Anda di halaman 1dari 4

1.

Cara hewan homeoterm menjaga homeostatis suhu tubuhnya


Jawab : hewan homoeterm adalah hewan yang dapat menjaga suhu tubuhnya terhadap lingku
ngannya. Dimana ketika berada di lingkungan yang bersuhu tinggi, suhu tubuh hewan homeo
term akan menurun, sehingga tubuhnya akan kedinginan seperti menggigil. Sebaliknya, ketik
a berada di lingkungan yang bersuhu rendah, suhu tubuh hewan homeoterm akan meningkat s
ehingga tubuhnya akan kepanasan seperti berkeringat atau terengah-engah.

2. Perbedaan dan persamaan antara sistem umpan balik positif dengan umpan balik ne
gatif
Jawab :
Berikut perbedaan antara sistem umpan balik positif dengan umpan balik negatif :
● Sistem umpan balik positif: umpan balik yang memperkuat kerja sistem berikutnya
● Sistem umpan balik negatif: umpan balik yang berupaya mencapai tujuannya dengan
memberikan respon terhadap Kegagalan pencapainnya
Berikut persamaan antara sistem umpan balik positif dengan umpan balik negatif :
Keduanya melibatkan proses regulasi untuk menjaga sistem berada dalam keseimbangan atau
untuk mencapai tujuan tertentu, dimana dengan merespons terhadap perubahan dalam upaya
untuk mengarahkan sistem menuju kondisi yang diinginkan atau stabil

3. Keberadaan senyawa amfipatik sebagai salah satu komponen penyusun membran m


emungkinkan terbentuknya lapisan ganda lipid. Berikanlah penjelasan!
Jawab : Senyawa ampfipatik merupakan senyawa yang memiliki sifat yang unik dimana
dapat menyatukan 2 jenis fasa yang tidak dapat bergabung yaitu air dengan lemak. Sehingga
senyawa amfipatik memungkinkan terbentuknya lapisan ganda fosfolipid yang memiliki sisi
hidrofobik dan sisi hidrofilik.

4. Jelaskan mekanisme terjadinya depolarisasi pada membran sel saraf!


Jawab : Mekanisme terjadinya depolarisasi pada membran sel saraf melibatkan beberapa lang
kah penting yang bekerja secara terkoordinasi. Bila sel yang istirahat diberi rangsangan denga
n level yang cukup maka sel tersebut akan berubah ke keadaan aktif. Dalam keadaan aktif pot
ensial membran sel mengalami perubahan dari negatif menjadi positif di sisi dalam. Keadaan
inilah yang dinamakan depolarisasi. Kejadian ini dimulai dari satu titik di permukaan membr
an dan akan merambat ke seluruh permukaan membran. Pada tahap ini membran sangat perm
eabel sangat reaktif terhadap ion Na+ sehingga kanal Na+ terbuka sehingga Na+ akan masuk
kedalam sehingga potensial membran meningkat sehingga terjadi overshoot jika potensial ber
ada diatas 0.

5. Sebutkan macam hormon pada Invertebrata dan jelaskan fungsinya masing-masing!


(untuk menjawab soal ini, pilihlah salah satu hewan dari kelas Insekta)
Jawab : Belalang (grasshopper) adalah jenis serangga yang termasuk dalam ordo Orthoptera. S
erangga, termasuk belalang, menggunakan sistem endokrin untuk mengatur berbagai fungsi fi
siologis mereka. Berikut beberapa hormon yang dapat ditemukan pada belalang dan fungsinya:
1. Ecdyson: Fungsi Hormon ini berperan dalam mengatur molting atau pergantian kulit. Ecdy
son memicu proses molting, yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan serangga.
Molting memungkinkan belalang untuk tumbuh dan berkembang.
2. Juvenil Hormone (JH) Fungsi: Juvenil Hormone berperan dalam mengontrol perkembanga
n serangga yang belum dewasa atau nimfa. Hormon ini membantu mencegah nimfa berubah
menjadi bentuk dewasa terlalu cepat. Jika kadar JH tinggi, serangga akan tetap dalam tahap ni
mfa lebih lama.
3. Corpora Allata Hormone: Fungsi Corpora Allata adalah kelenjar endokrin yang menghasil
kan Juvenil Hormone. Oleh karena itu, fungsinya terkait erat dengan regulasi perkembangan
dan metamorfosis pada belalang. Kadar Corpora Allata Hormone yang aktif mempengaruhi k
adar Juvenil Hormone dan berkontribusi pada tahap perkembangan serangga.
4. Prothoracicotropic Hormone (PTTH): Fungsi: Hormon ini merangsang kelenjar prothoraci
c untuk melepaskan ecdyson. PTTH memainkan peran penting dalam mengatur waktu moltin
g dan pergantian kulit. Secara khusus, PTTH memicu produksi ecdyson untuk memulai prose
s molting.
5. Hormon Reproduksi: Fungsi Hormon-hormon tertentu yang terlibat dalam reproduksi sera
ngga, seperti kontrol ovulasi dan perkembangan sel telur, juga hadir pada belalang. Hormon-
hormon ini membantu mengatur siklus reproduksi dan fungsi reproduksi pada serangga dewa
sa.

6. Gambarlah susunan alat pencernaan makanan pada Invertebrata dan Vertebrata d


an berilah keterangan untuk menunjukkan setiap bagiannya! (untuk menjawab soal
ini, pilihlah masing-masing satu hewan sebagai contoh)
Jawab :
7. Jelaskan cara yang dilakukan hewan homeoterm untuk beradaptasi terhadap suhu
ekstrem panas dan ekstrem dingin!
Jawab : Pada suhu panas, mereka dapat meningkatkan proses pendinginan tubuh melalui pen
gaturan suhu tubuh dan pengeluaran panas tambahan, seperti melalui kelenjar keringat atau p
anting. Di sisi lain, saat menghadapi suhu dingin, hewan homeoterm dapat meningkatkan pro
duksi panas tubuh melalui aktivitas metabolisme yang lebih tinggi atau melalui perilaku seper
ti menggigiti atau berjemur di tempat yang hangat. Selain itu, mereka mungkin memiliki lapis
an isolasi seperti bulu atau lemak untuk menjaga panas tubuh. Dengan kombinasi strategi ini,
hewan homeoterm dapat menjaga suhu tubuh mereka relatif konstan di dalam rentang yang di
perlukan untuk kelangsungan hidup, bahkan di lingkungan dengan suhu ekstrem.

8. Coba perkirakan, hal apa yang akan terjadi apabila hewan yang hidup di darat
menghasilkan amoniak sebagai hasil sisa metabolisme protein yang utama!
Jawab : Jika hewan yang hidup di darat menghasilkan amoniak sebagai hasil sisa metabolism
e protein utama, hal itu dapat menjadi masalah karena amoniak cenderung bersifat toksik. A
moniak yang terakumulasi dapat merugikan lingkungan dan dapat memerlukan penyesuaian p
ada organisme tersebut untuk mengatasi toksisitasnya. Beberapa hewan mungkin mengemban
gkan mekanisme ekskresi khusus atau jalur metabolisme tambahan untuk mengurangi dampa
k amoniak pada tubuh mereka.

9. Apabila dalam tubuh hewan terjadi perubahan tekanan osmotik yang berlebihan, hal
apa saja yang kira-kira akan terjadi pada hewan tersebut?
Jawab : Apabila tekanan osmotik berlebihan maka perubahan yang terjadi dalam tubuh hewa
n yaitu cairan tubuh hewan cenderung untuk bergerak keluar secara osmosis melalui kulit dan
insang. Hewan akan berusaha mempertahankan tekanan osmotik cairan tubuh agar tidak kelu
ar dari selnya.

10. Sebutkan berbagai faktor luar yang dapat memengaruhi proses reproduksi pada
hewan Vertebrata bukan Mamalia! Jelaskan pula bagaimana faktor itu memengaruhi p
roses tersebut!
Faktor luar yang dapat memengaruhi proses reproduksi pada Pisces, Reptil, Amphibia, dan A
ves, yaitu:
1. Lingkungan
Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap proses reproduksi, contohnya yaitu suhu yan
g sesuai, pH lingkungan, intensitas cahaya, kadar kelembapan, hingga ancaman musuh bagi c
alon individu baru.
2. Makanan
Nutrisi yang diperoleh dari makanan juga sangat mempengaruhi proses reproduksi karena nut
risi yang seimbang sangat dibutuhkan oleh calon individu baru dalam proses pertumbuhan da
n perkembangannya.

Jadi, faktor luar yang dapat memengaruhi proses reproduksi pada hewan Vertebrata bukan M
amalia, yaitu faktor lingkungan dan makanan.

RANGKUMAN
Respirasi merupakan proses pergantian gas oksigen dari lingkungan (udarabebas/air) secar
adifusi sehingga dihasilkan gas karbondioksida sebagai sisa
metabolisme dari dalam tubuh ke lingkungan luar

Tujuan respirasi → menjaga keseimbangan kadar O2 dan CO2 dalam tubuh

Ada 2 mekanisme respirasi:


•Inspirasi : pemasukan udara (O2) dari luar ke dalam tubuh
•Ekspirasi : pengeluaran udara (CO2) dari dalam alat pernapasan ke lingkungan

•Hewan terestrial: sedikit energi yang dikeluarkan


•Hewan akuatik: energi yang dikeluarkan cukup banyak

➢ ORGAN RESPIRATORI AKUATIK


1.Kulit
2.Seluruh permukaan tubuh
3.Insang

➢ORGAN RESPIRATORI TERRESTRIAL


1.Paru-paru difusi : bekicot
2.Paru-paru buku : laba-laba dankalajengking
3.Trakea : insekta
4.Paru-paru alveolar : amfibi
5.Paru-paru : aves, reptil, dan mamalia

Reproduksi Hewan adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan


yang baru guna mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah

Reproduksi terbagi menjadi 2 berdasarkan proses terjadinya, yaitu aseksual dan seksual.

Anda mungkin juga menyukai