Ekosistem
Homeostasis
Homeostasis
Suatu mekanisme di dalam tubuh suatu organisme yang senantiasa mengupayakan keadaan setimbang atau stabil.
Walter Bradford Cannon pada tahun 1932
Fenomena pemeliharaan lingkungan internal tubuh hewan yang disebut homeostasis ini dilakukan oleh semua spesies makhuk hidup, secara terus menerus. Hampir setiap fungsi tubuh makhluk hidup mempertahankan dirinya melalui sistem homeostasis.
Feed Forward
Selain mekanisme feedback, metode fisiologis lain yang terpenting untuk mengendalikan kondisi internal hewan adalah feedforward . Untuk mengurangi gangguan fisiologis, hewan menunjukkan perilaku yang mencegah terjadinya gangguan tersebut, jadi feedforward merupakan aktivitas antisipatif. Contohnya, sambil makan biasanya hewan minum juga. Segera setelah makan atau sambil, umumnya hewan minum air untuk mengurangi gangguan homeostasis cairan tubuh. Perilaku menghindari makanan yang menyebabkan muntah membantu hewan untuk memelihara homeostasis.
TERMOREGULASI
Adalah mekanisme yang digunakan oleh hewan dan manusia untuk mempertahankan suhu tubuh mereka. Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi.
2.
3.
Sistem Ekskresi
Ekskresi berarti pengeluaran zat buangan atau zat sisa hasil metabolisme yang berlangsung dalam tubuh organisme. Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara, yaitu melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh. Sebagian besar sistem ekskresi menghasilkan urin dengan cara menyaring filtrat yang diperoleh dari cairan tubuh.
HOMEOSTASIS HEWAN
HEWAN EKTOTERM Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia,dan reptilia. HEWAN ENDOTERM Endoterm adalah hewan yang Mengatur suhu panas tubuhnya dari reaksi metabolisme tubuh. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (aves) dan mamalia.
Bentuk Termoregulasi pada bulu tiap spesies burung. Dengan jumlah bulu yang berlebih di musim dingin, isolasi yang lebih banyak akan tersedia dibandingkan pada musim panas ketika jumlah bulu burung yang berkurang sehingga burung tersebut akan terasa lebih hangat pada tubuhnya.
Selain jumlah bulu, posisi bulu juga memiliki peran tersendiri. Bila suhu lingkungan mengalami penurunan, tubuh burung akan merasa merinding. Ketika hal itu terjadi, bulu akan menjadi tegak dan menciptakan ruang udara lebih banyak. Udara yang banyak ini (udara hangat) akan terperangkap ke dalam bulu burung sebagai lapisan isolasi yang disebut termoregulasi. Contoh lain Termoregulasi pada burung adalah ketika burung berdiri dengan satu kaki atau menutup kaki dengan bulu di dadanya. Hal ini dikarenakan seekor burung mampu meminimalkan hilangnya panas dari badannya dengan cara menutupi permukaan tubuhnya yang tidak tertutupi oleh bulu dengan berdiri satu kaki atau dengan duduk dan menutupi kedua kakinya.
Bila lapisan isolasi pada kaki burung masih kurang, maka akan terjadi system pertukaran panas. Letak arteri dan vena yang berdekatan inilah berfungsi meminimalkan hilangnya panas pada tubuh hewan. Saat darah tubuh yang bersuhu tinggi melewati arteri menuju ke vena yang bersuhu lebih rendah,darah yang bersuhu rendah ini akan kembali lagi menuju ke daerah vena yang bersuhu lebih tinggi. Sebagai hasil dari pertukaran panas ini, suhu darah tubuh di kaki burung akan senantiasa tetap stabil.
Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelanjar minyak yang terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulubulunya.
Gajah mengipaskan telinga mereka untuk mengipasi diri mereka dan mereka sering mandi pada sore hari. Badak dan babi senang bergulingan di lumpur untuk mendinginkan suhu tubuh mereka dan mencegah kulit yang terbakar. Jerapah suka berpanasan di tempat yang teduh dan lidah mereka melindungi mereka makan ketika berada di terik matahari.
Pada Mamalia
Untuk kehidupan di laut, menjaga suhu tubuh agar tetap dingin bukanlah suatu hal yang sulit. Tetapi menjaga suhu agar tetap hangat merupakan suatu masalah yang besar. Mereka menggunakan pertukaran lawan arus panas untuk mengatur suhu tubuh mereka. Dari Arteri yang membawa darah bersuhu hangat dari jantung ke anggota badan, dan vena membawa darah bersuhu dingin dari kaki kembali ke jantung. Sistem ini terdapat pada sirip-sirip hewan seperti lumba-lumba, hiu, dan paus.
Pada hewan tingkat tinggi, terdapat organ ekskresi khusus yaitu ginjal. Fungsi ginjal dalam sistem ekskresi adalah untuk menyaring darah (zat sisa dikeluarkan dalam bentuk urin), mengatur keseimbangan air dalam tubuh dan mengatur konsentrasi garam dalam darah.
mendapatkan panas melalui radiasi dengan berjemur di bawah sinar matahari. mendapatkan panas melalui konduksi karena suhu tubuhnya lebih rendah daripada suhu tanah di lingkungan mereka berada. kehilangan panas melalui konveksi, karena suhu tubuh mereka lebih besar daripada suhu udara yang ada disekitarnya.
Pada Ular
Bila suhu tubuh ular menjadi terlalu rendah, pergerakan mereka melambat dan mengalami rasa kantuk. kurang mampu menangkap mangsanya yang berarti bahwa mereka pergi tanpa makanan atau dengan sangat sedikit sampai mereka dapat meningkatkan suhu tubuh mereka lagi. Jika mereka merasa terlalu panas, mereka berhenti menuju ke tempat teduh atau dalam beberapa kasus adalah air, hal ini akan memungkinkan mereka untuk menstabilkan suhu mereka secara efisien.
katak yang disimpan dalam keadaan gelap (bersuhu rendah 20 C) memiliki warna kulit yang lebih gelap, sedangkan katak yang disimpan dalam cahaya atau suhu yang lebih tinggi 30 C memiliki warna kulit berona ringan. Perubahan warna kulit ini dipicu oleh peningkatan energi surya dan untuk pengantisipasian perubahan suhu tubuh.
Diffusi
Gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan.
OSMOSIS
Osmosis pada tumbuhan terjadi secara alami dengan adanya perbedaan konsentrasi air yang ada diluar dan didalam tumbuhan yang menyebabkan air keluar dan masuk. Peristiwa masuk dan keluarnya air dari tumbuhan diperngaruhi lingkungannya, pada saat keadaan hipotonik maka air akan masuk kedalam tumbuhan, namun apabila lingkungan sekitarnya hipertonik, maka air akan keluar dari tumbuhan yang akan menyebabkan tumbuhan kekurangan air. Air yang ada ditanah masuk karena adanya perbedaan konsentrasi air dan akan masuk melalui akar dan akan melewati Epidermis korteks endodermis perisikel xylem. Xylem yang merupakan pengangkut air akan membawa air keseluruh bagian tumbuhan hingga kedalam sel sel tumbuhan itu sendiri dan akan diapakai untuk fotosintesis dan lain lain. Tumbuhan memerlukan tekanan osmotik yang cukup untuk dapat tumbuh secara tepat dan benar, dan tidak mengalami kerusakan sel akibat proses osmosis.
TRANSPIRASI
Transpirasi : adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Transpirasi memiliki peran antara lain:
mengurangi air yang terserap berlebihan membantu penyerapan air dan zat hara oleh akar menyebabkan terbentuknya daya isap daun, sehingga terjadi transpor air dari akar-batang daun dapat mempertahankan temperatur yang sesuai untuk daun/tumbuhan berperan pada fotosintesis dan respirasi karena membuka dan menutupnya stomata
Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya.
SEKIAN