&
Bioluminensi
KELOMPOK 5
KELOMPOK 5
3. Saluran Pencernaan
Anatomi saluran pencernaan sangat bervariasi tergantung spesies hewan dan
berkaitan dengan makanan dan cara memperolehnya. Meskipun demikian, pada
ikan ataupun hewan lainnya, saluran pencernaan memiliki peran penting dalam
osmoregulasi karena pencernaan bergantung pada sekresi dan penyerapan elektrolit
Organ osmoregulasi
4. Kelenjar Rektum pada Elasmobranchiata
Kelenjar rektum elasmobranch laut mengeluarkan cairan atau urin yang sangat
terkonsentrasi (NaCl hingga 1,0 M). Sekresi ini mengalir melalui sebuah saluran yang
mengarah ke dalam usus,distal ke katup spiral. Tubulus sekretoris terdiri dari banyak
ionosit yang memiliki membran basolateral yang sangat diperluas dan memiliki
penampilan yang mirip dengan sel-sel yang terkait dengan organ saltsecreting vertebrata
lainnya di reptil laut dan burung
Neuron Osmoreseptor terletak di jantung, sistem pusat yang memediasi osmosensasi dan
osmoregulasi. Neuron-neuron ini harus mendeteksi perbedaan antara osmolalitas ECF dan set-poin
yang ditetapkan sebelumnya, dan mereka harus menyandikan informasi ini menjadi sinyal-sinyal
listrik yang dapat bertahan bahkan selama gangguan dalam waktu yang lama. Studi melibatkan
rekaman elektrofisiologi, pencitraan fungsional atau ekspresi gen awal-awal yang tergantung
aktivitas seperti gen Fos telah menunjukkan bahwa banyak subset neuron di SSP bersifat
osmoresponsif
Gambar. Mekanisme dasar osmoregulasi
hewan mamalia. Perubahan osmolalitas
cairan ekstraseluler (ECF) memodulasi
respons homeostatis yang memengaruhi
Na + Kondisi hipertonik dan hipotonik
menyebabkan perubahan proporsional
dalam asupan atau ekskresi air dan
natrium untuk mempertahankan
osmolalitas ECF dekat test poin yang
konstan. Garis putus-putus
menggambarkan potensi respons
homeostatis
Termoregula
Termoregulasi adalah kemampuan hewan untuk meregulasi atau mempertahankan temperatur tubuhnya.
Termoregulasi berperan sangat vital dalam menjaga homeostasis tubuh agar enzim, hormon dan lainnya bekerja
sebagaimana mestinya sehingga fisiologi berjalan normal.
A. Nomenklatur Termoregulasi
Berdasarkan temperatur tubuhnya, hewan diklasifikasikan menjadi dua
yaitu homeotermis dan poikilotermis. Hewan yang dapat menjaga suhu
tubuhnya pada kondisi yang relatif konstan ketika suhu eksternal berubah
dalam kisaran yang luas disebut dengan homeotermis. hewanhewan yang
suhu tubuhnya mengalami perubahan mengikuti suhu eksternal disebut
poikilotermis.
ESTRUCTURA DE LAS MÁSCARAS
Hewan eksotermis sangat tergantung kepada panas lingkungan untuk meningkatkan suhu
tubuhnya. Berkebalikan dengan itu, sebagian kecil hewan menghasilkan panas yang cukup dari
metabolisme oksidatifnya dan menjaga temperatur tubuhnya pada level yang konstan sehingga
panas tubuhnya tergantung kepada produksi internalnya sendiri. Kelompok ini disebut
endotermis yang meliputi homeotermis seperti burung dan mamalia. Terdapat kategori yang
lainnya dari hewan yang tidak mempertahankan suhu tubuhnya pada kondisi konstan seperti
prototeria, akan tetapi selama beraktivitas hewan tersebut memperlihatkan regulasi endotermis.
Kelompok ini dikenal dengan heterotermis atau disebut juga sebagai endotermis fakultatif
karena hanya mampu meregulasi temperatur fisiologisnya pada waktu tertentu saja
Bioluminescens
Bioluminescense atau bioluminesensi adalah
emisi cahaya yang dihasilkan oleh suatu mahluk
hidup dikarenakan adanya suatu reaksi kimia tertentu
dalamtubuhnya. Kata bioluminescence berasal
bioluminescence berasal dari 2 bahasa, bahasa, yaitu
“bio yaitu “bio = hidup(Yun = hidup(Yunani) dan
ani) dan lumen = lumen = cahaya (latin)”. cahaya
(latin)”. Bioluminescence terbentuk karena ada
proses kimia sehingga menyebabkan suatu mahluk
hidup bisa menghasilkan menghasilkan cahaya.
cahaya. Organisme atau mahluk hidup tersebut
menggunakan berbagai bahan tubuhuntuk dapat
membuat dan memancarkan cahaya dalam berbagai (Gambar 1. Dinoflagellata (Protozoa) yang
warna yang ada dengan tujuan yang berbeda. menyebabkan air laut tepi pantai bercahaya)
berbeda.
Peranan bioluminescens
1. Kamuflase
Beberapa jenis dekapoda, chepalopada
dan ikan menggunakan hasil reaksi kimia
bioluminescence bioluminescence untuk
dapat berkamuflase berkamuflase dalam
menghidari menghidari suatu predator.
predator. Proses pertahanan pertahanan ini
disebut disebut sebagai sebagai penyamaran
penyamaran dengan sinar (kontrailuminasi)
(kontrailuminasi) yang membuat suatu mahluk
hidup tidak dapat terlihat atau tersamarkan di
antara sinar lain di lingkunga perairan. Gambar 2. Cumi-cumi yang melakukan
kamuflase terhadap lingkungan gelap)
2. Predasi
Dalam perairan dangkal di siang hari, hiu berenang samahalnya dengan spesies yang
menggunakan bioluminescence untuk berkamuflase, perut hiu tersebut ditutupi oleh organ
bioluminescence itu. Akibatnya, bila predator melihat hal tersebut dari bawahhiu tersebut
menghasilkan siluet ikan kecil dan bukan terlihat seperti hiu besa. (Gambar 4 pada 06
Biolumen PdfCopy). Hal ini menarik predator besar. Pada saat
mereka bergerak untuk memangsa, hiu itu dengan cepat berputar mengarahkan dirinya
ke ikan yang lebih besar serta menjepit daging ikan tersebut dengan giginya.
3. Menarik Pasangan
Pada ikan deepsea pemancing juga
menggunakan teknik yang sama untuk nmenarik
pasangan. Untuk jantan lebih kecil dari betina,
yang menempelkan mulut jantan ke tubuh betina.
Akhirnya aliran darah jantan yang menempel
pada betina menjadi sebuah parasite yang
memproduksi spermatozoa dari betina.
Dengan cara ini, berbagai hewan bisa
mengembangkan suatu adaptasi terhadap
pengaruh yang diberikan oleh bioluminescence
untuk mempertahankan dir, mendapatkan (Gambar 3. Kunang-kunang yang
sedang memancarkan cahaya)
makanan serta mendapatkan pasangan.
4. Komunikasi
- Dalam suatu organisme terjadi proses
komunikasi. Komunikasi yang terjadi antara
bakteri (Quorum sensing) memainkan
peran dalam regulasi bioluminescence
dibanyak spesies bakteri.
- Saat mensekresikan molekul esktrasel yang
digunakan mereka bisa mengaktifkan gen
untuk memproduksi cahaya ketika mereka
berada di tempat yang padat.
2. Sumber oksigen (mungkin O2, tetapi juga menjadi hydrogen peroksida atau
senyawa yang mirip).
3. Katalis protein yang dikenal sebagai enzim luciferase yang bertindak untuk sebuah
molekul organic yang disebut oxyluciferin.
Dalam beberapa organisme, ke tiga komponen ini saling terikat bersama dengan sangat
kompleks yang disebut photoprotein.
THANKS YOU