DAN TUMBUHAN
🡪 berasal dari bahasa latin yaitu :
* fisi (physis) : alam/ cara kerja
* logos (logi) : ilmu pengetahuan
🡪 fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau
pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian
dari alat-alat tubuh dan sebagainya
🡪 fisiologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh dalam
keadaan normal
Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup
Source:
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwig6K-F5tXgAhVdi3AKHSLdCjYQjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Fwww.ebiol
ogi.net%2F2016%2F02%2Ftingkat-organisasi-kehidupan.html&psig=AOvVaw2tQa6OamGzGZ4rsm2x4Fhh&ust=1551146728805543
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Jaringan pada Hewan
Jaringan Epitel
Jaringan Otot
Jaringan Ikat
Jaringan Syaraf
Jaringan pada Tumbuhan Promeristem
Apical meristem
Plant
Based on Location Intercalar meristem
Tissue
Lateral meristem
Permanent Parenchyma,
Tissue Ground Tissue Collenchyma,
Sclerenchyma,
• Suhu tubuh
• Kadar glukosa darah
• Elektrolit dalam tubuh
• Air dalam tubuh
Mekanisme Umpan Balik Negatif dan
Positif
• Dalam menjaga homeostasis, terjadi umpan
balik negatif dan positif
• Umpan balik negatif 🡪 proses yang terjadi
akan mengakibatkan respon yang
berkebalikan dari respon sebelumnya
• Umpan balik positif 🡪 proses yang responnya
akan melipatkangandakan respon sebelumnya
Osmoregulasi
• Adalah suatu proses pengaturan jumlah air
dan elektrolit yang ada pada tubuh organisme
dengan lingkungan (homeostasis)
Lengkung
Pembuluh aorta
dorsal (pembuluh
jantung)
Kapiler
(seluruh
jaringan
Pembuluh tubuh)
ventral
Lengkung
Aorta
Coelenterata
Sumber : Biologi
Campbell Edisi Ke-8 Jilid 3
Organisasi Sistem Sirkulasi Vertebrata
Seleksi alam memodifikasi sistem
kardiovaskular dari
vertebrata-vertebrata yang
berbeda-beda menurut tingkat
aktivitasnya. Misalnya, hewan dengan
laju metabolic yang lebih tinggi
umumnya memiliki sistem sirkulasi yang
lebih kompleks dan jantung yang lebih
kuat daripada hewan sebaliknya.
VERTEBRATA
AVES
PISCES AMPHIBI
REPTIL MAMALIA
Sistem Peredaran Darah Aves
• Sistem sirkulasi ganda
• Bagian-bagian jantung sama seperti
manusia Darah
mengandung CO2
menuju ventrikel
kanan
dipompa jantung
menuju jantung
menuju paru-paru
Vena
ventrikel
pulmonalis
arteri
Atrium kiri
pulmonalis
paru-paru
Pisces
• Peredaran darah tertutup
• Terdiri 1 ventrikel dan 1 atrium
• Peredaran darah satu putaran, dan
darah hanya melewati jantung sekali
dalam peredarannya
Peredaran
darah
pada ikan
Diagram
jantung
pada ikan
Amfibi
• Jantung : - 2 atrium
- 1 ventrikel
• -Arteri
Untuk mengangkut darah yang keluar dari jantung
• -Arteriola
Pembuluh arteri kecil
• -Kapiler
Tempat bertukarnya O₂, CO₂ dan gas lainnya antara
pembulu darah dan jaringan
• Vena
Untuk membawa darah dari jaringan kembali ke jantung
• Venula
Pembuluh darah vena yang paling kecil dan berhubungan
langsung dengan kapiler
Proses sirkulasi
1. Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui
arteri pulmoner
2. Darah yang kaya O₂ kembali melalui vena pulmoner ke
atrium kiri jantung
3. Ventrikel kiri memompa darah yang kaya O₂ ke jaringan
tubuh melalui sirkuit sistemik
4. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta
1. Aorta memanjang kearah posterior ke hamparan kapiler
di organ abdomen dan kaki ( tungkai belakang)
Arthropoda
Cacing Mollusca Berbuku-buku
Cacing pipih, cacing Bertubuh lunak Laba-laba, serangga,
tanah, cacing gilik Siput, cumi, kerang udang
RESPIRASI INVERTEBRATA
Respirasi adalah pertukaran gas antara Oksigen (O2) yang
dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dengan Karbondioksida
(CO2) yang dihasilkan dari metabolisme.
Air→Ostium→Spongocoel→Sel Koanosit→Oskulum
COELENTERATA
Tersusun atas 2 lapisan sel
(Lapisan Luar dan Lapisan
Dalam)
ECHINODERMATA
Teripang 🡪 pohon respirasi
ECHINODERMATA
Bintang laut 🡪 kaki ambulakral
ECHINODERMATA
CACING
Respirasi Integumenter
O2 CO2
Kulit
Cacing
Kapiler
a. b.
ARTHROPODA
INSECTA Trakea
udara luar → spirakel → paru-paru buku → lamela → jaringan
tubuh.
ARTHROPODA
ARACHNIDA Paru-paru buku
Air → insang timba → ruang brankial → insang buku → lamela →
jaringan tubuh.
ARTHROPODA
CRUSTACEA Insang buku & insang timba
Air → insang timba → ruang brankial → insang buku → lamela →
jaringan tubuh.
ARTHROPODA
CRUSTACEA Insang buku & insang timba
HEWAN
VERTEBRATA
🡪 Sistem respirasi adalah sistem pertukaran gas yang
diambil dari lingkungan (O2) dan dikeluarkan dari
tubuh makhluk hidup (CO2) melalui alat-alat
pernapasan.
🡪 Bernafas adalah aktivitas dalam makhluk hidup yang
meliputi :
1. Kegiatan mengambil udara (inspirasi) dan
mengeluarkan udara (ekspirasi) melalui alat
pernafasan.
2. Pertukaran gas antara sel dengan lingkungan
(respirasi eksternal)
3. Reaksi enzimatik, pemanfaatan oksigen memerlukan
enzim pernafasan (sitokrom)
Respirasi Vertebrata
PISCES
MAMALIA AVES
REPTIL AMPHIBI
RESPIRASI PISCES
- Umumnya ikan mempunyai insang yang dilengkapi dengan tutup insang (operkulum),
misal pada ikan bertulang sejati (osteichthyes) seperti, ikan mas, bandeng, gurame,
dll.
- Adapun ikan yang tidak memiliki tutup insang, misal pada ikan bertulang rawan
(chondricthyes), seperti pada ikan hiu dan paus.
A. IKAN BERTULANG SEJATI
• Insangnya terdiri atas lengkung insang,
rigi-rigi insang, operkulum, dan lembar
insang.
Fase
Inspirasi Fase Ekspirasi
Bila dasar mulut bergerak
ke bawah, volume rongga Bila dasar mulut bergerak keatas,
mulut bertambah, volume rongga mulut mengecil,
sehinggatekanannya tekanannya naik, celah mulut tertutup,
lebih kecil dari tekanan sehingga air mengalir ke luar melalui
air di sekitarnya. celah insang dan terjadilah proses
Akibatnya, air mengalir ke ekspirasi CO2. Pada saat inilah terjadi
rongga mulut melalui pertukaran gas O2 dan CO2.
celah mulut.
C. IKAN PARU-PARU (DIPNOI)
• Pernafasan mirip seperti amphibi. Disamping insang
terdapat satu atau sepasang gelembung udara seperti
paru-paru, yang dapat digunakan untuk membantu
pernapasan, disebut pulmosis.
• Fase inspirasi
Pada saat istirahat, tulang rusuk
bergerak ke depan, rongga dada membesar
dan paru-paru akan mengembang sehingga
udara mengalir ke kantung udara bagian
belakang selanjutnya masuk dalam
paru-paru dan kantung udara bagian depan.
• Fase ekpresi
Tulang rusuk kembali ke posisi semula
dan rongga dada mengecil. Udara dari
kantung udara akan masuk ke paru-paru.
Pertukaran udara terjadi di alveolus oleh
kapiler darah. Oksigen masuk tidak hanya
pada fase inspirasi saja melainkan juga
pada proses ekspirasi.
Mekanisme pernafasan Burung
❖ Pada saat terbang
• Fase inspirasi
Pada saat sayap diangkat keatas,
kantung udara pada ketiak
mengembang dan menyebabkan
kantung udara di tulang korakoid
terjepit sehingga oksigen masuk ke
paru-paru.
• Fase ekpirasi
Pada saat sayap diturunkan ,
kantung udara terjepit dan kantung
udara pada tulang korakoid
mengembang sehingga terjadi
ekspirasi. Jika burung semakin tinggi
terbang maka kepakannya akan
semakin cepat untuk menambah
jumlah oksigen yang masuk.
AMPHIBI
• Amphibi adalah hewan yang mampu hidup di dua
alam, darat dan air. Amphibi juga merupakan
hewan berdarah dingin, salah satunya katak.
• Pada proses perkembang biakannya, katak
mengalami metamorfosis, Pada proses
metamorfosis tersebut diikuti pula oleh perubahan
sisitem pernafasannya.
• Pada saat menjadi berudu, hewan ini bernafas
menggunakan insang luar, sedangkan pada fase
menjadi katak dewasa sistem pernafasannya
berganti, dan menggunakan mulut, kulit dan
paru-paru.
Proses Metamorfosis Katak
Ciri-ciri Amphibi
▪ Satu satunya hewan vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap.
▪ Telur biasanya diletakkan didalam air atau lingkungan lembab dan
dibuahi secara eksternal.
▪ Berkulit halus, tipis, berbulu, dan berpori. Kulitnya mengandung kelenjar
lendir dan kelenjar racun.
▪ Berdarah dingin, dan mengatur suhu tubuhnya dari luar tubuh mereka.
▪ Jantungnya terdiri dari 3 ruang, 2 atrium dan 1 ventrikel
▪ Kaki memiliki selaput.
▪ Memiliki penglihatan warna dan sangat tajam.
▪ Biasanya bereproduksi di awal musim semi.
Mekanisme Pernafasan Katak
1. Fase Inspirasi
Dimana otot sternohiodeus berkontraksi dan rongga mulut
membesar lalu oksigen masuk melalui celah hidung ( koane ). Celah
hidung menutup otot submandibularis dan otot geniohioideus
berkontraksi, rongga mulut mengecil dan oksigen masuk ke
paru-paru
2. Fase ekspirasi
Dimana otot rahang bawah berelaksasi, otot perut dan
sternohioideus berkontraksi. Paru-paru mengecil dan udara tertekan
keluar. Koane membuka, otot geniohioideus berkontraksi sehingga
rongga melut mengecil dan karbon dioksida keluar.
Reptil
▪ Reptil bernafas menggunakan paru- paru. Tetapi
beberapa reptil mengambil oksigen dibantu oleh
lapisan kulit disekitar kloaka.
▪ Sistem pernafasan pada reptil dimulai dari
rongga hidung yang berada diujung kepala atau
moncong kemudian masuk ke trakea, bronkus
lalu ke paru-paru.
▪ Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan
dilindungi oleh tulang rusuk.
Sistem Pernafasan pada
Reptil
MEKANISME RESPIRASI REPTIL
• Fase Inspirasi
Otot tulang rusuk berkontraksi – rongga dada
membesar – paru-paru mengembang – O2 masuk
melalui lubang hidung – rongga mulut – anak tekak –
trakea yang panjang – bronkiolus dalam paru-paru –
O2 diangkut darah menuju seluruh tubuh.
• Fase Ekspirasi
Otot tulang rusuk berelaksasi – rongga dada mengecil
– paru-paru mengecil – CO2 dari jaringan tubuh
menuju jantung melalui darah – paru-paru –
bronkiolus – trakea yang panjang – anak tekak –
rongga mulut – lubang hidung.
Pada kura-kura dan penyu, mekanisme pernapasannya dibantu oleh
permukaan epitelium lembab di sekitar kloaka. Pada reptil lain, hal ini
tidak dapat terjadi karena kulit reptil umumnya bersisik dan kering
sehingga tidak dapat digunakan sebagai media pertukaran gas.
MAMALIA
• Semua mamalia baik yang ada di darat maupun
di perairan bernapas menggunakan paru –
paru.
• Pernapasan pada mamalia dimulai dari rongga
hidung yang kemudian masuk ke trakea,
bronkus, kemudian sampai pada alveolus yang
mengandung banyak kapiler darah.
• Di dalam alveolus inilah terjadi pertukaran
antara gas oksigen dengan karbondioksida.
Mekanisme pernafasan pada mamalia
• Mamalia bernapas menggunakan paru-paru. Gas O2 masuk ke
dalam tubuh melalui lubang hidung → faring → laring →
trakea → bronkus → paru-paru. Kemudian gas O2 dari
paru-paru diangkut darah ke jantung. Dari jantung, gas
O2 diedarkan ke seluruh jaringan tubuh oleh darah. Dari
jaringan tubuh, gas CO2 diangkut menuju jantung →
paru-paru, dan keluar melalui organ-organ yang sama pula.
Pernafasan pada mamalia air
• Lumba-lumba dan ikan paus bernafas dengan
menggunakan paru-paru, hal ini terlihat
karena keduanya sering muncul ke permukaan
untuk mengambil O2 dan disimpan didalam
paru-paru.
SISTEM PENCERNAAN
HEWAN
INVERTEBRATA
PENCERNAAN INVERTEBRATA
• Saluran pencernaan
adalah organ manusia
atau hewan dimana
makanan melewati;
saluran pencernaan (mulut
menuju anus)
KLASIFIKASI
Porifera
Coelenterata
Platyhelminthes
Nemathelminthes
Annelida
Mollusca
Echinodermata
Arthropoda
Porifera
Proses pencernaannya
intraseluler
Coelenterata
Platyhelminthes
PHYLUM NEMATODA
Nematoda
Nema = benang
Oid = menyerupai
▪ Cacing bersegmen
▪ Sistem peredaran darah tertutup
▪ Cacing wawo, cacing tanah, lintah
Amphineura
Gastropoda
Scaphopoda
Chepalopoda
Pelecypoda
Sistem
pencernaan
sempurna
Amphineura
Pelecypoda
PHYLUM
ECHINODERMATA
Echinodermata;
Echi = duri
Derma = kulit
• Bentuk tubuh
bermacam-macam; bintang,
bunga, ular,bola
• Makanan ; plankton, kerang,
organisme yang mati
• Memiliki 5 jumlah lengan
simetris radial
• Habitat ; di dasar laut, daerah
pantai, laut dalam
• Bintang laut, Landak laut,
Bintang ular, lili laut dan
teripang.
Klasifikasi
Asteroidea
Echinoidea
Ophiuroidea
Crinoidea
Holoturoidea
Sistem Pencernaan
Asteroidea
Sistem
c
Pencernaan
Ophiuroidea
Sistem
c
Pencernaan
Holoturoidea
Arthropoda
Crustacea
Arachnida
Myriapoda
Insecta
Sistem
pencernaan
sempurna
CRUSTACEA
Myriapoda
Insecta
HEWAN
VERTEBRATA
Vertebrata yang tidak punya rahang
Lambung Kelenjar -
Empedal : memiliki dinding yang
tipis serta menghasilkan
banyak enzim pencernaan.
Di empedal, makanan
dihancurkan sampai halus.
▪ Coelenterata
• Coelenterate meneksresikan sisa metabolismenya
melalui proses difusi, dan ia memiliki astrosit-astrosit
yaitu sel-sel fagosit yang dapat menelan dan
memindahkan zat-zat asing.
▪ Porifera
• Sama seperti Coelenterata, sisa metabolisme
dikeluarkan secara difusi
• Sel tubuh -> Epidermis -> Lingkungan hidupnya yang
berair
ORGAN NEFRIDIAL
Nefridial
Organ ekskretori yang terdapat pada hewan dengan bentuk tubuh
bilateral simetris.
• Protonefridium, • Metanefridium,
suatu pembuluh suatu pembuluh
berupa jaringan yang ujungnya
menyerupai pipa yang berhubungan
bercabang-cabang dengan rongga
dan pada bagian tubuh (seperti
ujungnya memilki sel pada Annelida
api atau sel rambut dan mollusca)
(seperti pada
Platyhelmintes)
Sistem Eksresi pada Platyhelminthes
Sistem Ekskresi pada Annelida
Metanefridium
memiliki dua
lubang:
o Nefrostom
o Nefridiofor
Urin yang
dikeluarkan oleh
caring tanah
berbentuk cair dan
mencapai 60% dari
berat tubuh
o setiap segmen dalam tubuh cacing tanah mengandung
sepasang metanefridium, kecuali pada tiga segmen
pertama dan terakhir.
Sistem Ekskresi pada Mollusca
PRONEFROS MESONEFROS
METANEFROS
Pisces
- Jantan
- Tipe ginjal pada pisces yaitu pronefros dan
metanefros
Tubulus mesonefros Dikeluarkan
Ditampung di
berubah menjadi melalui porus
urogenital
duktus efferens urogenital
- Betina
- Ekskresi ikan air laut dan air tawar berbeda
Ujung • Bermuara
duktus
Sinus • Dikeluarkan
melalui
urinaria
• Terpisah dari
Porus porus
genetalia
urinaria dan anus
amphibi
• Tipe ginjal mesonefros
• Katak jantan memiliki saluran
ginjal dan saluran kelamin yang
bersatu dan berakhir di kloaka.
Namun, hal tersebut tidak terjadi
pada katak betina.
• Katak dapat mengatur laju filtrasi
dengan bantuan hormon, sesuai
dengan kondisi air di sekitarnya.
• Ureter → Vesika Urinaria
REPTIL
• Tipe ginjal nya metanefros
• Jantan sebelum bermuara ke kloaka ureter
bersatu dulu dengan duktus deferens.
• Betina bermuara langsung kedalam kloaka.
• Golangan ular dan buaya tidak memiliki
kantung urin
• Pada kura-kura mempunyai kantung urin yang
terbentuk dengan baik.
AVES
Tipe ginjal
Metanephro
s
Kloakal
Ureter
terbagi
menjadi 3 sepasang
Kaudal dan
Vesika
bermuara ke
urinaria
kloakal
MAMALIA
• Ginjal bertipe Metanephros
• Ureter sepasang dan langsung berhubungan
dengan kantung urin
• Urin keluar melalui uretra
• Pada hewan jantan uretra melintas dalam penis
dan mengeluarkan urin melalui orifisum uretra
eksternum
• Sedangkan pada hewan betina uretra lebih
pendek dan hanya digunakan untuk mengeluarkan
urin saja
SISTEM SARAF
PADA HEWAN
Sistem Saraf Invertebrata
NEURON
SEL GLIA
Sistem saraf pada ikan terdiri atas saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak ikan terdiri atas otak depan, otak tengah,
otak kecil, dan sumsum lanjutan. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan
serabut saraf dari sumsum tulang belakang.
AMPHIBI
Konsentrasi zat
pelarut di dua
daerah ini sudah
sama (isotonik)
Penyerapan pasif
• Tenaga penggeraknya:
tarikan transpirasi daun
Mekanisme Transportasi Air
• Ada 2 mekanisme transportasi air pada tumbuhan:
1. Intravaskular → melalui berkas pengangkut
2. Extravaskular → air dan mineral diserap dari dalam tanah
melalui akar
Potongan melintang akar tumbuhan
Pengangkutan Ekstravaskular
1. Jalur Simplast
Air bergerak dari satu sel ke sel melalui
plasmodesmata
2. Jalur Apoplas
Air bergerak secara eksklusif melalui dinding sel
tanpa melewati membran apapun
Jalur penyerapan air
Larutan tanah - sel-sel epidermis akar (rambut akar) –
korteks – endodermis – xylem akar
Faktor yang mempengaruhi
penyerapan
• Faktor lingkungan: ketersediaan air, aerasi,
konsentrasi larutan tanah, suhu
• Faktor tanaman: laju transpirasi tanaman,
sistem perakaran, metabolisme
Faktor lingkungan (kandungan air tanah)
Kapasitas Lapang
Mesophyll
CO
Stomata 2
O2
Struktur kloroplas Mesophyll
Excited
e
– state
Heat
Photon
(fluorescence)
Ground
Photon Chlorophyll state
molecule
Fotosistem • Kumpulan pigmen dan
protein yang berasosiasi
dengan membran tilakoid
yang memanen energi dari
elektron yang tereksitasi
• Energi yang ditangkap
ditransfer antara molekul
fotosistem sampai
mencapai molekul klorofil
pada pusat reaksi
• Pada pusat reaksi terdapat 2 molekul
– Klorofil a
– Akseptor elektron primer
• Pusat reaksi klorofil dioksidasi dengan hilangnya elektron
melalui reduksi akseptor elektron primer
• Terdapat fotosistem I dan II
- Fotosistem I : spektrum absorbsi 700 nm
- Fotosistem II : spektrum absorbsi 680 nm
Reaksi Terang
• Aliran elektron siklik
– Hanya menggunakan fotosistem I
– Elektron dari fotosistem I di-recycle
– Mensintesis ATP
Rubisco
O2 [CH2O] (sugar)
3P P
Short-lived
intermediate P
3P P 6
Ribulose bisphosphate 3-Phosphoglycerate 6 ATP
(RuBP)
6 ADP
3 ADP CALVIN
CYCLE 6 P P
3
1,3-Bisphoglycerate
ATP 6 NADPH
Phase 3:
6 NADPH+
Regeneration of
the CO2 acceptor 6P
(RuBP) 5 P
(G3P) 6
P
Glyceraldehyde-3-phosphate Phase 2:
(G3P) Reduction
1 P
G3P Glucose and
(a sugar) other organic
Output compounds
Siklus Calvin
• Dimulai dari CO2 dan
menghasilkan
Glyceraldehyde 3-
phosphate
• Tiga bagian siklus Calvin
menghasilkan 1 produk
molekul
• Tiga tahap
– Fiksasi karbon
– Reduksi CO2
– Regenerasi RuBP
1 Sebuah molekul CO2
dikonversi dari bentuk
anorganiknya menjadi
molekul organik (fixation)
melalui pengikatan ke
gula 5C (ribulose
bisphosphate atau RuBP).
– Dikatalisasi oleh enzim
RuBP carboxylase
(Rubisco).
• Bentuk gula 6C pecah
menjadi 3-
phosphoglycerate
2 Tiap molekul 3-
phosphoglycerate
menerima tambahan grup
fosfat membentuk
1,3- Bisphosphoglycerate
(fosforilasi ATP)
• NADPH dioksidasi dan
elektron yang ditransfer
ke 1,3-
Bisphosphoglycerate
memecah molekul dengan
tereduksi menjadi
Glyceraldehyde 3-
phosphate
3 Tahap terakhir dari
siklus ini adalah
regenerasi RuBP
• Glyceraldehyde 3-
phosphate dikonversi
menjadiRuBP melalui
sebuah seri reaksi
yang melibatkan
fosforilasi molekul
oleh ATP
RESPIRASI PADA TANAMAN
RESPIRASI
• Merupakan suatu proses katabolisme yang
memecah molekul-molekul organik (gula)
menjadi molekul anorganik (CO2 dan H2O)
Substrat Respirasi
• Karbohidrat
• Gula → glukosa, fruktosa, dan
sukrosa
• Pati
• Lipid
• Asam organik
• Protein (pada spesies tertentu)
Respirasi Pada Tumbuhan
Tingkat Tinggi
• Proses yang berlangsung secara aerob, yaitu
pembebasan energi dari sari-sari makanan
dalam sel tubuh tumbuhan dengan cara
oksidasi secara biologis
• Energi tersebut digunakan untuk
pertumbuhan, pengangkutan mineral,
pembentukan protein, proses fotosintesis, dll
Respirasi Pada Tumbuhan
Tingkat Rendah
• Proses yang berlangsung secara aerob dan
anaerob atau fermentasi yaitu pengubahan
suatu senyawa menjadi senyawa lanjutan
dengan bantuan enzim
• Ditemukan dalam pembentukan alkohol yang
awalnya merupakan glukosa
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Laju
Respirasi
• Ketersediaan Substrat
• Ketersediaan Oksigen
• Suhu
• Tipe dan Umur
Tumbuhan
Zat Penghambat Respirasi
• sianida,
• fluoride,
• Iodo asetat,
• CO diberikan pd jaringan
• Eter, kloroform, aseton, formaldehida dapat
menambah respirasi dlm waktu pendek.
Perbedaan Respirasi Aerob dan
Anaerob
Respirasi Aerob Respirasi Anaerob
Yaitu respirasi yang Yaitu reaksi pemecahan
menggunakan karbohidrat untuk
oksigen- oksigen mendapatkan energi
bebas untuk tanpa menggunakan
mendapatkan energi oksigen
Terjadi pembakaran atau Pada proses anaerob
oksidasi glukosa secara menghasilkan energi dalam
sempurna dan jumlah yang sedikit yaitu
menghasilkan energi besar hanya 2 ATp
yang berjumlah 36 ATP
PROSES RESPIRASI
• Setelah mengambil O2 dari udara, O2
kemudian digunakan dalam proses respirasi
dengan beberapa tahapan, diantaranya yaitu
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus asam
sitrat, dan transpor elektron.
Fermentasi
Alkohol
GLIKOLISIS
NAD+ NAD+
2ATP +2Pi
+2Pi
Fruktosa 1,6
bifosfat 2ADP 2ADP
2ATP 2ATP
P P
Gliseraldehid-3P
Piruvat
GLIKOLISIS
▪Monosakarida
Galaktosa, fruktosa, manosa
▪Disakarida
maltase
maltosa + H2O --------------> 2 D-glukosa
laktase
laktosa + H2O --------------> D-glukosa +
D-galaktosa
Sukrase
sukrosa + H2O --------------> D-glukosa +
D-fruktosa
SIKLUS ASAM SITRAT
Oxaloacetate (4 C) PEP (3 C)
Vein ADP
(vascular tissue)
Malate (4 C) ATP
C4 leaf anatomy
Bundle- Pyruate (3 C)
Sheath
cell CO2
Stoma
CALVIN
CYCLE
Sugar
Vascular
tissue
Proses Fotosintesis Tanaman C4
• Senyawa pertama yang melakukan fiksasi CO2 adalah
oksaloasetat (molekul berkarbon 4) dengan bantuan
enzim PEP karboksilase yang dilakukan di dalam sel
mesofil.
• Selanjutnya, oksaloasetat dikonversi menjadi malat
dan kemudian masuk ke dalam seludang pembuluh.
• Malat dipecah dan menghasilkan piruvat dan CO2.
• Piruvat akan menuju ke sel mesofil lagi untuk
dikonversi menjadi PEP sedangkan CO2 akan di
fiksasi oleh PGA dengan bantuan enzim rubisco.
Tanaman CAM
• Tumbuhan yang saat melakukan fotosintesis
menggunakan lintasan crassulacean acid
metabolism (CAM) untuk meminimalkan laju
fotorespirasi.
• Pemberian nama tersebut berdasarkan
pertama kali ditemukannya lintasan reaksi
tersebut pada Famili Crassulaceae.
• Saat ini ada sekitar 20 famili tumbuhan
CAM seperti Cactaceae, Orchidaceae,
Liliaceae, Bromeliaceae, dan
Euphorbiaceae.
Tanaman CAM
• Tanaman CAM
– Membuka stomatanya pada malam hari,
menggabungkan CO2 ke dalam asam organik
• Selama siang hari, stomata tertutup
– CO2 dilepaskan dari asam organik untuk
digunakan dalam siklus Calvin
Jalur CAM mirip dengan jalur C4
Sugarcane Pineapple
C4 CAM
CO2 CO2
Mesophyll Cell
Night
Organic acid 1 CO2 incorporated Organic acid
into four-carbon
Bundle- organic acids
sheath cell (carbon fixation) Day
(a) (b)
Spatial separation of Temporal separation of
steps. In C4 plants, CALVIN 2 Organic acids CALVIN
steps. In CAM plants,
CYCLE release CO2 to CYCLE
carbon fixation and the carbon fixation and the
Calvin cycle occur in Calvin cycle Calvin cycle occur in the
different Sugar Sugar same cells
types of cells. at different times.
Persamaan antara tumbuhan C4 dan CAM
adalah keduanya memiliki jalur metabolisme
yang sama. Perbedaannya adalah tumbuhan C4
berbeda secara struktural dalam hal lintasan
metabolismenya, sedangkan tumbuhan CAM
berbeda dalam hal waktu.
FISIOLOGI CEKAMAN
FISIOLOGI CEKAMAN
• Tumbuhan sering menghadapi kondisi ekstrim atau
kondisi yang tidak menguntungkan untuk
pertumbuhan dan perkembangannya ⇒ cekaman
(stress)
• Cekaman Biologis ialah segala perubahan kondisi
lingkungan yang mungkin akan menurunkan atau
merugikan pertumbuhan atau perkembangan
tumbuhan (fungsi normalnya)
• Regangan Biologis ialah fungsi yang menurun atau
berubah.
• Akibat yang ditimbulkan oleh cekaman bervariasi,
tergantung pada:
✔ intensitas cekaman
✔ lama perlakuan
✔ jenis tumbuhan
✔ perkembangan tumbuhan saat menerima cekaman
Cekaman Regangan
‘’Konsep cekaman secara
sangat mudah dihubungkan
dengan konsep toleransi
terhadap cekaman (stress
tolerance)’’
• Misalnya buncis ( Pisum
sativum) dan kedelai ( Glycine
max) masing masing tumbuh
paling baik pada suhu 200C
dan 300C.
• Ketika suhu bertambah,
buncis memperlihatkan
tanda-tanda tercekam panas
lebih cepat daripada kedelai.
• Jadi kedelai mempunyai
toleransi terhadap
cekaman panas lebih
besar.
Sumber Cekaman (Stressor)
Lingkungan Rawan
• Lingkungan yang memiliki produktivitas paling
rendah sehingga lingkungan tersebut memiliki
kemungkinan tertinggi terdapat cekaman.
• Terbagi atas:
a. Gurun dan daerah kering lainnya
b. Tundra dan daerah Dingin
Gurun dan daerah kering lainnya
• Gurun: daerah yang curah hujannya rendah
(kurang dari 200-400 mm per tahun)
• Tanah gurun sering berkadar garam tinggi karena
curah hujan yang rendah.
Tundra dan daerah Dingin
• Merupakan daerah
dimuka bumi yang
suhunya sangat rendah,
sehingga pepohonan tidak
dapat tumbuh.
• Terdapat di puncak
gunung (tundra alpin) dan
di wilayah utara (tundra
kutub utara)
Lingkungan rawan lainnya
• Terdapat bermacam-macam lingkungan rawan
di bumi.
✔ Banjir
✔ Suhu tinggi
✔ Keadaan tanah yang sangat asam dan basa
Tanggapan Tanaman Terhadap Cekaman
• Cekaman adalah perubahan fisiologi yang terjadi
apabila suatu spesies dihadapkan pada kondisi
yang tidak menguntungkan dan menginduksi
alarm response berupa respon defensif maupun
respon adaptif terhadap stimulus.
• Indikator yang paling peka terhadap cekaman
adalah gangguan terhadap fotosintesis dan alokasi
biomassa.
Macam-macam cekaman
• Cekaman kekeringan
• Cekaman kelebihan Air
• Cekaman Suhu
• Cekaman Garam
• Cekaman Polusi
CEKAMAN AIR (WATER STRESS)
Cekaman air
flooding water
stress oxygen deficit
stress stress
CEKAMAN KEKERINGAN
Kekeringan
• Kekeringan menimbulkan
cekaman bagi tanaman yang
tidak tahan kering
• Kekeringan terjadi jika
kelembaban tanah lebih
rendah dari titik layu tetap
• Kondisi di atas timbul
karena tidak adanya
tambahan kelembaban baik
dari air hujan maupun
irigasi sementara
evapotranspirasi tetap
berlangsung
Sensitivitas Umum Terhadap
Kekurangan Air
Perbandingan Struktur Morfologi
Akar pada cekaman
kekeringan
Adaptasi Tanaman Terhadap
Adaptasi Morfologi
Kekurangan Air
Contoh tanaman Gurun
• Pada tumbuhan gurun
mempunyai bentuk
perakaran yang dalam yang
memungkinkan pengambilan
cadangan air di bawah tanah,
membantu menahan air bila
ada dari sumber-sumber
dalam udara (misalnya
embun) (Polunin, 1990).
Adaptasi Anatomis
• Sebagai contoh suatu
tanaman rumput yang
memiliki anatomi daun yang
spesifik, dapat mengikat CO2.
• Stomata tanaman CAM
menutup di siang hari untuk
mengurangi kehilangan air
akibat transpirasi ( Fitter dan
Hay, 1991).
Adaptasi Biokimia
• Adaptasi biokimia bertujuan untuk melindungi
sel-sel dan jaringan dari kerusakan dan kematian
selama keadaan kering yang berat.
• Contohnya biji-biji tanaman dari species ephemeral
mendukung untuk perkecambahannya
(mengandung cukup air).
CEKAMAN KELEBIHAN AIR
Respon Terhadap Cekaman Kelebihan Air
- Dampak genangan air adalah menurunkan pertukaran gas
antara tanah dan udara yang mengakibatkan menurunnya
ketersediaan O2 bagi akar, menghambat pasokan O2 bagi akar
dan mikroorganisme. fisiologis permeabilitas akar,
penyerapan air dan hara, pengikatan Nitrogen.
- Genanganmenyebabkan kematian akar di kedalaman
tertentu dan hal ini akan memacu pembentukan
akar adventif pada bagian permukaan
di dekat tanah pada
tanaman yang tahan genangan.
- Genangan berpengaruh terhadap proses biokimiawi
antara lain respirasi,
Kelebihan air (Flooding)
Kondisi tanah yang anaerob
menyebabkan:
• Berkurangnya produksi ATP di
akar
• pH turun di sekitar ujung akar
• Ketersediaan N dan S rendah
• Penyerapan nutrient berkurang
Perbandingan pertumbuhan
tanaman pada cekaman
kelebihan Air
CEKAMAN SUHU
• Kebanyakan jaringan pada tumbuhan mampu
mempertahankan keseimbangan
konsentarasi atau homeostatis tubuhnya
pada suhu 45oC.
• Apabila kisaran suhu kurang atau lebih dari itu
maka jaringan pada tumbuhan akan
mengalami dehidrasi tetapi untuk biji dan
serbuk sari pada beberapa tumbuhan masih
dapat berkembang
• Biji dapat terus berkembang hingga suhu
120oC
• Sedangkan untuk pollen (serbuk sari) dapat
terus berkembang hingga suhu 70oC
• Pada eukariotik membutuhkan kisaran suhu
50oC dalam menjaga keseimbangan atau
siklus hidupnya
• Hanya pada Prokariotik dapat tumbuh dan
berkembang pada suhu 60oC
• Tumbuhan dapat mendekati kematian
Sublethal) apabila suhu terlalu panas,sehingga
perlu adanya induksi toleransi untuk
menyeimbangkan antara suhu dalam dan
suhu luar tumbuhan, proses ini disebut
Induksi Termotoleran
• Cekaman air dan cekaman suhu hampir
sebagian besar terjadi pada tumbuhan
golongan C3 dan C4.
• Biji pada tanaman tergantung pada proses
evaporasi dan perkembangan suhu.
• Biji masih dapat berkembang pada suhu atau
temperatur tinggi tapi tidak pada tanah yang
basah atau lembab.
Pengaruh Suhu Terhadap Daun
• Pada tumbuhan CAM dapat membuka
stomatanya pada suhu atau keadaan yang
kering tetapi tidak pada suhu yang dingin, hal
ini karena pada suhu dingin tumbuhan CAM
tidak dapat melakukan transpirasi.
• Pada suhu yang tinggi tumbuhan CAM dapat
mengikat sinar infrared dengan panjang
gelombang yang lebih panjang (tinggi).
Pengaruh suhu terhadap fotosintesis
• Pada suhu tinggi fotosintesis terjadi sebelum
transpirasi.
• Temperatur atau suhu berpengaruh terhadap
fiksasi CO2 dan memberikan waktu interval
pada saat CO2 keluar melalui respirasi
tanaman yang disebut dengan Point
Temperatur Kompensasi
Cekaman Garam
CEKAMAN GARAM (SALT STRESS)
• Peningkatan konsentrasi garam → peningkatan tekanan
osmotik
• Cekaman garam merupakan cekaman yang kompleks:
✔ Menyebabkan kekurangan air karena pengaruh osmotik
garam
✔ menimbulkan efek toksik karena kelebihan ion sehingga
mempengaruhi metabolisme.
✔ Secara langsung: pengaruh garam terhadap organ
fotosintesis.
✔ Secara tidak langsung: penurunan kecepatan fotosintesis.
• Mekanisme adaptasi tanaman karena adanya cekaman
osmotik untuk mencegah dehidrasi sel osmoregulasi
Efek Cekaman Garam
• Berpengaruh pada struktur tanah (porositas
turun)
• Menyebabkan “kering fisiologis” (physiological
drought) sehingga tumbuhan sulit memperoleh
air & nutrient
Tanggapan Tanaman terhadap
cekaman garam
CEKAMAN POLUSI
▪ Kualitas lingkungan semakin menurun akibat
pencemaran pada udara dan terhadap
kelangsungan kehidupan makhluk hidup.
▪ Jenis polutan/pencemar
a. gas beracun
b. logam berat
c. pestisida
CEKAMAN GAS BERACUN
▪ Sumber pencemar udara : CO2, CO, SO2, NOx (NO
dan NO2) dan ozon
▪ Pencemar masuk ke dalam sel tumbuhan melalui
stomata
▪ Konsentrasi gas beracun tinggi
a. menghambat aktivitas enzim
b. merusak membran kloroplas
CEKAMAN LOGAM BERAT
🡪 Polutan logam berat → hambatan pertumbuhan
dan produktivitas tanaman
🡪 Adaptasi terhadap cekaman logam berat
1. Avoidance : selektivitas membran sel akar
2. Tolerance : bagaimana tanaman dapat
toleran terhadap logam berat?
a. detoksifikasi logam berat melalui kombinasi
unsur toksik dengan molekul anorganik.
b. detoksifikasi logam berat melalui kombinasi
unsur toksik dengan asam.
FITOREMEDIASI
Teknologi pembersihan, penghilangan atau
pengurangan polutan berbahaya (logam berat,
pestisida, dan senyawa organik beracun) dalam tanah
atau air dengan bantuan tanaman
-Fitoekstraksi
-Rhizofiltrasi
-Fitostabilisasi
4. Cahaya.
Mempengaruhi fotosintesis. Secara umum
merupakan faktor penghambat pertumbuhan.
Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat
di tempat yang gelap
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan
terhadap intensitas cahaya dan panjang
penyinaran.
B. Faktor Dalam
1. Faktor hereditas.
Faktor hereditas ditentukan oleh Gen yang
terdapat pada kromosom yang berada di dalam inti
sel. Gen berfungsi sebagai penentu sifat pada setiap
makhluk hidup yang diwariskan dari induk kepada
anaknya.
2. Hormon
a. Auksin : adalah senyawa asam indol asetat (IAA)
yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung
akar dan batang).
-membantu perkecambahan
-dominasi apikal.
b. Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi
atau Fusarium moniliformae
Fungsi giberelin :
- pemanjangan tumbuhan
c. Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini
merangsang pembelahan sel.
d. Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua.
e. Asam absisat
f. Kalin
Hormon pertumbuhan organ
g. Asam traumalin atau kambium luka
Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai
mekanisme untuk menutupi luka
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
1. Fase Embrionik
2. Fase Muda (Juvenil/Vegetatif)
3. Fase Dewasa
(Reproduktif/Generatif)
4. Fase Menua dan Aging
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
1. Fase Embrionis
- Fase embrionis dimulai dari pembentukan
zigot sampai terjadinya embrio, yang terjadi
di dalam bakal biji (ovule). Dari zigot diikuti
dengan pembelahan sel, sesudah itu terjadi
pengembangan sel.
- Fase embrionis tidak terlihat secara nyata
(tidak tergambar dalam kurva) dalam
pertumbuhan tanaman, karena
berlangsungnya di dalam biji.
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
2. Fase Muda (Juvenil/Vegetatif)
Fase muda dimulai sejak biji mulai
berkecambah, tumbuh menjadi bibit dan
dicirikan oleh pembentukan daun-daun yang
pertama dan berlangsung terus sampai masa
berbunga dan atau berbuah yang pertama.
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
3. Dewasa (Mature/Reproduktif/Generatif)
- Ditunjukkan oleh tanda-tanda adanya
transisi bertahap pada morfologi, laju
tumbuh, dan kapasitas pembungaan.
- Dimulainya pembentukan bagian-bagian
bunga dan dihentikannya pembentukan
organ-organ vegetatif. Terjadi
penghambatan (dan akhirnya penghentian)
organ-organ vegetatif.
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
4. Menua dan Aging ( Senil/Senescence )
- Pada fase ini terjadi perombakan secara alamiah
dari bagian atau keseluruhan tubuh tanaman
sehingga kegiatan fungsionalnya hilang.
- Karakteristik utama yang nampak pada proses
penuaan daun adalah perubahan warna daun
atau berkurangnya khlorofil.
DORMANSI BIJI
Pengertian Dormansi
1. Dormansi Fisik
2. Dormansi Fisiologis
1. Dormansi Fisik
Menyebabkan pembatas struktural terhadap
perkecambahan seperti kulit biji yang keras
a. Impermeabilitas kulit biji terhadap air
(disebut juga sebagai benih beras)
b. Resistensi mekanis kulit biji terhadap
pertumbuhan embrio
2. Dormansi Fisiologis
Umumnya disebabkan oleh pengaturan
tumbuhan baik penghambat atau perangsang
tumbuh juga dapat disebabkan oleh faktor
dalam atau dari biji itu sendiri
a. Immaturity embrio
Maksudnya benih secara fisiologis belum tua
atau cukup umur untuk perkecambahan
tetapi sebenarnya benih tersebut sudah tia.
Tipe dormansi ini dapat ditemukan pada
golongan anggrek
b. After ripening
Maksudnya benih harus diberi perlakuan
“penyimpanan” dulu, misalnya bayam dan selada
c. Dormansi sekunder
Tidak bisa berkecambah karena lingkungan dari
benih ini tidak normal, atau tidak
memungkinkan untuk berkecambah, tetapi
kalau dalam keadaan normal benih ini mampu
berkecambah
d. Dormansi yang disebabkan oleh hambatan
metabolisme pada embrio
Dormansi ini dapat disebabkan oleh
hadirnya zat penghambat perkecambahan
dalam embrio, hambatan metabolisme
dapat berupa cahaya atau zat lain seperti
amonia, etilen dll
Pematahan Dormansi Benih
Cara-cara untuk memecahkan dormansi
antara lain dengan :
1. Dengan Perlakuan Mekanis
Diantaranya yaitu dengan skarifikasi dengan tujuan
adalah untuk melemahkan kulit biji yang keras
sehingga lebih permeabel terhadap air atau gas.
2. Dengan Perlakuan Kimia
Tujuan dari perlakuan kimia adalah menjadikan agar
kulit biji lebih mudah dimasuki air pada waktu
proses imbibisi (asam sulfat pekat, asam nitrat
pekat, Cytokinin, Gibberelin, IAA )
3. Perlakuan Perendaman Dengan Air
Tujuan memudahkan penyerapan air oleh benih
Caranya yaitu : dengan memasukkan benih ke dalam
air panas pada suhu 60 - 700C dan dibiarkan sampai air
menjadi dingin, selama beberapa waktu.
4. Perlakuan Dengan Suhu
Cara yang sering dipakai adalah dengan memberi
temperatur rendah pada keadaan lembab
(Stratifikasi). Selama stratifikasi terjadi sejumlah
perubahan dalam benih yang berakibat
menghilangkan bahan-bahan penghambat
perkecambahan atau terjadi pembentukan
bahan-bahan yang merangsang pertumbuhan.
5. Perlakuan dengan cahaya
perlakuan cahaya dilakukan untuk benih
yang mengalami fotodormansi
REKAYASA GENETIKA
TANAMAN
Tujuan Bioteknologi Tanaman
Pada umumnya bertujuan menghasilkan tanaman:
• Daya produksi tinggi
• Kualitas nutrisi tinggi
• Daya tahan yang tinggi terhadap penyakit dan
cekaman lingkungan
• Kebutuhan yang rendah akan pupuk dan bahan
kimia lain
BIOTEKNOLOGI dalam MEMPERBAIKI PERTANIAN
Beberapa produk rekayasa genetik yang penting
PRODUK KETERANGAN
Agricultural Products
Pseudomonas syringae, Bakteri yang mampu hidup pada keadaan beku, rekayasa
ice-minus bacterium gen ke tanaman sehingga tanaman tidak membeku pada
(Frostban®) musim dingin
Pseudomonas fluorescens, Memproduksi racun dari pathogen serangga Bacillus
thuringensis; racun membunuh serangga pemakan akar
Golden Rice
✔ Kandungan vitamin A meningkat
✔ Gen berasal dari bakteri
✔ Kekurangan: produksi vitamin A
kurang banyak
Generasi Organisme Tansgenik Berikutnya di
bidang Pertanian
Bunga matahari
✔ Tahan jamur putih
✔ Gen ketahanan berasal dari gandum
Generasi Organisme Tansgenik Berikutnya di
bidang Pertanian