OSMOREGULASI • Osmoregulasi/ regulator osmotik/osmoregulator ialah sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik habitat (perairan). • Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan pada hewan air, sehingga proses- proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal. Prinsip-prinsip Dasar Osmoregulasi • Isotonik atau isoosmotik: jika tubuh hewan mempunyai tekanan osmotik cairan= tekanan osmotik lingkungan. • Hipoosmotik: jika tekanan osmotik cairan tubuh relatif konstan lebih rendah daripada lingkungannya. • Hiperosmotik: jika tekanan osmotik cairan tubuh relatif konstan tinggi daripada lingkungannya. Mekanisme Osmoregulasi • Osmoregulasi dilakukan dengan berbagai cara melalui: 1. Ginjal 2. Kulit 3. Membran mulut Regulasi osmotik (osmoregulasi`) Regulasi hipoosmotik Regulasi hiperosmotik • Contoh: ikan air laut • Contoh : ikan air tawar • Selalu mempertahankan • Selalu mempertahankan konsentrasi cairan tubuhnya konsentrasi cairan tubuhnya lebih rendah dari air laut lebih tinggi daripada medium • Masalah: air cenderung keluar air tawar. dari tubuh, zat terlarut • Masalah: air cenderung masuk cenderung masuk dalam tubuh ke dalam tubuh, zat terlarut cenderung keluar tubuhnya. Osmoregulasi pada ikan air laut • Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi. Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi dalam darahnya. Ikan air laut cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. • Untuk mengatasi kehilangan air, ikan “minum” air laut sebanyak-banyaknya. Dengan demikian kandungan garam akan meningkat dalam cairan tubuh. Padahal dehidrasi dicegah dengan proses ini dan kelebihan garam harus dihilangkan. • Karena ikan laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar. Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air. Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil daripada ikan air tawar. Osmoregulasi pada ikan air tawar • Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis. Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh. • Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal memiliki glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tubuh keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya. • Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus air). Ginjal • Karakteristik ginjal pada ikan air tawar adalah ginjalnya yang berkembang dengan baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air yang melewatinya.Ginjal teletak di atas rongga perut, di luar peritonium,di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang. • Fungsi Ginjal : 1.Menyaring sisa-sisa proses metabolisme untukdibuang, zat-zat yang diperlukan tubuh diedarkan lagimelalui darah 2.Mengatur kekentalan urin yang dibuang untukmenjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh TERMOREGULASI • Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolelir. • Proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur suhu tubuhnya agar tetap konstan dinamis. Mekanisme Termoregulasi terjadi dengan mengatur keseimbangan antara perolehan panas dengan pelepasan panas. MEKANISME PEROLEHAN PANAS • Binatang memperoleh panas melalui: 1.Aktivitas metabolisme (produksi energi) yang berlangsung dalam tubuhnya. 2.Dengan menyerap panas dari lingkungan.Bahkan, bila lingkungan sekitarnya (misalnya udara sekitar) lebih dingin daripada jaringan atau tubuh binatang, makhluk tersebut masih juga dapat menyerap energi radiasi matahari. Penggolongan Hewan
• Ditinjau dari kemampuannya untuk mengatur temperatur tubuh
(termoregulasi), binatang dapat digolongkan ke dalam: • Binatang berdarah dingin (cool-blooded animals) atau • Binatang berdarah hangat (warm-blooded animals). Penggolongan tersebut didasarkan kepada kenyataan apakahbinatang tersebut terasa dingin atau hangat badannya bila disentuh. Walaupun istilah tersebut tidak sepenuhnya memadai,kriteria itu masih sering digunakan orang dalam menggolongkan binatang. Jadi, vertebrata (binatang bertulang belakang) berdarah dingin meliputi ikan, amfibia, dan reptilia, sedangkan vertebrata berdarah hangat meliputi unggas dan mamalia (binatang menyusui). Istilah dalam termoregulasi pada vetebrata
yang temperatur tubuhnyaselalu mendekati temperatur lingkungan tempatbinatang tersebut saat itu berada. Dengandemikian, istilah poikilotherm itu padahakikatnya merupakan sinonim dari ektotherm. • Binatang homeotherm, Binatang poikilothermadalah binatang yang temperatur tubuhnyaselalu mendekati temperatur lingkungan tempatbinatang tersebut saat itu berada. Dengandemikian, istilah poikilotherm itu padahakikatnya merupakan sinonim dari ektotherm. • Binatang heterotherm. Namun, tidak semua binatang endotherm merupakan binatang homeotherm.Beberapa binatang endotherm temperatur tubuhnya bisa berfluktuasi cukup lebar dan temperatur tubuhnya itu tidak lagi berubah ketika telah mendekati batas kritis temperatur yang dapat ditolerirnya. Binatang yang memiliki kemampuan termoregulasi yang demikian itu disebut binatang heterotherm. Salah satu contoh binatang heterotherm adalah unta. Unta mampu bertahan hidup pada lingkungan gurun yang sangat panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari karena memiliki kemampuan termoregulasi yang demikian itu. INTERAKSI DENGAN LINGKUNGAN
• Interaksi panas hewan dengan lingkungan
menguntungkan untuk mengatur suhu tubuh meningkatkan/menurunkan pelepasan panasdari tubuh dan memperoleh panas melaui :KONDUKSI, KONVEKSI, RADIASI DAN EVAPORASI KONDUKSI • Perpindahan atau pergerakan panas antara dua benda yang saling bersentuhan. Panas mengalir dari benda bersuhu lebih tinggi ke bendabersuhu lebih rendah. dipengaruhi oleh:Luas permukaan benda yang saling bersentuhan • 1.Perbedaan suhu awal antara kedua benda tersebut • 2.Konduktivitas panas (tingkat kemudahan untuk mengalirkan panas yang dimiliki suatu benda) dari kedua benda. Mamalia dan Aves: a)Konduktivitasnya rendah b)Penahan panas yang baik ialah rambut dan bulu c)Hanya akan melepaskan sejumlah kecil panas dari tubuhnya ke benda lain yang bersentuhan dengannya Konveksi • Perpindahan panas antara dua benda yangterjadi melalui zat alir (fluida) yang bergerak. • Proses Konveksi: 1.Berlangsung sampai suhu tubuh kembali kesuhu normal 2.Perpindahan panas bisa dipercepat, apabila kecepatan aliran fluida di sekeliling tubuh ditingkatkan 3.Terjadi dari lingkungan ke tubuh hewan,misalnya pada saat udara panas bertiup didekat hewan, lama- kelamaan tubuh hewan akan menjadi lebih panas juga Radiasi • Perpindahan panas antara dua benda yang tidak saling bersentuhan misalnya pada proses perpindahan panas dari matahari ke tubuh hewan. • Frekuensi dan Intensitas Radiasi: 1.Tergantung pada suhu benda yangmengeluarkan radiasi. Semakin tinggi suhu benda yang mengeluarkan radiasi, semakin tinggi pula intensitas radiasinya 2.tubuh hewan (kulit, rambut, dan bulu)menyerap panas radiasi dengan baik 3.berjemur pada hewan (khususnya poikiloterm)untuk menaikkan atau memperoleh panas Evaporasi • Proses perubahan benda dari fase cair ke fase gas.misalnya pada mekanisme ekskresi kelenjar keringat Evaporasi: 1.Cara penting untuk melepaskan panas tubuh 2.Hewan yang tidak memiliki kelenjar keringat, jika tubuhnya panas, penguapan melalui saluran pernafasan dengan cara terengah- engah (pada anjing diikuti dengan menjulurkan lidahnya) 3.Jika suhu tubuh meningkat, keringat akanmembasahi kulit, selanjutnya keringat akan menyerap kelebihan panas dari tubuh dan mengubahnya menjadi uap, setelah keringat mengering, suhu tubuh pun turun. Termoregulasi pada Hewan Ekstoterm • Hewan ekstoterm adalah hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitarnya. • Perolehan panas tubuh tergantung pada berbagai sumber panas di lingkungan luar • Masalah yang dihadapi tidak sama,tergantung pada jenis habitatnya. Termoregulasi pada Hewan Endoterm • Hewan Endoterm adalah hewan yang panastubuhnya berasal dari dalam tubuh sebagaihasil dari proses metabolisme sel tubuh.Suhu tubuh dipertahankan agar tetapkonstan, walaupun suhu lingkungannya selalu berubah (contoh: burung dan mamalia) dengan cara menyeimbangkan perolehan dan pelepasan panas • Bila suhu tubuh terlalu tinggi dilepaskan dengan cara: 1.Vasodilatasi daerah perifer tubuh 2.Berkeringat dan terengah-engah 3.Menurunkan laju metabolisme (misal: menekan sekresitiroksin) 4.Respons perilaku (misal: berendam di air) • Sebaliknya bila suhu tubuh terlalu rendah: 1.Vasokonstriksi 2.Menegakkan rambut (merinding) 3.Menggigil (shivering) 4.Meningkatkan laju metabolisme (dengan meningkatkan sekresi tiroksin) 5.Respons perilaku (menghangatkan diri) TERIMA KASIH