogenasi (menambahkan hidrogen) sehingga menghasilkan asam sulfida.
H2 + RSH → RH + H2S
2. Asam sulfida yang terjadi kemudian diserap dan dihilangkan dengan
mengalirkannya melalui oksida dari logam seng sehingga terbentuk senyawa
Seng Sulfida (ZnS) dan uap air.

H2S + ZnO → ZnS + H2O

3. Setelah dihilangkan kandungan belerangnya senyawa karbon kemudian


direaksikan dengan katalis untuk menghasilkan senyawa karbon dioksidan dan
gas hidrogen.

CH4 + H2O → CO + 3H2

4. Langkah berikutnya adalah mengkonversi CO menjadi hidrogen (dihasilkan


hidrogen lebih banyak) dan gas sisa karbondioksida

CO + H2O → CO2 + H2

5. Karbon Dioksida kemudian dipisahkan dengan penyerapan dalam larutan


etanolamin atau dengan penyerapan media absorbsi pada lainnya.
6. Langkah terakhir dalam memproduksi hidrogen adalah menggunakan katalis
methanation untuk menghilangkan residu karbon monoksida dan
karbondioksida yang masih tertinggal dalam hidrogen.
7. Untuk dapat menghasilkan amonia sebagai produk akhir, hidrogen yang sudah
dihasilkan kemudian direaksikan dengan nitrogen yang berasal dari udara
bebas menghasilkan amonia cair. Tahapan ini dikenal dengan loop sintesis
amonia yang juga dikenal dengan proses Haber-Bosch.

3H2 + N2 ↔ 2NH3

35
Kegunaan:
1. Kegunaan amonia dalam industri yang paling utama adalah sebagai bahan
baku pembuatan pupuk, antara lain urea, amonium fosfat, amonium nitrat, dan
kalsium amonium nitrat.
2. Amonia digunakan pula pada proses pengolahan logam, seperti pada
proses nitriding, carbonitriding,  bright annealing, furnace brazing, sintering,
dan lain-lain.

b) Pembuatan HNO3
Pembuatan asam nitrat yang banyak dilakukan dalam industri umumnya
menggunakan proses Ostwald. Proses ini memerlukan bahan baku amoniak cair, gas
oksigen, dan air murni. Asam nitrat adalah larutan tak berwarna yang digunakan
dalam pembuatan senyawa organik dan anorganik nitrat untuk pupuk, zat warna,
bahan peledak, dan pengolahan logam mulia. Asam nitrat paling sering diproduksi
menggunakan proses Ostwald. Proses Ostwald mengubah amonia menjadi asam nitrat
yang melibatkan 2 tahapan proses.
1) Amonia dioksidasi menggunakan oksigen untuk menghasilkan nitrogen dioksida.
2) Nitrogen dioksida yang terbentuk diserap ke dalam air. Pada gilirannya ini
membentuk asam nitrat.

Proses Ostwald merupakan metode umum yang digunakan untuk pembuatan asam
nitrat.

Kegunaan:

Asam nitrat umumnya digunakan dalam pupuk dan obat-obatan, dan karena reaksi
kimia dengan beberapa senyawa, asam nitrat digunakan dalam bahan bakar roket dan
bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT).

Amonia dikonversi menjadi asam nitrat dalam 2 tahap.

1) Zat ini dioksidasi oleh oksigen dengan bantuan katalis jaring platinum (yang
merupakan paduan logam 90% platinum dan 10% rodium). Hasil dari reaksi ini
adalah gas nitrogen monoksida dan uap air. Reaksi ini dilakukan pada tekanan tinggi,

36
menghasilkan panas karena berupa reaksi eksotermik. Panas yang tinggi
menyebabkan naiknya tekanan antara 4-10 atm:

4NH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) + 6H2O(g)  (ΔH = −905.2 kJ/mol) (i)

Reaksi di atas berlangsung pada suhu 600-800oC.

2) Tahap dua meliputi dua reaksi dan dilakukan dalam peralatan penyerapan yang
mengandung air. Awalnya oksida nitrat dioksidasi lagi menggunakan gas oksigen
untuk menghasilkan nitrogen dioksida (reaksi ii). Gas ini mudah diserap oleh air, pada
reaksi (iii) direaksikan dengan air, menghasilkan produk asam nitrat, dan gas nitrogen
monoksida (NO).

2NO(g) + O2(g) → 2NO2 (g) (ΔH = −114 kJ/mol) (ii)

3NO2(g) + H2O(aq) → 2HNO3 + NO (g) (iii)

Sisa gas NO pada reaksi (iii) selanjutnya di recycle kembali menjadi HNO3.

7. Terangkan ikatan π dalam NO3-?


Jawab :
2 2 3
7N = 1s 2s 2p

↑ ↑ ↑
2px 2py 2pz

2p3

8O = 1s2 2s2 2p4


↑↓ ↑ ↑
2px 2py 2pz

2p4
2 2 4
8O = 1s 2s 2p

↑↓ ↑ ↑
2px 2py 2pz

2p4
- 2 2 5
8O = 1s 2s 2p

37
↑↓ ↑↓ ↑
2px 2py 2pz

2p5

Pada ion nitrit (NO3-) terdapat 24 elektron yaitu 5 elektron dari N, 6 elektron dari
masing-masing 3 atom O dan 1 dari penambahan ion, 6 elektron dari 3 elektron N dan
O digunakan dalam ikatan σ, masing-masing atom O mempunyai 4 elektron non
bonding dan menyediakan 6 elektron untuk ikatan π adalah orbital 2p z pada N dari 3
atom O. Termasuk 4 orbital memberi 4 orbital molekul pusat. Dalam NO 3- tidak
terdapat antibonding karena energinya tidak cukup untuk membentuk antibonding.

8. Tuliskan kegunaan kimia oksida nitrogen yang dijelaskan dan berikan


persamaan untuk masing-masingnya dan diskusikan sifat-sifatnya, struktur
reaktivitas, dan ikatannya.
Jawab:
a. N2O
Sifat dari N2O yaitu gas tidak berwarna yang memiliki bau ringan dan
menyenangkan serta rasanya yang manis. Digunakan sebagai obat bius “agar
tertidur” oleh dokter terutama dokter gigi, namun tidak cocok apabila digunakan
ketika operasi yang berlangsung secara lama. N2O juga dikenal sebagai gas
gelak / gas tawa, karena sifatnya yang dapat merangsang orang tertawa. Pada suhu
kamar N2O tidak reaktif, namun jika dipanaskan ia terdekomposisi menjadi N 2 dan
O2 yang mendukung reaksi pembakaran. N2O diperoleh dari reaksi dari
dekomposisi termal amonimum nitrat.
NH4NO3 (l)  N2O (g) + 2H2O (l)
Ikatan yang terbentuk dari N2O adalah ikatan kovalen tunggal dan rangkap 2.
Berikut struktur dari N2O :

Gambar. N2O memiliki struktur molekul (kiri) struktur resonansi (kanan)

38
b. NO
` Pada suhu kamar, oksida nitrat adalah gas tidak berwarna yang terdiri dari
molekul diatomik. NO dalam bentuk cair dan padat keduanya mengandung dalam
bentuk dimer (N2O2). NO berfungsi sebagai fungsi kontrol biologis (penurunan
tekanan darah) dan bereaksi dengan Fe2+ yang sering digunakan sebagai test cincin
coklat. Ketika tembaga bereaksi dengan asam nitrat encer, nitrat oksida adalah
produk reduksi utama:

3Cu (s) + 8HNO3 (aq) ⟶2NO (g) + 3Cu (NO3)2aq) + 4H2O (l)

Struktur elektronik NO tersusun dari satu ikatan rangkap 3 dan satu electron
tak berpasangan pada orbital anti ikatan π* serta dua pasangan electron bebas.
Berikut struktur dari NO

G
ambar. Ini menunjukkan keseimbangan antara NO dan N2O2. Molekul, N2O2,
menyerap cahaya.

c. N2O3
Dinitrogen trioksida hanya ada dalam keadaan cair dan padat. Saat
dipanaskan, ia kembali ke campuran NO dan NO2. Senyawa ini terbentuk pada
pencampuran nitrogen oksida dan nitrogen dioksida dengan porsi yang sama.
Ikatan yang terbentuk yaitu ikatan kovalen tunggal antara N dengan N dan
rangkap antara N dengan O. Berikut strukturnya.

d. NO2 dan N2O4


NO2 merupakan senyawa dengan jumlah electron ganjil dan electron yang
tidak berpasangan sehingga bersifat paramagnetic, sedang dimernya yaitu N2O4
bersifat diamagnetic.

39
NO2 merupakan gas berwarna coklat kemerahan yang sangat beracun dan akan
menjadi padatan tak berwarna apabila didinginkan. NO2 juga dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam. Cairan N2O4 dapat digunakan sebagai pelarut dan
digunakan untuk membuat nitrat anhidrat dan kompleks nitrat. Berikut struktur
dari NO2 :

Struktur molekul dan resonansi untuk nitrogen dioksida (NO2, kiri) dan dinitrogen
tetraoksida (N2O4, kanan) ditampilkan.
e. N2O5
Dinitrogen pentaoksida adalah padatan putih yang dibentuk oleh dehidrasi
asam nitrat oleh fosfor (V) oksida (tetraphosphor decoxide):
P4O10(s) + 4HNO3(l) ) ⟶4HPO3(s) + 2N2O5(s)
Tidak stabil di atas suhu kamar, terurai menjadi N2O4 dan O2.

Gambar ini menunjukkan struktur molekul dan satu struktur resonansi dari
molekul dinitrogen pentaoksida, N2O5.
Ikatan yang terbentuk seperti pada gambar yaitu kovalen tunggal dan rangkap
2. Nitro oksida menyerupai oksigen dalam perilakunya ketika dipanaskan dengan
zat yang mudah terbakar. N2O adalah zat pengoksidasi kuat yang terurai ketika
dipanaskan untuk membentuk nitrogen dan oksigen. Karena sepertiga dari gas
yang dibebaskan maka kegunaannya adalah oksigen, nitro oksida mendukung
pembakaran lebih baik daripada udara (seperlima oksigen).

9. Deskripsikan kondisi di mana reaksi berikut, dan memberikan produk dalam


setiap kasus
a) Tembaga dan asam nitrat
b) Oksida dan sodamida yang besar
c) Kalsium karbida dan nitrogen
d) Ion sianida dan tembaga sulfat
e) Amonia dan larutan natrium hipoklorit yang diasamkan
f) Asam nitrat dan ion iodide

40
Jawaban:
a) Tembaga adalah logam coklat kemerahan. Tembaga dioksidasi oleh asam
nitrat pekat, HNO3, untuk menghasilkan ion Cu2+; asam nitrat direduksi
menjadi nitrogen dioksida, gas coklat beracun dengan bau yang mengiritasi

Cu(s) + 4HNO 3(aq) → Cu (NO3)2(aq) + 2NO2(g) + 2H2O(l)

Ketika tembaga pertama kali dioksidasi, larutannya sangat pekat, dan produk
Cu2+ awalnya dikoordinasikan menjadi ion nitrat dari asam nitrat, memberikan
larutan pertama berwarna hijau, dan kemudian warna kehijauan-kecoklatan.
Ketika larutan diencerkan dengan air, molekul air memindahkan ion nitrat di
situs koordinat di sekitar ion tembaga, menyebabkan larutan berubah menjadi
warna biru. Dalam asam nitrat encer, reaksi menghasilkan nitrat oksida, NO,
sebagai gantinya:

3Cu + 8HNO3(aq) → 3Cu (NO3)2 (aq) + 2NO(g) + 4H2O(l)

b) Reaksi langsung yang tampaknya belum pernah terjadi sebelumnya dari


oksida nitrat (NO) dengan amida untuk menghasilkan ion struktur R (C = O)
NH-N (O) = NO–, dengan contoh termasuk R = Me (1a) atau 3-piridil ( 1b).
Garam natrium dari keduanya melepaskan NO dalam buffer pH 7,4, dengan
waktu paruh 37 ° C selama 1-3 menit. Sebagai kandidat obat pelepas-NO,
amida yang diisolasi diazenium akan memiliki keuntungan menghasilkan
hanya 1 ekuiv pangkalan pada hidrolisis secara menyeluruh menjadi NO,
berbeda dengan rekan amina mereka, yang menghasilkan 2 ekuivalen basa.

c) Kalsium karbida bereaksi dengan nitrogen pada suhu tinggi untuk membentuk
kalsium sianamida

CaC2 + N2 → CaCN 2 + C

Umumnya dikenal sebagai nitrolime , kalsium sianamida digunakan sebagai


pupuk. Ini dihidrolisis menjadi sianamida , H2NCN.

41
d) Konsentrasi kecil ion sianida dalam larutan tembaga sulfat, dengan keberadaan
gelatin atau sistin, memungkinkan elektrodeposisi tembaga terang, asalkan
kerapatan arus dikontrol dengan tepat. Ion sianida, sendiri, ditambahkan ke
larutan sulfat, menyebabkan depolarisasi yang nyata, dan ini sangat
ditekankan ketika ada gelatin atau sistin. Polarisasi sekitar 240 ± 10 mv
dikaitkan dengan kecerahan maksimum deposit. Eksperimen dengan sistin
radioaktif dan sianida menunjukkan bahwa kompleks 1: 1 keduanya mungkin
terlibat dalam produksi endapan terang. Hasilnya tampaknya dapat dijelaskan
jika diasumsikan bahwa orientasi pada permukaan diperlukan untuk
kecerahan, dan bahwa ion sianida mampu bertindak sebagai "jembatan
elektron," baik sendiri atau dalam kompleks.

e) Sodium hypochlorite adalah agen pengoksidasi kuat yang murah, yang


digunakan sebagai desinfektan dan zat pemutih. Ini tidak stabil sebagai
padatan, tetapi solusi hingga 40% tersedia secara komersial yang mengandung
NaOH dan NaCl sebagai produk sampingan persiapan:

2NaOH + Cl2 → NaCl + NaOCl + H2O

Larutan hipoklorit membebaskan gas beracun seperti klorin saat diasamkan


atau dipanaskan. Reaksi dengan amoniak atau dengan zat yang dapat
menghasilkan amoniak dapat menghasilkan kloramin yang juga beracun dan
berpotensi meledak.

f) Asam nitrat terurai menjadi nitrat oksida, NO, dan asam nitrat, HNO3. Ini
dapat bereaksi baik sebagai oksidator atau zat pereduksi; yaitu atom
nitrogennya dapat memperoleh atau kehilangan elektron dalam reaksi dengan
zat lain. Asam nitrat, misalnya, mengoksidasi ion iodida menjadi unsur
yodium tetapi mengurangi brom menjadi ion bromida.

Oksidasi iodida menjadi iodin oleh asam nitrat dalam media asam berair
berlangsung secara katalitik dengan adanya oksigen terlarut dan dapat diikuti
secara spektrofotometri pada 288 dan 352 nm. Absorptivitas molar tidak
langsung untuk nitrit berdasarkan pembentukan I3 - dapat setinggi 8,5 × 105 L
mol − 1 cm − 1 pada 288 nm. Kurva analitik didirikan. Yodium yang
dilepaskan dalam siklus katalitik juga dapat dititrasi dengan tiosulfat. Reaksi
pseudo-second-order dalam oksigen yang dikonsumsi, dengan t1 / 2 = 15,7
menit pada 25 ° C. Langkah penentuan laju bisa menjadi NO · O2 sebagai
spesies yang diaktifkan. Pengukuran yodium yang terbentuk pada kondisi
katalitik digunakan untuk menentukan nitrit dalam ekstrak daging dan NOx
dalam knalpot mobil.

42
10. Jelaskan proses produksi hidrazin dan hidrazin sulfat! Apa kesulitan yang ada
selama pembuatannya dan material apa yang digunakan?

Hidrazin diproduksi dengan proses Olin Raschig dari natrium hipoklorit (bahan aktif
dalam banyak bahan pemutih) dan ammonia. Berikut reaksinya:

i. NH3(g) + OCl-(aq) → NH2Cl(aq) + OH-(aq)


kloramin
ii. NH2Cl(aq) + OH-(aq) + NH3(g) → N2H4(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)

Reaksi keseluruhannya adalah: NH3(g) + OCl-(aq) → N2H4(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)


Pada reaksi tahap ii diduga melalui dua jejak yang tidak saling berhubungan yaitu
a) jejak bebas basa dan. Pada jejak pertama bebeas basa diduga terjadi serangan
nukleofilik pada kloramin oleh amoonia sebagai berikut:
NH3(g) + NH2Cl(aq) → N2H5+(aq) + Cl-(aq) (berlangsung lambat)
N2H5+(aq) + OH-(aq) N2H4(aq) + H2O(l) (berlangsung cepat)
b) jejak terkatalis basa. Pada jejak terkatalis basa diduga terjadi pembentukan ion
kloramida pada tahap awalnya kemudian diikuti serangan ion ini oleh ammonium.
Berikut reaksinya:
NH2Cl(aq) + OH-(aq) NHCl-(aq) + H2O(l) (berlangsung cepat)
NHCl (aq) + NH3(g) → N2H4(aq) + Cl-(aq)
-
(berlangsung lambat)
Disamping reaksi-reaksi tersebut, terjadi reaksi samping yang mencegah
terbentuknya hidrazin 100%, yakni reaksi antara hidrazin hasil dengan pereaksi
kloramin sebagai berikut:
2NH2Cl(aq) + N2H4(aq) → N2(g) + NH4+(aq) + Cl-(aq)

Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil pembuatan hidrazin digunakan ammonia
berlebih agar terjadi dominasi reaksi ammonia-klorin daripada reaksi samping
hidrazin-kloramin.

11. Jelaskan apa yang terjadi dan berikan persamaan reaksi larutan hidrazin sulfat
dengan:

a. Larutan I2 dalam KI
5N2H62+ + 5IO3- + 5I-  5N2 + 15H2O + 5I2
b. Larutan alkali tembaga sulfat
4CuSO4 + 5N2H6SO4  N2 + 2(CuN2H4)2SO4 + 7H2SO4
Hidrazin sulfat direaksikan dengan tembaga sulfat menghasilkan asam sulfat
c. Larutan kalium ferricyanide K3[Fe(CN)6]
4[Fe(CN)6]3- + N2H4  4[Fe(CN)6]4- + N2 + 4H+
2K4[Fe(CN)6] + 3ZnSO4  Zn3K2[Fe(CN)6]2 + 3K2SO4
d. Larutan amoniak dari perak nitrat
2N2H6SO4 + 4AgNO3  3N2 + 2Ag2SO4 + 2NO3 + 6H2O

43
12. Mengapa NF3 stabil sementara NCL3 dan NI3 bersifat eksplosif?
Ikatan N-F sebenarnya lebih lemah dari ikatan N-Cl menurut sini. Kemudian lagi,
ikatan F-F yang dibentuk oleh penguraian NF3 lebih lemah daripada ikatan Cl-Cl
yang dibentuk oleh penguraian NCl3. Hasilnya adalah NF3 memiliki panas
pembentukan -31,4 kJ / mol dan NCl3 memiliki panas pembentukan +232 kJ / mol.
Ini berarti bahwa dekomposisi NF3 ke elemen-elemennya (kebalikan dari reaksi
formasi) adalah +31,4 kJ / mol (endotermik) sedangkan dekomposisi NCl ke elemen-
elemennya adalah -232 kJ / mol (eksoterm). Fakta bahwa NF3 menyerap panas saat
terurai membuat ledakan lebih kecil kemungkinannya. Perhatikan bahwa apa yang
oleh banyak ahli kimia disebut "nitrogen triiodide" sebenarnya adalah nitrogen
triiodide monoammine, NI3. NH3. Namun, monoammine dan NI3 sendiri bersifat
eksplosif.

13. Mengapa NF3 tidak memiliki sifat donor tetapi PF3 membentuk banyak
kompleks dengan logam? berikan contoh kompleks seperti itu?

Karena NF3 memiliki momen dipol yang sangat kecil, maka elektronegatifitas atom F
dapat menghalangu kemampuan pasangan electron bebas pada NF3 yang terbentuk
tetrahedral untuk membentuk ikatan dengan atom atau molekul lain dan juga momen
dipol serta kekuatan sebagai pendonor.
Sedangkan PF3 dapat sebagai donor pasangan electron karena bersifat lebih
mudah diikat daripada halide lain, dan kurang reaktif dibandingkan air. PF3 dapat
sebagai donor pasangan electron bebas membentuk ikatan koordinasi. Selain itu PF3
dapat juga sebagai ligan pada senyawa kompleks. Contoh senyawa kompleknya:
Ni(CO)4 + 4PF3  Ni(PF3)4 + 4CO

14. Hydroxylamine dapat disiapkan dengan beberapa metode yaitu


adalah hidrolisis nitroalkana (RCH2NO2) dan hidrogenasi katalitik dari oksida nitrat
(NO). Jalur utama adalah melalui proses Raschig: amonium nitrit berair direduksi
dengan HSO3− and SO2 pada 0 °C untuk menghasilkan anion hidroksilamido-N,N-
disulfonat:
NH4NO2 + 2 SO2 + NH3 + H2O → 2 NH+4 + N(OH)(OSO2)2-2
Anion ini kemudian dihidrolisis untuk memberikan (NH3OH)2SO4:
N(OH)(OSO2)2-2 + H2O → NH(OH)(OSO2)− + HSO-4
2 NH(OH)(OSO2)− + 2 H2O → (NH3OH)2SO4 + SO2−4
Padatan NH2OH dapat dikumpulkan oleh perlakuan dengan amonia cair. Amonium
sulfat, (NH4)2SO4, produk sampingan yang tidak larut dalam amonia cair, dikeluarkan
dengan penyaringan; Cairan amonia diuapkan untuk menghasilkan produk yang
diinginkan. Reaksi bersihnya adalah:
2NO−2 + 4SO2 + 6H2O + 6NH3 → 4SO2−4 + 6NH+4 + 2NH2OH
Hidroksilamina dan garamnya biasa digunakan sebagai zat pereduksi dengan berbagai
reaksi organik dan anorganik. Mereka juga bisa bertindak sebagai antioksidan untuk
asam lemak

15. Sebagian besar formula pupuk dinyatakan dalam kemasan dalam bentuk persentase
nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K), dalam urutan itu. Formula pupuk 12-8-4
mengandung nitrogen 12 persen, fosfor 8 persen, dan berat kalium 4 persen.

44
Berdasarkan dua produk akhir utama, amonium nitrat dan urea, berbagai jenis pupuk
dibuat dengan mencampurkan bahan-bahan seperti fosfor dan kalium untuk
membentuk NPK, dolomit untuk membentuk CAN atau dengan mencampur urea dan
larutan amonium nitrat untuk membuat UAN. Bahan utama dalam pupuk yang paling
populer adalah 'N', 'P' dan 'K' elemen dasar yang dibutuhkan dalam pertumbuhan
tanaman Nitrogen, Fosfor dan Kalium (yang memiliki simbol kimia K). Unsur
Nitrogen bekerja dengan meningkatkan kapasitas tanaman untuk menghasilkan
batang, bunga atau buah baru.

16. Bandingkan oksida nitrogen dan fosfor!


Jawab
Oksida Nitrogen
Dinitrogen monoksida, N2O. Oksida monovalen nitrogen. Pirolisis amonium nitrat
akan menghasilkan oksida ini melalui reaksi:
NH4NO3 → N2O + 2 H2O (pemanasan pada 250° C).

Walaupun bilangan oksidasi hanya formalitas, merupakan hal yang menarik dan
simbolik bagaimana bilangan oksidasi nitrogen berubah dalam NH4NO3 membentuk
monovalen nitrogen oksida (+1 adalah rata-rata dari -3 dan +5 bilangan oksidasi N
dalam NH4+ dan NO3-). Jarak ikatan N-N-O dalam N2O adalah 112 pm (N-N) dan 118
pm (N-O), masing-masing berkaitan dengan orde ikatan 2.5 dan 1.5. N 2O (16e)
isoelektronik dengan CO2 (16 e). Senyawa ini digunakan secara meluas untuk
analgesik.

Nitrogen oksida, NO. Oksida divalen nitrogen. Didapatkan dengan reduksi nitrit
melalui reaksi berikut:

KNO2 + KI + H2SO4 → NO + K2SO4 + H2O + ½ I2

Karena jumlah elektron valensinya ganjil (11 e), NO bersifat paramagnetik. Jarak N-
O adalah 115 pm dan mempunyai karakter ikatan rangkap. Elektron tak berpasangan
di orbital π· antiikatan dengan mudah dikeluarkan, dan NO menjadi NO +
(nitrosonium) yang isoelektronik dengan CO.

Karena elektronnya dikeluarkan dari orbital antiikatan, ikatan N-O menjadi lebih kuat.
Senyawa NOBF4 dan NOHSO4 mengandung kation ini dan digunakan sebagai
oksidator 1 elektron.

Walaupun NO sebagai gas monomerik bersifat paramagnetik, dimerisasi pada fasa


padatnya akan menghasilkan diamagnetisme. NO merupakan ligan kompleks logam
transisi yang unik dan membentuk kompleks misalnya [Fe(CO2)(NO)2], dengan NO
adalah ligan netral dengan 3 elektron. Walaupun M-N-O ikatannya lurus dalam
kompleks jenis ini, sudut ikatan M-N-O berbelok menjadi 120° – 140° dalam
[Co(NH3)5(NO)]Br2, dengan NO- adalah ligan 4 elektron. Akhir-akhir ini semakin
jelas bahwa NO memiliki berbagai fungsi kontrol biologis, seperti aksi penurunan

45
tekanan darah, dan merupakan spesi yang paling penting, setelah ion Ca 2+, dalam
transduksi sinyal.

Dinitrogen trioksida, N2O3. Bilangan oksidasi nitrogen dalam senyawa ini adalah +3,
senyawa ini tidak stabil dan akan terdekomposisi menjadi NO dan NO 2 di suhu
kamar. Senyawa ini dihasilkan bila kuantitas ekuivalen NO dan NO2 dikondensasikan
pada suhu rendah. Padatannya berwarna biru muda, dan akan bewarna biru tua bila
dalam cairan, tetapi warnanya akan memudar pada suhu yang lebih tinggi.

Nitrogen dioksida, NO2, merupakan senyawa nitrogen dengan nitrogen berbilangan


oksidasi +4. NO2 merupakan senyawa dengan jumlah elektron ganjil dengan elektron
yang tidak berpasangan, dan berwarna coklat kemerahan. Senyawa ini berada dalam
kesetimbangan dengan dimer dinitrogen tetraoksida, N2O4, yang tidak bewarna.
Proporsi NO2 adalah 0.01% pada -11° C dan meningkat perlahan menjadi 15,9%
pada titik didihnya (21.2° C), menjadi 100% pada 140° C.

N2O4 dapat dihasilkan dengan pirolisis timbal nitrat

2 Pb(NO3)2 → 4NO2 + 2PbO+O2 pada 400 oC

Bila NO2 dilarutkan dalam air dihasilkan asam nitrat dan nitrit:

2 NO2 + H2O → HNO3+HNO2

Dengan oksidasi satu elektron, NO2+ (nitroil) terbentuk dan sudut ikatan berubah dari
134o dalam NO2 netral menjadi 180o. Di pihak lain, dengan reduksi satu elektron,
terbentuk ion NO2- (nitrito) dengan sudut ikatan 115o.

Dinitrogen pentoksida, N2O5, didapatkan bila asam nitrat pekat secara perlahan
didehidrasi dengan fosfor pentoksida pada suhu rendah. Senyawa ini menyublim pada
suhu 32.4o C. Karenadengan melarutkannya dalam air akan dihasilkan asam nitrat,
dinitrogen pentoksida juga disebut asam nitrat anhidrat.

N2O5 + H2O → 2 HNO3

Walaupun pada keadaan padat dinitrogen pentoksida merupakan pasangan ion


NO2NO3 dengan secara bergantian lokasi ion ditempati oleh ion lurus NO 2+ dan ion
planar NO3-, pada keadaan gas molekul ini adalah molekular.

Oksida Fosfor

Komponen yang paling penting dari fosfor adalah mereka di mana unsur-unsur
digabungkan dalam beberapa cara dengan oksigen. fosfor (III) oksida P 2O6 diperoleh
dengan membiarkan fosfor putih untuk oksida dalam terbatasnya pasokan oksigen,
fosfor (V) oksida, bentuk P4O10. Senyawa ini akan juga mudah dibentuk oleh oksidasi
P4O6. Fosfor pentoksida disebut demikian karena alasan historis namun rumus
molekul yang benar adalah P4O10. Ia dibuat dengan pembakaran fosfor dalam oksigen
berlebih. Ia memiliki paling sedikit tiga bentuk padatan. Dua aladah polimer namun

46
yang satu adalah bahan Kristal puti yang menyublim pada 3600 dan 1 atm.
Penyubliman adalah cara yang baik pemurnian, karena produk hidrolisis yang baru
dimulai yang merupakan pengotor, agak sukar menguap. Bentuk ini dan uapnya
mengandung molekul-molekul dimana atom-atom P terletak pada sudut-sudut
tetrahedron dengan atom oksigen disepanjang sisinya. Empat atom O sisanya terletak
disepanjang sepertga sumbu tetrahedron. Ikatan P-O-P adalah tunggal namun
pangnjang keempat ikatan P-O apical manandakan adanay ikatan pπ-dπ yaitu P=O

P4O10 adalah aslah satu zat pengering yang paling efektif yang dikenal pada suhu
1000C. ia bereaksi denagn air membentuk suatu campuran asam fosfat yang
komposisinya bergantung pada banaykay air dan kondisi lainnya. Ia akan
mengekstraksi komponen air dari banyak senyawa lain, dan ia dianggap sebagai zat
pendehidrasinya yang bail; sebagai contoh, zat itu mengubah HNO3 murni menjadi
N2O5 dan H2SO4 menjadi SO3. Ia juga menghidrasi banyak senayawa organik,
misalnya mengubah amina menajdi nitril.

Trioksida adalah juga polimorf; suatu molekul yang mengandung bentuk P 4O6. P4O6
adalah senyawa yang tidak berwarna dan mudah menguap yang terbentuk saat P 4
dibakar dalam keadaan kurang oksigen.

17. Zat (A) adalah gas dengan densitas uap 85 pada oksidasi pada suhu tinggi
dengan katalis platinum yang menghasilkan (B) gas tidak berwarna, yang
dengan cepat berubah menjadi cokelat di udara, membentuk gas (C), (B) dan
(C) yang dikondensasi bersama untuk memberikan zat (D), yang bereaksi
dengan air, membentuk asam (E) pada perlakuan (E) dengan larutan KI yang
diasamkan, gas (B) berevolusi, tetapi ketika (E) diolah dengan larutan NH 4Cl,
gas tidak berwarna yang stabil (F) berevolusi (F) tidak mendukung
pembakaran, tetapi magnesium terus menyala di dalamnya. Namun, (F)
bereaksi dengan kalsium karbida dalam listrik, membentuk padatan (G), yang
perlahan dihidrolisis oleh air, membentuk larutan zat (A), yang mengubah
reagen Nessler. kuning. mengidentifikasi zat (A) hingga (G) dan menjelaskan
reaksi yang terlibat
Jawab :

Berdasarkan uraian diatas, zat A adalah NH3 dengan densitas uap 85 pada oksidasi
pada suhu tunggu dengan katalis platinum yang menghasilkan NO. reaksi yang
terjadi yaitu
4NH3(g) + 5O2(g)  4NO(g) + 6H2O(g)
Yang dengan cepat berubah menjadi cokelat diudara membentuk NO2. Reaksi yang
terjadi yaitu
2 NO(g) + O2 (g)  2NO2 (g)
NO dan NO2 yang dikondensasikan bersama akan diperoleh N2O3 berwarna biru
NO + NO2  N2O3
4NO + O2  2N2O3
N2O3 yang bereaksi dengan air menghasilkan HNO2. Reaksi yang terjadi yaitu :

47
N2O3 + H2O  HNO2
Ketika HNO2 diolah dengan NH4Cl gas yang tidak berwarna dan stabil
berkembang, gas tersebut yaitu N2 yang tidak mendukung pembakaran. Lalu N2
bereaksi dengan kalsium karbida (CaC2) dapat menghasilkan padatan C yang
dihidrolisis oleh air yang membentuk NH3 yang mengubah reagen Nessler menjadi
kuning. Setelah sampel positif mengandung ammonia ditunjukan dengan perubahan
warna kuning pada larutan, selanjutnya sampel dilakukan pengukuran kadar
amonianya dengan menggunakan instrumen spektrofotometer UV-Vis. Prinsip dari
metode Nessler berdasarkan pada pereaksi Nessler (K 2HgI4) bila bereaksi dengan
amonia dalam larutan basa akan membentuk dispersi koloid yang berwarna kuning.
Intensitasnya dari warna yang terjadi dari perbandingan lurus dengan konsentrasi
ammonium yang ada dalam sampel. berikut adalah reaksi yang terjadi antara reagen
Nesler dengan amonia:
I

Hg

2K2HgI4 + NH3 + 3KOH O + 7KI + 2H2O

Hg
NH2
kuning

18. Bandingkan struktur oksida dan sulfida fosfor!


Jawab
Oksida Fosfor
Komponen yang paling penting dari fosfor adalah mereka di mana unsur-unsur
digabungkan dalam beberapa cara dengan oksigen. fosfor (III) oksida P 2O6 diperoleh
dengan membiarkan fosfor putih untuk oksida dalam terbatasnya pasokan oksigen,
fosfor (V) oksida, bentuk P4O10. Senyawa ini akan juga mudah dibentuk oleh oksidasi
P4O6. Fosfor pentoksida disebut demikian karena alasan historis namun rumus
molekul yang benar adalah P4O10. Ia dibuat dengan pembakaran fosfor dalam oksigen
berlebih. Ia memiliki paling sedikit tiga bentuk padatan. Dua aladah polimer namun
yang satu adalah bahan Kristal puti yang menyublim pada 3600 dan 1 atm.
Penyubliman adalah cara yang baik pemurnian, karena produk hidrolisis yang baru
dimulai yang merupakan pengotor, agak sukar menguap. Bentuk ini dan uapnya
mengandung molekul-molekul dimana atom-atom P terletak pada sudut-sudut
tetrahedron dengan atom oksigen disepanjang sisinya.
Empat atom O sisanya terletak disepanjang sepertga sumbu tetrahedron. Ikatan P-O-P
adalah tunggal namun pangnjang keempat ikatan P-O apical manandakan adanay
ikatan pπ-dπ yaitu P=O

P4O10 adalah aslah satu zat pengering yang paling efektif yang dikenal pada suhu
1000C. ia bereaksi denagn air membentuk suatu campuran asam fosfat yang
komposisinya bergantung pada banaykay air dan kondisi lainnya. Ia akan
mengekstraksi komponen air dari banyak senyawa lain, dan ia dianggap sebagai zat

48
pendehidrasinya yang bail; sebagai contoh, zat itu mengubah HNO3 murni menjadi
N2O5 dan H2SO4 menjadi SO3. Ia juga menghidrasi banyak senayawa organik,
misalnya mengubah amina menajdi nitril.
Trioksida adalah juga polimorf; suatu molekul yang mengandung bentuk P 4O6. P4O6
adalah senyawa yang tidak berwarna dan mudah menguap yang terbentuk saat P 4
dibakar dalam keadaan kurang oksigen.

Sulfida Fosfor
Fosfat dan sulfur bergabung langsung dia tas 1000C memberikan beberapa sulfida
yang penting, yaitu P4S3, P4S5, P4S7, dan P4S10. Setiap senyawaan diperoleh denagn
pemanasan sejumlah stokeometri P merah dan sulfur. P4S3 digunakan dalam korek
api. Ia larut dalam pelarut ornganik seperti karbon disulfida dan benzene. P4S10
mempunyai struktur yang sama dengan P4O10. Yang lain juga mempunyai struktur
yang asma di dasarkan atas unsur gugus tetrahedral atom-atom fosfor dngan
jembatan-jembatan P-S-P atau gugus apical P=S P4S10 bereaksi dengan alcohol
P4S10 + 8 ROH à 4(RO)2P(S)SH +2H2S
Memberikan dialkil dan diaril ditriofosfat yang membentuk dasar dari banyak
peluamas bertekanan ekstrim, adiktif minyak, dan zat pengapung.

19. Berikan persamaan reaksi antara senyawa berikut ini dengan air:
a. P4O6
P4O6 + 6H2O  4H3PO3

b. P4O10
P4O10 + 6H2O  4H3PO4
c. PCl3
PCl3 + 3H2O  H3PO3 + 3HCl
d. PCl5
PCl5 + 4H2O  H3PO4 + 5HCl
e. Na3P
Na3P + 3H2O  PH3 + 3NaOH
20. Apakah yang anda pahami tentang ikatan pπ dan dπ pada senyawa Oksida dan
asam –okso dari fosfor? Berikan contoh untuk menjelaskan perbedaan kedua
ikatan ini dalam ilmu kimia dari senyawa nitrogen dan fosfo!
Jawab
Secara umum ikatan pi (π) merupakan fomasi orbital molekul dari suatu orbital atom
yang saling tumpang tindih sisi ke sisi (Side to side) di sepanjang bidang tegak lurus
yang menghubungkan dengan inti atom. Pada pπ dan dπ merupakan suatu tumpang
tindih antara orbital atom d dengan p yang menghasilkan ikatan pi
Contoh:
- POCl3 (oksida): pada senyawa ini memiliki hibridisasi sp 3, sehingga orbital atom
1s dan 3p akan saling berikatan, dengan jenis ikatan sigma (). Namun selain
ikatan tersebut, masih terdapat satu ikatan pi (π) antara fosfor (orbital d) dan
oksigen (p), keduanya akan saling tumpeng tindih antar sisinya.

49
Cl Cl
P
O Cl

- Pada senyawa nitrogen tidak dapat membentuk suatu ikatan pπ dan dπ, karena
tidak ada orbital d pada electron valensinya.
21. Jelaskan mengapa panjang ikatan P-O dalam POCl 3 adalah 1,45 Å sedangkan
jumlah jari-jari ikatan tunggal kovalen fosfor dan oksigen adalah 1,83 Å
Jawab:

Ikatan P-O menunjukkan bahwa ikatan bridging di tepi adalah 1,6 Å tetapi ikatan
koordinasi di sudut adalah 1,45 Å. Ikatan pada sudut lebih pendek daripada ikatan
tunggal yang pada kenyataannya ikatan ganda. Ikatan rangkap ini berbeda asalnya
dari ikatan rangkap biasanya. Ikatan kedua pada P=O dibentuk oleh pπ−dπ ikatan
back bonding. Dimana orbital p penuh pada atom O tumpang tindih dengan orbitad d
yang kosong pada atom P

22. Diskusikan kegunaan fosfat dalam analisis dan industri!


Fosfat digunakan dalam analisis dan industri, seperti:

a. Dalam industri makanan digunakan untuk memberi rasa asam dalam minuman
seperti cola (pH), sarsaparilla dan root bee, dan sebagai emulsifier keju olahan,
susu kering, sosis, dll.
b. Untuk menghaspus H2S dari gas khususnya dalam industri perminyakan (K3PO4)
c. Untuk produk farmasi seperti pasta gigi (CaHPO 4.2H2=O atau Ca2P2O7 dalam pasta
gigi fluorida) dan baking powder gabungan Ca(H2PO4)2 yang sedikit asam,
dicampur dengan NaHCO3
d. Membuat senyawa organofosfat: insektisida (trietilfosfat), aditif bensin
(triolilfosfat), plasticizers (triarilfosfat).
e. Ditambahakan ke detergen (pembangun, yaitu pengisi) terutasa natrium
trippolifosfat dalam bubuj dan pirofosfat natrium dalam persiapan cair.

23. Perbedaan dari struktur dan kelainan dari fosfat, silika, dan borat

System Struktur Sifat


Silicate Memiliki suhu dan
kimiawi yang stabil
Memiliki reaktivitas
dengan inert mulai
sedang hingga tinggi
Lebih dikenal
Phosphate Kurang kaku dan stabil
Memiliki komposisi biner
yang lebih luas
Jika rantai panjang dalam

50
struktur baik digunakan
untuk fiber drawing
contohnya (>45 mol%
P2O5)
Borate Meningkatkan laju
disolusi dan bioaktivitas
Memiliki potensial yang
tinggi terutama untuk
penyembuhan
Pada bentuk tertrahedral
memiliki kestabilan kimia
24. Sebutkan alasan mengapa PF5 diketahui tetapi tidak dengan NF5
Jawab :
Fosfor membentuk PF5 karena atom fosfor memiliki orbital d yang kosong ( kulit M
memiliki maksimum terisi 18 elektron) yang memungkinkan terbentuknya 5 ikatan
kovalen, sehingga pd proses hibidrisasi, satu elektron 3s tereksitasi ke orbitas 3p
membentuk orbital SP3d sehingga mampu membentuk 5 ikatan kovalrn dengan atom
lain
Nitrogen membentuk NF5 memiliki 3 orbital dengan elektron tak berpasnagan, F
hanya bisa terikat 3 karena eksitasi sulit dilakukan dari orbital 2s ke orbital 3d. maka
ikayan yang terjadi pada NF5 tak diketahui
25. Berikan contoh dari fosfazen. Bagaimana pembuatannya, dan struktur dari
fosfazen tersebut?
Jawab:
Contoh : Siklofosfazen (NPCl2)3

Pembuatan : 3PCl5 + 3NH4Cl 120-150 (NPCl2)3 + 12HCl


Struktur :

26. Berikan persamaan untuk reaksi senyawa berikut:


a. As4O6
As4O6 + 6H2O → 4H3AsO3
b. As4O10

51
As4O10 + 6H2O → 4H3AsO4
c. SbCl3
SbCl3 + H2O → SbO+ + 3Cl- + 2H+
d. Mg3Bi
Mg3Bi + H2O → BiO+ + 3Mg- + 2H+
e. Na3As
Na3As + 3H2O → H3As + 3NaOH

52
53

Anda mungkin juga menyukai