Anda di halaman 1dari 20

Osmoregulasi

&
Bioluminensi
KELOMPOK 5
KELOMPOK 5

ATIKA PUSPITA ANGGGRAENI 4203520018

HANIAM MARIYA Br GINTING 4203520022

NORA FATIMAH RAMBE 4203520014

VALENTINA SINAGA 4203520007

WULAN ARINDARI 4203520013


PENGERTIAN OSMOREGULASI
Ada beberapa hal yang mendasari osmoregulasi, yaitu poten sial kimia air, tekanan
osmosis, partisi ion ekstra seluler dan intra seluler, dan transpor zat melintasi
membran

Osmoregulasi adalah suatu proses pengaturan konsentrasi air


dan substansi terlarut lainnya oleh sel atau organisme hidup.

Osmoregulasi sangat terkait erat dengan sistem ekskresi, karena sistem


terse but terlibat langsung dalam pengaturan kadar air dan substansi terlarut
di dalam tubuh, sehingga keseimbangan tetap terpelihara demi
kelangsungan fungsi-fungsi normal fisiologis.
PERANAN OSMOREGULASI
Osmoregulasi memiliki peranan sangat vital bagi hewan. Peranan tersebut adalah:

1. Mengatur jumlah air yang terkandung di dalam cairan tubuh sehingga


tekanan osmotik tetap stabil.
2. Menjaga dan mengatur kestabilan kadar zat-zat terlarut da lam cairan
tubuh seperti ion Na, K, Mg, Ca, Fe, H, Cl, I dan PO,. Ion-ion ini sangat
vital dalam metabolisme seperti kerja enzim, sintesis protein, pigmen
respirasi, permiabilitas otot, aktivitas listrik saraf dan kontraksi otot.
3. Mengatur dan menjaga kestabilan pH cairan tubuh.
Organ osmoregulasi
Organ osmoregulator adalah organ khusus yang terlibat dalam mempertahankan ionik dan homeostasis
osmotik.

1. Insang   2. Ginjal dan Kantung Kemih


Insang ikan adalah organ utama untuk regulasi osmotik Pada invertebrata seperti serangga
dan ionik, regulasi asam-basa, dan pembuangan limbah memiliki tabung malphigi yang
nitrogen, serta praga utama untuk pertukaran gas. analog dengan fungsional dari ginjal
Insang pada ikan lamprey air tawar, elasmobranchiata, vertebrata, tetapi merupakan sistem
dan teleostseii adalah organ utama untuk menyerap ion
sekresi-reabsorpsi yang
dari lingkungan encer, sedangkan insang pada lamprey
laut dan ikan teleostei laut adalah organ utama utama menghasilkan urin yang secara
sekresi garam fundamental berbeda dari sistem
filtrasi-reabsorpsi hewan vertebrata
Organ osmoregulasi
Unit fungsional ginjal vertebrata adalah nefron, yang terdiri dari unit filtrasi dan tubulus ginjal.
Proses penyaringan yang terjadi di unit filtrasi (kapsul glomerulus dan Bowman) adalah bersifat ‘Pasif’
yaitu sepenuhnya digerakkan oleh tekanan hidrostatik yang dihasilkan oleh jantung, sedangkan proses
reabsorpsi dan sekresi berlangsung karena adanya spesialisasi epitel tubulus ginjal

3. Saluran Pencernaan
Anatomi saluran pencernaan sangat bervariasi tergantung spesies hewan dan
berkaitan dengan makanan dan cara memperolehnya. Meskipun demikian, pada
ikan ataupun hewan lainnya, saluran pencernaan memiliki peran penting dalam
osmoregulasi karena pencernaan bergantung pada sekresi dan penyerapan elektrolit
Organ osmoregulasi
4. Kelenjar Rektum pada Elasmobranchiata
Kelenjar rektum elasmobranch laut mengeluarkan cairan atau urin yang sangat
terkonsentrasi (NaCl hingga 1,0 M). Sekresi ini mengalir melalui sebuah saluran yang
mengarah ke dalam usus,distal ke katup spiral. Tubulus sekretoris terdiri dari banyak
ionosit yang memiliki membran basolateral yang sangat diperluas dan memiliki
penampilan yang mirip dengan sel-sel yang terkait dengan organ saltsecreting vertebrata
lainnya di reptil laut dan burung

5. Kulit, Membran Operkular, dan Kantung Yolk  


Beberapa ikan memiliki kulit yang sangat vaskularisasi yang mengandung
banyak ionosit dengan kemampuan transportasi ion
Mekanisme osmoregulasi

Adapun mekanisme osmoregulasi pada hewan mamalia adalah melalui mekanisme


transduksi osmosensor. Osmoreseptor adalah berupa neuron khusus.

Neuron Osmoreseptor terletak di jantung, sistem pusat yang memediasi osmosensasi dan
osmoregulasi. Neuron-neuron ini harus mendeteksi perbedaan antara osmolalitas ECF dan set-poin
yang ditetapkan sebelumnya, dan mereka harus menyandikan informasi ini menjadi sinyal-sinyal
listrik yang dapat bertahan bahkan selama gangguan dalam waktu yang lama. Studi melibatkan
rekaman elektrofisiologi, pencitraan fungsional atau ekspresi gen awal-awal yang tergantung
aktivitas seperti gen Fos telah menunjukkan bahwa banyak subset neuron di SSP bersifat
osmoresponsif
Gambar. Mekanisme dasar osmoregulasi
hewan mamalia. Perubahan osmolalitas
cairan ekstraseluler (ECF) memodulasi
respons homeostatis yang memengaruhi
Na + Kondisi hipertonik dan hipotonik
menyebabkan perubahan proporsional
dalam asupan atau ekskresi air dan
natrium untuk mempertahankan
osmolalitas ECF dekat test poin yang
konstan. Garis putus-putus
menggambarkan potensi respons
homeostatis
Termoregula
Termoregulasi adalah kemampuan hewan untuk meregulasi atau mempertahankan temperatur tubuhnya.
Termoregulasi berperan sangat vital dalam menjaga homeostasis tubuh agar enzim, hormon dan lainnya bekerja
sebagaimana mestinya sehingga fisiologi berjalan normal.

A. Nomenklatur Termoregulasi
Berdasarkan temperatur tubuhnya, hewan diklasifikasikan menjadi dua
yaitu homeotermis dan poikilotermis. Hewan yang dapat menjaga suhu
tubuhnya pada kondisi yang relatif konstan ketika suhu eksternal berubah
dalam kisaran yang luas disebut dengan homeotermis. hewanhewan yang
suhu tubuhnya mengalami perubahan mengikuti suhu eksternal disebut
poikilotermis.
ESTRUCTURA DE LAS MÁSCARAS

Hewan eksotermis sangat tergantung kepada panas lingkungan untuk meningkatkan suhu
tubuhnya. Berkebalikan dengan itu, sebagian kecil hewan menghasilkan panas yang cukup dari
metabolisme oksidatifnya dan menjaga temperatur tubuhnya pada level yang konstan sehingga
panas tubuhnya tergantung kepada produksi internalnya sendiri. Kelompok ini disebut
endotermis yang meliputi homeotermis seperti burung dan mamalia. Terdapat kategori yang
lainnya dari hewan yang tidak mempertahankan suhu tubuhnya pada kondisi konstan seperti
prototeria, akan tetapi selama beraktivitas hewan tersebut memperlihatkan regulasi endotermis.
Kelompok ini dikenal dengan heterotermis atau disebut juga sebagai endotermis fakultatif
karena hanya mampu meregulasi temperatur fisiologisnya pada waktu tertentu saja
Bioluminescens
Bioluminescense atau bioluminesensi adalah
emisi cahaya yang dihasilkan oleh suatu mahluk
hidup dikarenakan adanya suatu reaksi kimia tertentu
dalamtubuhnya. Kata  bioluminescence berasal
 bioluminescence berasal dari 2 bahasa, bahasa, yaitu
“bio yaitu “bio = hidup(Yun = hidup(Yunani) dan
ani) dan lumen = lumen = cahaya (latin)”. cahaya
(latin)”. Bioluminescence terbentuk karena ada
proses kimia sehingga menyebabkan suatu mahluk
hidup  bisa menghasilkan menghasilkan cahaya.
cahaya. Organisme atau mahluk hidup tersebut
menggunakan berbagai bahan tubuhuntuk dapat
membuat dan memancarkan cahaya dalam  berbagai (Gambar 1. Dinoflagellata (Protozoa) yang
 warna yang ada dengan tujuan yang berbeda. menyebabkan air laut tepi pantai bercahaya)
berbeda.
Peranan bioluminescens
1. Kamuflase
Beberapa jenis dekapoda, chepalopada
dan ikan menggunakan hasil reaksi kimia
 bioluminescence  bioluminescence untuk
dapat berkamuflase berkamuflase dalam
menghidari menghidari suatu predator.
predator. Proses  pertahanan  pertahanan ini
disebut disebut sebagai sebagai penyamaran
penyamaran dengan sinar (kontrailuminasi)
(kontrailuminasi) yang membuat suatu mahluk
hidup tidak dapat terlihat atau tersamarkan di
antara sinar lain di lingkunga perairan. Gambar 2. Cumi-cumi yang melakukan
kamuflase terhadap lingkungan gelap)
2. Predasi
Dalam perairan dangkal di siang hari, hiu berenang samahalnya dengan spesies yang
menggunakan bioluminescence untuk berkamuflase, perut hiu tersebut ditutupi oleh organ
bioluminescence itu. Akibatnya, bila predator melihat hal tersebut dari bawahhiu tersebut
menghasilkan siluet ikan kecil dan bukan terlihat seperti hiu besa. (Gambar 4 pada 06
Biolumen PdfCopy). Hal ini menarik predator besar. Pada saat
mereka bergerak untuk memangsa, hiu itu dengan cepat berputar mengarahkan dirinya
ke ikan yang lebih besar serta menjepit daging ikan tersebut dengan giginya.
3. Menarik Pasangan
Pada ikan deepsea pemancing juga
menggunakan teknik yang sama untuk nmenarik
pasangan. Untuk jantan lebih kecil dari betina,
yang menempelkan mulut jantan ke tubuh betina.
Akhirnya aliran darah jantan yang menempel
pada betina menjadi sebuah parasite yang
memproduksi spermatozoa dari betina.
Dengan cara ini, berbagai hewan bisa
mengembangkan suatu adaptasi terhadap
pengaruh yang diberikan oleh bioluminescence
untuk mempertahankan dir, mendapatkan (Gambar 3. Kunang-kunang yang
sedang memancarkan cahaya)
makanan serta mendapatkan pasangan.
4. Komunikasi
- Dalam suatu organisme terjadi proses
komunikasi. Komunikasi yang terjadi antara
bakteri (Quorum sensing) memainkan
peran dalam regulasi bioluminescence
dibanyak spesies bakteri.
- Saat mensekresikan molekul esktrasel yang
digunakan mereka bisa mengaktifkan gen
untuk memproduksi cahaya ketika mereka
berada di tempat yang padat.

(Gambar 4. Komunikasi antar sel bakteri yang


menghasilkan cahaya)
5. Penyerbukan
- Dalam proses memperbanyak keturunan, pada jamur juga
melakukan proses penyerbukan untuk tetap dapat mempertahankan
keturunannya.
- Beberapa jamur ada yang menghasilkan cahaya, seperti jamur hantu
(Omphalatus
nidiformis). Jamur ini memancarkan cahaya sehingga
serangga bisa mendekati/hinggap pada jamur tersebut kemudian
dengan sendirinya spora pada
jamur disebarkan oleh serangga tersebut. Selain itu, peranan cahaya pada
jamur tersebut ialah untuk memberikan tanda pada mahluk lain untuk tidak
memakannya
dikarenakan jamur tersebut dikira tidak enak serta beracun.
(Gambar 5. Jamur hantu yang memancarkan
cahaya)
CARA KERJA BIOLUMINESCENSE
Produksi cahaya yang terjadi pada organisme bioluminescence dihasilkan dari proses
konversi energy kimiamenjadi energy cahaya. Energy untuk reaksi bioluminescence
umumnya diberikan oleh reaksi kimia eksotermik. Untuk terjadinya proses kimia dalam
bioluminescence harus membutuhkan tiga bahan utama, yaitu :

1. Molekul organic dari emisi cahaya yang dikenal sebagai luciferin

2. Sumber oksigen (mungkin O2, tetapi juga menjadi hydrogen peroksida atau
senyawa yang mirip).
3. Katalis protein yang dikenal sebagai enzim luciferase yang bertindak untuk sebuah
molekul organic yang disebut oxyluciferin.
Dalam beberapa organisme, ke tiga komponen ini saling terikat bersama dengan sangat
kompleks yang disebut photoprotein.
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai