Anda di halaman 1dari 28

OSMOREGULASI & TERMOREGULASI

Hilmi Hambali

Master title style


OSMOREGULASI
• Osmoregulasi/ regulator osmotik/osmoregulator
ialah sistem pengaturan keseimbangan tekanan
osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan
osmotik habitat (perairan).
• Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak
bagi kehidupan pada hewan air, sehingga proses-
proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal.
Prinsip-prinsip Dasar Osmoregulasi
• Isotonik atau isoosmotik: jika tubuh hewan
mempunyai tekanan osmotik cairan= tekanan
osmotik lingkungan.
• Hipoosmotik: jika tekanan osmotik cairan tubuh
relatif konstan lebih rendah daripada
lingkungannya.
• Hiperosmotik: jika tekanan osmotik cairan tubuh
relatif konstan tinggi daripada lingkungannya.
Mekanisme Osmoregulasi
• Osmoregulasi dilakukan dengan berbagai cara
melalui:
1. Ginjal
2. Kulit
3. Membran mulut
Regulasi osmotik (osmoregulasi`)
Regulasi hipoosmotik Regulasi hiperosmotik
• Contoh: ikan air laut • Contoh : ikan air tawar
• Selalu mempertahankan • Selalu mempertahankan
konsentrasi cairan tubuhnya konsentrasi cairan tubuhnya
lebih rendah dari air laut lebih tinggi daripada medium
• Masalah: air cenderung keluar air tawar.
dari tubuh, zat terlarut • Masalah: air cenderung masuk
cenderung masuk dalam tubuh ke dalam tubuh, zat terlarut
cenderung keluar tubuhnya.
Osmoregulasi pada ikan air laut
• Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi.
Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi dalam
darahnya. Ikan air laut cenderung untuk kehilangan air di
dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu
insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya.
• Untuk mengatasi kehilangan air, ikan “minum” air laut
sebanyak-banyaknya. Dengan demikian kandungan garam akan
meningkat dalam cairan tubuh. Padahal dehidrasi dicegah
dengan proses ini dan kelebihan garam harus dihilangkan.
• Karena ikan laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk
mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit
dibandingkan dengan ikan air tawar. Tubuli ginjal
mampu berfungsi sebagai penahan air. Jumlah
glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan
bentuknya lebih kecil daripada ikan air tawar.
Osmoregulasi pada ikan air tawar
• Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari
lingkungannya dengan cara osmosis. Insang ikan air
tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan
ke dalam tubuh.
• Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air
seni. Ginjal memiliki glomeruli dalam jumlah banyak
dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih
dapat menahan garam-garam tubuh agar tubuh keluar
dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya.
• Ketika cairan dari badan malpighi
memasuki tubuli ginjal, glukosa akan
diserap kembali pada tubuli distal. Dinding
tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap
air, tidak dapat ditembus air).
Ginjal
• Karakteristik ginjal pada ikan air tawar adalah ginjalnya yang
berkembang dengan baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar
karena banyak air yang melewatinya.Ginjal teletak di atas rongga
perut, di luar peritonium,di bawah tulang punggung dan aorta
dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
• Fungsi Ginjal :
1.Menyaring sisa-sisa proses metabolisme untukdibuang, zat-zat
yang diperlukan tubuh diedarkan lagimelalui darah
2.Mengatur kekentalan urin yang dibuang untukmenjaga
keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh
TERMOREGULASI
• Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk
hidup untuk mempertahankan suhu internal
agar berada di dalam kisaran yang
dapat ditolelir.
• Proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur
suhu tubuhnya agar tetap konstan dinamis.
Mekanisme Termoregulasi terjadi dengan
mengatur keseimbangan antara perolehan panas
dengan pelepasan panas.
MEKANISME PEROLEHAN PANAS
• Binatang memperoleh panas melalui:
1.Aktivitas metabolisme (produksi energi) yang
berlangsung dalam tubuhnya.
2.Dengan menyerap panas dari lingkungan.Bahkan, bila
lingkungan sekitarnya (misalnya udara sekitar) lebih
dingin daripada jaringan atau tubuh binatang,
makhluk tersebut masih juga dapat menyerap energi
radiasi matahari.
Penggolongan Hewan

• Ditinjau dari kemampuannya untuk mengatur temperatur tubuh


(termoregulasi), binatang dapat digolongkan ke dalam:
• Binatang berdarah dingin (cool-blooded animals) atau
• Binatang berdarah hangat (warm-blooded animals).
Penggolongan tersebut didasarkan kepada kenyataan
apakahbinatang tersebut terasa dingin atau hangat badannya bila
disentuh. Walaupun istilah tersebut tidak sepenuhnya
memadai,kriteria itu masih sering digunakan orang dalam
menggolongkan binatang. Jadi, vertebrata (binatang bertulang
belakang) berdarah dingin meliputi ikan, amfibia, dan reptilia,
sedangkan vertebrata berdarah hangat meliputi unggas dan
mamalia (binatang menyusui).
Istilah dalam termoregulasi pada vetebrata

• Binatang poikilotherm, Binatang poikilothermadalah binatang


yang temperatur tubuhnyaselalu mendekati temperatur
lingkungan tempatbinatang tersebut saat itu berada.
Dengandemikian, istilah poikilotherm itu padahakikatnya
merupakan sinonim dari ektotherm.
• Binatang homeotherm, Binatang poikilothermadalah binatang
yang temperatur tubuhnyaselalu mendekati temperatur
lingkungan tempatbinatang tersebut saat itu berada.
Dengandemikian, istilah poikilotherm itu padahakikatnya
merupakan sinonim dari ektotherm.
• Binatang heterotherm. Namun, tidak semua binatang
endotherm merupakan binatang homeotherm.Beberapa
binatang endotherm temperatur tubuhnya bisa berfluktuasi
cukup lebar dan temperatur tubuhnya itu tidak lagi berubah
ketika telah mendekati batas kritis temperatur yang dapat
ditolerirnya. Binatang yang memiliki kemampuan termoregulasi
yang demikian itu disebut binatang heterotherm. Salah satu
contoh binatang heterotherm adalah unta. Unta mampu
bertahan hidup pada lingkungan gurun yang sangat panas di
siang hari dan sangat dingin di malam hari karena memiliki
kemampuan termoregulasi yang demikian itu.
INTERAKSI DENGAN LINGKUNGAN

• Interaksi panas hewan dengan lingkungan


menguntungkan untuk mengatur suhu tubuh
meningkatkan/menurunkan pelepasan panasdari
tubuh dan memperoleh panas
melaui :KONDUKSI, KONVEKSI, RADIASI DAN
EVAPORASI
KONDUKSI
• Perpindahan atau pergerakan panas antara dua benda yang saling bersentuhan.
Panas mengalir dari benda bersuhu lebih tinggi ke bendabersuhu lebih rendah.
dipengaruhi oleh:Luas permukaan benda yang saling bersentuhan
• 1.Perbedaan suhu awal antara kedua benda tersebut
• 2.Konduktivitas panas (tingkat kemudahan untuk mengalirkan panas yang
dimiliki suatu benda) dari kedua benda.
Mamalia dan Aves:
a)Konduktivitasnya rendah
b)Penahan panas yang baik ialah rambut dan bulu
c)Hanya akan melepaskan sejumlah kecil panas dari tubuhnya ke benda lain yang
bersentuhan dengannya
Konveksi
• Perpindahan panas antara dua benda yangterjadi
melalui zat alir (fluida) yang bergerak.
• Proses Konveksi:
1.Berlangsung sampai suhu tubuh kembali kesuhu normal
2.Perpindahan panas bisa dipercepat, apabila kecepatan
aliran fluida di sekeliling tubuh ditingkatkan
3.Terjadi dari lingkungan ke tubuh hewan,misalnya pada
saat udara panas bertiup didekat hewan, lama-
kelamaan tubuh hewan akan menjadi lebih panas juga
Radiasi
• Perpindahan panas antara dua benda yang tidak saling bersentuhan
misalnya pada proses perpindahan panas dari matahari ke tubuh hewan.
• Frekuensi dan Intensitas Radiasi:
1.Tergantung pada suhu benda yangmengeluarkan radiasi. Semakin tinggi
suhu benda yang mengeluarkan radiasi, semakin tinggi pula intensitas
radiasinya
2.tubuh hewan (kulit, rambut, dan bulu)menyerap panas radiasi dengan
baik
3.berjemur pada hewan (khususnya poikiloterm)untuk menaikkan atau
memperoleh panas
Evaporasi
• Proses perubahan benda dari fase cair ke fase gas.misalnya pada
mekanisme ekskresi kelenjar keringat
Evaporasi:
1.Cara penting untuk melepaskan panas tubuh
2.Hewan yang tidak memiliki kelenjar keringat, jika tubuhnya panas,
penguapan melalui saluran pernafasan dengan cara terengah-
engah (pada anjing diikuti dengan menjulurkan lidahnya)
3.Jika suhu tubuh meningkat, keringat akanmembasahi kulit,
selanjutnya keringat akan menyerap kelebihan panas dari tubuh
dan mengubahnya menjadi uap, setelah keringat mengering, suhu
tubuh pun turun.
Termoregulasi pada Hewan Ekstoterm
• Hewan ekstoterm adalah hewan yang suhu
tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan
sekitarnya.
• Perolehan panas tubuh tergantung pada berbagai
sumber panas di lingkungan luar
• Masalah yang dihadapi tidak sama,tergantung pada
jenis habitatnya.
Termoregulasi pada Hewan Endoterm
• Hewan Endoterm adalah hewan yang
panastubuhnya berasal dari dalam tubuh
sebagaihasil dari proses metabolisme sel
tubuh.Suhu tubuh dipertahankan agar
tetapkonstan, walaupun suhu lingkungannya
selalu berubah (contoh: burung dan
mamalia) dengan cara menyeimbangkan
perolehan dan pelepasan panas
• Bila suhu tubuh terlalu tinggi dilepaskan dengan cara:
1.Vasodilatasi daerah perifer tubuh
2.Berkeringat dan terengah-engah
3.Menurunkan laju metabolisme (misal: menekan sekresitiroksin)
4.Respons perilaku (misal: berendam di air)
• Sebaliknya bila suhu tubuh terlalu rendah:
1.Vasokonstriksi
2.Menegakkan rambut (merinding)
3.Menggigil (shivering)
4.Meningkatkan laju metabolisme (dengan meningkatkan sekresi tiroksin)
5.Respons perilaku (menghangatkan diri)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai