Anda di halaman 1dari 392

FISIOLOGI HEWAN

DAN TUMBUHAN
🡪 berasal dari bahasa latin yaitu :
* fisi (physis) : alam/ cara kerja
* logos (logi) : ilmu pengetahuan
🡪 fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau
pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian
dari alat-alat tubuh dan sebagainya
🡪 fisiologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh dalam
keadaan normal
Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup

Source:
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwig6K-F5tXgAhVdi3AKHSLdCjYQjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Fwww.ebiol
ogi.net%2F2016%2F02%2Ftingkat-organisasi-kehidupan.html&psig=AOvVaw2tQa6OamGzGZ4rsm2x4Fhh&ust=1551146728805543
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Jaringan pada Hewan
Jaringan Epitel
Jaringan Otot
Jaringan Ikat
Jaringan Syaraf
Jaringan pada Tumbuhan Promeristem

Based on formation Primary meristem


technique
Meristematic
Secondary meristem
Tissue

Apical meristem

Plant
Based on Location Intercalar meristem
Tissue
Lateral meristem

Dermal Tissue Epiderm and Periderm

Permanent Parenchyma,
Tissue Ground Tissue Collenchyma,
Sclerenchyma,

Vascular Tissue Xilem & Floem


Organ Pada Hewan
Examples:
- bones
- brain
- liver
- kidney
- heart
- eye
Organ Pada Tumbuhan
• Akar
• Batang
• Daun
• Bunga
• Buah
• Biji
Overview Topik Pembelajaran
• Sistem respirasi pada hewan invertebrata berbeda
dengan sistem respirasi pada vertebrata
- Vertebrata : insang, paru-paru
- Invertebrata : trakea, permukaan kulit
Overview Topik Pembelajaran
• Sistem pencernaan pada hewan berbeda-beda
tergantung tinggi rendahnya tingkat organisasi
sel hewan tersebut dan jenis makanannya
- Herbivora dan omnivora biasanya mempunyai
saluran pencernaan yang lebih panjang daripada
karnivora
Overview Topik Pembelajaran
• Sistem saraf pada hewan berbeda-beda baik
struktur dan bentuknya
- Vertebrata : sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
- Invertebrata : sistem saraf ganglion
Overview Topik Pembelajaran
• Proses Fotosintesis pada tumbuhan
- Menghasilkan Oksigen (O2)
- Menghasilkan Amilum
Overview Topik Pembelajaran
• Proses respirasi pada Tumbuhan
- Membutuhkan O2 dari udara
- Menghasilkan ATP
Overview Topik Pembelajaran
• Ilustrasi Introduksi DNA rekombinan ke dalam sel
tanaman
OSMOREGULASI
Kemampuan Akhir yang Diharapkan
• Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme
osmoregulasi pada hewan baik pada hewan
tingkat tinggi maupun rendah
Homeostasis??
• Keseimbangan antara kondisi di
dalam tubuh organisme
dibandingkan dengan kondisi
lingkungan di sekitar organisme
tersebut
• Hal ini penting untuk
keberlangsungan hidup organisme
bersangkutan
• Kemampuan menjaga homeostasis
adalah salah satu ciri makhluk hidup
Kondisi apa saja yang harus dijaga untuk
mempertahankan homeostasis

• Suhu tubuh
• Kadar glukosa darah
• Elektrolit dalam tubuh
• Air dalam tubuh
Mekanisme Umpan Balik Negatif dan
Positif
• Dalam menjaga homeostasis, terjadi umpan
balik negatif dan positif
• Umpan balik negatif 🡪 proses yang terjadi
akan mengakibatkan respon yang
berkebalikan dari respon sebelumnya
• Umpan balik positif 🡪 proses yang responnya
akan melipatkangandakan respon sebelumnya
Osmoregulasi
• Adalah suatu proses pengaturan jumlah air
dan elektrolit yang ada pada tubuh organisme
dengan lingkungan (homeostasis)

• Hal ini dilakukan dengan beberapa


mekanisme, tergantung tingkatan hewan dan
habitat hidupnya
Peranan Osmoregulasi
• Membuang sisa maupun hasil samping metabolisme
dari dalam tubuh makhluk hidup untuk menjaga
ketidakseimbangan reaksi-reaksi kimia dalam tubuh,
• Mencegah terhadap gangguan fungsi enzim dalam
proses metabolisme, dengan cara membuang zat-zat
sisa atau hasil sampingan metabolisme yang bersifat
racun,
• Mempertahankan kestabilan ratio ion-ion yang terlarut
dalam cairan tubuh, terutama ion-ion: Na, K, Mg, Ca, Fe
Beberapa istilah dalam osmoregulasi
• Osmosis : ??
• Osmolalitas : jumlah mol zat
terlarut per kilogram air
– Dua cairan yang memiliki osmolalitas
sama disebut larutan
isosmotik/isotonik
– Salah satu cairan memiliki
osmolalitas lebih tinggi dibandingkan
dengan yang lain disebut larutan
yang hiperosmotik/hipertonik
– Salah satu cairan memiliki
osmolalitas lebih rendah
dibandingkan dengan yang lain
disebut larutan yang
hiposmotik/hipotonik
Beberapa istilah dalam osmoregulator
• Tekanan osmotik : kecenderungan suatu larutan
untuk mendapatkan air melalui proses osmosis
– Larutan hipertonik memiliki tekanan osmotik yang tinggi
– Larutan hipotonik memiliki tekanan osmotik yang rendah
Cara hewan melakukan osmoregulasi
• Yaitu dengan mekanisme osmokonformer dan
osmoregulator
• Osmokonformer 🡪 menjaga agar kondisi cairan
tubuh selalu isosmotik dibandingkan dengan
cairan lingkungan
Contoh hewan osmokonformer adalah ikan-ikan laut

• Osmoreregulator 🡪menjaga kondisi cairan tubuh


secara konstan, tidak dipengaruhi oleh kondisi
cairan lingkungan
Contoh hewan osmoregulator adalah mamalia, ikan air tawar 🡪
(sebagian besar hewan)
Organ-organ untuk Osmoregulasi
pada hewan Invertebrata
Pada cacing pipih
• Organ osmoregulasinya adalah
protonefridia
• Organ ini akan membentuk
percabangan diseluruh tubuh dan
terbuka ke lingkungan eksternal
• Pada protonefridia terdapat bentukan
yang dinamakan flame bulb
• Silia pada flame bulb akan mendorong
cairan tubuh masuk ke dalam flame
bulb kemudian dikeluarkan ke luar
tubuh melalui tubula
• Protonefridia juga terdapat pada
rotifer, beberapa anelida, larva moluska
dan lancelet
Pada cacing pipih
• Fungsi protonefridia akan bergantung dari
habitat cacing pipih
– Cacing pipih yang hidup di perairan tawar akan
mengeluarkan cairan dengan konsentrasi zat
terlarut yang rendah (encer) 🡪 osmoregulasi
– Cacing pipih yang hidup sebagai parasit akan
mengeluarkan cairan yang merupakan
limbah/sampah yang tidak diperlukan oleh tubuh
🡪 pembuangan limbah
Pada cacing tanah
• Terdapat organ yang disebut
dengan metanefridia
• Pada metanefridia terdapat
bagian yang membuka di
bagian dalam tubuh
(nefrostom) dan pori-pori yang
membuka keluar tubuh
• Cairan dalam tubuh akan
masuk melalui nefostome 🡪
dilakukan reabsopsi NaCl yang
masih dibutuhkan tubuh 🡪
cairan akan dikeluarkan tubuh
melalui pori-pori
Pada Serangga
• Organ yang berperan dalam osmoregulasi adalah
Tubulus Malpighi
• Yaitu bentuk perpanjangan dari organ pencernaan
yang bercabang-cabang
• Ion K+ akan disekresikan ke dalam tubula, sehingga
terjadi perbedaan tekanan osmotik, mengakibatkan
air dapat masuk ke tubula dan akan dikeluarkan dari
tubuh
• Ion K+ kemudian akan mengalami reabsorpsi
sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh tubuh
Tubulus
Malpighi pada
serangga

(Raven and Johnson, 2002, Biology, 6th


Osmoregulasi pada Molusca
• Keong memiliki permukaan tubuh berdaging yang sangat
permeable terhadap air.
• Toleransi terhadap air sangat tinggi.
• Untuk menghindari kehilangan air yang berlebih, keong lebih
aktif dimalam hari dan bila kondisi bertambah kering , keong
akan berlindung dengan membenamkan diri kedalam tanah serta
menutup cangkangnya dengan semacam operculum yang berasal
dari lendir yang dikeluarkannya
Organ-organ untuk
Osmoregulasi
pada hewan Vertebrata
Pada Ikan yang hidup di laut
• Tantangan yang dihadapi adalah kondisi
lingkungan yang hipertonik
• Sehingga ikan harus beradaptasi menghindari
keluarnya air terlalu banyak dari tubuhnya
• Hal ini dilakukan dengan cara meminum air
laut dalam jumlah yang banyak
Mekanisme osmoregulasi pada ikan
yang hidup di laut
Pada ikan yang hidup di air tawar
• Tantangan yang dihadapi adalah kondisi lingkungan
yang hipotonik
• Ikan harus beradaptasi untuk menghindari keluarnya
ion-ion penting dari tubuh ke lingkungan
• Hal ini dilakukan dengan cara ekskresi urin hipotonik
ke luar tubuh dalam jumlah banyak
Mekanisme osmoregulasi
pada ikan air tawar
Pada Ikan Hiu dan Pari
• Kedua ikan ini memiliki
osmoregulasi yang berbeda
dengan ikan lainnya
• Ikan hiu dan pari akan menjaga
agar kadar urea dalam darah
mereka tinggi
• Hal ini akan mengakibatkan
cairan tubuhnya isotonik
terhadap lingkungan
• Sehingga ikan hiu tidak
memerlukan minum air laut
untuk osmoregulasi tubuhnya
Pada Amfibi
• Pada hewan amfibi,
mekanisme osmoregulasinya
hampir sama dengan yang
terdapat pada ikan air tawar
• Amfibi akan menghasilkan
urin yang memiliki
konsentrasi zat terlarut
rendah (encer)
• Kemudian terjadi
transportasi ion Na+ dari
lingkungan ke tubuhnya
melalui kulit
Pada Reptil
• Untuk reptil yang hidup pada air tawar
memiliki mekanisme osmoregulasi yang sama
dengan ikan air tawar dan amfibi
• Sedangkan reptil yang hidup di air laut, akan
meminum air laut dan megeluarkan urin yang
isotonik. Kelebihan elektrolit akan
dikeluarkan melalui kelenjar yang terdapat di
dekat mata atau hidung
• Reptil yang hidup di daratan akan melakukan
reabsorpsi air dan elektrolit dari urin. Hal ini
untuk menjaga kondisi cairan tubuh saat
berada di lingkungan kering
Pada Burung
• Merupakan hewan yang dapat
menghasilkan urin yang hipertonik
dibandingkan dengan cairan
tubuhnya
• Urin akan dikeluarkan melalui
kloaka bersama dengan feses
• Pada kloaka ini terjadi reabsorpsi
air sehingga dapat menghasilkan
feses yang semi padat berwarna
putih
• Kelebihan elektrolit dapat
dikeluarkan melalui kelenjar garam
di dekat mata
Pada Mamalia
• Mamalia dapat menghasilkan urin
yang hipertonik dibandingkan dengan
cairan tubuhnya
• Hal ini mengakibatkan mamalia dapat
menyimpan air dalam jumlah banyak
di dalam tubuhnya
• Terdapat juga hewan mamalia (tikus
kanguru, Dipodomys panamintesis)
dapat menjaga air dalam tubuhnya
sangat efisien 🡪 tidak minum air
tetapi mendapatkan air dari respirasi
aerob
SISTEM SIRKULASI
PADA HEWAN
Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme
sirkulasi yang terjadi pada hewan invertebrata
dan vertebrata
SIRKULASI
INVERTEBRATA
Pendahuluan
• Sirkulasi adalah proses perpindahan zat di dalam
tubuh yang memiliki fungsi untuk mengedarkan hasil
metabolisme.
• Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai
tulang punggung atau ruas-ruas tulang belakang.
• Invertebrata memiliki beberapa filum, yaitu :
protozoa, Platyhelminthes, porifera, coelenterata,
Mollusca, arthropoda, nemathelminthes,
annelida,dan echinodermata
PORIFERA
Porifera adalah kelas hewan multiseluler yang memiliki banyak sel.
Porifera sering juga disebut hewan berpori karena memiliki banyak
pori/lubang di tubuhnya
PLATYHELMINTHES
Platyhelminthes atau cacing pipih merupakan hewan yang memiliki
tubuh simetris bilateral, terdiri dari 3 lapisan tubuh (triploblastik) dan
tidak memiliki rongga tubuh (aselomata). Hewan ini tidak memiliki
system sirkulasi sehingga sirkulasi dilakukan secara difusi di seluruh
permukaan tubuh
ECHINODERMATA

Echinodermata secara umum berarti hewan


yang berkulit duri. Semua hewan yang
termasuk kelompok ini bersifat simetris radial
dan kebanyakan memiliki endoskeleton dari
zat kapur dan memiliki tonjolan berupa duri.
Sistem peredaran darah dari Echinodermata
umumnya tereduksi dan sukar diamati.
Annelida

Salah satu contoh hewan Annelida adalah cacing tanah. Sistem


transportasi pada cacing tanah tersusun atas lengkung aorta,
pembuluh darah punggung, dan pembuluh darah perut. Lengkung
aorta berjumlah lima pasang dan berfungsi sebagai jantung. Jantung
memompakan darah dari bagian dorsal (punggung) ke pembuluh
darah ventral (perut), lalu ke seluruh tubuh. Darah cacing sudah
memiliki hemoglobin yang terlarut dalam protoplasma sel darah
merahnya. Setelah melalui seluruh tubuh, darah akan kembali ke
bagian dorsal tubuh, menuju jantung untuk kemudian dipompakan
lagi ke seluruh tubuh.
Arah aliran darah :

Lengkung
Pembuluh aorta
dorsal (pembuluh
jantung)
Kapiler
(seluruh
jaringan
Pembuluh tubuh)
ventral

Lengkung
Aorta
Coelenterata

Coelenterata belum memiliki sistem sirkulasi.


Makanan dan oksigen diedarkan oleh sel-sel melalui
difusi, osmosis, dan transpor aktif. misalnya pada
hydra, makanan yang telah dicerna di gastrovaskuler
langsung diserap oleh sel-sel endoderma penyusun
dinding rongga gastrovaskuler. Selanjutnya sel-sel
endoderma memberi makanan ke sel-sel ektoderma
secara difusi dan osmosis. Sisa-sisa makanannya
dikeluarkan melalui mulutnya.
Arthropoda

🡪 Tipe sistem peredaran darahnya adalah


terbuka (lakunair)
🡪 Tidak mempunyai pembuluh balik (vena).
🡪 Darah tidak mengandung hemoglobin (Hb)
sehingga tidak mengangkut oksigen atau
karbondioksida tetapi hanya berfungsi
mengangkut makanan.
MOLLUSCA
Mollusca Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada
hewan ini terdiri dari atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) serta
terdapat pembuluh vena dan arteri, misal pada keong (Pila
globosa)
Kebanyakan dari filum moluska memiliki sistem peredaran darah
terbuka, yaitu sebuah jantung memompakan hemolimf melalui
saluran menuju hemocoel. Darah berdifusi kembali menuju
jantung dan dipompa lagi ke tubuh. Beberapa mollusca bergerak
dengan lamban dan tidak memiliki kepala, sementara yang
lainnya adalah pemangsa yang aktif yang memiliki kepala dan
panca indera.
NEMATHELMINTHES
Cacing ini tidak mempunyai sistem sirkulasi
(pembuluh darah) dan sistem pernapasan
sehingga kegiatan respirasi dan peredaran
darahnya dilakukan secara difusi melalui
permukaan tubuhnya.
PROTOZOA

Protozoa tidak memiliki sistem sirkulasi,


karena gas yang dibutuhkan dan zat makanan
yang akan diserap dilakukan secara difusi,
karena tubuh hanya terdiri atas satu sel
sehingga seluruh aktivitas metabolismenya
dilakukan oleh sel itu sendiri
SISTEM
VERTEBRATA
Sistem Sirkulasi Vertebrata
Sistem
sirkulasi/peredaran
darah atau sistem
kardiovaskular adala
h suatu
sistem organ yang
berfungsi
memindahkan zat ke
dan dari sel.

Sumber : Biologi
Campbell Edisi Ke-8 Jilid 3
Organisasi Sistem Sirkulasi Vertebrata
Seleksi alam memodifikasi sistem
kardiovaskular dari
vertebrata-vertebrata yang
berbeda-beda menurut tingkat
aktivitasnya. Misalnya, hewan dengan
laju metabolic yang lebih tinggi
umumnya memiliki sistem sirkulasi yang
lebih kompleks dan jantung yang lebih
kuat daripada hewan sebaliknya.
VERTEBRATA

AVES

PISCES AMPHIBI

REPTIL MAMALIA
Sistem Peredaran Darah Aves
• Sistem sirkulasi ganda
• Bagian-bagian jantung sama seperti
manusia Darah
mengandung CO2
menuju ventrikel
kanan

dipompa jantung
menuju jantung
menuju paru-paru

seluruh sel tubuh


(O2 dilepas dan CO2 dilepas dan
CO2 sisa metabolit O2 diikat
diikat)

ventrikel kiri dialirkan menuju


atrium kiri
Sistem Peredaran Darah Reptil
darah yang
mengandung
• Ventrikelnya yang memiliki sekat karbondioksida
(CO2) dari
(septum) tak sempurna. Apabila Aorta kanan :
Kepala dan
seluruh jaringan
tubuh
sinus
ventrikel berkontraksi, lubang sekat ini organ depan
Kiei : organ venosus
belakang
akan menutup, sehingga sesaat ventrikel
terbagi menjadi dua bagian yang
terpisah, yakni ventrikel kanan dan kiri.
atrium
• Bagian : atrium kanan, atrium kiri, dan Aorta
kanan
ventrikel yang bisa memodifikasi diri

Vena
ventrikel
pulmonalis

arteri
Atrium kiri
pulmonalis

paru-paru
Pisces
• Peredaran darah tertutup
• Terdiri 1 ventrikel dan 1 atrium
• Peredaran darah satu putaran, dan
darah hanya melewati jantung sekali
dalam peredarannya
Peredaran
darah
pada ikan

Diagram
jantung
pada ikan
Amfibi
• Jantung : - 2 atrium
- 1 ventrikel

Atrium kanan menerima darah terdeoksigenasi dari


sinus venosus
Atrium kiri menerima pembuluh darah paru dan
darah beroksigen
Sistem Peredaran Darah
1. Atrium kanan menerima darah yang miskin oksigen dan atrium
kiri menerima darah yang kaya oksigen
2. Darah dari kedua atrium masuk ke ventrikel
3. Pencampuran darah diminimalisir oleh sekat yang terdapat pada
ventrikel
4. Darah masuk ke pembuluh darah yang bercabang
- Anteri anterior → kepala
- Lung anterior → jaringan internal dan organ dalam
- Arteri posterior → kulit dan paru-paru
5. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus
dan mengalir ke atrium kanan
mamalia

Sirkulasi darah pada hewan mamalia


merupakan sirkulasi tertutup dan
ganda.
🡪 Sirkulasi tertutup karena peredaran
langsung di pembuluh
🡪 Sirkulasi ganda karena dalam
peredarannya darah mengalir ke organ
jantung sebanyak 2 kali
Alat-alat peredaran darah
a. Jantung
letak : rongga dada bagian kiri (antara paru-paru)
rongga : - 2 serambi → berdinding tipis
- 2 bilik → berdinding tebal
- kleb atriventri cularis
1 siklus jantung = 1 denyutan jantung
± 70 kali dalam 1 menit
Serambi dan Bilik bekerja bergantian

• Serambi berkontraksi, bilik relaksasi


Jalan masuk darah dari vena ke serambi tertutup sehingga
darah akan terdorong menuju bilik.

• Bilik berkontraksi, serambi relaksasi


Jalan masuk darah dari vena akan terbuka, penurunan
tekanan dalam serambi, darah masuk ke dalam serambi
b) Pembuluh darah

• -Arteri
Untuk mengangkut darah yang keluar dari jantung
• -Arteriola
Pembuluh arteri kecil
• -Kapiler
Tempat bertukarnya O₂, CO₂ dan gas lainnya antara
pembulu darah dan jaringan
• Vena
Untuk membawa darah dari jaringan kembali ke jantung

• Venula
Pembuluh darah vena yang paling kecil dan berhubungan
langsung dengan kapiler
Proses sirkulasi
1. Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui
arteri pulmoner
2. Darah yang kaya O₂ kembali melalui vena pulmoner ke
atrium kiri jantung
3. Ventrikel kiri memompa darah yang kaya O₂ ke jaringan
tubuh melalui sirkuit sistemik
4. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta
1. Aorta memanjang kearah posterior ke hamparan kapiler
di organ abdomen dan kaki ( tungkai belakang)

2. Di dalam masing-masing organ, arteri bercabang


menjadi aorta

3. Kapiler menyatu kembali membentuk venula yang akan


mengirimkan darah ke vena

4. Kedua cava mengosongkan darahnya ke dalam atrium


kanan, kemudian darah yang miskin O₂ mengalir ke
ventrikel kanan
SISTEM RESPIRASI
PADA HEWAN
Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme
yang terjadi pada hewan invertebrata dan
hewan vertebrata
HEWAN
INVERTEBRATA
INVERTEBRATA
Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Filum yang termasuk invertebrata:

Porifera Coelenterata Echinodermata


Hewan berpori Hewan berongga Kulit berduri
Spons laut Ubur-ubur, hydra bintang laut, teripang

Arthropoda
Cacing Mollusca Berbuku-buku
Cacing pipih, cacing Bertubuh lunak Laba-laba, serangga,
tanah, cacing gilik Siput, cumi, kerang udang
RESPIRASI INVERTEBRATA
Respirasi adalah pertukaran gas antara Oksigen (O2) yang
dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dengan Karbondioksida
(CO2) yang dihasilkan dari metabolisme.

RESPIRASI INVERTEBRATA 🡪 belum memiliki sistem pernapasan


atau organ khusus. (contoh: potifera dan sebagian cacing)
Umumnya pernapasan dilakukan langsung secara difusi melalui
permukaan tubuh.
PORIFERA

Oksigen masuk dengan cara difusi melalui sel-sel pada


permukaan kulit.
Proses pernapasan berlangsung cepat dan sering.

Air→Ostium→Spongocoel→Sel Koanosit→Oskulum
COELENTERATA
Tersusun atas 2 lapisan sel
(Lapisan Luar dan Lapisan
Dalam)

Proses pertukaran gas


berlangsung secara difusi
Alat bantu pernapasan =
Sifonoglifa (jaringan yang
melengkung)
Landak laut dan mentimun laut 🡪 insang kulit (tonjolan yang
dilindungi silia dan pediselaria)

ECHINODERMATA
Teripang 🡪 pohon respirasi

ECHINODERMATA
Bintang laut 🡪 kaki ambulakral

ECHINODERMATA
CACING
Respirasi Integumenter
O2 CO2

Kulit
Cacing

Kapiler

Cacing bernapas secara difusi


Cacing darat 🡪 permukaan kulit
Cacing air 🡪 parapodia (insang)
MOLLUSCA

Mollusca air Insang (ctenidia)


MOLLUSCA

Mollusca air Insang (ctenidia)


MOLLUSCA

Mollusca air Insang (ctenidia)


MOLLUSCA
Mollusca air 🡪 Insang (ctenidia) terletak pada rongga mantel

a. b.

a. garis besar potongan melintang rongga mantel, dengan insang ctenidia


bipectinate. tanda panah menunjukkan arah aliran air masuk.
b. sistem ctenidium pada gastropoda, dengan aliran air di antara filamen
insang
MOLLUSCA

Mollusca darat Paru-paru


udara luar → stigma/spirakel → saluran/pembuluh trakea →
trakeolus → jaringan tubuh.

ARTHROPODA
INSECTA Trakea
udara luar → spirakel → paru-paru buku → lamela → jaringan
tubuh.

ARTHROPODA
ARACHNIDA Paru-paru buku
Air → insang timba → ruang brankial → insang buku → lamela →
jaringan tubuh.

ARTHROPODA
CRUSTACEA Insang buku & insang timba
Air → insang timba → ruang brankial → insang buku → lamela →
jaringan tubuh.

ARTHROPODA
CRUSTACEA Insang buku & insang timba
HEWAN
VERTEBRATA
🡪 Sistem respirasi adalah sistem pertukaran gas yang
diambil dari lingkungan (O2) dan dikeluarkan dari
tubuh makhluk hidup (CO2) melalui alat-alat
pernapasan.
🡪 Bernafas adalah aktivitas dalam makhluk hidup yang
meliputi :
1. Kegiatan mengambil udara (inspirasi) dan
mengeluarkan udara (ekspirasi) melalui alat
pernafasan.
2. Pertukaran gas antara sel dengan lingkungan
(respirasi eksternal)
3. Reaksi enzimatik, pemanfaatan oksigen memerlukan
enzim pernafasan (sitokrom)
Respirasi Vertebrata

PISCES

MAMALIA AVES

REPTIL AMPHIBI
RESPIRASI PISCES

• Pada umumnya hewan


yang hidup diair bernafas
dengan menggunakan
insang yang terletak pada
sisi kiri dan kanan kepala.

- Umumnya ikan mempunyai insang yang dilengkapi dengan tutup insang (operkulum),
misal pada ikan bertulang sejati (osteichthyes) seperti, ikan mas, bandeng, gurame,
dll.
- Adapun ikan yang tidak memiliki tutup insang, misal pada ikan bertulang rawan
(chondricthyes), seperti pada ikan hiu dan paus.
A. IKAN BERTULANG SEJATI
• Insangnya terdiri atas lengkung insang,
rigi-rigi insang, operkulum, dan lembar
insang.

• Lengkung insang tersusun atas tulang


rawan berwarna putih. Pada lengkung
insang ini tumbuh pasangan rigi-rigi yang
berguna untuk menyaring air pernafasan
yang melalui insang.

• Lembaran insang tersusun


atas jaringan lunak, berbentuk sisir dan
berwarna merah, karena mempunyai
banyak pembuluh darah yang merupakan
cabang dari arteri insang. Pada lembaran
yang kaya kapiler darah inilah pertukaran
CO2 dan oksigen berlangsung.
Terdapat2 mekanisme pernapasan :
• Merupakan fase pengambilan air ke
dalam insang. Mekanismenya yaitu :
FASE tutup insang menutup, mulut terbuka,
INSPIRASI akibatnya tekanan dalam mulut rendah
dan air dari luar masuk ke dalam
rongga mulut.

Adalah fase pengeluaran air. Setelah air masuk ke


dalam rongga mulut, celah mulut menutup, tutup
insang membuka, tekanan yang lebih besar di
dalam rongga mulut menyebabkan air ke luar
FASE melewati celah tutup insang tersebut. Pada saat air
EKSPIRASI ke luar mengenai lembaran insang, oksigen
berdifusi ke dalam kapiler darah, sedangkan
CO2 berdifusi dari darah ke dalam air. Jadi
pertukaran 02 dan CO2 pada ikan terjadi pada fase
ekspirasi.
B. IKAN BERTULANG RAWAN
• Tidak mempunyai tutup insang (operkulum)
• Masuk dan keluarnya udara berasal dari rongga mulut,
yang ditimbulkan oleh perubahan volume rongga mulut
• Perubahan volume ini terjadi karena gerakan naik turun
dari otot dasar mulut
• Contoh : Ikan Hiu, Ikan Pari
MEKANISME PERNAFASANNYA

Fase
Inspirasi Fase Ekspirasi
Bila dasar mulut bergerak
ke bawah, volume rongga Bila dasar mulut bergerak keatas,
mulut bertambah, volume rongga mulut mengecil,
sehinggatekanannya tekanannya naik, celah mulut tertutup,
lebih kecil dari tekanan sehingga air mengalir ke luar melalui
air di sekitarnya. celah insang dan terjadilah proses
Akibatnya, air mengalir ke ekspirasi CO2. Pada saat inilah terjadi
rongga mulut melalui pertukaran gas O2 dan CO2.
celah mulut.
C. IKAN PARU-PARU (DIPNOI)
• Pernafasan mirip seperti amphibi. Disamping insang
terdapat satu atau sepasang gelembung udara seperti
paru-paru, yang dapat digunakan untuk membantu
pernapasan, disebut pulmosis.

• Pulmosis dikelilingi banyak pembuluh darah, dan


dihubungkan oleh kerongkongan duktus pneumatikus.
Saluran ini merupakan jalan masuk dan keluarnya udara
dari mulut ke gelembung dan sebaliknya, sekaligus
memungkinkan terjadinya difusi udara ke kapiler darah.
PADA UMUMNYA
Ikan paru-paru hidup di rawa-rawa dan di sungai. Bila
airnya kering dan insangnya tidak berfungsi, dia masih
mampu bertahan hidup karena bernapas menggunakan
gelembung udaranya.
LABIRIN
• Terdapat pada ikan yang hidup dilumpur. Contohnya
seperti ikan lele, gabus, gurame, dan betok
• Labirin merupakan perluasan insang berbentuk
lipatan berongga yang tidak teratur
• Fungsinya untuk menyimpan cadangan oksigen (O2)
sehingga ikan-ikan tersebut dapat bertahan hidup
pada perairan yang kandungan oksigennya rendah.
• Selain dengan labirin, udara (O2) juga disimpan
digelembung renang yang terletak di dekat punggung.
AVES
• Aves adalah hewan
berdarah panas sama
seperti mamalia, aves
berkembang biak
dengan ovipar
(bertelur). Sebagian
mereka hidup
menetap, dan ada juga
yang hidup berpindah
tempat (migrasi).
Ciri – ciri Aves : Struktur tubuh
• Hampir seluruhnya ditutupi bulu Aves
dan kakinya bersisik.
• Leher fleksibel dan tengkoraknya
berhubungan dengan condylus
occipital tunggal.
• Otak relatif besar dengan corpora
striata yang padat (bagian otak yang
berfungsi sebagai pengatur perilaku
dan insting). Lobus opticus (bagian
otak yang berfungsi sebagai
penglihatan) besar.
• Suhu badan tetap, umumnya lebih
tinggi dari pada mamalia yaitu
diatas 40 derajat Celcius.
Mekanisme pernafasan burung

❖ Pada saat beristirahat

• Fase inspirasi
Pada saat istirahat, tulang rusuk
bergerak ke depan, rongga dada membesar
dan paru-paru akan mengembang sehingga
udara mengalir ke kantung udara bagian
belakang selanjutnya masuk dalam
paru-paru dan kantung udara bagian depan.

• Fase ekpresi
Tulang rusuk kembali ke posisi semula
dan rongga dada mengecil. Udara dari
kantung udara akan masuk ke paru-paru.
Pertukaran udara terjadi di alveolus oleh
kapiler darah. Oksigen masuk tidak hanya
pada fase inspirasi saja melainkan juga
pada proses ekspirasi.
Mekanisme pernafasan Burung
❖ Pada saat terbang

• Fase inspirasi
Pada saat sayap diangkat keatas,
kantung udara pada ketiak
mengembang dan menyebabkan
kantung udara di tulang korakoid
terjepit sehingga oksigen masuk ke
paru-paru.

• Fase ekpirasi
Pada saat sayap diturunkan ,
kantung udara terjepit dan kantung
udara pada tulang korakoid
mengembang sehingga terjadi
ekspirasi. Jika burung semakin tinggi
terbang maka kepakannya akan
semakin cepat untuk menambah
jumlah oksigen yang masuk.
AMPHIBI
• Amphibi adalah hewan yang mampu hidup di dua
alam, darat dan air. Amphibi juga merupakan
hewan berdarah dingin, salah satunya katak.
• Pada proses perkembang biakannya, katak
mengalami metamorfosis, Pada proses
metamorfosis tersebut diikuti pula oleh perubahan
sisitem pernafasannya.
• Pada saat menjadi berudu, hewan ini bernafas
menggunakan insang luar, sedangkan pada fase
menjadi katak dewasa sistem pernafasannya
berganti, dan menggunakan mulut, kulit dan
paru-paru.
Proses Metamorfosis Katak
Ciri-ciri Amphibi
▪ Satu satunya hewan vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap.
▪ Telur biasanya diletakkan didalam air atau lingkungan lembab dan
dibuahi secara eksternal.
▪ Berkulit halus, tipis, berbulu, dan berpori. Kulitnya mengandung kelenjar
lendir dan kelenjar racun.
▪ Berdarah dingin, dan mengatur suhu tubuhnya dari luar tubuh mereka.
▪ Jantungnya terdiri dari 3 ruang, 2 atrium dan 1 ventrikel
▪ Kaki memiliki selaput.
▪ Memiliki penglihatan warna dan sangat tajam.
▪ Biasanya bereproduksi di awal musim semi.
Mekanisme Pernafasan Katak
1. Fase Inspirasi
Dimana otot sternohiodeus berkontraksi dan rongga mulut
membesar lalu oksigen masuk melalui celah hidung ( koane ). Celah
hidung menutup otot submandibularis dan otot geniohioideus
berkontraksi, rongga mulut mengecil dan oksigen masuk ke
paru-paru
2. Fase ekspirasi
Dimana otot rahang bawah berelaksasi, otot perut dan
sternohioideus berkontraksi. Paru-paru mengecil dan udara tertekan
keluar. Koane membuka, otot geniohioideus berkontraksi sehingga
rongga melut mengecil dan karbon dioksida keluar.
Reptil
▪ Reptil bernafas menggunakan paru- paru. Tetapi
beberapa reptil mengambil oksigen dibantu oleh
lapisan kulit disekitar kloaka.
▪ Sistem pernafasan pada reptil dimulai dari
rongga hidung yang berada diujung kepala atau
moncong kemudian masuk ke trakea, bronkus
lalu ke paru-paru.
▪ Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan
dilindungi oleh tulang rusuk.
Sistem Pernafasan pada
Reptil
MEKANISME RESPIRASI REPTIL
• Fase Inspirasi
Otot tulang rusuk berkontraksi – rongga dada
membesar – paru-paru mengembang – O2 masuk
melalui lubang hidung – rongga mulut – anak tekak –
trakea yang panjang – bronkiolus dalam paru-paru –
O2 diangkut darah menuju seluruh tubuh.
• Fase Ekspirasi
Otot tulang rusuk berelaksasi – rongga dada mengecil
– paru-paru mengecil – CO2 dari jaringan tubuh
menuju jantung melalui darah – paru-paru –
bronkiolus – trakea yang panjang – anak tekak –
rongga mulut – lubang hidung.
Pada kura-kura dan penyu, mekanisme pernapasannya dibantu oleh
permukaan epitelium lembab di sekitar kloaka. Pada reptil lain, hal ini
tidak dapat terjadi karena kulit reptil umumnya bersisik dan kering
sehingga tidak dapat digunakan sebagai media pertukaran gas.
MAMALIA
• Semua mamalia baik yang ada di darat maupun
di perairan bernapas menggunakan paru –
paru.
• Pernapasan pada mamalia dimulai dari rongga
hidung yang kemudian masuk ke trakea,
bronkus, kemudian sampai pada alveolus yang
mengandung banyak kapiler darah.
• Di dalam alveolus inilah terjadi pertukaran
antara gas oksigen dengan karbondioksida.
Mekanisme pernafasan pada mamalia
• Mamalia bernapas menggunakan paru-paru. Gas O2 masuk ke
dalam tubuh melalui lubang hidung → faring → laring →
trakea → bronkus → paru-paru. Kemudian gas O2 dari
paru-paru diangkut darah ke jantung. Dari jantung, gas
O2 diedarkan ke seluruh jaringan tubuh oleh darah. Dari
jaringan tubuh, gas CO2 diangkut menuju jantung →
paru-paru, dan keluar melalui organ-organ yang sama pula.
Pernafasan pada mamalia air
• Lumba-lumba dan ikan paus bernafas dengan
menggunakan paru-paru, hal ini terlihat
karena keduanya sering muncul ke permukaan
untuk mengambil O2 dan disimpan didalam
paru-paru.
SISTEM PENCERNAAN
HEWAN
INVERTEBRATA
PENCERNAAN INVERTEBRATA

• sistem pencernaan yang


paling sederhana baik
secara intraseluler maupun
ekstraseluler

• Saluran pencernaan
adalah organ manusia
atau hewan dimana
makanan melewati;
saluran pencernaan (mulut
menuju anus)
KLASIFIKASI
Porifera
Coelenterata
Platyhelminthes
Nemathelminthes
Annelida
Mollusca
Echinodermata
Arthropoda
Porifera

Proses pencernaannya
intraseluler
Coelenterata
Platyhelminthes
PHYLUM NEMATODA
Nematoda
Nema = benang
Oid = menyerupai

• Bentuk tubuhnya silindris


memanjang
• Tubuhnya tidak
bersegmen
• Tubuhnya transparan
(tembus cahaya)
• Di tanah, air laut,
danau, air tawar
Sistem
Pencernaan
PHYLUM ANNELIDA
Annelida;
annulus = cincin
oidos = bentuk

▪ Cacing bersegmen
▪ Sistem peredaran darah tertutup
▪ Cacing wawo, cacing tanah, lintah

Air tawar Air laut


Sistem Pencernaan

• Sistem pencernaan sempurna


K
L
A
S
I Polychaeta
F
I Oligochaeta
K
A
S Hirudenia
I
Mollusca

Amphineura

Gastropoda

Scaphopoda

Chepalopoda

Pelecypoda

Sistem
pencernaan
sempurna
Amphineura
Pelecypoda
PHYLUM
ECHINODERMATA
Echinodermata;
Echi = duri
Derma = kulit

• Bentuk tubuh
bermacam-macam; bintang,
bunga, ular,bola
• Makanan ; plankton, kerang,
organisme yang mati
• Memiliki 5 jumlah lengan
simetris radial
• Habitat ; di dasar laut, daerah
pantai, laut dalam
• Bintang laut, Landak laut,
Bintang ular, lili laut dan
teripang.
Klasifikasi

Asteroidea

Echinoidea

Ophiuroidea

Crinoidea

Holoturoidea
Sistem Pencernaan

Asteroidea
Sistem
c
Pencernaan

Ophiuroidea
Sistem
c
Pencernaan

Holoturoidea
Arthropoda

Crustacea

Arachnida

Myriapoda

Insecta

Sistem
pencernaan
sempurna
CRUSTACEA
Myriapoda
Insecta
HEWAN
VERTEBRATA
Vertebrata yang tidak punya rahang

Hag Fish (Subkelas Myxinoidea)


Merupakan vertebrata pertama kali
muncul
• Muncul pada 500 juta tahun lalu
• Agnatha artinya tidak punya
rahang
>< Gnatosthomata=punya rahang

Pencernaan : Tidak memiliki


lambung sejati, pharynx lalu
esophagus yang memiliki daerah
yang penyerapan sari makanan, usus
yang lurus dan bermuara ke kloaka
membulat dengan alat penghisap
Sistem Pencernaan pada Pisces

Cavum oris 🡪 esophagus 🡪 ventrikulus 🡪


intestinum 🡪 anus
Dari rongga
Saluran mulut makanan
pencernaan masuk ke
pada ikan esophagus
dimulai dari melalui faring
Kelenjar pencernaan pada
rongga mulut ikan, meliputi hati dan
yang terdapat di
(cavum oris). pankreas. daerah sekitar
Fungsi hati menghasilkan insang (tepatnya
empedu yang disimpan dibelakang
Sistem Pencernaan insang)
dalam kantung empedu
pada Pisces
untuk membantu proses
pencernaan lemak. Kantung
Dari lambung, empedu berfungsi untuk
menyimpan empedu dan Dari
makanan masuk
disalurkan ke usus bila kerongkongan
ke usus yang
diperlukan. makanan di
berupa pipa
panjang dorong masuk ke
Pankreas fungsinya lambung,
berkelok-kelok
menghasilkan enzim – lambung pada
dan sama
enzim pencernaan dan umum-nya
besarnya. Usus
hormon insulin.
bermuara pada membesar,.
Sistem
Pencernaan
Pada Amfibi

Rongga Mulut 🡪 Esofagus 🡪 Ventrikulus 🡪 Intestinum 🡪 Kloaka


Saluran Sistem Pencernaan Pada Dari rongga
pencernaan Amfibi mulut makanan
pada katak masuk ke
dimulai dari esophagus yang
rongga mulut. berupa saluran
Sisa makanan yang Kelenjar pencernaan pada pendek.
tidak diserap akan amfibi, terdiri atas hati
dikeluarkan melalui dan pankreas. Lambung (bila terisi,
kloaka. Kloaka pada Hati berfungsi mengeluarkan akan melebar).
katak mempunyai empedu yang disimpan dalam Lambung dibedakan
dua saluran yaitu kantung empedu.
jadi 2, yaitu tempat
Pankreas berfungsi menghasilkan
saluran reproduksi masuknya esofagus &
enzim dan hormon yang bermuara
dan saluran pada duodenum. lubang yg akan
pencernaan. mengarah keluar
Usus (Usus Halus dan Usus melewati anus.
Besar).Pada usus halus
dibedakan menjadi 3 macam
yaitu duodenum, jejenum,
dan ileum.
Sistem Pencernaan Pada REPTIL

Rongga Mulut 🡪 Esofagus 🡪 Ventrikulus 🡪 Intestinum 🡪 Kloaka


Sistem Pencernaan
Saluran Pada Reptil Saluran esofagus
pencernaan pada akan
reptil dimulai Kelenjar pencernaan pada menghantarkan
dari rongga reptil meliputi hati, makanan menuju
kantung empedu, dan lambung dengan
mulut.
pankreas. gerakan peristaltik.
Kloaka
merupakan u/membantu mencerna Lambung meneruskan
muara menjadi makanan secara kimiawi pencernaan dari
tiga bagian: dengan mengeluarkan mulut. Dinding
Korprodaeum, sekretnya (tidak terjadi lambung akan
Uradaeum pencernaan mekanik di usus melepaskan
halus). enzim-enzim
,Proctodaeum
pencernaan beserta
getah lambung
Usus (Usus Halus dan Usus
memecah senyawa
Besar).Pada usus halus untuk
protein. Lalu makanan
menyerap sari makanan. Pada usus
akan di alirkan menuju
besar untuk proses pembusukan
usus halus
Tembolok : Pelebaran ujung
bawah kerongkongan dan
SISTEM PENCERNAAN PADA berbentuk seperti kantung.
AVES Fungsi tembolok adalah untuk
menyimpan makanan
sementara.

Lambung Kelenjar -
Empedal : memiliki dinding yang
tipis serta menghasilkan
banyak enzim pencernaan.
Di empedal, makanan
dihancurkan sampai halus.

Kloaka : merupakan muara tiga


saluran, yaitu saluran
pencernaan, saluran urine,
dan saluran kelamin.
SISTEM
PENCERNAAN
PADA AVES –
TAMPAK
LANGSUNG

Mulut 🡪 Esofagus/kerongkongan 🡪 Crop/Tembolok


🡪 Proventrikulus/Lambung Kelenjar 🡪
Gizzard/empedal 🡪 Intestine/usus halus 🡪 kloaka
SISTEM PENCERNAAN PADA MAMALIA
SISTEM URINARIA
PADA HEWAN
Pendahuluan

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat


terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah terbebas dari zat-zat yang tidak diperlukan
oleh tubuh dan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh
tubuh akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa
urine.
Hewan Invertebrata yang Belum
Memiliki Organ Ekskresi

▪ Coelenterata
• Coelenterate meneksresikan sisa metabolismenya
melalui proses difusi, dan ia memiliki astrosit-astrosit
yaitu sel-sel fagosit yang dapat menelan dan
memindahkan zat-zat asing.
▪ Porifera
• Sama seperti Coelenterata, sisa metabolisme
dikeluarkan secara difusi
• Sel tubuh -> Epidermis -> Lingkungan hidupnya yang
berair
ORGAN NEFRIDIAL
Nefridial
Organ ekskretori yang terdapat pada hewan dengan bentuk tubuh
bilateral simetris.

• Protonefridium, • Metanefridium,
suatu pembuluh suatu pembuluh
berupa jaringan yang ujungnya
menyerupai pipa yang berhubungan
bercabang-cabang dengan rongga
dan pada bagian tubuh (seperti
ujungnya memilki sel pada Annelida
api atau sel rambut dan mollusca)
(seperti pada
Platyhelmintes)
Sistem Eksresi pada Platyhelminthes
Sistem Ekskresi pada Annelida

Metanefridium
memiliki dua
lubang:
o Nefrostom
o Nefridiofor

Urin yang
dikeluarkan oleh
caring tanah
berbentuk cair dan
mencapai 60% dari
berat tubuh
o setiap segmen dalam tubuh cacing tanah mengandung
sepasang metanefridium, kecuali pada tiga segmen
pertama dan terakhir.
Sistem Ekskresi pada Mollusca

Ekskresi pada Mollusca dilakukan oleh ginjal dalam


bentuk organ nefridal. Nefrida mengeluarkan eksret
melalui porus eksretorius diteruskan ke bagian dorsal
dari ruang mantel.
Sistem Ekskresi pada Echinodermata

Medreporite berfungsi seperti pintu jebakan yang


bekerja untuk masuk dan keluarnya air dengan cara
yang terkontrol. Juga sebagai organ yang berperan
dalam menjaga keseimbangan tekanan tubuh.
Tipe-tipe ginjal pada vertebrata

PRONEFROS MESONEFROS

METANEFROS
Pisces
- Jantan
- Tipe ginjal pada pisces yaitu pronefros dan
metanefros
Tubulus mesonefros Dikeluarkan
Ditampung di
berubah menjadi melalui porus
urogenital
duktus efferens urogenital
- Betina
- Ekskresi ikan air laut dan air tawar berbeda
Ujung • Bermuara
duktus

Sinus • Dikeluarkan
melalui
urinaria

• Terpisah dari
Porus porus
genetalia
urinaria dan anus
amphibi
• Tipe ginjal mesonefros
• Katak jantan memiliki saluran
ginjal dan saluran kelamin yang
bersatu dan berakhir di kloaka.
Namun, hal tersebut tidak terjadi
pada katak betina.
• Katak dapat mengatur laju filtrasi
dengan bantuan hormon, sesuai
dengan kondisi air di sekitarnya.
• Ureter → Vesika Urinaria
REPTIL
• Tipe ginjal nya metanefros
• Jantan sebelum bermuara ke kloaka ureter
bersatu dulu dengan duktus deferens.
• Betina bermuara langsung kedalam kloaka.
• Golangan ular dan buaya tidak memiliki
kantung urin
• Pada kura-kura mempunyai kantung urin yang
terbentuk dengan baik.
AVES
Tipe ginjal
Metanephro
s

Kloakal
Ureter
terbagi
menjadi 3 sepasang

Kaudal dan
Vesika
bermuara ke
urinaria
kloakal
MAMALIA
• Ginjal bertipe Metanephros
• Ureter sepasang dan langsung berhubungan
dengan kantung urin
• Urin keluar melalui uretra
• Pada hewan jantan uretra melintas dalam penis
dan mengeluarkan urin melalui orifisum uretra
eksternum
• Sedangkan pada hewan betina uretra lebih
pendek dan hanya digunakan untuk mengeluarkan
urin saja
SISTEM SARAF
PADA HEWAN
Sistem Saraf Invertebrata

• Sistem saraf adalah jaringan sel-sel saraf dan pada


kebanyakan hewan termasuk hewan.
• Jenis sel utama yang ditemukan dalam sistem saraf adalah
neuran, yang memiliki sel tubuh, yang mengandung inti, dan
ekstensi panjang untuk membawa informasi dari satu bagian
ke tubuh lain
Annelida
• Sistem saraf Annelida adalah sistem saraf tangga tali.
• Terdiri dari ganglion otak dihubungkan dengan tali saraf yang
memanjang sehingga berupa tangga tali.
• Ganglia otak terletak di depan faring pada anterior.
• Susunan syaraf terdiri atas anterior, dorsal ganglionic mass, disebut
otak. Atau sebuah benang syaraf yang panjang dengan ganglionic
swelling dan syaraf lateral pada tiap ruas.
• Cincin ganglia dihubungkan oleh tali saraf ventral
• Ganglia = seperti kantong yang merupakan pembesaran dari
jaringan saraf, membentuk “otak”
• Tali saraf = sel-sel yang memanjang tubuh & mengandung
impuls-impuls saraf.
Cacing
•Hewan cacing
(Vermes) memiliki
sistem saraf berbentuk
seperti tangga tali yang
memanjang dan arah
kepala ke arah
belakang atau ekor.
•Pada sistem saraf
tangga tali terdapat
berkas saraf yang
membentuk
simpul-simpul saraf di
bagian-bagian tertentu
yang disebut ganglion
atau ganglia (jamak).
• Sistem saraf hewan arthropoda
biasanya terdiri dari rangkaian ganglia
dimana terhubung dengan ventral Arthropoda
nerve cord.
• Terdapat dua buah koneksi bentuk
paralel dari ventral nerve cord di
sepanjang bagian perut.
• Umumnya arthropoda mempunyai
satu ganglion pada tiap segmen dari
tubuh mereka yang terletak di tiap sisi
tubuh arthropoda.
• Supraesophageal ganglion arthropoda
adalah segmen dari kepala
arthropoda yang mengandung otak
Salah satu contoh
serangga adalah belalang.
Hewan tersebut memiliki
sistem saraf tangga tali
yang mirip dengan sistem
saraf cacing tanah. Sistem
saraf pada belalang terdiri
atas ganglion kepala,
ganglion bawah
kerongkongan, dan
ganglion ruas badan.
• Meski ubur-ubur tidak memiliki otak atau sistem saraf pusat, mereka
memiliki saraf yang sangat mendasar di dasar tentakel mereka.
• Saraf ini antara lain mendeteksi sentuhan, suhu, salinitas, dan ubur-ubur
secara refleks menanggapi rangsangan ini. Karena mereka tidak memiliki
otak, mereka hidup secara pasif, tergantung sepenuhnya pada refleks
otomatis mereka.
Mollusca
• Sistem saraf berbentuk cincin saraf yang melingkari esofagus
dengan beberapa pasang ganglion dan dua pasang benang saraf
yang berhuhungan dengan kaki, mantel, dan organ-organ dalam.
Alat indra berupa osfradium, mata, danstatosista. Osfradium
berfungsi sebagai kemoreseptor. Contohnya tiram. Sistem saraf
dan sensori tiram
• Tiram punya tiga ganglion
• Alat sensor tiram peka banget terhadap sentuhan dan cahaya.
• Sel-sel sensorinya ada di sepanjang batas mantel.
• Sistem saraf meliputi sebuah Nemathelminthes
cincin sirkumfaringel yang
mengeliling faring
• Cincin saraf itu tersusun oleh
serabut-serabut saraf dan sel-sel
saraf difus.
• Cincin saraf sirkumfaringel itu
berhubungan dengan banyak
ganglion, ada ganglion dorsal
yang tidak berpasangan dan
ganglion subdorsal yang
berpasangan.
• Masing-masing ganglion
mempunyai sel-sel saraf yang
jumlahnya tetap.
SISTEM SARAF VERTEBRATA

Sistem saraf merupakan serangkaian organ kompleks


yang terdiri dari organ saraf yang saling terkait. Sistem saraf
berperan dalam mengontrol dan mengatur kemampuan
iritabilitas, sensitivitas, konduktivitas, dan kemampuan
mentransmisikan respons dari suatu stimulus. Upaya
pengontrolan dan pengaturan tersebut melibatkan sistem saraf
perifer dan sistem saraf pusat ( Sloane,2003 ).
SISTEM SARAF VERTEBRATA
PENYUSUN SISTEM SARAF

NEURON
SEL GLIA

Sel saraf yang Sel pendukung


fungsional pada struktur dan
sistem saraf. fungsi neuron.
PISCES

Sistem saraf pada ikan terdiri atas saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak ikan terdiri atas otak depan, otak tengah,
otak kecil, dan sumsum lanjutan. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan
serabut saraf dari sumsum tulang belakang.
AMPHIBI

Sistem tepi pada katak terbentuk


atas serabut – serabut saraf yang
berasal dari ruas tulang belakang.
Otak besar berkembang
memanjang sehingga berbentuk
oval.
REPTIL

Pada otak besar reptil berkembang baik sebagai


pusat saraf pembau. Otak besar meluas dan
menutupi otak tengah, bagian yang lainnya
tidak berkembang dengan baik. Otak reptil
terdiri 2 lobus olfaktorius yang panjang,
hemisfer serebral, 2 lobus
oktipus,serebellum,medulla obloganta, yang
melanjutkan ke korda saraf.
Pada reptil terdiri atas 12 pasang syaraf kranial
pasangan syaraf menuju sumit – sumit tubuh.
AVES

Otak besar burung berbeda pula


dengan otak besar manusia.
Permukaan otak besar burung tidak
berlipat-lipat sehingga jumlah neuron
pada burung tidak banayak. Otak
tengah burung berkembang
membentuk dua gelembung.
Perkembangan ini berhubungan
dengan fungsi penglihatannya. Otak
kecil burung mempunyai banyak
lipatan yang memperluas
permukaannya sehingga dapat
menampung neuron cukup banyak.
Perkembangan otak kecil ini berguna
untuk pengaturan keseimbanagan
burung waktu terbang.
MAMALIA

Cerebellum juga berukuran lebih besar


dan berlobus lateral 2 buah. Lobus
optikus ada 4 buah, setiap bagian
lateralnya dibagi oleh alur transversal
menjadi lobus anterior dan posterior.
Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa
bagian yang hampir sama dengan
vertebrata yang lain, seperti
prosencephalon, lobus opticus,
cerebellum dan medulla oblongata.
Sistem saraf tersusun atas neuron yaitu
: Badan sel,Dendrit,Akson dan sel
Neuron
SISTEM SARAF NEURON
PROSES
TRANSPORTASI AIR
PADA TUMBUHAN
Capaian
Pembelajaran
• Mahasiswa memahami proses transportasi air
pada tumbuhan
Gambaran Umum transpor pada tumbuhan
Organ yang menyerap air
• Akar → organ tanaman
yang aktif menyerap air
• Rambut akar paling cepat
menyerap air, jumlahnya
sedikit, jumlah air yang
diserap sedikit
• Mikorhiza membantu
akar tanaman dalam
memaksimalkan
penyerapan air
Mekanisme penyerapan air
1. Secara osmosis
2. Melalui tarikan transpirasi
(penggeraknya transpirasi)
Osmosis
• Perpindahan zat pelarut melalui membran
selektif permeabel
– Termasuk transpor pasif
– Perpindahan molekul air dari konsentrasi pelarut
yang tinggi ke konsentrasi pelarut yang rendah
Osmosis
PELARUT

TERLARUT Daerah yang


konsentrasi zat
pelarutnya rendah
Daerah yang
(pekat/hipertonik)
konsentrasi zat
pelarutnya tinggi
(encer/hipotonik)

Konsentrasi zat
pelarut di dua
daerah ini sudah
sama (isotonik)
Penyerapan pasif
• Tenaga penggeraknya:
tarikan transpirasi daun
Mekanisme Transportasi Air
• Ada 2 mekanisme transportasi air pada tumbuhan:
1. Intravaskular → melalui berkas pengangkut
2. Extravaskular → air dan mineral diserap dari dalam tanah
melalui akar
Potongan melintang akar tumbuhan
Pengangkutan Ekstravaskular

1. Jalur Simplast
Air bergerak dari satu sel ke sel melalui
plasmodesmata
2. Jalur Apoplas
Air bergerak secara eksklusif melalui dinding sel
tanpa melewati membran apapun
Jalur penyerapan air
Larutan tanah - sel-sel epidermis akar (rambut akar) –
korteks – endodermis – xylem akar
Faktor yang mempengaruhi
penyerapan
• Faktor lingkungan: ketersediaan air, aerasi,
konsentrasi larutan tanah, suhu
• Faktor tanaman: laju transpirasi tanaman,
sistem perakaran, metabolisme
Faktor lingkungan (kandungan air tanah)

Zona Jenuh Air

Kapasitas Lapang

Zona Air Kapiler

Titik Layu Permanen

Zona Layu Permanen


faktor tanaman
Pengangkutan air
• Suatu proses pergerakan air melewati
pembuluh xilem dari sistem perakaran
ke bagian tajuk tanaman, khususnya
daun
• Ada beberapa teori yang dikenal: teori vital,
teori tekanan akar, dan teori kekuatan fisika.
• Teori kekuatan fisika: teori tarikan
transpirasi, tekanan kohesi, teori kapiler,
teori tekanan atmosfer
Teori vital
• Air dapat diangkut ke daun karena adanya
pompa yang menghisap dan mendorong air
naik ke daun
• Teori ini dibantah, dan tidak berlaku lagi
Teori tekanan akar
• Air dari akar dapat
diangkut ke daun karena
adanya tekanan dari akar
• Tekanan akar maksimum 2
atm, hanya mampu
menaikkan air sampai
ketinggian 21 m
• Bagaimana dengan
tanaman yang tingginya >
21 m ???
Teori kekuatan fisika
(transpirasi dan
kohesi)
FOTOSINTESIS
Pengungkapan fotosintesis – perjalanan panjang
para ilmuwan:
✔ Fisika (Belgia) : Jan Bastista van Helmont
(tumbuhan - air) meruntuhkan mitos bahwa
makanan tumbuhan – tanah
✔ Kimia (Inggris): Joseph Priestly (mint –
pembersih udara)
✔ Fisika (Belanda): Jan Ingenhousz (tumbuhan –
cahaya)
Percobaan Fotosintesis
Percobaan Ingenhousz
(1799) 🡪 Membuktikan
bahwa proses Fotosintesis
menghasilkan Oksigen (O2)
Percobaan : Sachs (1860)
Membuktikan :
Bahwa
Fotosintesis
Menghasilkan
Amilum
FOTOSINTESIS??
?
Proses pengubahan zat anorganik menjadi
zat organik dengan bantuan klorofil dan
energi matahari
Proses fotosintesis merupakan hasil proses
evolusi panjang
• organisme purba : adaptif pada lingkungan
tanpa oksigen
• organisme fotosintetik : menggunakan CO2
sebagai sumber karbon dan melepas gas
oksigen
Membran yang berperan penting dalam proses fotosintesis
• Organisme prokariot yang berfotosintesis : Membran sel,
membran sitoplasma (internal membran)
• Tumbuhan tinggi : membran tilakoid kloroplas

Leaf cross section


Vein

Mesophyll

CO
Stomata 2
O2
Struktur kloroplas Mesophyll

• Tilakoid adalah sistem


membran dalam kloroplas Chloroplast

(tempat terjadinya reaksi


terang). Memisahkan 5 µm

kloroplas menjadi ruang


tilakoid dan stroma
Outer
• Grana kumpulan tilakoid membrane

dalam kloroplas Thylakoid Thylakoid Intermembrane


Stroma Granum space space
Inner
• Stroma: daerah cair membrane

antara tilakoid dan


membran dalam tempat
terjadi siklus Calvin 1 µm
REAKSI BERSIH FOTOSINTESIS

Reaksi ini berlangsung dalam dua reaksi terpisah


• Reaksi Terang – reaksi yang menggunakan air dan cahaya
matahari serta melepaskan oksigen.
Juga disebut sebagai Hill Reaction.
• Reaksi Gelap - reaksi yang menggunakan karbondioksida dan
menghasilkan karbohidrat.
Juga disebut Calvin-Benson Cycle atau
Photosynthetic Carbon Reduction Cycle.
Fotosintesis
Melibatkan 2 lintasan
metabolik:
Reaksi terang
- Dihasilkan ATP dan
NADPH
Siklus Calvin
- Menggunakan
ATP dan NADPH
hasil reaksi I
cahaya

• Energi elektromagnetik bergerak dalam bentuk gelombang


• Terdapat hubungan yang berbalik antara panjang gelombang
dengan energi
• Panjang gelombang tinggi maka energi rendah
Spektrum tampak

-termasuk warna-warna cahaya yang dapat kita lihat

-termasuk panjang gelombang yang menjalankan


fotosintesis
Pigmen
-Substansi yang menyerap cahaya tampak
•-Menyerap kebanyakan panjang gelombang
tetapi
•paling sedikit menyerap panjang gelombang
hijau
•Pigmen
• Klorofil a
Klorofil b
Karotenoid
• Karotene
Interaksi cahaya dengan materi dalam kloroplas
• Xantofil
Spektra absorpsi untuk
fotosintesis
Klorofil a

• Klorofil a adalah pigmen yang secara


langsung berpartisipasi dalam reaksi
terang
• Pigmen lain menambahkan energi ke
klorofil a
• Penyerapan cahaya meningkatkan
elektron ke orbital energi yang lebih tinggi
Fotoeksitasi
Klorofil
• Klorofil tereksitasi oleh cahaya
• Saat pigmen menyerap cahaya
– Klorofil tereksitasi dan menjadi tidak stabil

Excited
e
– state

Heat

Photon
(fluorescence)

Ground
Photon Chlorophyll state
molecule
Fotosistem • Kumpulan pigmen dan
protein yang berasosiasi
dengan membran tilakoid
yang memanen energi dari
elektron yang tereksitasi
• Energi yang ditangkap
ditransfer antara molekul
fotosistem sampai
mencapai molekul klorofil
pada pusat reaksi
• Pada pusat reaksi terdapat 2 molekul
– Klorofil a
– Akseptor elektron primer
• Pusat reaksi klorofil dioksidasi dengan hilangnya elektron
melalui reduksi akseptor elektron primer
• Terdapat fotosistem I dan II
- Fotosistem I : spektrum absorbsi 700 nm
- Fotosistem II : spektrum absorbsi 680 nm
Reaksi Terang
• Aliran elektron siklik
– Hanya menggunakan fotosistem I
– Elektron dari fotosistem I di-recycle
– Mensintesis ATP

• Aliran elektron nonsiklik


– Menggunakan fotosistem II dan I
– Elektron dari fotosistem II dihilangkan dan diganti
oleh elektron yang didonasikan oleh air
– Mensintesis ATP dan NADPH
– Donasi elektron mengkonversi air O2 dan 2H+
Nonsiklik Menghasilkan ATP dan NADPH
Aliran siklik
– Hanya fotosistem I yang digunakan
– Hanya ATP yang dihasilkan
Siklus Calvin
• Siklus Calvin menggunakan ATP sebagai sumber
energi dan NADPH sebagai tenaga pereduksi untuk
mengkonversi CO2 menjadi gula
• Siklus Calvin terjadi di stroma
• Siklus Calvin memiliki 3 tahap
– Fiksasi karbon
– Reduksi
– Regenerasi akseptor CO2
H2O CO2
Light Input

Siklus Calvin LIGHT


NADP+
ADP
CALVIN
CYCLE
3 (Entering one
CO2 at a time)
REACTION ATP

NADPH Phase 1: Carbon fixation

Rubisco
O2 [CH2O] (sugar)
3P P

Short-lived
intermediate P
3P P 6
Ribulose bisphosphate 3-Phosphoglycerate 6 ATP
(RuBP)
6 ADP

3 ADP CALVIN
CYCLE 6 P P
3
1,3-Bisphoglycerate
ATP 6 NADPH
Phase 3:
6 NADPH+
Regeneration of
the CO2 acceptor 6P

(RuBP) 5 P

(G3P) 6
P
Glyceraldehyde-3-phosphate Phase 2:
(G3P) Reduction

1 P
G3P Glucose and
(a sugar) other organic
Output compounds
Siklus Calvin
• Dimulai dari CO2 dan
menghasilkan
Glyceraldehyde 3-
phosphate
• Tiga bagian siklus Calvin
menghasilkan 1 produk
molekul
• Tiga tahap
– Fiksasi karbon
– Reduksi CO2
– Regenerasi RuBP
1 Sebuah molekul CO2
dikonversi dari bentuk
anorganiknya menjadi
molekul organik (fixation)
melalui pengikatan ke
gula 5C (ribulose
bisphosphate atau RuBP).
– Dikatalisasi oleh enzim
RuBP carboxylase
(Rubisco).
• Bentuk gula 6C pecah
menjadi 3-
phosphoglycerate
2 Tiap molekul 3-
phosphoglycerate
menerima tambahan grup
fosfat membentuk
1,3- Bisphosphoglycerate
(fosforilasi ATP)
• NADPH dioksidasi dan
elektron yang ditransfer
ke 1,3-
Bisphosphoglycerate
memecah molekul dengan
tereduksi menjadi
Glyceraldehyde 3-
phosphate
3 Tahap terakhir dari
siklus ini adalah
regenerasi RuBP
• Glyceraldehyde 3-
phosphate dikonversi
menjadiRuBP melalui
sebuah seri reaksi
yang melibatkan
fosforilasi molekul
oleh ATP
RESPIRASI PADA TANAMAN
RESPIRASI
• Merupakan suatu proses katabolisme yang
memecah molekul-molekul organik (gula)
menjadi molekul anorganik (CO2 dan H2O)
Substrat Respirasi
• Karbohidrat
• Gula → glukosa, fruktosa, dan
sukrosa
• Pati
• Lipid
• Asam organik
• Protein (pada spesies tertentu)
Respirasi Pada Tumbuhan
Tingkat Tinggi
• Proses yang berlangsung secara aerob, yaitu
pembebasan energi dari sari-sari makanan
dalam sel tubuh tumbuhan dengan cara
oksidasi secara biologis
• Energi tersebut digunakan untuk
pertumbuhan, pengangkutan mineral,
pembentukan protein, proses fotosintesis, dll
Respirasi Pada Tumbuhan
Tingkat Rendah
• Proses yang berlangsung secara aerob dan
anaerob atau fermentasi yaitu pengubahan
suatu senyawa menjadi senyawa lanjutan
dengan bantuan enzim
• Ditemukan dalam pembentukan alkohol yang
awalnya merupakan glukosa
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Laju
Respirasi
• Ketersediaan Substrat
• Ketersediaan Oksigen
• Suhu
• Tipe dan Umur
Tumbuhan
Zat Penghambat Respirasi
• sianida,
• fluoride,
• Iodo asetat,
• CO diberikan pd jaringan
• Eter, kloroform, aseton, formaldehida dapat
menambah respirasi dlm waktu pendek.
Perbedaan Respirasi Aerob dan
Anaerob
Respirasi Aerob Respirasi Anaerob
Yaitu respirasi yang Yaitu reaksi pemecahan
menggunakan karbohidrat untuk
oksigen- oksigen mendapatkan energi
bebas untuk tanpa menggunakan
mendapatkan energi oksigen
Terjadi pembakaran atau Pada proses anaerob
oksidasi glukosa secara menghasilkan energi dalam
sempurna dan jumlah yang sedikit yaitu
menghasilkan energi besar hanya 2 ATp
yang berjumlah 36 ATP
PROSES RESPIRASI
• Setelah mengambil O2 dari udara, O2
kemudian digunakan dalam proses respirasi
dengan beberapa tahapan, diantaranya yaitu
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus asam
sitrat, dan transpor elektron.
Fermentasi
Alkohol
GLIKOLISIS

❑ Glikolisis merupakan perombakan glukosa menjadi asam


piruvat dalam sitosol secara anaerob.

❑ Terdiri dari 10 reaksi yang mengkonversi 1 molekul


glukosa menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 molekul ATP,
dan 2 molekul NADH.

❑ Sepuluh reaksi yang terjadi dalam proses glikolisis dibagi


menjadi dua tahap yakni tahap penyimpanan energi dan
tahap produksi energi.
GLIKOLISIS
Tahap Penyimpanan Energi Tahap Produksi Energi

Glukosa (G) (2) Piruvat (Pyr)

ATP ADP 2ADP 2ATP


Glukosa 6 fosfat (G6P) (2) Fosfoenolpiruvat(PEP)

Fruktosa 6 fosfat (F6P) H2 O

ATP ADP (2) 2-Fosfogliserat (2PG)

Fruktosa 1,6 bifosfat (FBP)


(2) 3-Fosfogliserat (3PG)
Gliseraldehid -3P (G3P)
Dihidroksiasetonfosfat (DHA)
2ADP 2ATP
+
2NAD +2Pi

(2) 1,3 bisfosfogliserat (BPG)


(2) Gliseraldehid-3P (G3P) 2NADH+2H+
GLIKOLISIS
Tahap Penyimpanan Energi Tahap Produksi Energi
P P
Glukosa

NAD+ NAD+
2ATP +2Pi
+2Pi

2ADP NADH NADH


+2H+ P P P P +2H+
P P

Fruktosa 1,6
bifosfat 2ADP 2ADP

2ATP 2ATP
P P

Gliseraldehid-3P
Piruvat
GLIKOLISIS

▪Secara keseluruhan pada proses Glikolisis, dari 1 molekul


glukosa akan dihasilkan 2 molekul ATP, 2 molekul NADH yang
dapat memberikan tambahan (ATP) melalui proses transfer
elektron pada respirasi.
▪Reaksi total glikolisis adalah sebagai berikut :
Glukosa + 2ADP + 2Pi + 2NAD+ 🡪 2piruvat + 2ATP + 2NADH + 2H+ + 2H2O
▪Pada saat tubuh kekurangan oksigen piruvat akan diubah menjadi
laktat (sel otot) atau etanol (pada ragi dan jaringan yang
mempunyai enzim alkohol dehidrogenase).
GLIKOLISIS GULA SELAIN GLUKOSA

▪Monosakarida
Galaktosa, fruktosa, manosa
▪Disakarida
maltase
maltosa + H2O --------------> 2 D-glukosa
laktase
laktosa + H2O --------------> D-glukosa +
D-galaktosa
Sukrase
sukrosa + H2O --------------> D-glukosa +
D-fruktosa
SIKLUS ASAM SITRAT

- pengubahan asam piruvat (beratom C3) menjadi Asetil


CoA (beratom C2) dengan melepaskan CO2, peristiwa
ini berlangsung di mitokondria.
- Asetil KoA yang dihasilkan akan diproses dalam
siklus asam sitrat.
- Hasil lainnya yaitu NADH yang akan digunakan dalam
transpor elektron.
Transport Elektron & Fosforilasi Oksidatif

❑ Proses glikolisis terjadi disitoplasma , oksidasi asam piruvat,


oksidasi asam lemak, oksidasi asam amino, dan siklus asam
sitrat terjadi di matriks mitokondria. Proses oksidasi dengan
transfer elektron terjadi di membran dalam mitokondria.
Perbedaan Fotosintesis dan
Respirasi
• Fotosintesis
proses penyusunan atau anabolisme.
berlangsung optimal pada siang hari
reaksi: 6CO2+6H2O → C6H12O6+6O2+38ATP
• Respirasi
proses pembongkaran atau katabolisme
berlangsung optimal pada malam hari
reaksi : C6H12O6+6O2 → 6CO2+6H2O+675ATP
FOTOSINTESIS
PADA TANAMAN C4 DAN
CAM
• Dalam dunia tumbuhan, dikenal tanaman C3,
C4, dan CAM sesuai dengan mekanisme
fotosintesisnya
• Perbedaan fotosintesis pada tanaman C3, C4,
dan CAM terutama pada tempat terjadinya
reaksi dan waktu reaksi
Tumbuhan C3
• Mendominasi sebagian besar di bumi (85%)
dengan melakukan fotosintesis secara
standar.
• Pada saat siklus Calvin, senyawa pertama yang
yang melakukan fiksasi CO2 adalah fosfogliserat
(molekul berkarbon 3) dengan bantuan enzim
rubisco sehingga lintasan tersebut dinamakan
C3.
• Tumbuhan ini tidak memiliki adaptasi
fotosintesis untuk mengurangi laju fotorespirasi.
• Contoh tanaman C3 adalah mangga, padi,
Tanaman C4
• Tumbuhan yang pada saat melakukan proses
fotosintesis menggunakan lintasan C4.
• Hal yang membedakan dari tanaman C4 yakni daun
dari tanaman C4 berupa Anatomi Kranz.
• Anatomi daun tersebut memiliki dua macam
kloroplas (dimorfik) di dua tempat yakni sel mesofil
dan seludang pembuluh (bundle-sheath).
• Tumbuhan C4 jumlahnya sekitar 3% dari tumbuhan
berpembuluh.
• Contoh tanaman C4 adalah jagung, tebu, shorgum,
dll.
Tanaman
C4
• Tanaman C4 meminimalkan keperluan fotorespirasi
– dengan cara menggabungkan CO2 ke dalam senyawa
empat karbon di sel mesofil

• Senyawa empat karbon tersebut


– Dieksport ke sel berkas pembuluh, dimana CO2
dilepaskan yang digunakan dalam siklus Calvin
Anatomi daun C4 dan jalur C4
Mesophyll cell Mesophyll
cell
Photosynthetic PEP carboxylase COCO
2 2
cells of C4 plant Bundle-
leaf sheath
cell

Oxaloacetate (4 C) PEP (3 C)
Vein ADP
(vascular tissue)
Malate (4 C) ATP

C4 leaf anatomy
Bundle- Pyruate (3 C)
Sheath
cell CO2

Stoma

CALVIN
CYCLE

Sugar

Vascular
tissue
Proses Fotosintesis Tanaman C4
• Senyawa pertama yang melakukan fiksasi CO2 adalah
oksaloasetat (molekul berkarbon 4) dengan bantuan
enzim PEP karboksilase yang dilakukan di dalam sel
mesofil.
• Selanjutnya, oksaloasetat dikonversi menjadi malat
dan kemudian masuk ke dalam seludang pembuluh.
• Malat dipecah dan menghasilkan piruvat dan CO2.
• Piruvat akan menuju ke sel mesofil lagi untuk
dikonversi menjadi PEP sedangkan CO2 akan di
fiksasi oleh PGA dengan bantuan enzim rubisco.
Tanaman CAM
• Tumbuhan yang saat melakukan fotosintesis
menggunakan lintasan crassulacean acid
metabolism (CAM) untuk meminimalkan laju
fotorespirasi.
• Pemberian nama tersebut berdasarkan
pertama kali ditemukannya lintasan reaksi
tersebut pada Famili Crassulaceae.
• Saat ini ada sekitar 20 famili tumbuhan
CAM seperti Cactaceae, Orchidaceae,
Liliaceae, Bromeliaceae, dan
Euphorbiaceae.
Tanaman CAM
• Tanaman CAM
– Membuka stomatanya pada malam hari,
menggabungkan CO2 ke dalam asam organik
• Selama siang hari, stomata tertutup
– CO2 dilepaskan dari asam organik untuk
digunakan dalam siklus Calvin
Jalur CAM mirip dengan jalur C4

Sugarcane Pineapple

C4 CAM
CO2 CO2
Mesophyll Cell
Night
Organic acid 1 CO2 incorporated Organic acid
into four-carbon
Bundle- organic acids
sheath cell (carbon fixation) Day
(a) (b)
Spatial separation of Temporal separation of
steps. In C4 plants, CALVIN 2 Organic acids CALVIN
steps. In CAM plants,
CYCLE release CO2 to CYCLE
carbon fixation and the carbon fixation and the
Calvin cycle occur in Calvin cycle Calvin cycle occur in the
different Sugar Sugar same cells
types of cells. at different times.
Persamaan antara tumbuhan C4 dan CAM
adalah keduanya memiliki jalur metabolisme
yang sama. Perbedaannya adalah tumbuhan C4
berbeda secara struktural dalam hal lintasan
metabolismenya, sedangkan tumbuhan CAM
berbeda dalam hal waktu.
FISIOLOGI CEKAMAN
FISIOLOGI CEKAMAN
• Tumbuhan sering menghadapi kondisi ekstrim atau
kondisi yang tidak menguntungkan untuk
pertumbuhan dan perkembangannya ⇒ cekaman
(stress)
• Cekaman Biologis ialah segala perubahan kondisi
lingkungan yang mungkin akan menurunkan atau
merugikan pertumbuhan atau perkembangan
tumbuhan (fungsi normalnya)
• Regangan Biologis ialah fungsi yang menurun atau
berubah.
• Akibat yang ditimbulkan oleh cekaman bervariasi,
tergantung pada:
✔ intensitas cekaman
✔ lama perlakuan
✔ jenis tumbuhan
✔ perkembangan tumbuhan saat menerima cekaman

• Cekaman fisiologi pada tanaman dapat bersifat spasial


ataupun temporal.
Contoh

Intensitas Laju Fotosintesis


Cahaya Menurun
Rendah

Cekaman Regangan
‘’Konsep cekaman secara
sangat mudah dihubungkan
dengan konsep toleransi
terhadap cekaman (stress
tolerance)’’
• Misalnya buncis ( Pisum
sativum) dan kedelai ( Glycine
max) masing masing tumbuh
paling baik pada suhu 200C
dan 300C.
• Ketika suhu bertambah,
buncis memperlihatkan
tanda-tanda tercekam panas
lebih cepat daripada kedelai.
• Jadi kedelai mempunyai
toleransi terhadap
cekaman panas lebih
besar.
Sumber Cekaman (Stressor)
Lingkungan Rawan
• Lingkungan yang memiliki produktivitas paling
rendah sehingga lingkungan tersebut memiliki
kemungkinan tertinggi terdapat cekaman.
• Terbagi atas:
a. Gurun dan daerah kering lainnya
b. Tundra dan daerah Dingin
Gurun dan daerah kering lainnya
• Gurun: daerah yang curah hujannya rendah
(kurang dari 200-400 mm per tahun)
• Tanah gurun sering berkadar garam tinggi karena
curah hujan yang rendah.
Tundra dan daerah Dingin

• Merupakan daerah
dimuka bumi yang
suhunya sangat rendah,
sehingga pepohonan tidak
dapat tumbuh.
• Terdapat di puncak
gunung (tundra alpin) dan
di wilayah utara (tundra
kutub utara)
Lingkungan rawan lainnya
• Terdapat bermacam-macam lingkungan rawan
di bumi.
✔ Banjir
✔ Suhu tinggi
✔ Keadaan tanah yang sangat asam dan basa
Tanggapan Tanaman Terhadap Cekaman
• Cekaman adalah perubahan fisiologi yang terjadi
apabila suatu spesies dihadapkan pada kondisi
yang tidak menguntungkan dan menginduksi
alarm response berupa respon defensif maupun
respon adaptif terhadap stimulus.
• Indikator yang paling peka terhadap cekaman
adalah gangguan terhadap fotosintesis dan alokasi
biomassa.
Macam-macam cekaman
• Cekaman kekeringan
• Cekaman kelebihan Air
• Cekaman Suhu
• Cekaman Garam
• Cekaman Polusi
CEKAMAN AIR (WATER STRESS)
Cekaman air

Kelebihan air Kekurangan air

flooding water
stress oxygen deficit
stress stress
CEKAMAN KEKERINGAN
Kekeringan
• Kekeringan menimbulkan
cekaman bagi tanaman yang
tidak tahan kering
• Kekeringan terjadi jika
kelembaban tanah lebih
rendah dari titik layu tetap
• Kondisi di atas timbul
karena tidak adanya
tambahan kelembaban baik
dari air hujan maupun
irigasi sementara
evapotranspirasi tetap
berlangsung
Sensitivitas Umum Terhadap
Kekurangan Air
Perbandingan Struktur Morfologi
Akar pada cekaman
kekeringan
Adaptasi Tanaman Terhadap
Adaptasi Morfologi
Kekurangan Air
Contoh tanaman Gurun
• Pada tumbuhan gurun
mempunyai bentuk
perakaran yang dalam yang
memungkinkan pengambilan
cadangan air di bawah tanah,
membantu menahan air bila
ada dari sumber-sumber
dalam udara (misalnya
embun) (Polunin, 1990).
Adaptasi Anatomis
• Sebagai contoh suatu
tanaman rumput yang
memiliki anatomi daun yang
spesifik, dapat mengikat CO2.
• Stomata tanaman CAM
menutup di siang hari untuk
mengurangi kehilangan air
akibat transpirasi ( Fitter dan
Hay, 1991).
Adaptasi Biokimia
• Adaptasi biokimia bertujuan untuk melindungi
sel-sel dan jaringan dari kerusakan dan kematian
selama keadaan kering yang berat.
• Contohnya biji-biji tanaman dari species ephemeral
mendukung untuk perkecambahannya
(mengandung cukup air).
CEKAMAN KELEBIHAN AIR
Respon Terhadap Cekaman Kelebihan Air
- Dampak genangan air adalah menurunkan pertukaran gas
antara tanah dan udara yang mengakibatkan menurunnya
ketersediaan O2 bagi akar, menghambat pasokan O2 bagi akar
dan mikroorganisme. fisiologis permeabilitas akar,
penyerapan air dan hara, pengikatan Nitrogen.
- Genanganmenyebabkan kematian akar di kedalaman
tertentu dan hal ini akan memacu pembentukan
akar adventif pada bagian permukaan
di dekat tanah pada
tanaman yang tahan genangan.
- Genangan berpengaruh terhadap proses biokimiawi
antara lain respirasi,
Kelebihan air (Flooding)
Kondisi tanah yang anaerob
menyebabkan:
• Berkurangnya produksi ATP di
akar
• pH turun di sekitar ujung akar
• Ketersediaan N dan S rendah
• Penyerapan nutrient berkurang
Perbandingan pertumbuhan
tanaman pada cekaman
kelebihan Air
CEKAMAN SUHU
• Kebanyakan jaringan pada tumbuhan mampu
mempertahankan keseimbangan
konsentarasi atau homeostatis tubuhnya
pada suhu 45oC.
• Apabila kisaran suhu kurang atau lebih dari itu
maka jaringan pada tumbuhan akan
mengalami dehidrasi tetapi untuk biji dan
serbuk sari pada beberapa tumbuhan masih
dapat berkembang
• Biji dapat terus berkembang hingga suhu
120oC
• Sedangkan untuk pollen (serbuk sari) dapat
terus berkembang hingga suhu 70oC
• Pada eukariotik membutuhkan kisaran suhu
50oC dalam menjaga keseimbangan atau
siklus hidupnya
• Hanya pada Prokariotik dapat tumbuh dan
berkembang pada suhu 60oC
• Tumbuhan dapat mendekati kematian
Sublethal) apabila suhu terlalu panas,sehingga
perlu adanya induksi toleransi untuk
menyeimbangkan antara suhu dalam dan
suhu luar tumbuhan, proses ini disebut
Induksi Termotoleran
• Cekaman air dan cekaman suhu hampir
sebagian besar terjadi pada tumbuhan
golongan C3 dan C4.
• Biji pada tanaman tergantung pada proses
evaporasi dan perkembangan suhu.
• Biji masih dapat berkembang pada suhu atau
temperatur tinggi tapi tidak pada tanah yang
basah atau lembab.
Pengaruh Suhu Terhadap Daun
• Pada tumbuhan CAM dapat membuka
stomatanya pada suhu atau keadaan yang
kering tetapi tidak pada suhu yang dingin, hal
ini karena pada suhu dingin tumbuhan CAM
tidak dapat melakukan transpirasi.
• Pada suhu yang tinggi tumbuhan CAM dapat
mengikat sinar infrared dengan panjang
gelombang yang lebih panjang (tinggi).
Pengaruh suhu terhadap fotosintesis
• Pada suhu tinggi fotosintesis terjadi sebelum
transpirasi.
• Temperatur atau suhu berpengaruh terhadap
fiksasi CO2 dan memberikan waktu interval
pada saat CO2 keluar melalui respirasi
tanaman yang disebut dengan Point
Temperatur Kompensasi
Cekaman Garam
CEKAMAN GARAM (SALT STRESS)
• Peningkatan konsentrasi garam → peningkatan tekanan
osmotik
• Cekaman garam merupakan cekaman yang kompleks:
✔ Menyebabkan kekurangan air karena pengaruh osmotik
garam
✔ menimbulkan efek toksik karena kelebihan ion sehingga
mempengaruhi metabolisme.
✔ Secara langsung: pengaruh garam terhadap organ
fotosintesis.
✔ Secara tidak langsung: penurunan kecepatan fotosintesis.
• Mekanisme adaptasi tanaman karena adanya cekaman
osmotik untuk mencegah dehidrasi sel osmoregulasi
Efek Cekaman Garam
• Berpengaruh pada struktur tanah (porositas
turun)
• Menyebabkan “kering fisiologis” (physiological
drought) sehingga tumbuhan sulit memperoleh
air & nutrient
Tanggapan Tanaman terhadap
cekaman garam
CEKAMAN POLUSI
▪ Kualitas lingkungan semakin menurun akibat
pencemaran pada udara dan terhadap
kelangsungan kehidupan makhluk hidup.
▪ Jenis polutan/pencemar
a. gas beracun
b. logam berat
c. pestisida
CEKAMAN GAS BERACUN
▪ Sumber pencemar udara : CO2, CO, SO2, NOx (NO
dan NO2) dan ozon
▪ Pencemar masuk ke dalam sel tumbuhan melalui
stomata
▪ Konsentrasi gas beracun tinggi
a. menghambat aktivitas enzim
b. merusak membran kloroplas
CEKAMAN LOGAM BERAT
🡪 Polutan logam berat → hambatan pertumbuhan
dan produktivitas tanaman
🡪 Adaptasi terhadap cekaman logam berat
1. Avoidance : selektivitas membran sel akar
2. Tolerance : bagaimana tanaman dapat
toleran terhadap logam berat?
a. detoksifikasi logam berat melalui kombinasi
unsur toksik dengan molekul anorganik.
b. detoksifikasi logam berat melalui kombinasi
unsur toksik dengan asam.
FITOREMEDIASI
Teknologi pembersihan, penghilangan atau
pengurangan polutan berbahaya (logam berat,
pestisida, dan senyawa organik beracun) dalam tanah
atau air dengan bantuan tanaman
-Fitoekstraksi
-Rhizofiltrasi
-Fitostabilisasi

Beberapa tumbuhan yang dapat digunakan sebagai


agensia remediasi: Eichhornia crassipes, Brassica
juncea, Armeria maritima, genus Thlaspi
PERKECAMBAHAN DAN
DORMANSI
Pendahuluan
• Coba kamu amati biji jagung yang baru tumbuh sampai
berbunga.
• Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dapat
dilihat dari bertambahnya ukuran badan atau ukuran
sel.
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan ukuran
(volume) pada makhluk hidup yang terjadi selama
masa hidupnya sebagai akibat dari perbanyakan sel
dan pembesaran ukuran (volume) sel yang tidak dapat
kembali (irreversible), misalnya makhluk hidup yang
telah tumbuh besar tidak akan kembali lagi ke ukuran
semula.
Perkembangan
Perkembangan, yaitu suatu proses perkembangan
makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan yang
ditandai dengan adanya perubahan struktur dan fungsi
masing-masing organ tubuh hingga perubahan yang
terjadi semakin kompleks.
• Pertumbuhan dan perkembangan terjadi
secara bersamaan sehingga jika suatu
organisme mengalami pertumbuhan, maka
organ-organ tubuhnya juga mengalami
perkembangan.
• Contoh :
✔ keluarnya akar dari biji saat
berkecambah.
Perbedaan Pertumbuhan dan
Perkembangan
• Pertumbuhan ⚫ Perkembangan
- dapat diukur - tidak dapat
secara kuantitatif dinyatakan secara
karena mudah kuantitatif, melainkan
secara kualitatif karena
diamati.
terjadi perubahan
- ada perubahan menuju tingkat
jumlah dan kedewasaan
ukuran. /pematangan
- dapat dinyatakan organisme.
dengan angka, grafik,
a b

(a) Tanaman yang mengalami pertumbuhan, (b) Tanaman yang


mengalami perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan
• Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi sepanjang hidupnya.
• Berdasarkan lamanya waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan siklus hidup (berkecambah, berbunga,
muda, dewasa). Maka tumbuhan dikelompokkan menjadi
3 macam, yaitu :
1. Tumbuhan annual → ± 1 tahun.
2. Tumbuhan binnial → ± 2 tahun.
3. Tumbuhan perrennial → beberapa tahun.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan
Perkecambahan
⚫ Perkecambahan merupakan
proses awal pertumbuhan dan
perkembangan embrio pada
tumbuhan.
⚫ Plumula ujung embrio bagian
atas akan tumbuh dan
berkembang menjadi batang,
sedangkan radikula ujung embrio
bagian bawah akan menjadi akar
Tahap Perkecambahan
• Hidrasi atau imbibisi; selama kedua periode
tersebut, air masuk ke dalam embrio dan
membasahi protein dan koloid lain.
• Pembentukan atau pengaktifan enzim yang
menyebabkan peningkatan aktivitas metabolik.
• Pemanjangan sel radikula, diikuti
munculnya radikula dari kulit biji.
• Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah
pertumbuhan primer.
Perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Perkecambahan epigeal adalah bila terjadi
pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau
hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan
kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang
kedelai.

Perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)


Perkecambahan hipogeal adalah bila terjadi
pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga
daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah tetapi
kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji
jagung (Zea mays)
Tipe perkecambahan epigeal dan hipogeal
Macam Pertumbuhan Tumbuhan
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi pada jaringan
meristem. Pertumbuhan primer dimulai
dari meristem apikal yang terdapat pada
ujung akar dan pada pucuk tunas.
2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan yang terjadi pada jaringan
lateral dan kambium, untuk pemanjangan
dan pembesaran mahluk hidup
Pertumbuhan Primer
• Pertumbuhan primer merupakan
pertumbuhan yang disebabkan
oleh kegiatan titik tumbuh
primer. Titik tumbuh primer
terdapat pada ujung akar atau
ujung batang.
• Ujung akar dan ujung batang
tempat terjadinya pertumbuhan
merupakan daerah meristem
apical. Pertumbuhan primer
menyebabkan batang dan akar
bertambah panjang
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan Sekunder
• Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas sel-sel
meristem lateral.
• Ada dua macam meristem lateral, yaitu kambium
vaskular dan kambium gabus. Kambium vaskular
terletak diantara xylem dan floem.
• Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan
yang disebabkan oleh kegiatan jaringan kambium.
• Aktivitas kambium vaskular menghasilkan sel-sel
baru. Kearah dalam membentuk xylem sekunder
dan ke arah luar membentuk floem sekunder.
Pertumbuhan Sekunder
Perbedaan Mendasar antara Pertumbuhan
Primer dan Pertumbuhan Sekunder:
• Pertumbuhan primer disebabkan oleh
pembelahan sel-sel pada jaringan meristem
yang berada pada ujung akar dan pucuk
tunas batang (meristem apikal).
• Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh
pembelahan sel-sel meristem lateral atau
kambium yang menyebabkan tanaman
tumbuh ke samping atau membesar.
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Dan Perkembangan
A. Faktor Eksternal
1. Air dan Mineral
2. Kelembaban
3. Suhu
4. Cahaya
B. Faktor Internal
1. Faktor Hereditas
2. Hormon
A. Faktor Luar
1. Air dan Mineral
Berpengaruh pada pertumbuhan tajuk akar.
Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan
menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak
normal.
2. Kelembaban.
Kelembaban yang tinggi akan membantu
mempercepat pertumbuhan, seperti
perkecambahan biji, pertumbuhan spora
jamur
3. Suhu
Mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang
diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah
suhu optimum.

4. Cahaya.
Mempengaruhi fotosintesis. Secara umum
merupakan faktor penghambat pertumbuhan.
Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat
di tempat yang gelap
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan
terhadap intensitas cahaya dan panjang
penyinaran.
B. Faktor Dalam
1. Faktor hereditas.
Faktor hereditas ditentukan oleh Gen yang
terdapat pada kromosom yang berada di dalam inti
sel. Gen berfungsi sebagai penentu sifat pada setiap
makhluk hidup yang diwariskan dari induk kepada
anaknya.
2. Hormon
a. Auksin : adalah senyawa asam indol asetat (IAA)
yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung
akar dan batang).
-membantu perkecambahan
-dominasi apikal.
b. Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi
atau Fusarium moniliformae
Fungsi giberelin :
- pemanjangan tumbuhan
c. Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini
merangsang pembelahan sel.
d. Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua.
e. Asam absisat
f. Kalin
Hormon pertumbuhan organ
g. Asam traumalin atau kambium luka
Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai
mekanisme untuk menutupi luka
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
1. Fase Embrionik
2. Fase Muda (Juvenil/Vegetatif)
3. Fase Dewasa
(Reproduktif/Generatif)
4. Fase Menua dan Aging
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
1. Fase Embrionis
- Fase embrionis dimulai dari pembentukan
zigot sampai terjadinya embrio, yang terjadi
di dalam bakal biji (ovule). Dari zigot diikuti
dengan pembelahan sel, sesudah itu terjadi
pengembangan sel.
- Fase embrionis tidak terlihat secara nyata
(tidak tergambar dalam kurva) dalam
pertumbuhan tanaman, karena
berlangsungnya di dalam biji.
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
2. Fase Muda (Juvenil/Vegetatif)
Fase muda dimulai sejak biji mulai
berkecambah, tumbuh menjadi bibit dan
dicirikan oleh pembentukan daun-daun yang
pertama dan berlangsung terus sampai masa
berbunga dan atau berbuah yang pertama.
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
3. Dewasa (Mature/Reproduktif/Generatif)
- Ditunjukkan oleh tanda-tanda adanya
transisi bertahap pada morfologi, laju
tumbuh, dan kapasitas pembungaan.
- Dimulainya pembentukan bagian-bagian
bunga dan dihentikannya pembentukan
organ-organ vegetatif. Terjadi
penghambatan (dan akhirnya penghentian)
organ-organ vegetatif.
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
4. Menua dan Aging ( Senil/Senescence )
- Pada fase ini terjadi perombakan secara alamiah
dari bagian atau keseluruhan tubuh tanaman
sehingga kegiatan fungsionalnya hilang.
- Karakteristik utama yang nampak pada proses
penuaan daun adalah perubahan warna daun
atau berkurangnya khlorofil.
DORMANSI BIJI
Pengertian Dormansi

• Dormansi adalah keadaan dimana


perkecambahan dan pertumbuhan terhenti
dalam rentang waktu tertentu.
Faktor Penyebab
• Faktor Lingkungan
Eksternal cahaya,
temperatur, dan air
• Faktor Internal
kulit biji, kematangan embrio, adanya
inhibitor, dan rendahnya zat perangsang
tumbuh
• Faktor Waktu
Waktu setelah pematangan, hilangnya
inhibitor, dan sintesis zat perangsang tumbuh
KLASIFIKASI DAN PEMATAHAN DORMANSI
A. Berdasarkan faktor penyebab
dormansi
– Imposed dormancy
(quiscence): terhalangnya
pertumbuhan aktif karena
keadaan lingkungan yang tidak
menguntungkan
– Imnate dormancy (rest):
dormansi yang disebabkan oleh
keadaan atau kondisi di dalam
organ-organ biji itu sendiri
Berdasarkan mekanisme dormansi di dalam biji:
• Fisik : penyerapan air terganggu pada kulit biji
yang impermeable
• Kimia : bagian biji/benih mengandung zat
kimia penghambat
Mekanisme fisiologi merupakan dormansi yang
disebabkan oleh terjadinya hambatan dalam
proses fisiologi, dibagi menjadi
• Photodormancy : proses dormansi di dalam biji
terhambat oleh keberadaan cahaya
• Immature embryo : proses dormansi di dalam biji
terhambat oleh kondisi embrio yang belum
matang
• Thermodormancy : proses dormansi terhambat
oleh suhu
Tipe-tipe Dormansi

1. Dormansi Fisik
2. Dormansi Fisiologis
1. Dormansi Fisik
Menyebabkan pembatas struktural terhadap
perkecambahan seperti kulit biji yang keras
a. Impermeabilitas kulit biji terhadap air
(disebut juga sebagai benih beras)
b. Resistensi mekanis kulit biji terhadap
pertumbuhan embrio
2. Dormansi Fisiologis
Umumnya disebabkan oleh pengaturan
tumbuhan baik penghambat atau perangsang
tumbuh juga dapat disebabkan oleh faktor
dalam atau dari biji itu sendiri
a. Immaturity embrio
Maksudnya benih secara fisiologis belum tua
atau cukup umur untuk perkecambahan
tetapi sebenarnya benih tersebut sudah tia.
Tipe dormansi ini dapat ditemukan pada
golongan anggrek
b. After ripening
Maksudnya benih harus diberi perlakuan
“penyimpanan” dulu, misalnya bayam dan selada
c. Dormansi sekunder
Tidak bisa berkecambah karena lingkungan dari
benih ini tidak normal, atau tidak
memungkinkan untuk berkecambah, tetapi
kalau dalam keadaan normal benih ini mampu
berkecambah
d. Dormansi yang disebabkan oleh hambatan
metabolisme pada embrio
Dormansi ini dapat disebabkan oleh
hadirnya zat penghambat perkecambahan
dalam embrio, hambatan metabolisme
dapat berupa cahaya atau zat lain seperti
amonia, etilen dll
Pematahan Dormansi Benih
Cara-cara untuk memecahkan dormansi
antara lain dengan :
1. Dengan Perlakuan Mekanis
Diantaranya yaitu dengan skarifikasi dengan tujuan
adalah untuk melemahkan kulit biji yang keras
sehingga lebih permeabel terhadap air atau gas.
2. Dengan Perlakuan Kimia
Tujuan dari perlakuan kimia adalah menjadikan agar
kulit biji lebih mudah dimasuki air pada waktu
proses imbibisi (asam sulfat pekat, asam nitrat
pekat, Cytokinin, Gibberelin, IAA )
3. Perlakuan Perendaman Dengan Air
Tujuan memudahkan penyerapan air oleh benih
Caranya yaitu : dengan memasukkan benih ke dalam
air panas pada suhu 60 - 700C dan dibiarkan sampai air
menjadi dingin, selama beberapa waktu.
4. Perlakuan Dengan Suhu
Cara yang sering dipakai adalah dengan memberi
temperatur rendah pada keadaan lembab
(Stratifikasi). Selama stratifikasi terjadi sejumlah
perubahan dalam benih yang berakibat
menghilangkan bahan-bahan penghambat
perkecambahan atau terjadi pembentukan
bahan-bahan yang merangsang pertumbuhan.
5. Perlakuan dengan cahaya
perlakuan cahaya dilakukan untuk benih
yang mengalami fotodormansi
REKAYASA GENETIKA
TANAMAN
Tujuan Bioteknologi Tanaman
Pada umumnya bertujuan menghasilkan tanaman:
• Daya produksi tinggi
• Kualitas nutrisi tinggi
• Daya tahan yang tinggi terhadap penyakit dan
cekaman lingkungan
• Kebutuhan yang rendah akan pupuk dan bahan
kimia lain
BIOTEKNOLOGI dalam MEMPERBAIKI PERTANIAN
Beberapa produk rekayasa genetik yang penting
PRODUK KETERANGAN
Agricultural Products

Pseudomonas syringae, Bakteri yang mampu hidup pada keadaan beku, rekayasa
ice-minus bacterium gen ke tanaman sehingga tanaman tidak membeku pada
(Frostban®) musim dingin
Pseudomonas fluorescens, Memproduksi racun dari pathogen serangga Bacillus
thuringensis; racun membunuh serangga pemakan akar

Rhizobium meliloti Dapat meningkatkan fiksasi N


Round-up (glyphosphate) – Tanaman memiliki gen bakteri; memperbolehkan
resistant crops penggunaan herbisida pada rumput tanpa merusak tanaman
utama

Bt kapas dan Bt jagung Tanaman menghasilkan gen penghasil racun dari B.


thuringiensis, racun
FlavrSavr®tomat dan wortel Gen untuk menghilangkan degradasi pectin sehingga buah
lebih lama segar
Teknologi Tanaman Transgenik
Sinonim transgenik:
• Genetically Modified Organism (GMO)
• Genetically Engineered Organism (GEO)

Teknologi tanaman transgenik berkembang krn :


1. Transfer genetik dapat dilakukan tidak terbatas hanya pada
organisme- organisme dengan spesies atau genus yang sama, tetapi
dapat dilakukan antar organisme dengan famili bahkan kingdom yang
berbeda
2. Transfer gen lebih terarah, hanya gen target saja yang dimasukkan/
disisipkan pada genome tanaman terpilih. Pada persilangan
tradisional, transfer gen melibatkan serangkaian gen baik gen target
ataupun non target.
3. Produksi tanaman unggul lebih efisien dalam hal waktu dan tempat.
Transgenik → singkat, lab dan lahan terbatas
Persilangan tradisional → lama, lahan luas
Tanaman transgenik yang sudah dikembangkan
• Insect Resistence Plant (tanaman tahan hama)
- Bt toxin gene
• Virus-Resistant Plants (tanaman tahan virus)
- Vaksinasi dengan viral coat protein gene
- RNA antisense yang mengarah pada ‘gene silencing’
• Herbicide-Resistant Plants (tanaman tahan herbisida)
- gen nitrilase
• Stress and Senescence-Tolerant Plants (tanaman toleran
terhadap stress dan senesens (penuaan)
- gen ACC deaminase
• Flower Pigmentation
• Plant as Bioreactors
PRINSIP BIOTEKNOLOGI (REKAYASA GENETIKA)
TANAMAN
Rekayasa genetika tanaman melibatkan serangkaian proses
Teknologi DNA Rekombinan (TDR) sebagai berikut:
1.Isolasi dan pengklonan gen target
2.Modifikasi klon:
- penambahan beberapa segmen DNA untuk inisiasi dan
peningkatan ekspresi gen
- Penambahan penanda seleksi (selectable markers)
3.Introduksi DNA rekombinan pada sel tanaman
4.Seleksi sel/jaringan transforman
5.Regenerasi sel/jaringan menjadi tanaman utuh (modifikasi
teknologi kultur jaringan)
Metoda untuk transformasi DNA ke dalam
sel tanaman
• Biologi
– Agrobacterium
– Bakteri lain
– Virus
• Fisik
– Particle bombardment
– Electroporasi
– Silicon carbide whiskers
– Carbon nanofibers
Metoda introduksi DNA dengan potensi alami
Agrobacterium tumefaciens
Agrobacterium tumefaciens:
• bakteri gram negatif
• secara alamiah memiliki kemampuan untuk
melakukan transformasi genetik pada
tanaman
• memiliki plasmid Ti (tumor inducing plasmid)
Tanaman Bioteknologi :
Luasan global pada tahun 2002

Kedelai : 30,6 juta Ha (pertumbuhan 10%)

Jagung : 12,4 juta Ha (pertumbuhan 27%)

Kanola : 6,8 juta Ha (tidak berubah)


PENGALAMAN CINA
Dampak Ekonomi Penggunaan Kapas Bt

✔ Peningkatan pendapatan $494/Ha

✔ Peningkatan pendapatan nasional $750 juta


Generasi Organisme Tansgenik Berikutnya di
bidang Pertanian

Golden Rice
✔ Kandungan vitamin A meningkat
✔ Gen berasal dari bakteri
✔ Kekurangan: produksi vitamin A
kurang banyak
Generasi Organisme Tansgenik Berikutnya di
bidang Pertanian

Bunga matahari
✔ Tahan jamur putih
✔ Gen ketahanan berasal dari gandum
Generasi Organisme Tansgenik Berikutnya di
bidang Pertanian

Rumput lapangan golf


✔ Tahan herbisida
✔ Tumbuh lambat
mengurangi pemangkasan
mengurangi polusi
Jenis Tanaman Transgenik yang Diuji
Tanaman Jumlah pengujian
2002-03 (%)
Jagung 1424 (56%)
Kapas 193 (8%)
Padi 146 (6%)
Gandum 141 (6%)
Kedelai 124 (5%)
Alfalfa 121 (5%)
Rumput 89 (4%)
2001-03 data; collated from: Information Systems for Biotechnology
(http://www.isb.vt.edu/)
Arah Pengembangan yang Dituju
Sifat Jumlah Pengujian
2002-03 (%)
Tahan serangga 791 (31%)
Tahan herbisida 736 (29%)
Peningkatan kualitas 400 (16%)
Tahan penyakit 171 (7%)
2001-03 data; collated from: Information Systems for Biotechnology
(http://www.isb.vt.edu/)
Beberapa Sifat Lain yang Mulai Menarik

Sifat Jumlah Pengujian


2002-03 (%)
Hasil tinggi 105 (4%)
Kandungan asam amino 94 (4%)
Kandungan gula 44 (2%)
Kandungan lemak 42 (2%)
2001-03 data; collated from: Information Systems for Biotechnology
(http://www.isb.vt.edu/)
Deteksi Ranjau Darat
Dibutuhkan oleh militer,
Tanpa upaya ini,anak-anak dan penduduk sipil terancam
Bantuan Bioteknologi Tanaman
(dikembangkan oleh Aresa Biodetection)
• Gen yang peka terhadap logam dimasukkan ke dalam tanaman
• Apabila akar tanaman menyentuh ranjau darat,
Tanaman berubah warna dari hijau menjadi merah

Mendeteksi ranjau darat


Biofarming?
Bercocoktanam tanaman transgenik
yang menghasilkan bahan-bahan yang memiliki
fungsi kesehatan
(pharmaceutical products)

Contoh bahan-bahan yang memiliki fungsi kesehatan


(pharmaceutical products) : Obat-obatan, antibodi, protein
Keunggulan teknologi ini?

Sistem Produksi Sederhana


• Gen biasanya dimasukkan ke dalam tanaman yang
biasa ditanam di lapangan (biasanya jagung)
• Cara bercocok tanam jagung tidak diubah

Mengurangi biaya produksi


• Sistem hewan: $1000 - $5000 per gram protein
• Sistem tanaman: $1 - $10 per gram protein

Sumber: The Roanoke Times, 2000


IMPIAN BIOFARMING
Vaksin yang Dapat Dimakan
Tanaman transgenik untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan manusia
• Gen penyandi protein spesifik dari jasad patogen diklon
• Gen tersebut dimasukkan ke dalam genom tanaman
(kentang, pisang, tomat)
• Tanaman dikonsumsi manusia
• Tubuh manusia membentuk antibodi terhadap protein patogen
• Tubuh manusia mengalami “imunisasi” terhadap pathogen
• Contoh:
✔Diarrhea
✔Hepatitis B
✔Cacar
Prioritas Bioteknologi Tanaman dan Lingkungan di
Masa yang Akan Datang
Bioremediasi
• Polusi air, tanah dan udara menjadi masalah
• Tanaman dapat membantu degradasi senyawa polutan tersebut
Dibutuhkan tanaman yang dapat membantu degradasi senyawa
polutan dan aman terhadap lingkungan
Tanaman yang kandungan nutrisinya diperkaya
• Malnutrisi meluas
• Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai penyakit
Dibutuhkan modifikasi tanaman pangan untuk mengatasi masalah
tersebut
Berita Bioteknologi
Pertanian
Monsanto menghentikan produksi gandum
transgenik (10 Mei 2004)
• Sebagai reaksi atas kurangnya dukungan pasar,
Monsanto untuk sementara menghentikan program
gandum Roundup Ready sampai ada perubahan
persepsi
Berita Bioteknologi
Pertanian
Uni Eropa menyetujui pemasaran jagung
transgenik baru (19 Mei 2004)
• Syngenta diijinkan untuk memasarkan jagung
transgenik Bt-11 yang tahan serangga
• Produk tanaman transgenik pertama dalam 5 tahun
terakhir yang disetujui Uni Eropa
• Tapi Syngenta memutuskan untuk menunda
pemasarannya karena pertimbangan persepsi
konsumen

Anda mungkin juga menyukai