Anda di halaman 1dari 10

2020

bAHAN aJA

Bahan Ajar

SISTEM
OSMOREGULASI
PISCES
Selly Safitri

PENDIDIKAN BIOLOGI-JURUSAN BIOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
KATA PENGANTAR

Ahamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah di berikan
kepada kami sehingga kami dapat menyusun modul ini sesuai waktu yang telah di
tentukan.Salawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW dan
kita harapkan syafaatnya kelak diyaumil mahsyar.

Dalam proses pembelajaran sering kali peserta didik mengalami kesulitan dalam
memahami konsep materi ajar yang diberikan oleh pendidik, sehingga dibutuhkan bahan ajar
cetak maupun bahan ajar elektronik untuk mempermudah proses pembelajaran peserta didik.
Modul yang kami susun berisi materi tentang animalia yang meliputi ciri-ciri umum
invertebrata, ciri-ciri umum vertebrata, klasifikasi animlia, dan peran hewan bagi kehidupan

Penyusunan modul ini disesuaikan dengan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar
(KD) kurikulum 2013. Harapannya dengan adanya modul ini peserta didik mampu mencapai
kompetensi yang di tentukan dengan pencapaian maksimal, kritik dan saran sangat kami
butuhkan untuk penyempurnaan modul ini. Akhir kata, semoga karya kecil yang saya buat
besar manfaatnya bagi penggunanya.
KOMPETENSI

A. Kompetensi Inti
1. KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
2. KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar
3.9 Menjelaskan pengertian Osmoregulasi, organ-organ osmoregulasi, dan faktor yang
mempengaruhi Osmoregulasi pada Pisces
4.9 Menyajikan perbandingan proses Osmoregulasi pada Ikan air tawar dan ikan air laut

C. Indikator
3.9.1 Menjelaskan pengertian Osmoregulasi pada Pisces
3.9.2 Menjelaskan fungsi organ Osmoregulasi pada Pisces
3.9.3 Menjelaskan faktor yang mempengaruhi Osmoregulasi Pisces
3.9.4 Menjelaskan Perbedaan proses Osmoregulasi pada Ikan air tawar dan Ikan air laut
4.9.1 Menyajikan hasil kajian berbagai literatur mengenai Osmoregulasi pada Pisces
4.9.2 Menginterpretasikan struktur fungsi organ osmoregulasi pada Pisces
4.9.3 Menginterpretasikan berbagai faktor yang mempengaruhi osmoregulasi Pisces
4.9.4 Menginterpretasikan data hasil kajian perbedaan osmoregulasi ikan air tawar dan ikan
air laut

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode
simulasi, ceramah, diskusi, persentasi, tanya jawab dan penugasan serta menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning dihrapkan :
1. Mampu menjelaskan pengertian Osmoregulasi pada pisces
2. Mampu menjelaskan berbagai fungsi organ Osmoregulasi pada Pisces
3. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi Osmoregulasi Pisces
4. Mampu menjelaskan perbedaan proses osmoregulasi pada ikan air laut dan ikan air tawar
E. Materi Pembelajaran

Sistem Osmoregulasi pada Pisces

1. Pengertian Sistem Osmoregulasi


Salinitas di perairan menimbulkan tekanan-tekanan osmotik yang dapat berbeda
dengan tekanan osmotik di dalam tubuh organisme perairan. Hal tersebut menyebabkan
organisme harus melakukan mekanisme osmoregulasi di dalam tubuhnya sebagai upaya
untuk menyeimbangkan tekanan osmotik di dalam dan di luar tubuh. Proses
osmoregulasi merupakan salah satu proses fisiologi yang terjadi dalam tubuh ikan untuk
mengontrol konsentrasi larutan dalam tubuh agar seimbang dengan lingkungannya.
Ketidakmampuan ikan dalam mengontrol keseimbangan osmotik dalam tubuhnya akan
menyebabkan ikan stres dan dapat berakibat pada kematian ikan.
Sistem Osmoregulasi / regulatorosmotik/ osmoregulator ialah sistem pengaturan
keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik
habitat(perairan). Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan
ikan, sehingga proses-proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal.
Menurut Stickney (1979), salinitas berhubungan erat dengan proses
osmoregulasi dalam tubuh ikan yang merupakan fungsi fisiologis yang membutuhkan
energi. Organ yang berperan dalam proses tersebut antara lain ginjal, insang, kulit, dan
membran mulut dengan berbagai cara.

2. Organ-organ Osmoregulasi pada Pisces


Beberapa organ yang berperan dalam sistem osmoregulasi pada hewan air adalah
insang, ginjal, kulit dan usus. Organ-organ ini melakukan fungsi adaptasi di bawah kontrol
hormon osmoregulasi, terutama hormon-hormon yang di eksresi oleh pituitari, ginjal dan
urofisis.
1. Insang
Pada ingsang, sel-sel yang berperan dalam osmoregulasi adalah sel-sel chloride
yang terletak pada dasar lembaran-lembaran insang. Perubahan ion-ion pada sel-sel
chlorida oseanodrom berada dengan patadrom. Pada diadrom selama migrasi antara
air tawar dan air laut membran dan mitokondria sel mengalami perubahan besar
sehingga dapat bersifat seperti oseadrom bila berada di air laut dan patadrom bila
berada di air tawar.
2. Kulit
Secara umum kulit ikan merupakan lapisan kedap, sehingga garam di dalam
tubuhnya tidak mudah bocor ke dalam air. Hal ini dikarenakan kulitnya diliputi mucus.
3. Ginjal
Ekskresi produk akhir metabolik, mengatur konsentrasi cairan tubuh. Ginjal
adalah organ pada ikan yang berfungsi dalam proses ekskresi produk akhir. Di dalam
ginjal terdapat glomerolus yang berfungsi dalam proses filtrasi ion- ion metabolit.
4. Usus
Setelah air masuk ke dinding usus, dinding usus aktif mengambil ion-ion
monovalen dan air sebaliknya membiarkan lebih banyak ion-ion divalen tetap di
dalam usus sebagai cairan rektal agar osmolaritas usus dan darah sama. Usus
merupakan organ terkait sistem osmoregulasi. Pada ikan air laut, ikan banyak minum
sehingga usus akan aktif mengambil ion monovalen dan bivalen. Sedangkan pada
ikan air tawar minum sedikit dan usus mengambil ion yang hilang melalui difusi
urine.
5. Hormon Osmoregulasi
Organ yang terlibat dalam osmoregulasi diatur oleh hormon. Kelenjar yang
bertanggung jawab terhadap proses osmoregulasi antara lain pituitari, ginjal, dan
urophisis. Seluruh organ tersebut dibantu oleh adanya sistem endokrin dalam
menjalankan sistem osmoregulasi dimana akan melibatkan kelenjar pituitari, tiroid
dan gonad. Adapun aksi yang dilakukan adalah dengan mempengaruhi ginjal dalam
menaik turunkan tekanan darah dalam proses filtrasi, serta aksi pada tubulus dengan
mengatur keseimbangan mineral dalam tubuh sehingga berpengaruh terhadap filtrasi
dan absorbsi

3. Faktor yang mempengaruhi Osmoregulasi pada Pisces


Osmoregulasi merupakan suatu fungsi fisiologis yang dikontrol oleh penyerapan
selektif ion-ion melewati insang dan beberapa bagian tubuh lainnya dikontrol oleh
pembuangan yang selektif terhadap garam-garam. Kemampuan osmoregulasi
bergantung suhu, musim, umur, kondisi fisiologis, jenis kelamin, dan perbedaan genotip.
4. Perbedaan Proses Osmoregulasi pada Ikan air tawar dan Ikan air laut
a. Ikan Air Tawar
 Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara
osmosis, terjadi sebgai akibat dari garam tubuh ikan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan lingkungannya.
 Ingsang air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh
dan ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni.
 Ikan air tawar harus selalu menjaga dirinya agar garam tidak melarut dan lolos ke
dalam air. Dalam hal ini ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan
diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh
agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya.
 Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap
kembali pada tubuli proksimallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli
distal. Dinding tubuli ginjal bersifat permiable terhadap air
 Ikan mempertahankan keseimbangannya dengan tidak banyak minum air, kulitnya
diliputi mucus, melakukan osmosis lewat ingsang, produksi urinnya encer, dan
memompa garam melalui sel-sel khusus pada insang.
 Pada ikan air tawar konsentrasi garam dalam darah lebih tinggi dibanding dengan
lingkungan, struktur ginjalnya lebih besar sehingga dalam memproses urine lebih
mudah dan urine yang dihasilkan lebih banyak dan encer.
b. Ikan Air Laut
 Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi dalam drahnya. Ikan air laut
cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis
melalui kulit. Untuk itu ingsang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari
tubuhnya.
 Untuk mengatasi kehilangan air, ikan inum air laut sebanyak-banyaknya. Dengan
demikian berarti pula kandungan garam akan meningkat dalam cairan tubuh. Organ
dalam tubuh ikan menyerap ion-ion garam seperti Na, K, Cl, serta air masuk ke
dalam darah dan selanjutnya disirkulasi. Keudian ingsang akan mengeluarkan
kembali ion-ion dari darah ke lingkungan luar.
 Pada ikan air laut konsentrasi garam dalam darah lebih sedikit dibanding
lingkungan sekitar, struktur ginjalnya lebih kecil sehingga dalam memproses urine
yang dihasilkan lebih sedikit dan lebih pekat.

F. Rangkuman
 Salinitas berhubungan erat dengan proses osmoregulasi dalam tubuh ikan yang
merupakan fungsi fisiologis yang membutuhkan energi. Organ yang berperan
dalam proses tersebut antara lain ginjal, insang, kulit, dan membran mulut dengan
berbagai cara.
 Sistem Osmoregulasi / regulatorosmotik/ osmoregulator ialah sistem pengaturan
keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan
osmotik habitat(perairan). Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak
bagi kehidupan ikan, sehingga proses-proses fisiologis tubuhnya berfungsi
normal.
 Beberapa organ yang berperan dalam sistem osmoregulasi pada hewan air adalah
ingsang, ginjal, kulit dan usus. Organ-organ ini melakukan fungsi adaptasi di bawah
kontrol hormon osmoregulasi, terutama hormon-hormon yang di eksresi oleh pituitari,
ginjal dan urofisis
 Osmoregulasi merupakan suatu fungsi fisiologis yang dikontrol oleh penyerapan
selektif ion-ion melewati insang dan beberapa bagian tubuh lainnya dikontrol oleh
pembuangan yang selektif terhadap garam-garam. Kemampuan osmoregulasi
bergantung suhu, musim, umur, kondisi fisiologis, jenis kelamin, dan perbedaan
genotip.
 Perbedaan utama sistem Osmoregulasi pada ikan air tawar konsentrasi garam
dalam darah lebih tinggi dibanding dengan lingkungan, struktur ginjalnya lebih
besar sehingga dalam memproses urine lebih mudah dan urine yang dihasilkan
lebih banyak dan encer. Pada ikan air laut konsentrasi garam dalam darah lebih
sedikit dibanding lingkungan sekitar, struktur ginjalnya lebih kecil sehingga
dalam memproses urine yang dihasilkan lebih sedikit dan lebih pekat

G. Evaluasi
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengertian Osmoregulasi, organ-organ
osmoregulasi, dan faktor yang mempengaruhi
Osmoregulasi pada Pisces serta perbadaannya

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Sistem Osmoregulasi dan fungsinya bagi
ikan !
2. Jelaskan perbedaan utama yang membedakan ciri pada proses Osmoregulasi
pada ikan air tawar dan ikan air laut !
3. Sebutkan faktor yang mempengaruhi terjadinya Osmoregulasi pada Pisces !

Kunci Jawaban
1. Sistem Osmoregulasi ialah sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik
cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik habitat (perairan).
Adanya sistem osmoregulasi ini berfungsi untuk mengendalikan ion dalam
tubuh ikan. Mencegah terganggunya aktivitas metabolik dalam tubuh,
mengeluarkan dan membuang hasil sampingan metabolisme serta mengatur
jumlah air yang terdapat dalam cairan tubuh.
2. Perbedaan utama yang membedakan ciri proses Osmoregulasi pada ikan air
laut dan ikan air tawar terletak pada struktur ginjalnya, dan kadar konsentrasi
garam dalam darahnya. Pada ikan air laut konsentrasi garam dalam darah
lebih kecil dibanding lingkungan dan struktur ginjal lebih kecil sehingga
dalam prosesnya menghasilkan urine yang lebih sedikit dan lebih kental.
Sebaliknya ikan air tawar konsentrasi garam dalam darah lebih besar
dibanding lingkungan sekitarnya, kemudian struktur ginjalnya lebih besar
sehingga memudahkan dalam pemrosesan urine, hasil urine yang dihasilkan
lebih banyak dan encer.
3. Faktor yang mempengaruhi terjadinya Osmoregulasi pada ikan bergantung
pada suhu, musim, umur, kondisi fisiologis, jenis kelamin, dan perbedaan
genotip.

H. Umpan Balik
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban latihan dan tes formatif .
Hitunglah jawaban benar anda. Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar.
Tingkat Pengguasaan=
Arti tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat meneruskan pada
modul selanjutnya. Namun, jika tingkat penguasaan anda berada di bawah 80%, anda
harus mengulangi materi kegiatan belajar terutama bagian yang belum dikuasai.

I. Penilaian

1. Penilaian proses
Teknik Waktu Instrumen Keterangan
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian Penilaian
1. Religius Pengamatan Proses Lembar Hasil penilaian
2. Tanggung jawab Pengamatan nomor 1 dan 2
3. Peduli untuk dalam
4. Responsif aspek sikap dan
5. Santun keaktifan

2. Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Mengetahui pengertian Tes tertulis Isian 1. Jelaskan pengertian
sistem osmoregulasi Osmoregulasi!
pisces
Mengetahui organ-organ Tes tertulis Isian 1. Sebutkan organ-organ
yang berhubungan Osmoregulasi pada Pisces!
dengan osmoregulasi
Mengetahui faktor yang Tes Tertulis Isian 2. Jelaskan berbagai faktor
mempengaruhi proses yang berpengaruh terhadap
Osmoregulasi proses Osmoregulasi pada pisces
Mengetahui perbedaan Tes Tertulis Isian 3. Pilihlah salah satu jenis
utama sistem (Osmoregulasi ikan air laut dan
osmoregulasi pada ikan ikan air tawar). Kemudian,
air laut dan ikan air tawar tuliskan ciri utama yang
membedakan prosesnya

J. Sumber :

Campbell. Neil  A. 1999. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga


Fujaya, Y. 1999. Fisiologi Ikan.Jurusan perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan, Universitas Hasanuddin Makassar. 279 hlm.
Morgan, J.D. 1997. Energetic aspect of osmoregulation in fish. Thesis. The University
of British Columbia,156 pp.
Sukiya, 2005. Biologi Vertebrata. Malang: Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai